Assalamualaikum Sahabat Traveling. Penyuka road trip pasti sering mampir ke rest area untuk menuntaskan hajat, dari BAK, BAB, jajan di minimarket, atau cemilan lainnya di outlet. Kadang ke minimarket cuma beli tisu yang ketinggalan di rumah. Atau nyetok air mineral, ini sih kebiasaan keluarga saya selalu sedia lebih karena doyan minum. Jadi memang suka mampir ke rest area bila persediaan tinggal 3 botol.
Kebetulan saya dan keluarga suami baru aja bepergian ke Pekanbaru. Tapi kami nggak road trip seperti waktu pertama berkunjung kesana bulan September 2017.
Kali ini kami hanya road trip dari Semarang ke Jakarta, kemudian nginap di Bogor. Dan paginya baru ke bandara Soekarno - Hatta untuk berganti transportasi menuju Pekanbaru, tujuan utama kami sekeluarga. Nanti akan saya ceritakan di artikel terpisah aja ya.
Memulai Trip ke Jakarta, Awal Perjalanan Kami
Pagi itu saya, suami, adik ipar dan suaminya, mbak ipar yang tinggal bareng ibu mertua, berangkat menuju Pekalongan. Kami berlima saja memulai perjalanan karena Ibu baru akan berangkat besoknya, hari Jumat tanggal 5 Agustus 2022 dari bandara Ahmad Yani menuju Soetta, Jakarta. Beliau akan ditemani adik bungsu kami.
Di Pekalongan kami mampir ke rumah keponakan, karena mbak Nur, kakaknya suamiku, udah nunggu di sana. Setelah ada yang mampir ke toilet, minum teh panas, dan ngemil jajanan, baru lah kami berangkat menuju ke Jakarta. Oiya, mbak Nur udah order nasi gudeg. Suami dan saya yang pengen makan nasi gudeg, praktis kan kalo di perjalanan nggak mau mampir ke restoran gitu.
Nah rencananya kami akan makan nasi gudeg di salah satu rest area, sambil shalat Dhuhur dan Ashar yang di-jamak qashar takdim. Dan saat itu lah mba Nur bilang kalo waktu ishoma enaknya di rest area paling cakep di sepanjang jalan tol Semarang - Jakarta, yaitu di rest area Km 260 Banjaratma.
Waaahh, saya langsung bilang setuju. Sejak rest area kece ini selesai dibangun di bekas pabrik gula, saya udah kepengen banget mampir shalat atau sekadar ke toiletnya. Tapi tiap melintas di sana tuh waktunya nggak pernah cocok. Entah kami udah makan lah, nggak kepengen numpang ke toilet, udah shalat, dan lainnya. Pokoknya nggak ada alasan untuk mampir di rest area ini.
Akhirnya sekitar pukul 11.40 WIB kami tiba di rest area Km 260 Banjaratma. Rest area yang menurut saya paling unik karena bangunannya masih mempertahankan fasad aslinya. Saya begitu excited waktu mobil kami memasuki area bekas pabik gula. Masih ada beberapa rumah bekas hunian yang dulunya menjadi tempat tinggal pekerja. Terlihat bangunan rumah peninggalan jaman pendudukan Belanda yang terbengkelai. Bangunannya rusak dan banyak tumbuhan liar yang menjadikannya nampak kotor, atau horor?
Yah maklum aja karena bangunan tersebut mungkin terakhir ditempati tahun 1997. Tahun yang sama dengan operasional terakhir pabrik gula. Nanti ya di akhir tulisan ini saya tuliskan gimana sejarahnya.
Namun benarkah rest area ini memiliki aura horor?
Istirahat Makan Siang di Rest Area Ikonik Km 260 Banjaratma
Lokasi pabrik gula Banjaratma ini berada di desa Banjaratma, Bulakamba, Brebes atau yang sekarang ini telah dikenal menjadi rest area KM 260 B Banjaratma.
Begitu kami tiba di tempat parkir yang sengaja memilih pintu masuk dari samping, yang terpikirkan adalah makan siang dahulu. Karena dari kami berenam hanya tiga orang yang sempat sarapan sebelumnya. Saya termasuk yang belum karena memang tidak terbiasa sarapan nasi. Udah wajar kan kalo jam 12 siang perut meminta haknya, hehehee.
