Assalamualaikum Sobat. Terlahir sebagai perempuan rasanya memiliki keistimewaan. Sejak kecil udah dijadikan bonekanya ibu. Didandanin, rambut dikucir, dibuatkan rok cantik, hehehee. Nantinya bertambah usia adalah ketika mulai mengalami masa pubertas. Salah satu tanda memasuki masa pubertas adalah dengan datangnya menstruasi.
Masa yang paling penting dalam hidup seorang perempuan adalah mendapatkan menstruasi. Meski awal mendapat menstruasi rasanya bikin hati galau. Tapi bersyukurlah bila kalian mengalami proses ini. Karena menstruasi merupakan petunjuk adanya mekanisme reproduksi yang dialami perempuan.
Saya sendiri mengalami menstruasi pertama saat berusia 14 tahun atau ketika tengah semester genap kelas 2 SMP. Kaget sih enggak, karena ada ibu dan kakak sepupu yang cukup sering membicarakan menstruasi. Maklum lah ya, sepupu dari ibu jumlahnya banyak perempuan dibanding laki-laki. Dan rumah kami terletak di satu gang jadi sering ngumpul gitu tiap sore untuk ngobrol dari hal remeh sampai yang penting. Jadi saya sedikit paham bagaimana bila masa menstruasi tiba dan saya sedang sendirian baik di rumah maupun di sekolah.
Dulu saya mengalami menstruasi saat sedang di rumah, sore jelang mau mandi. Sempat bingung namun akhirnya ingat dengan percakapan bareng sepupu, ibu, dan kerabat perempuan. Bersyukur banget hubungan kerabat yang dekat dan tinggal berdekatan, menjadi keberuntungan bagi saya dan sepupu perempuan. Kami mengetahui informasi tentang gimana menjaga kebersihan saat menstruasi, bahkan bisa ngerumpi segala hal tanpa tabu.
Namun tidak semua anak perempuan sama beruntungnya seperti saya dan sepupu. Terlebih banyak mitos yang beredar dan banyak hal tabu yang bikin anak perempuan mundur teratur membicarakan menstruasi.
Teman-teman ingat kah dengan mitos, ketika menstruasi tidak boleh mencuci rambut? Terutama saat hari-hari awal menstruasi. Katanya nanti darah haid bakal berhenti gara-gara nyuci rambut.
Mitos yang nggak ada hubungannya namun banyak anak perempuan yang percaya. Bahkan ada perempuan dewasa yang masih percaya ini. Kebayang gimana gatalnya kulit kepala mesti nunggu siklus menstruasi selesai baru bisa nyuci rambut, wkwkwkk.
Demi menghapus mitos tentang menstruasi yang terlanjur beredar di masyarakat, penting loh mencari tahu informasi yang benar. Terutama ibu-ibu yang memiliki peran penting menjadi sumber informasi anak perempuan dan anak laki-laki. Iya, anak laki-laki juga mesti tahu seputar menstruasi ini. Yuk lanjut baca agar memahami mengapa anak laki-laki pun perlu tahu masalah menstruasi.
Webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi
Ibu menjadi sosok pertama yang diharapkan anak perempuannya untuk mendapatkan informasi seputar menstruasi. Jadi pengetahuan tentang kebersihan saat menstruasi wajib menjadi bekal seorang ibu.
Beruntung lah saya dan teman-teman dari berbagai kota di Indonesia, berkesempatan gabung dalam webinar Sehat dan Bersih Saat Menstruasi. Dalam webinar yang menghadirkan beberapa narasumber ini, banyak materi penting dan sangat bermanfaat. Dari menjaga kebersihan saat menstruasi hingga tips komunikasi antara ibu dan anak.
Webinar dibuka oleh host Novita Angie, yang mengajak peserta untuk mengisi poling tentang manajemen kebersihan menstruasi. Seperti kata Angie, nggak ada yang menang atau kalah untuk jawaban poling. Jadi poling pertanyaan seputar manajemen kebersihan menstruasi ini untuk having fun aja.
