One Day Trip Wonosobo; Wisata Perahu di Telaga Menjer, Kebun Teh dan Menanti Sunset di Taman Langit Dieng - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Sabtu, 25 Januari 2025

One Day Trip Wonosobo; Wisata Perahu di Telaga Menjer, Kebun Teh dan Menanti Sunset di Taman Langit Dieng

Assalamualaikum Sahabat Jalan Jalan. Apa kabarnya, semoga kalian sedang dalam keadaan sehat semua ya. Kali ini saya akan menceritakan perjalanan one day trip Wonosobo bersama teman-teman putih biru. Udah ke Wonosobo berulang kali, mengapa masih kesana lagi? 


Telaga Menjer

Menurut saya one day trip ini kayak napak tilas ke salah satu tempat yang udah keluarga kami kunjungi hingga dua kali yaitu Telaga Menjer. Selain itu kami juga akan menjelajah kebun teh serta menanti sunset di Taman Langit Dieng.

Wonosobo adalah salah satu daerah yang sering saya sambangi. Adaa aja alasan untuk kembali ke Wonosobo dan daerah sekitarnya. Bahkan saking seringnya, saya pernah dijadikan tour guide saat teman kerja minta ditemani untuk wisata di sana. Ceritanya saat itu saya udah nggak kerja lagi dan mereka ngadain gathering acara kantor gitu. 

Namun kali ini saya ingin menceritakan perjalanan bersama teman-teman putih biru ke Wonosobo plus melipir dikit ke Dieng. Yuk saya mulai aja cerita perjalanan kami.

Dari Semarang kami mengguakan minibus yang berisi 20 oranng termasuk  driver. Suasana hangat yang ceria segera memenuhi ruangan dalam minibus. Untuk sarapan kami sengaja tidak bawa bekal karena ingin menikmati sarapan yang agak siangan di Opor Bebek yang terkenal di kawasan Kertek. Untuk review makanannya akan saya tuliskan dalam artikel terpisah.

Telaga Menjer Nan Eksotis

Telaga Menjer sekarang makin ramai dikunjungi karena banyaknya pembangunan vila dan glamping di sekitarnya. Saya pernah ke telaga ini tahun 2017 dan 2018, keduanya bersama keluarga.

Yuk saya tuliskan kegiatan yang bisa dilakukan di Telaga Menjer :

Menikmati Suasana Sejuk di kawasa Telaga

Pepohonan rindang dengan perbukitan yang mengelilingi telaga memberikan kesan sejuk meski datang berkunjung saat tengah hari. Angin semilir yang berhembus pun mengantarkan kesejukan alami. Masya Allah jadi pengen berlama-lama di kawasan Telaga Menjer, sahabat.



Alam di kawasan telaga yang masih alami, dengan taman yang ditata apik, bisa jadi obyek foto. Ada beberapa spot foto yang jadi favorit pengunjung. 

Nggak salah sih kalo makin banyak wisatawan yang berkunjung. Karena selain adanya telaga juga kawasan ini ditata sedemikian cantiknya dengan taman-taman kecil yang bisa digunakan untuk bersantai bersama sahabat atau keluarga. Pemandangan di sekitarnya pun tak kalah cantik yang bikin pengunjung asik foto sana sini.


Berperahu Bersama Rombongan

Bagi wisatawan yang ingin melihat keindahan Telaga Menjer dari jarak dekat, Kamu bisa menelusuri telaga menggunakan sampan atau perahu kayu yang sudah disediakan. 

Perahu di Telaga menjer

Di sini pun pengunjung bisa foto sepuasnya di atas perahu sambil menikmati suasana telaga yang eksotis.


Dari atas perahu, kamu bisa menikmati view air telaga yang berwarna biru kehijauan dan merasakan air telaga yang segar. Wisatawan yang ingin menikmati berperahu akan dikenakan tarif Rp. 20 ribu per orang.

Fasilitas Lengkap

Sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Wonosobo, telaga ini sudah dikelola dengan baik. Maka tidak mengherankan jika fasilitas yang ada di objek wisata ini sudah terbilang lengkap dan memadai.

Beberapa fasilitas pendukung yang bisa kamu temukan di kawasan Telaga Menjer antara lain area bermain anak, toilet, mushola, perahu, tempat duduk, spot foto, spot memancing, dan area parkir yang luas.

Bila tidak membawa bekal makanan dan minuman, pengunjung tidak perlu khawatir karena di objek wisata ini sudah tersedia warung-warung yang menjajakan aneka makanan dan minuman.

