Assalamualaikum Sahabat. Momen keberangkatan haji udah dimulai dengan beragam cerita. Setiap umat muslim yang beruntung mendapat kesempatan menunaikan ibadah haji, akan menyambut dengan semangat serta suka cita. Naik haji merupakan cita-cita umat muslim baik yang berharta maupun yang bermodal niat dan doa.
Seperti saya yang pede aja pengen bisa naik haji meski waktu itu belum punya duit. Yang penting niat dulu, doa kenceng, dan ikhtiar tanpa lelah. Masya Allah impian saya dan suami diijabahNYA. Dan beberapa pengalaman selama menunaikan ibadah haji, bisa dibaca di artikel dengan label Ibadah haji.
Silakan baca : Pengalaman ibadah haji tahun 2014
Dulu sebelum mendapatkan porsi haji, yang harus setoran awal BPIH 25 juta rupiah, setiap musim haji tiba selalu bikin saya baper.
Nonton tayangan TV tentang orang yang sedang di tanah suci pasti bakal memunculkan rasa sesak di dada. Tanpa saya sadari, air mata membasahi mata dan pipi. Hati saya seakan dicubit kala melihat jemaah haji melakukan prosesi rukun, wajib, dan Sunnah haji. Saya rindu serindu-rindunya ke Baitullah!
Keberangkatan Naik Haji Mundur? Sabaaar...
Nggak pernah terbayang bila suatu hari Allah azza wa jalla memberikan kesempatan bagi saya dan suami menunaikan ibadah haji. Kami bukan orang kaya harta. Bahkan rumah kami aja baru setengah jadi. Karena kami memang mendirikan rumah itu step by step, dari penghasilan suami di luar pekerjaan utamanya.
Impian kami berdua adalah ingin berangkat haji saat usia masih muda, maksimal 45 tahun. Meski saat punya impian itu kami tidak punya uang puluhan juta, tapi percaya aja kalo bakal terwujud. Yang penting merawat impian dengan bekerja dan berdoa kenceng. Kalo Allah SWT sudah menghendaki, impian hambaNYA pun bisa terwujud, Masya Allah.
Beberapa tahun terakhir, ketika pandemi usai dan jemaah haji Indonesia kembali bisa berangkat ke tanah suci, banyak keluhan muncul. Terutama calon jemaah haji yang sudah mendapatkan porsi keberangkatan.
Karena saat mereka ngecek di web Kemenag, jadwal keberangkatan mundur jauh dari rencana semula. Nggak main-main sih mundurnya bisa sampai lebih dari 5 tahun. Ada beberapa sepupu, ipar, dan tetangga yang curhat pada kami tentang mundurnya jadwal nyampe 6-10 tahun.
"Sabar ya, ibadah haji itu ujian kesabarannya dimulai dari mengumpulkan rejeki untuk biaya, menunggu keberangkatan, dan masih banyak lagi yang lainnya."
Hanya itu yang bisa saya ucapkan pada mereka. Sabar adalah modal penting bagi yang ingin lulus ujianNYA. Mudah diucapkan namun harus lebih mudah dilaksanakan juga. Nggak ada yang sulit asal hati ikhlas menjalaninnya.
Mau Berangkat Haji Nggak Pakai Antri?
Sahabat yang udah setor BPIH mungkin kaget ketika tahu mendapat antrean keberangkatan haji reguler berkisar 30 tahun lebih. Namun itu pun juga bergantung pada provinsi asal calon jemaah. Tiap daerah berbeda sesuai jumlah calon jemaah yang udah setor BPIH selama ini.
Apakah bisa berangkat haji nggak pakai antrian? Bisa aja namun biayanya juga jauh banget selisihnya, lebih mahal tentunya. Perlu diketahui bahwa jemaah haji ONH Plus aja harus menanti antrian keberangkatan. Cuma memang lebih pendek waktunya dibanding haji reguler.
Kalo kalian ingin berangkat dengan pilihan ONH plus, calon jemaah harus membayar di kisaran Rp150 juta sampai Rp160 juta, dengan masa tunggu 5 hingga 9 tahun. Lumayan lah ya nggak sampai puluhan tahun kayak haji reguler.
Beda lagi dengan haji furoda. Haji furoda adalah haji nonkuota yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019, seperti dikutip dari laman NU Online.
Dalam undang-undang tersebut, dijelaskan bahwa haji furoda atau disebut juga haji mujamalah merupakan program haji yang mendapatkan kuota khusus dari pemerintah Arab Saudi.
Haji furoda bersifat legal secara hukum dan peserta haji ini dapat langsung berangkat tanpa perlu antre.
