Assalamualaikum Sahabat. Apa kabarnya, semoga kalian dalam keadaan sehat dan bahagia ya. Alhamdulillah senangnya bisa hadir dan menyapa kembali pembaca blog dengan share artikel terbaru. Kebetulan juga awal bulan Juli saya dan suami baru pulang ikut family trip ke Bali.
Uhhh senangnyaaa, bersyukur loh bisa liburan bareng keluarga suami setelah sekian lama. Alasan pandemi yang bikin kami absen liburan bersama keluarga besar. Seperti juga keluarga lainnya umumnya karena memang adanya pembatasan traveling.
Itu lah mengapa akhirnya ketika bisa traveling bareng, saya syukuri banget. Meski hanya 10 orang yang berangkat, nggak apa deh. Karena traveling kali ini mendadak banget dan nggak ada direncanakan sebelumnya. Dari ngobrol kecil, mendadak ada yang ngajakin jalan-jalan agak jauh dikit
Semarang, Perjalanan Dimulai
Rabu, tanggal 5 Juli 2023 perjalanan dimulai dari rumah berdua dengan suami menuju tempat ibu tinggal bersama kakak pertama. Di sini udah ada mbak Nur (kakaknya suami yang tinggal di Pekalongan), dua ponakan dengan bapaknya (ibunya nyusul karena akan ada pelantikan jadi Kaprodi di kampus).
Jadi ini lah rombongan awal kami hanya ada 6 orang, adiknya suami akan nyusul nanti sore berangkat sendirian. Adiknya suami satu lagi terbang langsung dari bandara Sultan Badaruddin Pekanbaru. Dan dua lagi adalah adik bungsu yang akan berangkat bersa anak bungsunya. Nah kami dari Semarang ini akan menjemput di Salatiga, rumah adik bungsu yang terletak di daerah Ngawen.
Perjalanan dari Semarang menuju Salatiga melintasi tol ya teman-teman, jadi nggak butuh waktu lama. Karena keluar dari tol Bawen, suami lebih suka memilih jalur lingkar arteri yang jalannya lebih lancar dan lebih dekat menuju rumah adik kami.
Di Salatiga kami diajakin sarapan Soto terlebih dulu sebelum berangkat. Sekitar pukul 08.30 tepat kami berangkat menuju Bandara Adi Soemarmo Boyolalu. Dari rumah adik kami pun memilih jalan tol karena hari Rabu itu kan weekdays agar perjalanan lancar. Oia kami membawa dua mobil karena ternyata mobil yang kami bawa dari Semarang aja udah penuh dengan koper di bagian bagasi. Peserta famtrip dari Semarang yang 6 orang aja mesti ngalah dengan koper yang gede-gede, kwkwkwww.
Nggak butuh waktu lama, sekitar pukul 09.15 kami udah sampe di bagian parkir bandara. Dari sini ada dua teman adik kami yang akan membawa balik 2 mobil ke rumahnya. Teman adik bungsu ini saling bantu karena sebelumnya waktu ke Bali juga diantar sampai bandara.
Setelah check in dan memasukkan koper ke bagasi, kami segera menuju tempat boarding pesawat domestik.
Oia kami akan terbang naik si singa karena tiketnya emang paling murce sih. Kami sempat melewati mushola yang bersih seperti juga di bandara lainnya yang pernah saya kunjungi. Namun ternyata ruang tunggu keberangkatan pesawat domestik udah dekat banget.
Di ruang tunggu keberangkatan domestik, saya dan keluarga menghabiskan waktu dengan ngobrol dan ngemil. Sesekali juga saya atau suami mengisi waktu dengan jalan-jalan, tiduran, dan kegiatan kecil membunuh waktu.
Mbak Nursanti malah sempat ingin merasakan nyamannya kursi pijat juga, namun sayangnya semua kursi tersebut eror dan nggak bisa digunakan. Padahal yang 1 sebelumnya sempat digunakan seseorang. Nampaknya mesti diistirahatkan dulu baru bisa digunakan lagi. Mungkin banyak yang menikmati kursi pijat seharga 10 ribu untuk durasi waktu 15 menit.
Pesawat delay seperti biasa kalo terbang bareng si oren, harus sabar dan pintar mengisi waktu nunggu di bandara. Senangnya kalo pergi rame-rame tuh nggak bosen meski nunggu cukup lama di bandara. Apalagi ruang tunggunya juga ada banyak fasilitas agar calon penumpang tidak bosan.
Ada toko souvenir, resto pilihan, retail/mart, cafe untuk ngopi, bahkan ada juga kids zone dan perpustakaan. Saya sempat ngintip koleksi bukunya dan ada salah satu buku yang menarik untuk dibaca. Sayangnya nggak bakal selesai sambil nunggu jadwal keberangkatan. Letak mini library ini gampang ditemukan karena setiap penumpang yang akan ke toilet pasti melewatinya.
Tepat pukul 11.40 kami mendengar panggilan untuk segera memasuki pesawat. Kami malas antri berdiri, jadi memilih duduk aja dulu sambil nungguin antrian berkurang. Ada pilihan untuk lansia bisa memilih lewat garbarata atau anak tangga ke bawah. MBak Nursanti memilih garbarata, karena dipikir nggak bakal capek gitu kan ya. Eh kami baru ngeh kalo pasti ya tetep aja turun ke landasan karena ternyata semua penumpang naik lewat anak tangga. Lah ngapain juga disediakan fasilitas garbarata, kami ngakak setelah tahu mbak Nur bertemu di landasan pesawat.