Lokasi dan Tiket Masuk Telaga Menjer

Lokasi telaga ini berada di Desa Maron, Garung, Kabupaten Wonosobo. Untuk mencapai objek wisata ini, rute dan akses jalan yang dilalui terbilang mudah dan bisa dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Wisatawan yang tidak membawa kendaraan pribadi, bisa menggunakan jasa ojek untuk mengantarkan sampai ke lokasi telaga. Jarak antara pusat kota dengan telaga kurang lebih 12 km dan waktu tempuh sekitar 30 menit.

Harga tiket masuk per orang dikenakan tarif sebesar Rp. 10 ribu rupiah. Tiket parkir untuk minibus dikenakan tarif parkir Rp. 15.000.

Kebun Teh Panama


Spot foto di Kebun Teh

Tidak jauh dari Telaga Menjer, ada kebun teh yang tengah viral menjadi tempat wisata. Panorama alam yang menyegarkan dengan hamparan kebuh teh sungguh memanjakan mata. Siapa yang tidak suka menyusuri barisan tanamana teh yang subur dan terawat ini?

Kebun Teh
Cantiknya kebun teh Panama

Kebun teh Panama ini menjadi destinasi jelajah wisata Wonosobo yang kedua sepulang dari Telaga Menjer. Itinerary yang dibuat sebelumnya tuh ada 2 pilihan, Kebun teh Tambi atau Panama. Karena ada beberapa teman yang udah pernah ke Tambi, dan membandingkan degan kebun teh Panama, kami putuskan ke kebuh teh pilihan kedua. 

Ternyata pilihan kami tak salah, hamparan tanaman teh dengan pemandangan bukit dan gunung di baliknya sungguh menyejukkan mata. Setelah seminggu  kemarin penat dengan polusi udara, hari ini kami serasa membersihkan pernapasan dengan udara sejuk pegunungan. Pikiran terasa tenang, hati pun damai manakala indera penglihatan menatap hamparan hijau nan luas.

Tak salah bila pengunjung yang datang ingin mengabadikan momen ini di setiap sudut kebun teh. Sejak pintu masuk loket, segenap indera kami serasa dimanjakan. Langkah kaki perlahan mulai menyusuri trek yang sengaja diuat dengan aman dan nyaman oleh pengelola. Ada petunjuk arah bagi pengujung yang ingin berjalan menuju ke bagian atas kebun teh.

Foto di kebun teh

Pengelola sudah menyiapkan trek berupa jembatan dengan anak tangga yang terbuat dari bambu dan kayu. Meski terlihat aman, namun pengunjung harus waspada dan hati-hati saat melangkah. 

Atau saat ingin duduk di beberapa bangku yang ada di trek jembatan, jangan bersandar. Bagaimanapun kondisi jembatan tersebut bisa jadi sudah berumur tahunan dan terkena imbas panas serta hujan, rentan rusak. 

Kebun teh Panama
Duduk dan ngobrol seru bareng teman

Meski begitu tak mengurangi kesenangan pengunjung untuk menikmati udara sejuk, pemandangan indah, bersama rombongan atau kerabat. 

Dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, sekitar Rp 10.000 per orang, pengunjung dapat menikmati berbagai fasilitas yang disediakan. Namun bila ingin menikmati wahana bermain seperti flying fox yang menambah keseruan, harus merogoh isi dompet lagi tentunya. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa kendaraan berupa motor atau mobil untuk mengelilingi kebun teh dengan lebih nyaman dan efisien.

Selain itu, tersebar beberapa gazebo di sekitar kebun teh, yang bisa digunakan untuk bersantai sambil menikmati pemandangan hijau, sekaligus tempat yang ideal untuk menikmati makanan ringan yang dibawa dari rumah atau beli di toko pinggir jalan. Sementara kami menikmati cemilan bekal dari rumah di jembatan bambu. Kami sengaja memilih jembatan yang agak luas dan menepi, untuk digunakan jalan  bagi  pengunjung  lainnya.


Fasilitas di kebun teh ini tergolong lengkap. Selain toilet, lahan parkir, musholla, juga aneka wahana permainan, dan jelajah sekitar kebun teh menggunakan Jeep. Lokasi Kebun Teh Panama berada di di Jalan Rakai Garung KM 5, Tempuran, Tlogo, Kecamatan Garung.

Taman Langit Dengan View Gunung 

Sebenarnya tujuuan wisata yang terakhir belum ditetapkan, karena pengennya ke air terjun. Naman menuju lokasi air terjun itu jalannya nggak bersahabat untuk minibus. Akhirnya kami putuskan satu lokasi wisata di daerah Dieng yang tengah viral di media sosial yaitu Taman Langit.


Taman Langit terletak di ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan laut, yang menawarkan pemandangan lanskap Dieng yang spektakuler dari sudut pandang yang tidak biasa, yaitu di atas awan.

Perjalanan menuju tempat ini bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum. Jalan menuju Dieng memang berkelok-kelok dan menanjak, namun hal ini justru menjadi bagian dari petualangan tersendiri bagi para pengunjung yang menikmati perjalanan dengan pemandangan alam yang menakjubkan di sepanjang jalan. 