Angie juga menjelaskan mengapa tanggal 28 Mei diperingati sebagai Hari Kebersihan Menstruasi. Tujuannya untuk mengingatkan kesadaran perempuan tentang pentingnya Manajemen Kebersihan Menstruasi. Yang tak kalah pentingnya adalah untuk mematahkan mitos dan stigma negatif terkait menstruasi yang masih dianggap tabu di masyarakat.
Dipilih tanggal 28 Mei karena, rata-rata siklus menstruasi normal adalah setiap 28 hari. Sedangkan lama periode menstruasi normal adalah selama 5 hari. Itu lah mengapa Hari Kebersihan Menstruasi dipilih tanggal 28 di bulan ke-5 (Mei). Meski pun angka rata-rata siklus haid yang normal antara 21-25 hari dan terjadi antara 3-7 hari.
Webinar bertema "Sehat & Bersih Saat Menstruasi" ini berlangsung pada tanggal 27 Mei 2021. Sepanjang kurang lebih 2 jam kami menerima materi yang menarik dan bermanfaat bagi perempuan baik yang menyandang peran ibu maupun tidak.
Narasumber webinar sebagai berikut :
- Prof.Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, Sp.OG(K), MPH selaku Anggota Pengurus Besar Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
- Anna Surti Ariyani, S.Psi., M.Si, Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia Wilayah Jakarta.
- dr. Dwi Octavia Handayani, M.Epid selaku Kabid P2P Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
- Mada Shinta Dewi selaku Country Manager Mundipharma Indonesia.
Tentang Manajemen Kebersihan Menstruasi
Menstruasi merupakan proses biologis yang normal dan dialami oleh setiap perempuan. Setiap anak perempuan semestinya mendapat pengetahuan menstruasi sebelum mengalami menarke (menstruasi untuk pertama kalinya). Bekal pengetahuan tersebut disebut Manajemen Kebersihan Menstruasi. Apa itu Manajemen Kebersihan Menstruasi?
Manajemen Kebersihan Menstruasi adalah :
- Pengelolaan kebersihan dan kesehatan pada saat perempuan mengalami menstruasi.
- Pengetahuan tentang cara menggunakan pembalut yang bersih. Memiliki akses mengganti pembalut minimal setiap 4 jam sekali, dan mandi dua kali sehari.
- Memiliki akses untuk pembuangan pembalut yang sudah dipakai. Memiliki akses menggunakan toilet, sabun, dan air untuk membersihkan diri dalam kondisi nyaman dengan privasi yang terjaga.
- 1 dari 2 anak perempuan tidak tahu apa yang harus dilakukan saat mengalami menstruasi untuk pertama kalinya.
- 1 dari 3 anak perempuan mengganti pembalutnya setiap 4 - 12 jam. Sisanya mengganti pembalut 2 kali sehari.
- 1 dari 3 anak perempuan mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut.
Manajemen kebersihan selama periode menstruasi ini penting diinformasikan kepada perempuan. Alasannya karena kebersihan yang tidak terjaga selama periode menstruasi, bisa menyebabkan :
- Vaginitis adalah infeksi vagina yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan bakteri alami di dalam vagina. Penyebabnya adalah penggunaan pembalut yang berulang atau jarang ganti, yang menyebabkan keputihan dan gatal-gatal.
- Kandidosis Vulvovaginalis atau lebih dikenal sebagai Infeksi Saluran Reproduksi Wanita yang disebabkan oleh jamur. Terjadi karena organ reproduksi terlalu lembab yang mengakibatkan iritasi saat mengenakan pembalut yang tidak tepat.
- Infeksi Saluran Kemih yang biasanya dengan gejala beragam. Dari demam, sakit di perut dan panggul, nyeri saat buang air kecil, dan sebagainya.
