Halo Assalamualaikum Sobat. Kalo ada yang nanya apa film favorit saya, bingung loh jawabnya. Karena saya tidak akan pernah bisa menjawab satu judul aja. Film favorit itu selalu berhubungan dengan selera juga. Dan tentang selera ini juga dipengaruhi oleh banyak hal, bisa saja dari kesukaan jalan-jalan jadi suka film petualangan. Kalo suka masak dan makan, pasti juga bakal memilih flm tentang kuliner.
Seperti kali ini saya ingin menuliskan salah satu film favorit dengan genre drama romance histori. Bercerita tentang juru masak di dapur rumah bangsawan. Film yang diproduksi tahun 2021 ini sangat menarik hingga bikin saya nonton berulang sampai tiga kali. Dan masih belum bosan juga. Jadi kalian mesti nonton nih sob.
Sinopsis film Delicious :
Mengisahkan tentang seorang koki handal bernama Pierre Manceron (Gregory Gadebois) yang dipecat oleh seorang Duke sombong bernama Duke of Chamfort (Benjamin Lavernhe), karena menolak untuk meminta maaf. Kala itu ia hanya berinovasi pada hidangannya yang tetap lezat, namun karena rasa inisiatif tersebut yang membuat dirinya dikritik. Usai kejadian itu, ia memutuskan untuk mendirikan restoran agar bisa memasak dengan bebas.
Review Film Favorit Delicious, Kisah Juru Masak Kaum Bangsawan
Bagi penyuka film dengan kisah koki atau juru masak, atau chef bagi saya selalu menarik. Saya beberapa kali nonton film dengan mengambil setting dapur seorang cheff di jaman modern ataupun juru masak kaum bangsawan.
Para pemain film adalah Gregory Gadebois, Isabelle Carre, Benjamin Lavernhe, Guillaume de Tonquedec, dan lainnya. Selain menjadi sutradara, Eric juga menulis naskah untuk film yang syuting di Paris ini bersama Nicolas Boukhrief.
Untuk film Delicious menceritakan kisah juru masak yang mengalami proses keluar dari rumah bangsawan, kemudian balik ke desa kelahiran dan mendirikan restoran pertama di Perancis.
Setting cerita pada masa sebelum revolusi Perancis sekitar abad ke-18, ‘Delicious’ mengisahkan tentang seorang koki handal bernama Pierre Manceron (Gregory Gadebois). Dia dipecat oleh atasannya, seorang Duke yang sombong bernama Duke of Chamfort (Benjamin Lavernhe), karena menolak untuk meminta maaf.
Kesalahannya menurut Duke, Pierre berinovasi di luar pesanan sajian masakan yang udah ditentukan. Dan aslinyaa, hidangan hasil inovasi itu lezat, seperti hidangan lainnya karya Pierre.
Inisiatif menu di luar yang dipesan oleh Duke yang membuat dirinya dikritik oleh seorang tamu yaitu pendeta dengan tidak sopan. Tamu lainnya menertawakan ejekan sang pendeta. Namun justru sang koki yang diharuskan untuk meminta maaf. Penolakan Pierre membuatnya mesti keluar dari rumah Duke.
Ketika pulang ke kampung halamannya, Pierre kembali ke gubuh ayahnya yang sudah hampir runtuh. Dulunya rumah itu juga merupakan penginapan yang dikelola oleh ayahnya.
Di desa itu dia mulai membuat makanan untuk dinikmati bersama anaknya dan lelaki pemabuk yang setia padanya. Suatu hari ia bertemu seorang wanita misterius bernama Louise (Isabelle Carré) yang meminta untuk diajari memasak. Wanita itu setengah memaksa dan memberikannya keping uang untuk modal membeli bahan masakan.
Dengan bantuan putranya yang bernama Benjamin (Lorenzo Lefèbvre) dan Louise yang menjadi muridnya, mereka mulai membenahi penginapan milik ayahnya yang sudah cukup rusak. Kebetulan penginapan itu berada di pinggir jalan yang sering dilintasi para penduduk desa. Mereka saling bekerjasama untuk membuat sebuah restoran dengan konsep baru yang berbeda. Benjamin bahkan memberikan nama Delicious untuk restoran pertama di Perancis itu.
Banyak rintangan yang harus dihadapi. Terutama kegalauan hati Pierre yang ternyata masih ingin kembali bekerja sebagai juru masak di istana. Namun akhirnya mereka bisa mendirikan restoran dengan cita rasa makanan khas seorang Pierre Manceron.
Kisah Awal Berdirinya Restoran Delicious
Mengambil latar di abad ke-18, film ini menceritakan tentang bagaimana ide restoran terbentuk, konsep apa yang digunakan, bagaimana cara menjamu pelanggan, serta memberikan hidangan sesuai dengan pesanan pelanggan.
