CRING! Talks Semarang, Solusi Teknologi Pembayaran Digital - My Mind - Untaian Kata Untuk Berbagi

Senin, 02 September 2024

CRING! Talks Semarang, Solusi Teknologi Pembayaran Digital

Assalamualaikum Sahabat. Jumat siang nan terik, tepatnya tanggal 30 Agustus 2024, saya hadir dalam CRING! Talk Semarang. Bertempat di KOTTA Hotel yang terletak di kawasan kota lama Semarang, tentunya aksesnya mudah banget. Penasaran topik apa sih yang akan dibahas? CRING! Talks Semarang, Solusi Teknologi Pembayaran Digital.

CRING! Talks Semarang


CRING! merupakan layanan fasilitas pembayaran dan layanan perbankan yang diusung oleh PT. Solusi Pembayaran Elektronik (SPE) Solution yang terintegrasi dengan API (Application Programming Interface). Jadi nambah penasaran nggak sih?! Terlebih CRING! ini yang akan mendorong pelaku usaha bertransformasi digital untuk pembayaran digital.

Nah, saya pun bersemangat mengikuti talk show yang sepertinya bakal membuka mata tentang transformasi pembayaran digital yang penting bagi pelaku usaha. Alasannya juga karena saya tertarik untuk buka usaha di rumah. Semoga info yang akan dibagikan oleh narasumber bisa dengan mudah saya pahami.

Transformasi Teknologi Digital Berkembang Pesat

CRING! Talks Semarang diadakan di KOTTA Hotel yang dihadiri oleh pelaku usaha UMKM dan blogger. Menariknya saat saya datang, sudah banyak pelaku usaha yang hadir meski jam dimulainya talk show masih ada beberapa menit lagi. Nampaknya antuasias mereka karena ketertarikan pada produk yang akan dishare.

CRING! Talks Semarang

Host mba Iis Dayanti membuka acara dengan suara yang bersemangat. Menggugah perhatian kami yang hadir agar memperhatikan sesi sharing yang berlangsung. Kemudian mba Iis memperkenalkan pada sosok narasumber yaitu Mas Rio Agustra Anjany, selaku Vice President of Product SPE Solution.

Mas Rio menyoroti tentang perkembangan teknologi di Indonesia yang begitu pesat. Penduduk di Indonesia saat ini ada 277 juta jiwa, termasuk gen alpha. Dari data tersebut artinya ada 75,6 % dari gen x, y (milenial), z, dan alpha ini merupakan 'Tech Savy Population' artinya udah sejak kecil kesenggol dengan teknologi.

Yang artinya sejak mereka lahir, mamanya tanpa sadar udah mengenalkan perangkat teknologi. Seperti tontonan Youtube, dengerin lagu atau murotal, dan lainnya. 

Secara populasi mereka ini sudah terpapar dengan teknologi internet. Rata-rata orang di Indonesia main internet 8,5 jam, ngalah-ngalahin jam kerja. Artinya mereka bisa sepertiga hari dihabiskan di depan internet, entah untuk kerja, belanja online, atau stalking sosial media.

Masih ingat saat covid melanda Indonesia? Industri, juga pelaku bisnis (jualan di pasar, food court di mall banyak yang tutup). Namun pada saat pandemi itu pula, banyak usaha kecil bermunculan dari rumah. UMKM muncul dan memiliki peran  besar bagi perekonomian Indonesia. Pelaku usaha yang sudah mengimplementasikan transaksi pembayaran secara digital mampu bertahan selama pandemi.

Potensi Ekonomi Digital Indonesia 

Salah satu faktor yang paling mempengaruhi potensi ekonomi digital Indonesia adalah perdagangan. Kemudian diikuti oleh tiga sektor lainnya, transportasi, traveling, dan media. Prosentase perdagangan paling tinggi, ngalahin tiga sektor lain.



Seperti yang dituturkan oleh Mas Rio tentang perilaku masyarakat Indonesi sebagai pengguna teknologi, hal ini harus dipandang sebagai peluang. Fakta ini bisa menjadi kesempatan oleh pelaku bisnis dengan memanfaatkan teknologi karena ada potensi digital. 

Gen x (milenial) hingga gen z bahkan sebagian dari mereka udah bekerja. Mereka sudah memiliki akses dan bertanggung jawab memutuskan keuangannya sendiri. Dan mereka lebih nyaman melakukan pembayaran digital seperti e-wallet dan QRIS. Alasannya adalah pembayaran digital ini lebih praktis, mudah, dan aman.

Visi Pemerintah :
Tahun 2023 di Indonesia udah  mencapai 820 milyar dan potensinya bisa lebih. Bila data ini bisa terus tumbuh, akan menjadi 10 kali lipat dari tahun ini pada tahun 2030. 

Sektor paling besar yang mempengaruhi ekonomi digital terus berkembang adalah perdagangan. Sebenarnya perubahan teknologi digital dimulai marak sejak tahun 2019. Perputaran transaksi secara cashless selama tahun 2019 mencapai 142 triliyun dan nggak pernah turun hingga sekarang.

