Assalamualaikum Sahabat. Artikel ini masih dalam rangka Hari Blogger Nasional. Ya meski udah berlalu beberapa hari yang lalu, nggak apa lah ya nulis dengan tema tentang Hari Blogger Nasional tahun 2023.
Saat Hari Blogger Nasional yang bertepatan tanggal 27 Oktober kemarin, Komunitas Gandjel Rel mengadakan kopdar di Nine Yard di jalan Sriwijaya. Senang banget bisa bertemu beberapa member dan founder Gandjel Rel.
|
Picture by @hapsariadiningrum |
Perbincangan yang seru, banyak tawa, mengukir kenangan bersama sahabat blogger, nambah imun jadinya.
Dalam kopdar kali ini juga ada tantangan seru dari founder Gandjel Rel. Setiap member GRes yang hadir, diminta memperkenalkan diri dan ngambil lintingan kertas. Isinya pertanyaan seputar blogging, seseruan pokoknya dan harus dijawab.
Asiknya tuh kalo gak cocok dengan pertanyaan bisa ganti kertas yang udah dipilih, hahahaaa. Bisa loh karena kertas pertama yang saya pilih, pertanyaannya adalah "Sebutkan blogger yang nyebelin"
Waduhhh, sepanjang usia menjadi blogger, saya belum pernah bertemu blogger yang nyebelin. Beneran deh.
Atas seijin founder, saya boleh ganti kertas dan pertanyaannya adalah, "masalah yang pernah dialami selama ngeblog". Jawabannya ada saat kopdar kemarin yagesyaa.
Saat kopdar juga dicetuskan lomba blog dalam rangka Hari Blogger Nasional. Lomba yang hanya diperuntukkan member Komunitas Blogger Gandjel Rel. Hayooo yang ngaku member, buruan ikutan yak.
|
Foto-foto Saat Kopdar Hari Blogger Nasional di Nine Yards
|
Meski saya juga udah menuliskan tentang Hari Blogger Nasional sebelumnya, tapi yang ini beda. Apalagi temanya pun berhubungan dengan aktivitas sehari-hari kita sebagai blogger. Temanya adalah "Apapun Aktivitasku Sekarang, Aku Tetap Ngeblog".
Seperti apa sih ngeblog asik ala saya? Yang pasti gak akan jauh dari tagline Komunitas Blogger Gandjel Rel, yaitu "Ngeblog Ben Rak Ngganjel". Yuk baca yaa cerita saya tentang ngeblog ala saya. Yang katanya, anaknya udah besar semua, nggak direpotin urusan sekolah, nggak perlu anter jemput anak, dan lainnya.
Tapi namanya juga manusia yang juga makhluk sosial, tentu banyak kesibukan di dunia nyata. Dari nemenin pak suami, entah ngurus kerjaan, kontrol ke dokter di rumah sakit, bertemu teman alumni karena kami satu sekolah saat SMP. Dan kebetulan suami itu sering dijadikan orang sok sibuk antar sana sini ketika ada sesama teman alumni yang mendapat musibah.
Masih ada segudang kegiatan yang nggak perlu saya tuliskan di sini, hehehee. Namun saya tetap bisa ngeblog dengan asik.
Cerita tentang Hari Blogger Nasional sebelumnya ada di sini :
Apakah Masih Sama Tujuan Kamu Ngeblog?
Kebetulan dari artikel tentang Hari Blogger Nasional yang seminggu lalu udah saya tuliskan, ada cerita tentang harapan saya menjadi blogger. Namun kali ini ingin curhat tentang tujuan ngeblog. Yuk baca, sahabat.
- Berbagi Cerita Pada Pembaca
Kalo seperti di judul ini, saya hanya pengen nulis artikel agar blog selalu update rutin setiap bulan. Pengennya ada minimal 8 artikel, alhamdulillah kalo bisa lebih seperti bulan September dan Oktober. Namun kalo nggak bisa pun juga nggak apa-apa, ada 1 artikel per minggu juga udah syeneeeng.
Kalo saya bisa rutin update artikel setiap bulan tentunya akan menyenangkan pembaca. Siapa tahu kan saya punya pembaca langganan yang selalu menantikan blog ini rutin posting artikel, hihihii. Jadi saya harap dengan rajin update, pembaca bakal mendapat suguhan artikel yang berbeda dan bisa mendapatkan manfaat. Semoga ya, aaamiin.
- Menjadi Jurnal Keseharian
Seperti yang pernah saya ceritakan dulu, tujuan ngeblog adalah agar bisa menyimpan cerita kegiatan saya bersama keluarga, kerabat ataupun teman. Agar kelak ketika saya sudah tiada, anak keturunan saya bisa membaca tulisan di blog ini kalo kangen. Aihhh jadi melow ya.
