Workshop Saling Jaga Ibu Berdaya, Menata Masa Depan Merangkul Duka - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Kamis, 23 Januari 2025

Workshop Saling Jaga Ibu Berdaya, Menata Masa Depan Merangkul Duka

Assalamualaikum Sahabat. Tanggal 18 Januari 2025 lalu saya dan teman blogger Gandjel Rel berkesempatan hadir dalam talkshow financial planning di Noormans Hotel Semarang. Sungguh beruntung rasanya, karena event pertama blogger Semarang di tahun 2025 ini bakal membicarakan literasi keuangan sekaligus ada self healing bersama SalingJaga Ibu Berdaya dan Grieftalk. Temanya pun menarik  yaitu Menata Masa Depan, Merangkul Duka. 


Talkshow SalingJaga Ibu Berdaya ini merupakan rangkaian roadshow terakhir setelah dilaksanakan di Surabaya, Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta. Dengan menghadirkan pembicara M. Alfatih Timur atau akrab dipanggil Kak Timmy yang juga Co-founder & President of Kitabisa. Dan tentunya juga hadir Annisa Steviani atau yang akrab dipanggil oleh follower-bya mbak Icaa, content creator yang juga perencana keuangan bersertifikat  dan udah punya pengalaman selama 10 tahun.    

Rangkaian acaranya nggak hanya padat, bergizi, seru, dan menyenangkan tapi juga ada sesi haru biru bareng Grief Talk ID (@grieftalk.id). Akan hadir mbak Nirasha Darusman dan Mega Annisa yang akan memandu sesi group therapy. Yuk baca sampai paragraf terakhir yaa.

Mempersiapkan Diri Untuk Tenang Berpulang

Alfatih Timur Kitabisa

Alfatih Timur selaku Co-founder & President of Kitabisa menjadi pembuka talkshow. Beliau menuturkan bahwa Kitabisa berdiri 12 tahun yang dimulai sebagai sebuah gerakan sosial. Seperti yang kalian tahu, Indonesia adalah negara paling dermawan sedunia dan ada di peringkat pertama di atas Kenya dan Ukraina. 

Ada beberapa faktor yang membuat Indonesia masuk dominasi negara paling dermawan, yaitu : 
1. Kemauan untuk menjadi relawan
2. Berdonasi
3. Membantu orang yang tak dikenal                                                                                                                    
Hal ini menginspirasi Kitabisa untuk membuat aplikasi Kitabisa. Yaitu aplikasi finansial yang membantu setiap orang bergotong royong menyalurkan dan mewariskan kebaikan dengan donasi dan asuransi.

Selama satu dekade lebih, Kitabisa memfasilitasi kebaikan yang bersifat reaktif, yaitu menunggu ada kejadian baru membantu. Di sini lah Kak Timmy terpikirkan gimana caranya bikin gotong royong yang  sifatnya bkan reaktif tapi proaktif. Jadi kalo proaktif itu mengantisipasi sebelum kejadian kita udah siapkan terlebih dulu. Dari sini lah terinspirasi lahirnya Asuransi Kitabisa dan program SalingJaga.

Dalam penuturannya lebih lanjut, dijelaskan bahwa asuransi itu sekumpulan orang baik yang saling jaga dan tolong menolong. Bisa dilihat dari setiap kontribusi yang dibayarkan bisa membantu orang lain yang mengalami musibah. Di aplikasi Asuransi Kitabisa bisa terlihat jumlah kontribusi yang terkumpul, siapa saja yang sudah terbantu, karena semua transparan laporannya.

Awalnya Asuransi Kitabisa merupakan asuransi jiwa syariah berjangka dan murni. Dalam peprjalanan Asuransi Kitabisa menghadirkan produk baru bernama SalingJaga. Saat ini, produk yang sudah tersedia adalah SalingJaga Keluarga, asuransi jiwa syariah dengan semangat tolong-menolong melindungi keluarga. Asuransi Kitabisa sudah berizin (Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-539/KM.10/2021 tanggal 24 September 2012) dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Yang perlu menjadi perhatian adalah Asuransi Kitabisa ini meski asuransi syariah namun tidak dikhususkan untuk umat muslim. Semua orang bisa menjadi peserta Asuransi Kitabisa. Asuransi ini juga menggunakan akad tabarru' yang bisa diartikan hibah atau donasi, jadi halal bagi umat muslim dan semua kalangan.