Pada saat itu, restoran hanya berbentuk sebuah pondok kecil yang dikunjungi oleh para pelancong yang ingin mengisi perutnya. Makanan yang disajikan pun terbilang sederhana karena memanfaatkan bahan baku disekitar tempat tersebut.
Makanan yang kerap kali dihidangkan ialah kaldu, karena selain menyehatkan dan menghangatkan proses pembuatannya pun tergolong mudah. Namun karena yang memasak adalah juru koki handal jaum bangsawan, tentu saja cita rasa khas menjadi sangat diminati.
Louise tidak ingin restoran mereka bangkrut dan tutup. Ia membutuhkan tempat tinggal sementara. Ia mengusulkan pada Benjamin untuk membuat terobosan baru dengan memperluas bangunan yang mereka tinggali, serta menambah meja dan kursi untuk pelanggan.
Pelanggan yang mulai berdatangan karena adanya invasi kependudukan tentara Jerman, mendatangkan keuntungan bagi Delicious. Kursi dan meja ditambah dan hidangan makin bervariasi. Mereka bahkan mulai menulis menu masakan apa aja yang bisa dipesan di restoran.
Kelezatan cita rasa masakan resto terdengar hingga ke telinga kaum bangsawan. Utusan Duke meminta Pierre untuk menyiapkan hidangan khusus sesuai permintaan dengan nominal yang sudah dibayar sebagai uang muka. Belasan tong berisi bir, bahan masakan berkualitas premium, berdatangan sebelum hari H.
Sayangnya niat buruk Duke memang tak pernah usai. Hingga berujung maut, sang pemabuk yang selalu membantu Peirre ditemukan meninggal dunia. Kesedihan itu membuat Pierre malas ke dapur. Pertengkaran pun muncul antara Benjamin dan sang ayah.
Emosi saya sebagai penonton ikut hanyut dalam pertikaian mereka. Louise pun sempat diusir pergi. Jadi penasaran kan dengan kisah mereka? Yang jelas sih happy ending ya.
Film Dengan Sajian Visual Yang Indah
Film ini memiliki visualisasi yang indah, dengan warna dan detail-detail pendukung lainnya yang menampilkan suasana abad ke 18. Dari kostum, make up, tampilan rumah, lingkungan, gaya rambut dan kendaraan yang digunakan. Bagi penyuka film dengan tema kerajaan, pasti amat menikmati ceritanya.
Film bernuansa klasik yang kental seakan membawa kita ke masa itu. Makanan-makanan yang ditampilkan dalam film pun beragam dan menggugah selera dengan tampilan memikat mata.
Sutradara menghadirkan kisah dengan tema abad ke-18, tak lupa juga menambahkan visual yang apik. Dari pemandangan alam yang alami, rerumputan hijau, pohon dan tumbuhan yang subur menjadi pelengkap visual yang eksotis. Seakan penonton diajak ke sebuah negeri dongeng. Belum lagi pencahayaan yang sesuai saat pengambilan gambar interior dapur, ruang bagian dalam restoran, terlihat apik dan natural.
Kesimpulan Film Favorit Pilihan Delicious
Konfliknya memang kurang greget. Penampakan sisi emosional para pemain juga masih tergolong kurang terlihat kuat. Namun alur cerita yang konsisten dan runut bikin saya menikmati dan menutup kekurangan itu.
Film ini berhasil meraih nominasi di ajang Cesar Awards ke-47 untuk kategori Best Costume Design dan Best Production Design dan International Film Music Critics Award 2022. Kalo kalian menyukai kisah klasik, kuliner, dan perjuangan seorang koki membangun karirnya, fim DELICIOUS layak dijadikan pilihan tontonan. Nanti cerita ya kalo udah nonton juga. Wassalamualaikum.
Gambar diambil dari :
@SamuelGoldwyn Film
aku suka dengan film tema kuliner, wajib masuk watch list :D terimakasih atas rekomendasinya ya kak !
BalasHapusKeren dan lengkap banget reviewnya mbak. Jadi pengin nonton filmmya
BalasHapuswuah, cocok banget nih buat daftar tontonan akhir pekan nanti. Aku suka film klasik seperti ini. Konfiliknya berbeda, khas kehidupan zaman itu.
BalasHapusMba...aku juga selalu suka dengan film termasuk K drama dengan tema cooking, chef, culinary kayak gini. Rasanya real karena memang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari yaa
BalasHapusWah, jadi penasaran pengin tahu gimana endingnya. Tertarik dengan ide konsep membangun restorannya dan jenis masakannya yang lezat. Plus bagaimana cara chef itu memasak menjadi daya tarik tersendiri..