Kami memilih tempat makan yang dekat dengan mobil. Saya dan mbak ipar memilih duduk di dalam mobil dengan pintu dibuka. Yang penting yang nyaman aja lah yaa.
|
Abis makan, foto dulu di sini |
Setelah menikmati nasi gudeg, kami melanjutkan shalat di masjid Rest Area Km 260 Banjaratma yang udah viral fotonya di sosial media.
Untuk menuju ke masjid, kami memasuki bangunan bekas pabrik gula yang masih mempertahankan bentuk aslinya. Penampakan dinding batu yang terkelupas justru menjadikan tampilan gedung yang ikonik.
|
Spot Foto di Beberapa Tempat Di Rest Area Km 260 Banjaratma |
Setiap pengunjung terpesona dengan gaya bangunan rest area Km 260 Banjaratma. Bahkan bangunannya disebutkan sebagai heritage yang harus dijaga keasliannya. Di balik gaya bangunannya yang klasik, rest area ini memiliki sejarah panjang.
Rest area ini dibangun dengan melibatkan beberapa konsorsium yang terdiri dari PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN).
Namun bentuk bangunannya merupakan gabungan ide dari beberapa orang yang bertanggung jawab dalam sinergi pembangunan masjid.
Masjid Mirip di Jazirah Arab
Setiap pengunjung yang mampir ke rest area Km 260 Banjaratma selalu penasaran dengan masjidnya. Begitu menatap bangunan bata yang tersusun unik, seketika bertanya-tanya.
"Masjidnya bentuknya unik ya,"
Masih menanti jadwal shalat yang kurang 10 menit lagi, kami mengitari bangunan masid. Dan kami sepakat untuk shalat dulu baru nanti foto-foto, hehehee.
Bagian dalam masjid dipisahkan untuk tempat shalat perempuan dan laki-laki. Ada fasilitas tempat wudhu yang tertutup, toilet yang cukup bersih. Petugas cleaning servis rutin membersihkan setiap pengunjung usai keluar dari toilet. Untuk toiletnya ada closed jongkok dan duduk.
|
Terlihat adem ya |
Sisi kiri tempat shalat terdapat kolam ikan dengan hiasan air mancur mini. Kipas angin yang dipasang di langit-langit bangunan dan kolam ikan menimbulkan suasana sejuk. Udara panas di luar seakan tak terasa di dalam masjid yang bangunannya semi terbuka.
Fasilitas yang terdapat di tempat shalat untuk perempuan ada mukena. Untuk di bagian laki-laki saya kurang tahu apakah ada sarung. Kebetulan suami udah bawa sarung sendiri. Dia nggak memperhatikan juga ketersediaan sarung di sana.
Setelah usai melaksanakan shalat, kami berenam keluar masjid. Kemudian mengambil foto di depan pagar bangunan masjid. Jadi bangunan yang nampak itu merupakan pagar untuk melindungi area tempat shalat dari udara dan cuaca. Dibangun dari material batu-bata yang dipesan khusus, masjid tanpa kubah ini cukup mencuri perhatian.
Dari portal berita yang saya baca, desain masjid terinspirasi dari Timur Tengah dan nusantara. Ah saya teringat pernah singgah untuk melaksanakan shalat Shubuh di salah satu masjid di daerah yang menghubungkan Jedah ke Madinah. Masjidnya berbentuk kotak dengan susunan bata, yang sayangnya saya kurang bisa membedakan warna. Karena memang masih gelap dan kurang pencahayaannya di bagian luar. Tapi kayaknya warna batanya sih abu-abu tua, tapi memang disusun seperti tanpa perekat semen.
Tapii, saya juga teringat beberapa bangunan di Masjid Menara Kudus yang bagian luarnya dibuat dari susunan bata merah. Ohh jadi masjid ini terinspirasi juga dari masjid atau bangunan jaman dulu yang ada di nusantara. Ya penginggalan para sunan di Jawa yang memiliki ciri unik bangunan masjidnya.
Susunan batu bata warna merah yang memiliki rongga udara, memiliki kelebihan tersendiri. Udara sejuk saat berada di bagian masjidnya, seakan memisahkan kami dengan cuaca panas di luar sana.