Asuransi Kitabisa

Dalam kesempatan tersebut Kak Timmy juga menjelaskan mengapa kita diharapkan ikut program SalingJaga. Dengan kepesertaan dalam Asuransi Kitabisa SalingJaga, Keluarga bisa merasa lebih tenang saat berpulang. Berikut ini penjelasannya :

1. Tergabung di komunitas yang berkomitmen memberi santunan untuk keluargamu jika kamu tutup usia

2. Sudah termasuk layanan pengurusan jenazah

3. Menjadi amal kebaikan yang berkelanjutan karena dana terus dikelola untuk membantu keluarga lain
       

Kelola Keuangan, Persiapkan Kematian, Tenang Berpulang

Annisa Steviani, perencana keuangan yang juga seorang content creator mengajak ibu-ibu yang hadir untuk cerdas keuangan, cerdas mengelola emosi serta mempersiapkan masa depan dengan tepat. Yang tujuannya adalah bisa merayakan kehidupan dan mewariskan kebaikan pada keluarga.

Workshop SalingJaga
Annisa Steviani, Perencana Keuangan
dan MC Sandika

Di awal udah ngomong tentang kematian yang biasanya bikin baper. Namun seperti kelahiran, kematian itu hal pasti dan semua bakal mengalami. Berikut ini perkatannya yang bisa jadi quote of the day.
Kematian itu lebih pasti dari masa depan dan mempersiapkan kematian itu salah satu bentuk pengelolaan keuangan. Jadi, pengelolaan keuangan itu tidak cuma fokus pada pendidikan anak, investasi pensiun, dan pengelolaan utang tapi juga persiapan kematian, salah satunya lewat asuransi jiwa.
Ada urgensi ketika seorang membutuhkan asuransi jiwa, bisa jadi ketika mulai memiliki keluarga, terutama anak. 

Check list Keuangan

Ada 6 poin yang perlu dilakukan suami istri dengan melakukan checklist tentang keuangan serta mempersiapkan kematian, yaitu :

1.  Daftar harta

Ngomongin harta itu sebaiknya suami istri harus memiliki relasi komunikasi yang lancar. Terutama untuk urusan aset, harus jelas berapa jumlah aset, hutang, dan tabungan/investasi. Bikin aja neraca yang sederhana, sebelah kiri aset, sebelah kanan hutang.

Untuk utang itu sepanjang berwujud pembelian rumah (KPR) tidak masalah. Nilai nominal KPR memang besar namun pembayaran angsurannya yang berjangka dan dalam waktu yang lama akan terasa ringan. Justru utang yang kecil kecil itu yang tidak dirasa (diperlukan), mendadak terkumpul banyak, duhh bahaya ini sih. Apalagi kalo pasangan (suami) tidak mengetahuinya yang nantikan berujung masalah dalam pernikahan.

Hutang itu kewajiban masing-masing orang jadi tidak diwariskan. Orang itu punya kewajiban membayar utang sebesar asetnya. Bayangkan kalo utang kamu lebih besar dari pada asetnya. Jadi baiknya jangan sampai punya utang sebelum meninggal. Kesimpulannya sih jangan berhutang agar tidak memberatkan nantinya.

Perencanaan pengeluaran harus dikelola dengan baik, terutama belanja bulanan, transportasi, dan lainnya. Yang biasanya boncos tahunan itu biaya mudik bagi yang punya kampung halaman. Tabungan satu tahun bahkan THR habis dalam satu waktu saat mudik. Ada juga yang bikin boncos tahunan saat bayar pajak mobil. Pesan mbak Ica, kalo kamu tidak bisa bayar pajak tahunan mobil, artinya mobil itu tidak layak kamu miliki.

2. Lunasi hutang

Hutang itu bukan masalah keuangan, tapi masalah perilaku. Banyak kejadian orang yang terlilit hutang karena keinginan bukan kebutuhan. Perilaku berhutang itu bisa diubah.

Indonesia dikenal sebagai negara dengan bunga kartu kredit terbesar di dunia, yaitu 36% per tahunnya. Yang berikutnya adalah pinjaman online, ini bunganya paling besar. Dari talkshow ini saya baru tahu kalo bunga pinjaman online itu 0,3 % per hari. 


Ngeri juga yaa, pantas banyak orang yang terjerat pinjol dan susah move on. Pesan Ica, tolong ingatkan keluarga di rumah agar jangan terjebak pinjaman online. Ini sih udah saya lakukan sejak lama bahkan sebelum tahu bunga pinjol sebesar itu. Itu semua bunga utang konsumtif yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan, berhutang untuk hal konsumtif. 