BalasHapusBisa ditonton lewat aplikasi streamingkah mba? Aku suka nih kalo udah scenenya kerajaan tahun 80an gini. Selain kostum,latar bangunannya juga unik dan bagus-bagus
BalasHapusAku juga sangat suka dengan film dengan nuansa Victoria, apalagi yang tidak mengumbar aurat, sarat dengan quote tentang kehidupan, relate dengan makna kehidupan sehari-hari.
BalasHapusJadi ingat drakor Jewel in the Palace gak sih? Koki istana juga kan? Hihi.. aku suka film yang alur ceritanya konsisten dan runut. Menarik nonton perjuangan orang lain, bisa jadi inspirasi juga.
BalasHapusNah iya, aku juga jadi ingat ini. Jewel in the Palace salah satu drama kolosal favoritku. Tapi aku juga jadi inget Ratatouille karena sama-sama dari Perancis.
HapusJujur aku jadi tertarik sama filmnya. Nontonnya di mana ya?
Pakaian jaman abad 18 memang indah dan detail. Terbayang untuk film ini mereka mempersiapkan semuanya secara maksimal. Tak heran kalau mendapatkan penghargaan best kostum. Jaman sekarang kostum seperti itu sudah susah
BalasHapusnah, aku jadi penasaran pengen nonton juga kaan, ahaha. tertarik banget sama cerita masak memasak begini (padahal sendirinya males masak, wkwkwk)
BalasHapuskalo nonton serial atau film tentang makanan rasanya pengen ikutan makan atau nyobain menunya juga di rumah heheehe
BalasHapusFilm ini layak sih Mak buat dapet nominasi di kategori Best Costume Design dan Best Production Design. Emang kostumnya cakep-cakep banget a la Eropa klasik. Tapi emang bener, secara emosi aktingnya masih agak kureng.
BalasHapusJadi pingin nonton noh mak. Aku suka film2 kolosal abad 18. Suka lihat kostum yang mereka gunakan. Terus film ini juga berbau kuliner, jadi makin penasaran
BalasHapusPas banget nih, aku lagi suka nonton film vintage yang latar belakang kerajaan eropa gini. Tar coba kutonton dehh
BalasHapusKabarnya memang gak mudah menjadi chef apalagi untuk hidangan para bangsawan ya..
BalasHapusSeneng kalau kisah chef dipadukan dengan setting kerajaan ala-ala Eropa. Elegan banget terlihat dari pakaian dan pencahayaannya.
Jujurly aku belum pernah nonton. Melihat latarnya keren sekali ala ala bangsawan eropa jaman dulu. Otw nyari filmnya aahj
BalasHapusaku suka nih dengan setting kastil2 kayak gini, dan temanya tentang masak memasak serta restoran. Struggle nya untuk bisa ikut apa kata hati tuh beneran bisa terealisasi kalo pendiriannya teguh ya
BalasHapusWah seru juga film ini
BalasHapusBerasa diajak menikmati Perancis zaman dulu.
Film bertema kuliner ini emang seru ditonton ya
Setuju. Film favorit ya balik lagi ke selera tiap orang. Kalau saya pribadi, demennya sama topik agen rahasia gitu, penyerangan yang tembak-tembakan/bom, strategi pertahanan antar dua negara. Apalagi kalau ada tokohnya yang manly di situ, wkwkwk.. makin seru nonton film agen rahasianya.
BalasHapusMamm aku jadi penasaran waktu membacanya berharap riviewnya lebih banyak.lagi🤠jd cukup disini saja bacanya gaperlu lihat langsung krn dr tulisanmu sdh membuat aku berimaginasi mak tq ya
BalasHapusWah settingnya pakai zaman dahulu yaaa. Aku jadi keinget novel2 lawas yang menggambarkan soal makanan2 gtu mbak. Jd pengen nonton juga nih filmnya. Kalau setting waktu abad ke-18 gtu aku suka liatin pakaian2nya terjutama pakaian ceweknya hehe
BalasHapusDulu pakaian mereka tertutup semua yaaa :D
Chef adalah profesi terkeren menurutku, baca alur filmya jadi penas pengen nonton sendiri
BalasHapusaku juga suka film tentang memasak
BalasHapussetting abad 18 jadi lebih menarik sambil melihat pakaian yang dipakai. Itu kok ribet banyak aksesoris, heheh, tapi itulah keunikannya.
Aku belum nonton filmnya nih.. Jadi pengen nonton.. Suka sama ceritanya sama latar belakang tempat nya.. Kesannya emang jadul banget ya filmnya.. Tapi kebayang sih serunya film ini
BalasHapus