Pentingnya Peran Ibu Mengedukasi Anak Perempuan
Kurangnya informasi seputar menstruasi sebelum menarche bisa menyebabkan anak perempuan yang mulai remaja menjadi kurang siap menerima menarke. Bisa muncul perasaan negatif yaitu cemas, takut, malu, marah, dan sebagainya. Dan ketidak siapan menghadapi menarke ini bisa menyebabkan kesalahpahaman tentang menstruasi.
Mengapa Ibu-Ibu sulit membicarakan menstruasi?
- Dianggap Tabu. Seringkali menstruasi menjadi masalah yang sulit dibacarakan karena dianggap sebagai hal yang memalukan.
- Bingung memulai dari mana untuk membicarakan menstruasi ini pada anaknya. Akhirnya si ibu menunda dan akhirnya sudah terlambat menyampaikan atau tidak pernah sama sekali.
- Kurang pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu tentang masalah menstruasi. Sehingga hal ini menjadi penyebab ibu tidak bisa membicarakannya pada sang anak.
- Remaja putri merasa ragu dengan kemampuan atau pengetahuan yang dimiliki ibunya. Sehingga si anak akan mencari informasi dari sumber lain.
Menurut data DITPSD, lebih dari 90 % anak perempuan lebih percaya pada ibunya dan guru untuk mendapat informasi. Setelah itu mereka baru mencari informasi dari teman, saudara perempuan, petugas kesehatan yang dikenal. Seiring dengan terjadinya perubahan teknologi yang ada, informasi seputar menstruasi juga bisa didapat dari berbagai media dan internet.
Di samping efek negatif karena tidak membicarakan menstruasi sedari dini, seperti yang sudah saya tuliskan di atas. Ada loh efek positif jika menstruasi dibicarakan dengan anak. Yaitu :
- Kesehatan reproduksi remaja menjadi lebih baik.
- Mereka akan menunda hubungan seksual pertama.
- Mengurangi resiko masalah kesehatan mental terkait seksualitas.
- Relasi ibu dengan anak perempuannya menjadi lebih dekat
Ibu Anna berhasil mengumpulkan data pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan oleh anak-anak perempuan atupun anak laki-laki.
Ibu jangan pernah tabu ketika ingin ngobrol masalah menstruasi kepada anak-anaknya. Berikut tips yang perlu diketahui oleh para ibu :
- Ingat, Ibu adalah sumber informasi yang paling diharapkan oleh Anaknya. Jadi ibu pelu membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstrusi. Ibu perlu paham mana yang MITOS dan mana yang FAKTA seputar menstruasi. Seorang ibu juga perlu membekali diri dengan cara berkomunikasi tentang menstruasi.
- Bicara Menstruasi Tidak Tabu. Membicarakan seputar menstruasi itu penting untuk meningkatkan kesehatan reproduksi anak perempuan sebagai generasi penerus bangsa.
- Lakukan Berulang Kali. Topik menstruasi tidak bisa dibicarakan dalam 1 kali pertemuan. Ibu diharapkan melakukan pembicaraan berulang kali, secara bertahap, sejak ada tanda-tanda anak memasuki awal pubertas. Atau bisa juga sebelumnya, sesuaikan pembicaraan dengan usia anak. Kita bisa menceritakan dari pengalaman pribadi saat sedang mengalami menstruasi.
- Bersikap Positif. Ibu bisa membicarakan isu-isu pubertas termasuk menstruasi. Penting sekali seorang ibu bisa bersikap positif, dengan tersenyum, tidak kaku, pokoknya siapkan kondisi nyaman. Karena menstruasi ini merupakan topik yang sensitif buat remaja.
- Banyak bertanya dan berdiskusi. Alangkah lebih baik ibu banyak bertanya dan mendengarkan jawaban anak remajanya dibandingkan banyak berceramah atau menasihati. Jika ibu tidak siap menjawab pertanyaan anaknya, katakan terus terang bahwa ibu butuh waktu untuk berpikir dulu. Ibu bisa mencari informasi dari tenaga kesehatan atau orang yang ahli di bidangnya, baru kembali kepada anak untuk memberi jawaban.