Dan ketika isi blog juga makin jadi beragam, saya pun menuliskan resep-resep keluarga yang udah pernah saya sajikan di rumah. Tujuannya agar kelak ketika saya tiada dan mereka kangen dengan masakan saya, ada anak menantu atau anak saya, ataupun cucu (semoga saya diberikan cucu), bisa mencoba resep yang saya tuliskan di sini.
- Dapat Cuan dari Hobi Nulis
Semenjak awal tahun, saya udah memiliki prediksi kalo bakal jarang lagi dapat job bersama komunitas. Alasannya dari sisi usia udah gak mungkin bisa nembus seleksi awal saat ada form pendaftaran dibagikan di grup. Saya sendiri menyadari hal ini jadi ya ngak apa-apa. Lagi pula profesi apapun selalu ada batasan usia dan tentu ada regenerasi pastinya.
Meski begitu saya yakin bahwa, ketika satu pintu tertutup akan selalu ada seribu pintu terbuka untuk rejeki kita. Alhamdulillah blog ini masih mendapatkan penawaran kerjasama dalam berbagai bentuk. Ada penawaran via email, DM Instagram, ataupun ajakan via japri WA. Masya Allah ya rejeki pertemanan namanya.
Nah kalo untuk rejeki blog ini tuh nggak ada yang perlu dikhawatirkan. Alhamdulillah sepanjang saya rajin update artikel setiap bulannya, rejeki mengalir lancar. Meski tidak sebanyak waktu pandemi atau sebelumnya juga. Tapi tiap bulan saya masih nulis artikel dari job.
- Menjaga Kesehatan Mental
Nah katanya perempuan itu butuh mengeluarkan 20 ribu kata lebih setiap hari. Namun saya bukan orang yang mudah berkata-kata karena memang aslinya saya cukup pendiam. Namun sejak remaja saya udah suka menulis. Dari kesukaan ini lah yang bikin isi hati dan pikiran saya tersalurkan.
Kalo dulunya saya suka menulis di diari, kemudian memberanikan diri menulis di media, itu menjadi kenangan masa remaja yang manis. Begitu tahu kalo blog pun bisa dijadikan tempat curhat, saya mulai ngeblog. Apa aja saya tuliskan demi bisa membuat hati lega. Menulis juga mampu membuat otak saya rajin bekerja dengan banyak berpikir tentang beragam hal.
Saat pandemi, saya tak berhenti menulis. Justru makin banyak artikel di blog ini karena ingin menceritakan kegiatan di rumah aja. Saya menyibukkan diri dengan menulis di blog dan ini membuat saya merasa senang. Mental saya terjaga meski banyak kesedihan yang terjadi di sekelililng saya saat itu.
Blogger Full time atau Part Time?
Satu dekade yang lalu saya resign dan ingin menjadi blogger full time. Namun ternyata nggak segampang itu menjadi blogger full time. Apalagi dengan kemampuan teknis ngeblog yang minim.
Sebagai blogger yang udah berusia nyaris senja, saya memang nggak paham dengan teknis ngeblog. Selama ini saya lebih memilih nulis dan posting, itu aja.
Urusan template dan serba serbi yang berhubungan dengan teknis blog ini saya pasrahkan pada salah seorang teman blogger yaitu Mbak Untari.
Apalagi saya pun nggak bisa selalu datang bila ada undangan event blogger yang kerjasama dengan klien. Beberapa kali saya tidak ikut bila diundang oleh hotel untuk review yang barengan dengan event suatu perayaan tertentu. Alasannya saya udah malas juga review makanan atas undangan. Lebih enak review datang sendiri ke resto dan kita keluar duit sendiri. Nggak ada beban, hahahaa.
Jadi saya sebenarnya masih berstatus blogger part time yang nulis suka suka namun tetap update rutin. Boleh kalian cek di blog ini selalu ada artikel setiap bulannya. Hahahaa.
Terus terang ketika nggak ada kerjasama dengan perusahaan atau dinas pemerintah, saya justru senang. Dengan begitu saya bisa fokus nulis artikel organik. Katanya demi kesehatan blog, komposisi yang baik adalah 60/40 untuk artikel organik/artikel berbayar. Cuma ya seringnya saya gagal menepati prosentasi ini. Blog udah update aja bakal bikin saya hepi.
Jadi saya sendiri pun nggak tahu apakah bisa menjadi blogger full time? Udah lah dijalanin aja ya kegiatan ngeblog ini. Nggak perlu dipikir sampai rumit mau jadi blogger full time atau part time.
Menjadi Blogger Mestinya Update Artikel Dong
|
Harapannya pengen tetap nulis |
Ahhh, saya hanya mengingatkan diri sendiri agar selalu update artikel. Seperti yang udah saya tuliskan di atas, menulis demi menjaga kesehatan mental. Saya pun ingin memiliki tempat curhat dengan baik, difasilitasi oleh blog ini. Jadi saya berlatih menyortir mana tulisan yang bisa disajikan untuk pembaca dan mana yang disimpan sendiri.