Bandingkan bunga investasi, misalkan deposito yang hanya 4% per tahun, RDPU 5%, dan SBN 6% per tahun. Artinya bunga investasi yang kita  miliki itu nggak sebanding dengan bunga utang konsumtif. Nggak akan bisa ngejar laju bunga utang konsumtif. Besaran utang sehat itu maksimal 30% penghasilan, dan nggak apa-apa kalo wujudnya adalah utang produktil seperti KPR.

Jalan satu-satunya ketika kalian udah terjebak dengan hutang, bisa lakukan cara seperti yang udah dibuatkan infografisnya sebagai berikut :

Cara melunasi hutang

3. Menunjuk wali

Pernah nggak sih terpikir membicarakan kematian dan menunjuk wali, terutama bagi  yang memiliki keturunan. Kalo saya dan suami sempat ngomongin aset kami dengan anak-anak, sesaat sebelum berangkat haji tahun 2014. 

Namun kami berdua tidak pernah menunjuk wali. Menurut kami, wali itu otomatis adalah keluarga terdekat. Namun menurut mba Ica, urusan penunjukan wali ini adalah suami (bagi seorang istri). Karena wali itu harus bisa mengurus anak, mengakses perbankan & investasi, tahu daftar utang, dan paham cara mengelola uang. 

4. Daftar haji

Menurut orang tua itu yang penting udah daftar haji karena katanya sih udah dicatat misalkan umur kita tidak sampai hari keberangkatan atau meninggal dunia. 

Saya setuju dengan pesan ini karena sudah menjalaninya sejak usia kami masih muda dan antrian belum sepanjang sekarang. Nggak penting keluar negeri, karena sebagai umat muslim lebih baik berangkat haji. Masya Allah jadi ingat ucapan suami saat kami baru nikah, ke luar negeri yang pertama harus ke Makkah. Alhamdulillah terwujud tahun 2014. 

Pesan mba Ica coba prioritaskan mendaftar haji, jadikan salah satu tujuan utama, yang penting daftar dulu, dan aset bisa nanti aja. Dan saat saya daftar haji itu, kami belum punya mobil meski udah punya rumah dan udah lunas KPR nya.

Tips dari Mba Ica mirip dengan saya dan suami, yaitu mulai dengan :
  • Buka tabungan haji/investasi khusus haji
  • Niat awal boleh haji reguler dulu
  • Niatkan setiap tambahan penghasilan akan diinvestasikan untuk pos haji
  • Doa yang kenceng agar jalannya diberi kemudaha

5. Beli makam dan pengurusan jenazah

Nampaknya membeli makam ini belum lazim di sekitar kita. Namun saya ingat kalo adiknya neneknya suami itu sudah mempersiapkan makam beserta kain kafan jauh hari sebelum beliau tiada. Jadi saat meninggal, semua sudah siap dan tidak kebingungan mengurus jenazahnya.

Tips Membeli Makam adalah, sesuaikan dengan kemampuan, pastikan perusahaannya terpercaya, anggap sebagai aset pembelian tanah, dan informasikan keluarga lokasi serta PIC-nya.

6. Beli Asuransi Jiwa

BPJS Kesehatan meski dengan segala polemiknya masih bisa digunakan saat kita sakit. Begitu pula dengan asuransi jiwa yang akan menjamin keluarga yang ditinggal saat mengalami kematian.

Pentingnya asuransi jiwa :
- Untuk membantu biaya kematian yang saat ini tidak sedikit, seperti beli makam dan pengurusan jenazah, bahkan masih ada juga pengajian misal bagi yang muslim. 
- Biaya hidup sehari-hari, ini penting bagi istri yang tidak bekerja dan memiliki anak-anak yang butuh biaya kehidupannya
- Melunasi utang, jangan sampai kepala keluarga meniggal dan mewariskan utang yang melebihi aset yang dimiliki. Minimal dengan memiliki asuransi jiwa bisa ngebantu untuk melunasi utang.
- Dana pendidikan
- Warisan, ini menjadi cara tercepat dan efisien bila asuransi jiwa dengan nilai yang lumayan

Asuransi yang mampu melindungi masa depan orang tersayang dengan Asuransi Jiwa SalingJaga Keluarga. Asuransi yang merupakan warisan buat keluarga ketika satu hari nanti kita berpulang duluan. Keuntungan Asuransi Jiwa SalingJaga adalah :
  • Opsi santunan hingga 2 miliar
  • Kontribusi murah mulai Rp. 60.000/ tahun atau setara 5 ribu rupiah per bulannya
  • Tolong menolongnya berasa banget
  • Berizin dan diawasi oleh OJK
Nah manfaat daftar Asuransi SalingJaga Keluarga adalah :

Manfaat asuransi jiwa

Asuransi SalingJaga Keluarga ini lebih dari asuransi karena merupakan support system keluarga. Lewat SalingJaga, Asuransi Kitabisa ingin hadir untuk menjadi support system perlindungan masa depan, support system kebahagiaan keluarga, dan support system ekonomi keluarga. 