Yang menarik sepanjang jalan kita disuguhi pemandangan gunung, hamparan perkebunan milik warga, serta rumah khas pedesaan. Sayangnya sesampainya di parkir, kabut menyambut rombongan kami. Bukan hanya kabut, namun gerimis lembut tak mau kalah turut hadir dan menambah dinginnya suasana menjelang sore di Dieng.

"Ayo putar balik aja cari makan,"
Celetukan salah seorang teman kami menerbitkan tawa serempak. Ya kami seharusnya sudah makan karena makan terakhir itu di tempat opor bebek. 

Namun setahu saya, kabut itu seperti datangnya yang cepat, perginya pun juga sama. Kami hanya harus menanti dengan kesabaran kabut akan menghilang. Atau menunggu keberuntungan memihak kami. Jadi kita tunggu aja, kata saya kala itu.

Dan benar juga, setelah kami menikmati cemilan bekal yang masih ada, kabut perlahan menghilang tanpa pesan. Mendadak pemandangan yang tadinya tembok putih tergantikan gunung, awan dan langit biru nan cantik. Masya Allah, nikmat Tuhan mana yang kamu dustakan? Taddabur alam ini sungguh menyenangkan.

Taman Langit Dieng

Saya segera bergerak menuju tempat penjualan tiket dan membeli 19 tiket untuk rombongan kami. Langkah penuh semangat menyusuri jalur menuju tempat wisata. Tangganya cukup curam dan tidak layak untuk wisatawan lansia atau anak-anak. Jadi kalian harus waspada bila mengajak anak-anak berkunjung kesini. 

Namun pemandangan yang menakjubkan sudah menanti kami di depan mata. Terdapat keindahan alam yang  dipadu dengan spot baru buatan pengelola yang mendukung tempat ini makin cantik.

Spot Foto di Taman Langit

Waktu terbaik untuk mengunjungi Taman Langit Dieng adalah saat pagi hari, ketika matahari terbit. Banyak wisatawan yang datang sebelum fajar untuk menikmati keindahan sunrise di atas awan. Fenomena "Negeri di Atas Awan" sering kali terjadi di pagi hari, di mana hamparan awan menutupi lembah dan dataran di bawahnya, menciptakan pemandangan yang seolah berasal dari negeri dongeng. 

Namun, meskipun tidak dapat menyaksikan matahari terbit, panorama siang hari di Taman Langit Dieng tetap memukau. Langit biru yang cerah dengan latar pegunungan hijau memberikan pengalaman yang tak kalah mengesankan bagi para pengunjung. 

Taman Langit Dieng


Menikmati Mie Ongklok, Kuliner Khas Wonosobo

Kalian udah tahu atau pernah nyicipi mie ongklok? Kalo belum, sayang sekali sih. Namun tak ada salahnya saat ke Wonosobo lagi, kalian bisa menyempatkan menikmati seporsi mie ongklok yang berkuah kental dengan cita rasa unik. Jangan lupa pesan juga pelengkapnya yaitu sate sapi, sate kambing, atau sate ayam.

mie ongklok


Kuah yang bertekstur kental ini berasal dari campuran tepung kanji yang biasa disebut loh atau lo. Bumbunya juga simpel sih. Terdiri dari bawang merah, bawang putih, ketumbar, lengkuas, ebi, garam dan gula jawa. Bumbu ini lalu dicampur air dan dikentalkan dengan larutan tepung kanji.

Wah saya jadi teringat pernah nyoba masak mie ongklok instan. Kuahnya bikin sendiri, udah komplit di dalam kemasannya. Duhh, jadi kudu ditulis juga niy. Hahahaa. Banyak amat janji nulisnya, Mak!

Isi mie ongklok kadang disajikan bersama suwiran daging ayam dan bawang goreng. Penyajiannya yang dihidangkan saat masih panas membuat mie ini banyak diburu masyarakat. Karena Wonosobo memiliki suhu udara yang dingin, jadi memang cocok banget dinikmati selagi masih panas. Misalkan kamu enggak segera menikmati mie ongklok, kuahnya bakal mengental karena suhu udara mendinginkannya lebih cepat.

Nah sekian dulu cerita saya bersama teman-teman menikmati one day trip Wonosobo. Nantikan ya cerita saya lainnya yang suka random menjelajah tempat wisata. Traveling nyaman, ramah dompet, dan tetap menyenangkan itu yang selalu saya sukai. Kalian sama nggak dengan pilihan saya ini? Silakan komentar ya, wassalamualaikum.

1 komentar:

  1. Naik perahu sepertinya paling menarik, tiketnya lumayan murah hanya 20rb

    BalasHapus