Fasilitas Lain di Rest Area Km 260 Banjaratma
Siang itu matahari menyorot terik sekali. Saya jalan agak cepat memasuki bangunan ikonik yang menjadi tempat UMKM menata jualannya. Kalian bisa belanja dan memilih produk UMKM setempat.
Oiya di bagian luar dekat dengan pintu masuk menuju bangunan bekas pabrik, ada tempat bermain untuk anak-anak. Lumayan juga ya kalo anak rewel karena duduk berjam-jam di dalam mobil, bisa istirahat sejenak di sini.
Di sisi kanan ada fasilitas toilet yang selalu dijaga kebersihannya. Ada petugas yang siap membersihkan toilet di sekitar tempat tersebut.
Saya memasuki bagian dalam bangunan yang berisi tenant pelaku UMKM, semua ditata sesuai jenis usahanya.
Rest area ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk peristirahatan pengemudi. Tentu saja ada juga SPBU, toko oleh-oleh, minimarket favorit, hahahaa. Siapa nih yang suka mampir jajan cemilan di minimarket yang selalu ada di rest area?
Yang tak ketinggalan tentu saja ada juga tenant kuliner yang banyak menghadirkan pelaku usaha UMKM. Sayangnya kami nggak bisa review kulinernya karena udah bawa bekal untuk makan siang. Semoga ada kesempatan mampir lagi suatu hari nanti untuk nyobain kuliner yang ada di rest area tol ini.
Sejarah Singkat Rest Area Bekas Pabrik Gula
Pabrik gula Banjaratma didirikan oleh N.V Cultuur Maatschappij sebuah perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam pada tahun 1908. Hal ini di didasarkan pada Inventaris van de archieven van de Cultuur, Handel-en Industrie Bank Koloniale Bank, Cultuur Bank NV.
Dari data Koloniaal Verslag 1907 yang berisi tentang daftar statistik perusahaan pabrik gula di Jawa tahun 1906. Dalam daftar statistik tersebut pada tahun 1906 Pabrik Gula Banjaratma tidak disebut di dalam daftar.
Pada tahun 1997, pabrik gula Banjaratma mengalami kerugian. Di tahun tersebut merupakan operasional terakhir pabrik gula karena kerugian yang dialami secara terus menerus.
Kondisi tersebut membuat biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan kemudian dipindahkan ke pabrik gula lainnya.
Setelah gulung tikar, bangunan seluar 10,5 hektar ini kemudian ditetapkan menjadi cagar budaya. Daaan, menjadi satu-satunya rest area paling keren dengan semua fasilitas yang ada di dalamnya.
Kebetulan saat saya singgah di rest area Km 260 Banjaratma, pengunjung tidak begitu banyak. Jadi kami bisa foto-foto dengan santai tanpa antrian. Karena spot foto di bawah ini termasuk favorit, hehehe.
|
Tanaman ini mengingatkan saya seperti di bekas pabarik gula di Colomadu yang juga dijadikan tempat wisata |
Yaah sayangnya saya nggak bisa berlama-lama ngambil semua foto keren di rest area Km 260 Banjaratma, Brebes. Jadi hanya foto yang ada di atas yang bisa saya bagikan. Itu pun juga hasil pilihan dari beberapa foto yang saya dan adik ipar ambil selama di rest area.
Jadi kalo melihat dari beberapa foto di atas, apakah bangunannya terlihat angker? Ada kesan horor juga? Enggak ya!
Suasana di dalam bangunan yang masih mempertahankan bentuk aslinya, tidak ada kesan horor sama sekali. Ruangan berlimpah cahaya dan kebersihan juga terjaga. Saya tetap ingin kembali kalo suatu hari lewat di tol Semarang - Jakarta. Karena kemarin belum sempat kulineran dan beli jajanan khas Brebes.
Gimanaa... Kalian udah pernah singgah di rest area Km 260 Banjaratma ini? Setuju dengan apa yang saya tuliskan di sini? Yuk sharing yaaa, wassalamualaikum.
Di Pekanbaru ternyata ada rest area yang bernilai heritage, ya. Menarik sekali. Mana jadinya kece begini.