Yeayyy, Alhamdulillah Selamat Sampai di Bali
Alhamdulillah penerbangan lancar dan kami mendarat mulus kurang lebih jam 14.20 WIT. Setelah pengambilan bagasi dan sambil nungguin adik kami yang ternyata nyaris bersamaan mendarat di bandara Ngurah Rai, akhirnya semua ngumpul sekitar pukul 14.58. Kami segera keluar bandra tapi tetep ya sempetin foto bareng di spot yang hitss.
Mobil Hi-ace sewaan udah siap dengan driver andalan dan langganan adik bungsu yang sering ke Bali. Kami pun diantar ke Ayam Betutu Gilimanuk cabang Kuta dan makan siang yang puas banget di sini.
Ceritanya ada di sini, silakan dibaca :
Kami melanjutkan tujuan berikutnya, di mana lagi kalo bukan di hotel Hadi Poetro tempat nginap selama tiga malam di Bali. Lokasi hotel ada di kawasan Kuta, kemana-mana dekat meski tetep deh ketemu macet karena memang pusat keramaian di Denpasar tuh di sini.
Nanti ya saya ceritakan lengkap tentang hotel ini di artikel terpisah. Yang jelas sih hotel kami ini dekat pasar Kuta 2, warung makan murah, tempat oleh-oleh Krisna dan Jepun, resto halal juga, toko souvenir, dan yang pasti minimarket. Semua ini bisa dijangkau dengan jalan kaki, asik kaaan.
Di hotel ini kami cuma naruh koper dan shalat trus mandi (bagi yang mau mandi sebelum lanjut jalan yagesyaa, hahahaa).
Nah jam 16.10 WIT kami ngumpul lagi untuk lanjut jalan-jalan sebentar ke Pantai Kuta dan BEACH. Tahu dong yang pernah ke Bali pasti mampir ke BEACH. Saya dan suami juga sekadar window shoping, beda dengan ponakan yang pengen beli sandal di Onitsuka. BEACH ini tempat nongkrong favorit semua golongan usia. Surga mainan buat anak-anak, tempat jajan coklat atau gelato yang seru untuk semua kalangan. Cuma butuh dompet tebel atau rekening gendut aja.
Setelah dari BEACH kami sempatkan ke pantai, pengen lihat sunset. Tapi sayangnya gerimis datang mendadak. Kami sempat foto-foto sedikit dan langsung menuju tempat parkir yang ada di seberang pantai. Adik kami yang berangkat dari Solo pukul 16.20, katanya udah landing pukul 17.56 WIT di Ngurah Rai.
Jalanan yang macet di kawasan pantai, meski driver pintar memilih jalan tikus yang ternyata banyak dijadikan piihan driver lainnya, bikin agak lama sampai di bandara. Namun adik kami juga masih nungguin antrian turun dari badan pesawat. Dia ngga bawa koper karena semua udah dibawa rombongan yang berangkat pagi. Alhamdulillah kami udah lengkap ber-10 akhirnya.
Keluar dari bandara kami beli air mineral untuk persediaan selama di Bali. Kemudian kami sempat beli makanan untuk makan malam yang dibawa ke dalam kamar hotel. Abis itu nggosip di salah satu kamar dan bobok syantik akhirnya. Oia itinerary udah dibuatkan oleh adik bungsu yang pengalaman traveling ke Bali selama ini. Dia sering ngajakin kliennya atau temannya liburan ke Bali. Jadi kami kakak dan ponakannya menurut aja dengan jadwal jalan-jalan yang udah diatur.
Segitu aja ya ceita hari pertama kami yang lumayan panjang. Terimakasih udah membaca pengalaman hari pertama dari keberangkatan dari Kota Semarang hingga menghabiskan waktu di Bali.
Pengalaman traveling bersama keluarga Bani Suhada ini udah yang kesekian kalinya, namun traveling ke Pulau Bali ini yang pertama. Sebelumnya paling jauh sebatas ke Pantai Klayar di Pacitan. Oh sebenarnya pernah juga ke Pulau Sumatra meski cuma kami para orang tua karena anak-anak sekolah.
Saya sebenarnya masih pengen bisa traveling ke luar negeri seperti sebelum pandemi. Yang dekat aja kayak ke Thailand, Vietnam, dan Singapura. Atau boleh jug ke Malaysia lagi karena meski udah dua kali tapi tetep aja pengen lagi ke negeri ini. Ada beberapa artikel di blog teman Travel Blogger Indonesia yang saya baca untuk referensi. Senang kalo baca blog milik teman-teman karena cerita mereka selalu unik dan berbeda. Wassalamulaikum.
Mbaaaaa, trakhir aku ke bali tuh tahun 2008 cobaaaaa 🤣 dih lamaaaa bgt
BalasHapusklo baca artikel plesir ke bali, rasanya mupeeenggg maksimal.
Memang Bali itu ngangenin, meski udah dua tiga kali tetep aja pengen balik lagi. Ayuk mbak, Surabaya deket banget ke Bali, tinggal nyebrang dengan pesawat jga lebih murceee, hehee
HapusWah seru banget nih, Kak saya dari dulu belum kesampaian nih untuk pergi ke Bali
BalasHapusSeru banget nih bisa liburan 1 keluarga begini hihi. Kalau saya jarang banget begini
BalasHapusSaya yang di Malang saja tidak pernah ke Bali hihi. Soalnya lumayan jauh juga sih
BalasHapusBali memang cantik dan menjadi salah satu pulau yang banyak pengunjungnya ya
BalasHapusWah keren banget nih sudah pernah ke luar negeri juga. Apalagi bersama keluarga jadi makin seru
BalasHapusBali!!!!!!!!!!!
BalasHapussenangnya bisa ke bali....
lama ini enggak jalan2 ke bali saya