Sebagai upaya mendukung ibu-ibu menjadi pilar keluarga yang kuat, serta memberikan kesempatan untuk memperkuat stabilitas ekonomi keluarga. Ada yang istimewa dalam kegiaatn SalingJaga Ibu Berdaya Challenge. Yaitu ada pengenalan program referral yang tidak saja melindungi diri dan keluarga bila ikut Asuransi SalingJaga. Namun ibu-ibu memiliki kesempatan berdaya dengan mendapatkan komisi atas rekomendasi bila ngajakin teman, kerabat, tetangga, untuk ikut asuransi ini.

Penjelasan Ica :
“Referral itu tidak menakutkan, karena sangat simpel dan rewarding. Kamu membantu orang lain terlindungi, dan kamu juga mendapat bonus karena telah melindungi mereka,”

Dalam kesempatan tersebut Ica mengajak peserta untuk melakukan roleplay, ngajakin orang, teman, atau saudara ikut Asuransi Jiwa Saling jaga. 

Dukung Ibu Rayakan Kehidupan Lewat Sesi Support Group dan Journaling bersama Grieftalk.id

Atas : Ibu Ega
Bawah : mbak Nira
Dari Grief Talk ID

Sesi terakhir adalah therapy, peserta diajak  menyadari setiap emosi yang dirasakan selama ini. Oleh Mbak Nirasha Darusman dan Mega Annisa dari Grief Talk ID (@grieftalk.id), peserta diajak meregulasi emosi dengan cara menulis surat yang ditujukan pada diri sendiri. 

Ya ampuun...sesi ini beneran bikin mata basah, oleh pengalaman masing-masing, juga mendengar beberapa catatan yang dibacakan oleh peserta. Ajakan mbak Nira agar kita terbiasa melakukan journaling, untuk terapi diri, berkeluh kesah, berdamai dan merawat luka kita. 

Nggak apa nangis, kalo memang itu bisa menghempaskan luka. Kehilangan seseorang yang begitu berarti pasti akan menjadi luka yang tak akan pernah bisa diupakan.  

SalingJaga Ibu Berdaya di Kota Semarang juga disemarakkan kehadiran booth dari brand Purityfic, Wardah Cosmetic, dan Habbie Aromatic Telon Oil, serta dilengkapi kids corner yang dikelola oleh Joyful Parenting didampingi langsung oleh Cici Desri, pakar montessori, serta didukung oleh Alamii snack sehat. 


Seru sih sehingga, para ibu yang mengikuti workshop  tidak hanya bisa melihat-lihat produk dari brand-brand tersebut, tapi juga bisa mengajak keluarga untuk ikut bersenang-senang. Terlihat di lokasi ibu dengan anak-anaknya melihat beberapa booth yang ada. 

Saya tak mau kalah juga dong, ikut menikmati fasilitas yang disediakan di booth. Seperti ikut tes kesehatan kulit di booth Wardah, seru nih jadi tahu kondisi kulit kita. Saya juga nyoba keberuntungan di booth SalingJaga dengan memutar roda keberuntungan. Alhamdulillah dapat hadiah kaos kaki, lumayan kan. 

Workshop asuransi jiwa yang menurut saya keren, banyak pencerahan bagi perempuan agar menjadi ibu berdaya. Semangat ya ibu-ibu! Wassalamu'alaikum.

2 komentar:

  1. Bagus acaranya, mana dekat dari rumah, benar-bwnar menambah wawasan ya, sesi healing theraphy pun melegakan hati dengan journaling..happy bisa ikut acara ini..

    BalasHapus
  2. Yang baperan kalo bahas kematian itu seringnya om Imam, aku udah sering banget bahas ini, bersyukur bisa ikut acara ini jadi bisa ngasih tahu lebih banyak soal mempersiapkan kematian ini ke suamiku

    BalasHapus