BalasHapusIni di Brebes, mbaak, hehee. Kami ke Pekanbaru naik pesawat
HapusMbak ini temenku pernah share di IG bagus yaa mba. Dia waktu pulkam gitu dr Jkt. Heheu kok sama sih mbaa, aku jg bli air mineral, walau beser butuh banyak minum. Dan kalau rest area kayak gini mah jadi berwisata sekalian ya. Hmm ternyata banyak jg yg bekas pabrik gula jadi tempat umum...penasaran ke masjidnya deh mbaa. Nggak beli telor asin mba? 😁
BalasHapusPenasaran emang sejak bangunan rest area Km 260 Banjaratma ini dishare teman teman di ig mereka
BalasHapussemoga kesampaian mampir. dan ini engga horor deh mbak, vintage gitu
Saya pernah kesini dalam perjalanan ke Jakarta. Sayang sekali, saat itu saya kesana pas malam hari. Jadinya ngga sempat foto di luar dan hanya di seputaran tenant UMKM saja .
BalasHapusSaya mampir di sini pas belum resmi dibuka, Mbak Wati. Duh tahun berapa ya .... Belum jadi semua tapi sudah bisa disinggahi. Karena datangnya jam 2 pagi dan belum banyak tenant dan pengunjung jadi ya memang ada aura horornya hahaha
BalasHapusTapi berikutnya makin ramai..(Saya beberapa kali singgah tiap mudik) Jadi horornya dah lewat:)
mbaa.. kebetulan aku udah 3x mampir di rest area ini dan iya memang keren banget lho lokasinya trus banyak spot foto. kusuka sama musholanya yang nyaman
BalasHapusCakep banget rest areanya mba.. Belum pernah mampir aku. Pinter banget ya yang ngrancang/ndesain...dari bangunan yang awalnya terbengkalai, jadi bisa kembali berfungsi dan rame lagi (meskipun peruntukannya sudah berbeda yaa)
BalasHapusRest areanya menarik Mak. Bisa betah aku kalau lama di sana, suka sama yang berbau sejarah soalnya. Kadang, aku jadi bayangin suasana saat itu
BalasHapusmemang cantik rest area Banjaratma ini ya mba.. saya paling suka masjidnya..dan ilalang merah keunguan yg banyak di halaman! haha.. oya, jadi ingat, terakhir mampir ke sini bersama almh ibu..hiks..
BalasHapusMenarik ini rest areanya, selain jadi tempat peristirahatan yg nyaman sebenernya lingkungannya asri dan jauh dari suasana serem
BalasHapusRest Area Km 260 Banjaratma gak cuma buat istirahat sebentar, tapi lama sekalian eksplor sana sini. Seru sih itu. Pabrik Gulanya gak keliatan horor kok. Gak tahu tapi ya kalau malam, hehehe
BalasHapusaku belum pernah nih mbak, tapi suatu saat insyaallah bisa sampai Banjaratma. sekilas mirip yang di Colomadu ya mbak. Bersih juga tempatnya.
BalasHapusaku sering lihat fotonya dan juga baca cerita tentang tempat ini mba.. jadi penasaran aku pengen mampir jugaa
BalasHapusWah, cakep memang, yaa. Semoga suatu saat bisa mampir juga dan foto-foto. Akhir tahun lalu lewat tol ini kok ya nggak ngeh.
BalasHapusEmang kereen buun rest area banjaratma ini, buat foto2 juga kereen. Tiap mudik kami juga mampir ke sana makan sambil sholat sekalian. Kalau dilihat2 pohon gedhe2 ada unsur horornya yaa
BalasHapusWH, jadi wisata sejarah nih bekas pabrik gula, sebagai tempat rest area inspiratif banget dibuat open pengunjung seperti ini. Apalagi bangunannya unik dan masih bagus
BalasHapusWah aku kira ini colomadu
BalasHapusMirip ya
Asik banget kalau rest area seperti ini
Bisa sekalian berburu konten Instagrmable
Sebetulnya tempatnya ini instagrammable. Hanya sayangnya tiap kali saya ke sini di musim liburan, tempatnya jadi rame banget. Sehingga hasil-hasil fotonya nggak terlalu instagrammable.