- Jelaskan secara kongkrit. Ibu bisa menggunakan gambar anatomi tubuh sederhana sambil menjelaskan. Ibu juga bisa menunjukkan cara menggunakan pembalut, juga cara membuangnya. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan games, misalnya Menstrual Maze.
- Jelaskan Juga kepada anak laki-laki. Meski tidak memiliki anak perempuan, ibu yang memiliki anak laki-laki juga bisa memberikan penjelasan tentang seputar menstruasi. Tujuannya agar anak laki-laki dapat lebih menghargai dan memahami perempuan. Maksud lainnya adalah anak laki-laki tidak lagi mempermalukan atau mengejek anak perempuan yang sedang menstruasi. Justru mereka dapat membantu dengan ikut menutupi teman perempuan yang mengalami 'bocor menstruasi di roknya'. Anak laki-laki juga bisa membawakan minuman hangat untuk teman yang lesu karena menstruasi. Sikap empati ini bisa membuat teman perempuannya merasa percaya diri saat menjalani masa periode menstruasi.
Dukungan Pemerintah dan Dunia Usaha Untuk Edukasi Manajemen Kebersihan Menstruasi
Dukungan Mundipharma Indonesia
- Daily Protection. Rangkaian perawatan sehari-hari, yang terdiri dari Betadine Feminine Wash Foam dan Betadine Feminine Wash Natural yang keseluruhannya mempunyai PH balance, mengandung prebiotik, bebas paraben, hypoalergenic dan juga telah lulus uji ginekologi. Produk yang bikin kamu nyaman meski cuaca di luar ruangan terik menyengat.
- Red Days. Betadine Feminine Hygiene yang merupakan produk perawatan khusus untuk saat menstruasi, mengandung antiseptik PVPI 10% ditujukan untuk mengatasi gejala infeksi kewanitaan (keputihan, iritasi ringan, bau tak sedap, gatal). Kalian yang suka merasa gatal di area kewanitaan bisa menggunakan jenis ini.
- Infection. Produk Betadine Vaginal Douche ini mengandung antiseptik PVPI 10%. Dapat digunakan dalam kondisi ketika terjadi infeksi. Untuk penggunaan nya tentunya dengan terlebih dahulu berkonsultasi terlebih dahulu dengan tenaga kesehatan.
- On The Go. Betadine Feminine Wipes atau tisu basah yang khusus digunakan sebagai produk perawatan bagian kewanitaan. Tentu saja fungsi nya untuk menjaga kebersihan area kewanitaan saat dalam perjalanan atau di luar rumah.
Acara ditutup dengan lagu yang dinyanyikan oleh anak-anak dari Sekolah Berbakat Citra Raya Tangerang. Awal acara sebelumnya mereka juga mengisi dengan menyanyikan lagu tentang edukasi menstruasi.
Saya tuliskan cuplikan syairnya : "Jangan lah takut memulai langkahmu, Kau pasti bisaaa".
Udah ya itu aja yang teringat, hahahaa. Semoga apa yang sudah saya tuliskan dari acara Webinar Sehat & Bersih Saat Menstruasi, bisa bermanfaat untuk pembaca. Wassalamualaikum.
Diskusi tentang menstruasi ini mutlak dan kudu dilakukan antara Ibu dan buah hati.
BalasHapusUntunglah ada zoominar bergizi seperti ini
jangan menganggap hal yang tabu buat ngomongin tentang menstruasi ya, karena ini hal yang penting untuk dibahas demi kesehatan juga
Harus ngajakin anak ngobrol seputar menstruasi ya
HapusApalagi untuk yang punya anak perempuan menginjak remaja ya, penting banget ini. Teringat jaman dulu waktu pertama kali datang bulan, mamahku tuh bawel banget. Makanya sampai sekarang aku kalau datang bulan masih kebawa cara-cara mamahku dulu.