Dalam benak saya ada satu kesimpulan kalo ingin tetap menjadi blogger, sudah selayaknya update artikel di blog ini. Meski kadang saat pengen rajin nulis untuk blog ini, mendadak ada kegiatan lain yang harus dilakukan. Akhirnya saya ngeblog sampai larut malam yang efeknya nggak baik untuk tubuh. Dari sini lah muncul keputusan agar menyiasatinya dengan mengawali hari dengan menulis.
Ini langkah yang saya lakukan agar blog tetap update tanpa mengganggu kegiatan lain. Aktivitas sehari-hari ataupun dadakan yang muncul juga tidak mengganggu kegiatan ngeblog. Nah gimana cara saya tetap update blog ini?
- Menulis Setiap Hari
Menilik usia yang tak lagi muda, saya sadar harus memahami kebutuhan tubuh yang harus tetap dijaga kesehatannya. Salah satunya adalah tak lagi menulis atau ngedraft hingga larut malam demi mengejar posting artikel esok hari.
Trik menulis dan setor artikel job sebagai date line adalah menulis setiap hari. Apalagi kalo artikel organik, yang nggak ada bayaran, kalo nggak ditargetkan ya nggak bakal selesai. Bisa aja jadi draft hingga puluhan purnama berlalu.
Bagi kalian yang memiliki waktu terbatas, menulis tiap hari juga ngebantu target posting yang udah ditetapkan.
- Menulis di Mana Aja
Menjadi macan ternak? Mama cantik anter anak, hahahaha. Ada ada aja ya singkatan untuk sebutan mama cantik yang anter anak ke sekolah atau tempat les.
Udah rempong jadi macan ternak, kapan dong waktu saya bisa ngeblog? Ehhh saya pernah ngalamin juga kok saat si bungsu sekolah dulu. Anak saya juga mengalami proses sekolah dari SD, SMP hingga SMA yang harus dianter karena usianya belum boleh naik motor sendiri. Jadi biasanya saya sempatkan menulis saat nungguin si bungsu keluar kelas. Saya yang saat itu masih kerja, udah sampai di sekolah si bungsu dan masih harus nunggu karena jam belajar sampai sore.
Saya juga sering harus nemenin suami keluar kota, kapan dong waktu menulisnya? Biasanya saya sempatkan nulis saat suami ngurus kerjaannya. Saya duduk di mobil dan ngedraft. Udah gitu aja, asik kan nulis atau ngedraft ala saya?!
|
Staycation nemenin suami kerja bisa diselingi ngedraft 🤭 |
- Memaksimalkan Penggunaan Ponsel Untuk menulis
Sudah lama banget saya nggak buka laptop untuk ngedraft atau menulis artikel untuk blog.
Biasanya saya ngedraft di ponsel ketika ada kondisi sedang di luar rumah, entah nemenin ibu fisioterapi di rumah sakit, nemenin ibu mertua saat rawat inap, atau nemenin pak suami kerja keluar kota.
|
Ngeblog pakai ponsel |
Seperti yang udah saya jelaskan di judul sebelumnya, ketika nemenin pak suami kerja, saya pun juga kerja. Pekerjaan saya sebagai blogger tidak terhalang hanya karena nggak bisa akses laptop. Hari gini masih beralasan nggak punya laptop untuk ngeblog?
Bagi saya justru lebih praktis ngeblog menggunakan ponsel. Apalagi sekarang udah banyak aplikasi pendukung ngeblog, seperti edit foto misalnya. Saya memang lebih suka ngeblog termasuk memasukkan foto pendukung melalui ponsel. Itu lah gunanya smartphone / ponsel kan, ngebantu kita melakukan aktivitas apapun itu.
Nah, itu semua cerita tentang ngeblog asik yang selama ini saya lakukan. Saya melakukan aktivitas keseharian plus tetap ngeblog demi menjaga kesehatan mental. Nulis yang enjoy, tidak terpaksa, yang penting bisa update artikel terbaru setiap bulan untuk blog www.hidayah-art.com ini. Ya seperti tagline komunitas kesayangan, Ngeblog Ben Ra Ngganjel ya GRes.
Terimakasih udah membaca artikel ini. Terimakasih juga pada founder Gandjel Rel yang berinisiatif mengadakan Lomba Blog dengan tema "Apapun Aktivitasku Sekarang, Aku Tetap Ngeblog". Senang menjadi bagian dari komunitas Blogger Gandjel Rel. Wassalamu'alaikum.
Foto :
- Dokumentasi pribadi
- Hapsari Adiningrum
- Martha Meliana