Hapusjadi cakeppp ya
BalasHapusbiasanya pabrik gulakan sereeem ya, kalau jadi rame dan dibuat lebih nyaman jadi enak ya buat tempat istirahat lelah di perjalanan
Cantiik bangett..
BalasHapusAku dari kapan pengen mampir ke Rest Area Ikonik Km 260 Banjaratma. Tapi karena di tol gak ditandai, suka kelewatan dan ujung-ujungnya driver aka suami bilang "Yah, Mi..uda lewat tuh rest areanya".
Semoga rejeki mampir ke Rest area Km 260 Banjaratma.
Saya belum pernah ke sana. Tapi, melihat keunikannya, wajib didatengin kalau lewat sana. Jadi gak hanya sekadar istirahat dan makan. Bisa foto-foto sejenak :)
BalasHapusWah gak bilang2ke Jkt mbak hehe. Btw aku sering dengar cerita rest area ini tapi aku blm pernah ke sana krn jarang mudik melalui jalur darat. Tp seneng sekarang rest area kyknya bagus2, gampang nemu makanan enak, trus fasilitas lengkap bahkan instagramable yaa hdhe. Moga kaoan2 bisa mampir sana juga :D
BalasHapusRest area ini katanya cakep banget jadi malah kaya tempat wisata gitu ya maaaak.. jadi pengen mampir juga nih di rest area ini, trs pepotoan deeeehhhh.. wehehee
BalasHapusWah bisa sekalian berwisata sejarah kalau mampir di rest area ini ya, Mbak. Tempatnya bagus bangettt.. musholanya ada kolam ikannya pula. Gak heran banyak yg betah kalau mampir sana :)
BalasHapusBelum pernah ke rest area ini
BalasHapusKayaknya menyenangkan traveling atau mudik dan mampir di area ini untuk sejenak istirahat
Eh itu akar pohonnya ingetin saya sama pohon beringin di kampung yang besar sekali
Keseringan denger podcast horror, jadi tertanam dipikiran kalau bekas pabrik gula pasti horror. Tapi ternyata tidak ya mbak, dari fotonya malah keliatan estetik dan ide bagus untuk berwisata disana.
BalasHapusKalau ke rest area yang modelnya unik kayak gini serasa mengunjungi tempat wisata juga yah Mbak.. banyak spot foto yang sayang dilewatkan untuk diabadikan.
BalasHapusRest area ini emang nyenengin banget ya mbak. Sayangnya kami kesana srhari setelah lenaran idul fitri jd masih rumae bgt. Aku yg tadinya niay pengen muter2 langsung ilfil sektika hahahha...padahal pas liat toiletnya aja idh aeneng bangeg. Apik ya ada tempat mainan anak2 juga
BalasHapusRest areanya unik ya mbak, masih ada kelihatan sisa bangunan lama. Apalagi ada air mancur di tengah bangunan juga, adem dilihatnya
BalasHapusKeren ya, padahal tuh banyak bangunan terbengkalai macam pabrik gula, angker karena ga dimanfaatin ya, Ini bagus dimanfaatin
BalasHapusRest areanya bagus banget dan luaas ya mbak, mungkin kalau ke sana beneran istirahat sambil cuci mata dan cekrek cekrek upload mbak hihihi
BalasHapusKeren ini mba Hiday jadi ingat colomadu. Pengen kapan-kapan dolan Rene. Di brebes juga ada bekas pabrik gula jadi apik banget mba Hiday
BalasHapuspenasaran deh mba pengen ke sana juga, ga keliatan horor yah malah asik apalagi bentukan aslinya masih jelas terlihat, udah beberapa kali baca review yg singgah ke rest area ini jadi makin pinisirin
BalasHapusWah rest areannya kece banget. Fasilitasnya lengkap juga. Masjidnya cantik dan unik. Dan seneng banget kalo liat rest area bersih kayak gini ya mbak Wati
BalasHapusKeren ya. Ide pembuatnya boleh juga. Mengubah bekas pabrik gula menjadi rest area. Jadi bangunan kosong nggak mangkrak dan bisa bermanfaat.
BalasHapusKalau lihat dari foto sih nggak terlihat horor. Malah estetik. Nggak tahu kalau lihat langsung. Masjidnya juga bagus bangrt desainnya.