BalasHapusPenting banget untuk anak perempuan, karena nanti berhubungan dengan masalah kesehatan reproduksi nya
HapusNah ini.. mitos soal menstruasi emang banyaknya nggak ketulungan, apalagi kalau kita tinggal di desa. Alhamdulillah ya mbak, ada ilmu pas ikutan webinar, Kemaren saya juga kebetulan ikutan hadir nih ^^
BalasHapusDi kota aja masih ada orang yang percaya mitos seputar menstruasi
HapusLengkap juga produk Betadine ini, ya. Bisa dipakai harian, mingguan, dan saat menstruasi juga. Sosok ibu adalah yang paling diharapkan anak untuk berbicara soal Kebersihan dan kesehatan saat menstruasi. Bukan hal yang tabu dan jangan risih untuk menbicarakan hal ini
BalasHapusIya Mbak, sekarang lebih enak jadi ibu. Ada banyak yang menjadi sumber informasi
HapusMenstruasi bukanlah hal tabu untuk dibicarakan ya mbak. Justru harus dijelaskan dengan seksama agar anak perempuan tahu apa yang harus dia lakukan dan enggak semasa menstruasi. Yak setuju, seorang ibu punya peran penting dalam mengedukasi manajemen kebersihan menstruasi pada anaknya, dan harus jadi yang pertama yang mengedukasi anaknya :)
BalasHapusBetul sekali mba Rien, agar setiap anak mendapat masalah sekecil apapun lari nya ke ibu
Hapusiyaa bener banyak mitos2, nggak boleh gunting kuku juga..
BalasHapusaku jadi ingat haid kelas 3 smp mbaa, waktu itu udah dapat seminar dari sekolah. Kalau mamaku nggak terlalu detil beri taunya hehe. Alhamdulillah sekolah bekerja sama dengan brand pembalut waktu itu..jadi banyak ngerti
Bagus sekolahnya ada kegiatan pembelajaran di luar materi pelajaran. Kayak sekolah anakku dulu juga gitu
HapusBener banget mbak, harus diedukasi sejak dini ya, dulu tuh aku sampai suka malu kalau beli pembalut, padahal ya wajar lah remaja putri ya hehehe
BalasHapusIya sama, aku juga dulu malu kalo beli pembalut
HapusSaat ikut seminar kemarin dan lihat data2 ttg kurangnya pengetahuan remaja puteri saat menarche..duh sangat bersyukur dulu ibu dan kakak2 sangat terbuka ttg hal ini padaku. Sekarang jadi ingin membantu edukasi hal yg sama ke ponakan2 deh..
BalasHapusKita beruntung ya bisa mendapatkan informasi dari keluarga
HapusAgar tak termakan mitos, sebaiknya ibu memberikan informasi yang tepat utk anaknya ya Mbak.
BalasHapusIya Mbak, ibunya juga harus cari informasi yang benar dari sumber yang kredibel
HapusDilarang malu apalagi merasa membicarakan hal yang tabu kalo ngomongin soal menstruasi. Kita sebagai ibu harus bisa ya memulai pembicaraan ttg menstruasi ini, yg penting juga supaya anak kita gak merasa malu membicarakan hal² tentang masalah reproduksi.
BalasHapusIya dimulai dari ibu ya agar anak merasa nyaman ngobrol seputar menstruasi
Hapusmemang sudah seharusnya informasi terkait kesehatan menstruasi penting untuk disampaikan pada anak gadis remaja ya, supaya mereka bisa lebih baik lagi dalam menjaga kesehatan organ intimnya
BalasHapusLakukan berulang kali dan harus sabar memang bener sih. Apalagi nadia skr di pondok pesantren yg pasti kamar mandinya ga sebesih di rumah blm lagi temen2nya yg mungkin blm paham MKM. Jd tiap telp selalu diingatkan. sekalian mengingatkan nadia utk sharing MKM kr temen2nya biar semuanya sehat dan bersih
BalasHapusDiskusi antara mom dan anak perempuannya ini menjadi kunci tentang kesehatan dan kebersihan daerah kewanitaannya. Harus sejak sebelum anak perempuan belum haid, kita sebagai orang tua harus mengedukasinya.