Kalian pasti sekarang kalo keluar rumah udah nggak lagi ribet dengan bawa duit tunai. Sekarang kita lebih nyaman melakukan transaksi pembayaran secara cashless. Kalo pelaku usaha tidak mengimbangi dengan penyediaan cara pembayaran cashless, dia akan ditinggal oleh konsumen.

CRING! Sebagai Solusi Teknologi Pembayaran Digital

Roda penggerak utama ekonomi di Indonesia lebih dari 65 juta adalah UMKM. Dampaknya tentu adalah bisa membuka lapangan kerja. Pemerintah dalam hal ini mendorong pelaku usaha agar lebih memaksimalkan potensi teknologi pembayaran digital.  

UMKM di Indonesia banyak yang berada di sektor perdagangan. Namun menurut peneliti Indef, baru 22 juta UMKM yang sudah go digital. Dan Jawa Tengah berada di peringkat 10 dengan daya saing digital tertinggi. 

Banyak masalah yang muncul bagi UMKM yang ingin berkembang namun terkendala teknolog pembayaran digital. Alasannya beragam, konsumen nggak punya akses keuangan yang praktis karena harus transfer ke bank yang berbeda hingga kena biaya administrasi mahal. Konsumen sekarang lebih suka pembayaran digital yang praktis seperti virtual account.

Digitalisasi bagi UMKM bisa dimulai dari Go online dan Go Cashless. Nantinya semua yang berhubungan dengan usaha akan terbantu dari stok di gudang, penghitungan kas masuk dan keluar dan lainnya. 

Meski ingin melakukan pembayaran digital, pelaku usaha menemukan banyak masalah yang rumit. 


Masalah pembayaran digital bagi UMKM


CRING! hadir dengan menyediakan portal web yang membantu UMKM untuk memonitor, mengelola kas masuk dan keluar, secara real time dalam satu pintu. Kalo UMKM yang gabung dalam toko online itu kan udah ada fasilitas transfer bank ataupun virtual account. Namun UMKM yang enggan gabung dalam toko online si orange atau si hijau, misalkan jualannya hanya di Instagram, kan gak ada fasilitas pembayaran digital. 

CRING memberikan layanan seperti Virtual Account, KYC (Know Your Customer) oleh bank, pembayaran dan pencairan dana, serta dukungan teknis 24 jam. Dengan standar keamanan tinggi (ISO 27001, PCI DSS), CRING memastikan setiap transaksi data terenkripsi dan aman, cocok untuk UMKM dan lembaga keuangan yang membutuhkan solusi digital yang praktis dan terpercaya.

Layanan CRING! memberikan dukungan bagi pelaku usaha sekaligus mendongkrak potensi ekonomi digital dalam jangka panjang. Bagi pelaku usaha, yuk Cari tahu bagaimana Anda dapat memanfaatkan CRING! Sebagai transformasi digital untuk bisnis Anda.

Pengalaman Hadir Dalam CRING! Talks Semarang 

Sebagai blogger yang tertarik ingin merambah dunia usaha, saya merasa tercerahkan dengan pemaparan narasumber. Sepertinya bukan hanya saya namun seluruh peserta yang hadir sangat antusias memberikan tanggapannya. 

Terlihat saat sesi tanya jawab, beberapa peserta banyak yang angkat jari ingin melontarkan pertanyaan seputar CRING! Bahkan isi pertanyaan beberapa pelaku usaha yang didominasi ibu-ibu ini sungguh kritis. 

Pelaku Usaha UMKM


Mas Rio sebagai narasumber memaparkan materi dengan jelas, detil, dan gampang dipahami. Termasuk dengan memberikan beberapa contoh kondisi di lapangan tentang potensi pasar dengan pembayaran digital yang semakin meluas. 

Setelah sesi tanya jawab usai, acara dilanjutkan dengan makan bersama serta networking. Dalam kesempatan ini masih ada loh peserta yang penasaran dan bertanya lebih lanjut tentang layanan pembayaran virtual account yang ditawarkan oleh CRING! Beberapa pelaku usaha juga daftar dan mendapatkan bimbingan cara mengisi formulir registrasi di web CRING!

KESIMPULAN CRING! TALKS SEMARANG

Saya berharap makin banyak pelaku usaha di Indonesia dan secara khusus di Kota Semarang menggunakan layanan pembayaran CRING! Apalagi pelaku usaha yang tidak melek teknologi, dijamin tidak kesulitan menggunakannya. Karena CRING! memberikan kemudahan pelayanan yang aman dan praktis.  Siap untuk mendigitalisasi transaksi bisnis Anda? Daftar untuk CRING! Payment Facilitator sekarang! 