Haji furoda dilaksanakan pada tahun yang sama ketika penerimaan visa dari Pemerintah Arab Saudi. Warga Negara Indonesia (WNI) yang ingin melaksanakan haji furoda harus berangkat melalui Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) atau perusahaan travel yang telah terdaftar di Kemenag RI
Sementara haji plus atau biasa dikenal dengan Ongkos Naik Haji (ONH) Plus merupakan kuota haji dari dari pemerintah dengan biaya haji yang lebih mahal dari haji reguler.
Biaya yang mahal tersebut disebabkan haji plus memiliki antrean yang relatif lebih cepat, yakni dalam kurun waktu sekitar 5-9 tahun saja.
Apa Aja Perbedaan Naik Haji Reguler, Haji Plus, dan Haji Furoda?
- Biaya
Jika dibandingkan dengan haji reguler, biaya haji furoda dan haji plus terbilang lebih mahal. Haji furoda biayanya bisa mencapai ratusan juta, begitu juga dengan haji plus. Namun jika dibandingkan dengan haji furoda, biaya haji plus sedikit lebih murah. Hal itu dikarenakan perbedaan fasilitas yang disediakan.
Biaya haji furoda adalah USD35.500 atau setara dengan Rp 528 jutaan. Sementara biaya haji plus saat ini di angka USD11.000 atau setara dengan 164 jutaan.
Waktu tunggu keberangkatan
Jemaah haji furoda dapat langsung berangkat di tahun yang sama saat mendaftar haji. Tentunya sepanjang ijin sudah didapat ya. Sementara jemaah haji plus harus menunggu antrean. Umumnya, lama waktu antrean keberangkatan haji plus sekitar 5-9 tahun.
VISA
Perbedaan selanjutnya terletak pada jenis visa yang digunakan untuk melaksanakan haji. Visa untuk haji furoda dikeluarkan oleh pemerintah Arab Saudi yang dikenal dengan sebutan visa mujamalah atau visa khusus.
Sementara visa keberangkatan untuk haji plus adalah visa keberangkatan dari pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama.
Fasilitas
Perbedaan haji furoda dan haji plus berikutnya adalah dari segi fasilitas. Berikut masing-masing fasilitas dari keduanya :
Haji furoda
- Waktu antre lebih cepat.
- Mendapatkan visa haji resmi yang terdaftar online pada aplikasi e-Hajj Saudi Arabia dengan Tasreh khusus ibadah haji.
- Mendapat penginapan di hotel bintang 5 atau yang sesuai dengan paket.
- Menggunakan pesawat Saudi Airlines Direct Jeddah.
- Maktab haji khusus furoda.
- Hotel transit di Mina.
- Dapat tenda AC di Arafah dan beragam fasilitas lainnya.
Haji plus
- Jadwal keberangkatan lebih cepat dari haji reguler.
- Lokasi penginapan jemaah aji plus biasanya lebih dekat dari Masjidil Haram.
- Fasilitas hotel yang didapatkan lebih banyak.
- Kebutuhan akomodasi serta konsumsi jemaah ditanggung pihak penyelenggara (bukan tanggungan pribadi).
- Jemaah mendapatkan bimbingan haji yang lebih intensif serta eksklusif.
Saya tertarik menuliskan perbedaan ketiga jenis keberangkatan haji ini bukan karena ingin naik haji lagi. Udah cukup sekali aja naik haji. Apabila diberikan rejeki, inginnya bisa mendaftarkan anak-anak berangkat haji dengan kondisi usia yang masih muda.
Namun saya dan suami juga menanamkan keinginan pada mereka agar mulai nabung haji sejak sekarang untuk setor biaya haji plus. Karena alasannya adalah daftar haji reguler itu harus nunggu antrian yang lama banget. Nanti rencananya akan saya tuliskan rencana anggaran ONH plus untuk anak-anak. Mumpung usianya belum mencapai 30 tahun, semoga bisa berangkat saat usia masih di awal 40 tahun atau sebelumnya.
Sekian curhatan saya tentang naik haji dengan tiga pilihan, haji reguler, haji plus dan haji furoda. Apabila sahabat punya pengalaman berangkat haji plus dan furoda, boleh berbagi di kolom komentar ya. Wassalamualaikum.
Sumber Materi :
- https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230530163045-569-955887/apa-itu-haji-furoda-dan-haji-plus-ini-pengertian-dan-perbedaannya
Wah informasi haj furoda atau haji plus, rukun iman ini banyak yang menginginkannya, tapi sering terhalang oleh biaya. Tidak bisa dipungkiri juga kalau banyak yang rela menabung untuk mewujudkan keinginan tersebut. Terima kasih informasinya!
BalasHapus