BalasHapusWebinar yang keren itu, Mbak. Informatif dan harus diterapkan oleh kita, apalagi kita perempuan.
Setuju banget bu..si gendhis yang baru umur 3 tahin aja sudah sering nanya "kok ibu pake pampers? Takut ngompol?" Wkwkwkkw rasanya pengen ngakakntapi kan harus diluruskan karena aku juga setuju menstruasi bukan hal tabu...materinya super lengkap dan bergizi ya
BalasHapusBenar sekali. Nggak semua anak perempuan beruntung mendapatkan penjelasan mengenai menstruasi sebelum masanya dari ibu. Banyak yang bahkan kebingungan saat pertama kali mens. Terlebih dengan semua mitos yang beredar.
BalasHapusPercaya atau nggak, saya pernah kemakan mitos itu. Kebayang jika mens 7 hari, nggak keramas selama itu. Hadeh. Gatal kepalanya, beib. Hehehehe
Sama dong mbak dulu aku dapat menstruasi pertama juga kelas 2 SMP tapi gak kaget & takut soalnya udah tau. Walaupun gak punya anak perempuan tapi anak-anak sudah tau menstruasi sejak TK soalnya lihat aku gak sholat & puasa jadi harus aku jelaskan juga supaya ngerti. Apalagi anak perempuan ya harus banget diedukasi sejak dini
BalasHapusAku juga SMP kelas satu Mbak Lidya dapat mens pertama kali. Kalau anak-anakku karena laki-laki belum begitu tau tentang menstruasi ini. Aku juga belum pernah kasih edukasi yang detail. Taunya ya cuma sebatas gak sholat dan puasa aja
HapusAnak masa kini yaa...kudu banget diberi tahu dengan bahasa yang rasional.
BalasHapusAlasan-alasan gak masuk akal bakalan dipental mengingat anak kini sudah dekat juga dengan teknologi.
Bagus banget yang pasti ini webinar mengenai manajemen kesehatan saat menstruasi.
Ini yang sedang aku lakuin sekarang...
HapusNgobrol dengan anak-anak sedari sekarang, jelang memasuki masa puber.
Bismillah,
Semoga bekalnya bisa menjadi manfaat untuk ke depannya.
alhadulillah saya di rumah dan di keluarga, bahkan di tempat kerja, yah, nggak risih juga bicara soal mens. kalo lagi mens ditempat kerja, teman cowok juga pada maklum, hehehe
BalasHapusBener bener edukasi yang baguuus banget deh Hari Kebersihan Menstruasi ini
BalasHapusaku aja yang udah seumur imut imut ini baru tahu beberapa fakta tentang menstruasi!
Bener bener edukasi yang baguuus banget deh Hari Kebersihan Menstruasi ini
BalasHapusaku aja yang udah seumur imut imut ini baru tahu beberapa fakta tentang menstruasi!
yes setuju, bicara menstruasi itu penting
BalasHapuskarena bisa menjaga kebersihan dan kesehatan area kewanitaan saat menstruasi
Kalau aku dulu haid pertama itu waktu kelas 6 SD,lumayan kaget banget ahahaha.. Pengetahuan seputar menstruasi ini sangat penting sekali untuk anak-anak, sebagai bekal mereka nanti
BalasHapusBenerr, ibu adalah sosok pertama yg ditanya ama anak. Jd kudu siapin diri untuk bicara sm anak.
BalasHapusTermasuk soal cara menjaga kebersihannya ya
Aku ngakak baca mitosnya, rambut bisa sampai lepek bangett 5 hari ngga keramas ya, Mbakk. Hahhaa. Seneng bisa ikut acara ini ya, Mbak. Jadi nambah ilmu baru. Jadi pingin nyobain Betadine. Hihihi
BalasHapusIyes menurutku penting membicarakan menstruasi supaya anak kita generasi di bawah kita tuh lbh dapat pemahaman yang benar soal mentruasi ini ya mbak. Gak gampang kejebak mitos2 kyk angkatan pendahulunya hehehe.