20 komentar:

  1. CRING namanya unik banget identik dengan uang recehan ya mbak, ternyata ini layanan fasilitas pembayaran ya baru dengar. Tepat sekali kehadiran Cring ini apalagi masayarakat Indonesia juga usdah mulai melek digital termasyj di sektor ekonomi yang membutuhkan kayanan pembayaran digital

    BalasHapus
  2. Namanya unik dan mudah diingat. Identik dengan bunyi koin atau mesin kasir. Saya sekarang juga lebih sering menggunakan pembayaran digital. Walaupun tetap bawa tunai untuk jaga-jaga

    BalasHapus
  3. ini kayak pos kasir atau berbeda ya mbak? ngebantu banget loh untuk tahu penjualan dan pembelian jadi menghitungnya nggak manual, ngebantu pelaku usaha

    BalasHapus
  4. Nama yang familiar dan mudah diingat, CRING! Seru pisan tuh acaranya, semoga membantu menambah wawasan kepada seluruh UMKM dan masyarakat tentang pentingnya pembayaran digital.
    Apalagi hadirnya CRING menyediakan portal web yang membantu UMKM untuk memonitor, mengelola kas masuk dan keluar, secara real time dalam satu pintu, jadi lebih nyaman dan dipermudh banget tuh.

    BalasHapus
  5. sekarang ini kalo mau berbisnis ga lepas dari fasilitas pembayaran digital ya. jadi ga sekedar terima uang tunai aja. adanya pembayaran digital juga memudahkan buat pelanggan. semoga sukses terus untuk CRING mengedukasi para pelaku usaha agar melek teknologi pembayaran digital.

    BalasHapus
  6. Event CRING! Talk Semarang ini bagus banget, antusiasme para peserta yang hadirpun bikin acara makin hidup dan pastinya sangat memberikan manfaat buat para pelaku usaha.

    Layanan pembayaran CRING! Pastinya memberikan solusi dan kemudahan bagi para pelaku usaha nih. Keren deh, suka takjub sama ragam inovasi masa kini.

    BalasHapus
  7. Keren dengan kehadiran CRING ini bisa memudahkan siapa saja apalagi pelaku usaha dalam hal transaksi pembayaran. Terlebih bisa pula metode bayarnya dengan virtual account ya. Ciamik sih ini

    BalasHapus
  8. namanya lucu juga ya mbak kayak dering telepon. hehe. pastinya ini bisa jadi pilihan aplikasi finansial nih buat para pelaku umkm dalam menjalankan usahanya

    BalasHapus
  9. Wah..bagus ini ..ada CRING! yang akan mendorong pelaku usaha bertransformasi digital untuk pembayaran digital.Semoga bisa memberikan dukungan bagi pelaku usaha sekaligus mendongkrak potensi ekonomi digital dalam jangka panjang usaha mereka

    BalasHapus
  10. Cring seperti bunyi yang jatuh ya hihi seperti namanya pasti berhubungan dengan keuangan. Bagus sekali dengan hadirnya Cring ini bisa memberikan keuntungan untuk para pelaku usaha

    BalasHapus
  11. Aahh.. terjawab sudah rasa penasaranku mbak. Rupanya CRING! ini bisa bantu banget bagi pemilik UMKM yang punya usaha dan tidak membuka lapak di lokapasar. Mantap nih.

    BalasHapus
  12. Menarik sekali kalau mengulas tentang UMKM apalagi dikaitkan dengan dunia digital. Pastinya ada tantangan ya. Tapi harus belajar dan menjawab tantangan. Baru tau juga tentang Cring ini. Terima kasih ulasannya.

    BalasHapus
  13. Namanya mudah diingat dan bikin penasaran. Di era teknologi sekarang ini, pembayaran digital menjadi salah satu fasilitas yang dinanti banyak orang untuk melakukan banyak transaksi tanpa harus ribet.

    BalasHapus
  14. Nah, ini keren siih.. edukasi yang baik untuk para pengusaha di era digital.
    Bukan hanya memberikan teori, tapi juga contoh beserta penerapannya di event CRING! Talks Semarang diadakan di KOTTA Hotel.

    Semoga setelah event ini ada kabar gembira mengenai banyaknya pengusaha yang merasakan manfaatnya dari mulai penghasilan hingga peningkatan penjualan yang signifikan.

    BalasHapus
  15. cring langsung keingat uang receh, filosofinya pasti sesuatu yang ringan dan memudahkan, dan sangat membantu bagi pelaku usaha kecil seperti umkm

    BalasHapus
  16. Cring itu kaya sesuatu yang ajaib, cepat kelar. Kayanya emang sesuai ya di dunia yang serba satset dan cashless. Pembayaran digital kini banyak digunakan

    BalasHapus
  17. aku kira tadi sekilas Cling taunya Cring dan solusi buat zaman sekarang ya mba :) keren bgt ya mba kehadiran cring ini membantu UMKM untuk memonitor, mengelola kas masuk dan keluar, secara real time dalam satu pintu.

    BalasHapus
  18. Cukup unik dan berkesan juga nama CRING. Semoga bisa jadi tools yang bisa dimaksimalkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh para pebisnis kecil dan UMKM di Semarang ya Mak

    BalasHapus
  19. Semoga hadirnya CRING bisa membantu tingkat penjualan UMKM Indonesia. Karena di dalam CRING ini bisa memonitor keluar masuk barang dan lainnya.

    BalasHapus
  20. Klo UMKM bisa Go Cashless bakal enak banget nih. Sekarang semuanya bisa dilakukan tanpa bawa dompet hihi, ga bakal deg-degan juga

    BalasHapus