BalasHapusBtw aku di rumah juga pakai betadine utk pembersih kewanitaan :D
ingat masa-masa remaja dulu jadinya diriku mba, dulu juga bertanya ama ibuk karena liat ibuk juga keluar darah gitu. Terus temanteman juga turut membantu sih, mereka yang lebih dulu.
BalasHapusIyaa, Ngobrolin tentang menstruasi, bukan hal tahu untuk dibicarakan daripada anak cari tahu dari sumber nggak valid mending belajar dari ibunya
BalasHapusRed Journal dari Betadine isinya komplit bangeeet. Manfaat buat menyiapkan anak sulung yang bentar lagi otw baligh. Alhamdulillah di umur 9 tahun doi juga udah mulai tahu sih soal menstruasi. Palingan tinggal ngajarin MKM nya aja nih.
BalasHapusART ku sampai sekarang masih percaya dan menerapkan bahwa klo haid itu nggak boleh keramas. Udah beberapa kali saya kasih pengertian, tapi tetap ngeyel
BalasHapusWkwkwkkk aku pengen ngakak yang bagian cuci rambut pas menstruasi itu nggak boleh. Iya kadang aku masih percaya gini! Tapi ya Allah sungguh menderitanya diriku! Akhirnya demi kewarasan dan aman dari serangan kutu-kutu, aku tak peduli lagi dengan mitos. Yg bikin keder tuh, mitosnya berawal dari pemuka agama. Zzzz.
BalasHapusAllhamdulillah ya mba banyak dapet banget tips dan masalah managemen kebersihan ketika mens. Hepi banget aku jadi mulai waspada dan sering ganti pembalut loh. Kebetulan abiz ikut zoominar aku dapet
BalasHapusIlmu penting buat emak emak dan juga anak perempuan karena akan menjadi turun temurun nih
BalasHapusJadi ingat Awal" Mens huhu bingung 😍🥳
BalasHapusMakasih Edukasinya kaka 😍
Setuju bangettt, kakaaaa
BalasHapusSetiap ibu HARUS membekali diri dengan pemahaman yang tepat tentang menstruasi.
Ibu perlu paham mana yang MITOS dan mana yang FAKTA seputar menstruasi.
Seorang ibu juga perlu membekali diri dengan cara berkomunikasi tentang menstruasi.
Seru ya webinarnya. Anak-anak dan tentunya perempuan jadi tahu tentang manajemen kebersihan menstruasi ini
BalasHapusmaaf nih aku laki2 ikut nimbrung di topik ini hehe, sempet punya pertanyaan yang terlintas nih... kalau misal single father yang punya anak perempuan yang bertanya tentang menstruasi itu gimana ya harusnya? apakah harus edukasi anak melalui keluarga perempuan terdekat (misal tante atau sepupunya) gitu??
BalasHapusMbak Wati mirip anak perempuan saya, menstruasi pertama waktu di bangku SMP
BalasHapusSementara teman teman nya SD udah embarked dan guru juga udah ngasih tau termasuk cara membersihkan Miss V dengan benar
Saya cuma kebagian beli pembalut 😀😀😀
acaranya memang keren banget ya, mbak webinarnya kemarin. sebagai ibu saya jadi tahu bagaimana nanti memulai obrolan seputar haid dengan anak saya
BalasHapusAku di usia anakku yang 7 tahun ini udah mulai santai menjelaskan masalah menstruasi. Biar dia tidak penasaran, kok ibunya pakai pembalut? Kok tidak boleh shalat dan puasa? Dst. Soalnya dulu aku malu dan takut sih ketika pertama kali menstruasi kok 'aku gini'? Eh setelah dijelaskan mamaku jadi gak takut lagi.
BalasHapussetujuu kak. memang penting obrolan soal menstruasi ini lebih sering dilakukan sama orang tua dan anak di rumah yaa.. biar anak2 perempuan juga lebih sadar tentang keadaannya.
BalasHapus