Resep Tahu Kupat Blabak Magelang, Kuliner Khas Yang Disajikan di Rumah

 

Assalamualaikum Sobat. Pandemi entah kapan berakhir. PPKM Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa Bali jilid II pun dimulai lagi. Perpanjangan PPKM ini ditetapkan melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 02 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang ditandatangani Mendagri Tito Karnavian, Jumat (22/1) lalu.

Saya ingin menuliskan sedikit tentang kondisi pandemi terkini. Enggak banyak kok, sekadar menjadi pengantar.

Sebagai warga yang menginginkan pandemi lekas berakhir, saya menyambut baik peraturan ini. PPKM (jilid II) yang sudah mulai diberlakukan sejak tanggal 11-25 Januari 2021, tidak mampu menekan pengurangan. Pasien yang positif covid menembus angka 1 juta lebih. 

Sedih, pengen nangis ketika melihat berita tentang penderita covid ini. Apalagi ada dua adik ipar kami yang baru saja menjalani perawatan di rumah sakit di Bogor dan di Semarang. Alhamdulillah minggu kemarin mereka sudah diijinkan pulang untuk melanjutkan isolasi mandiri di rumah. Dengan adanya kejadian ini keluarga menjadi berjarak kembali. Meski mereka berdua tertular bukan karena acara keluarga karena memang tidak pernah bertemu. Masing-masing tertular di kota yang berbeda. Keluarga kami udah lebih dari 6 bulan belum bertemu. 

Biasanya akhir tahun menjadi saat yang kami nantikan. Berkumpul di rumah Ibu, kemudian merencanakan perjalanan ke satu tempat wisata, silaturahmi famili, atau kulineran. Dan karena pandemi ini semua kegiatan rutin ini dihapus demi menjaga keselamatan keluarga besar Bani Suhada.

Foto saat ngumpul
di Depok, Desember 2019

Menyajikan Kuliner Khas di Rumah

Namun pandemi juga bikin saya rajin mengolah menu yang biasanya menjadi kuliner favorit saat jalan-jalan. Salah satunya adalah kuliner khas Blabak Magelang yaitu Tahu Kupat yang terkenal kelezatannya. 

Rasa kuliner ini seger. Bisa dijadikan makanan berat ataupun pembuka. Tapi saya sendiri makan seporsi seperti yang ada di foto ini juga udah kenyang. Kadang malah nggak pakai ketupat atau lontong. 

Sajian kuliner ini isinya ada irisan ketupat, sayur kol, taoge, taburan seledri, bumbu kacang dan kuah gula jawa yang dibubuhi asam Jawa. Pasti udah kebayang dong nikmatnya.

Kuy ikuti resep yang udah saya coba dengan tes rasa hingga tiga kali ini. Yang pertama kata suami, rasanya kurang mantap. Ya udah saya tambahkan garam di kuah nya. Eh masih juga ada yang kurang. Ternyata memang kudu ditambahkan juga bawang putih. Jadi kalo nanti menurut teman-teman, rasanya kurang mantap, bisa kok disesuaikan dengan lidah masing-masing ya.

Resep Tahu Kupat Magelang ala Mamak Wati

Bahan:

3 buah ketupat. Saya  pakai lontong, yang ada ini sih

5 buah tahu, goreng jangan sampai kering

6 lembar kol, rajang halus

8 sdm munjung tauge, rebus sebentar

200 gram kacang tanah, goreng

2 siung bawang putih

6 buah cabe rawit merah, boleh kurangi atau tambah cabe sesuai selera. Dan rebus sebentar.

Toping :

Kecap manis secukupnya

Bawang merah goreng

Seledri cincang

Kuah gula merah:

700 ml air

100 gram gula merah/aren

2 siung bawang putih, cincang

1 lembar daun salam

1 sdt Garam 

Sedikit asam jawa (saya pakai seukuran jempol)

Cara Membuat :

1. Buat kuah gula merah : rebus semua bahan kuah sampai mendidih, kemudian saring.

2. Uleg halus bawang putih, cabe rawit, kacang goreng dalam cobek. Yang nguleg kacang bukan saya, dibantu paksuami, hahahaa. Urusan uleg bumbu ini memang udah selalu dibantu beliau sejak lama. 

3. Tata dalam piring : ketupat, irisan tahu goreng, kol iris, tauge rebus, sambel kacang, siram dengan kuah gula merah, taburi dengan irisan seledri dan bawang merah goreng, bubuhkan kecap manis. Sajikan.

Catatan : untuk 5 porsi

Nah udah selesai dan nggak ribet juga kan masaknya. Bisa dijadikan menu harian atau saat hari libur. Oiya untuk ukuran udah kering atau belum tahunya, selera juga ya. Karena kami nggak suka tahu yang digoreng sampai kering. Terutama si bungsu lebih suka tahu yang udah terlihat kekuningan, dia pesannya setengah matang.

Yuk Mom, sajikan kuliner khas dari kota Magelang ini untuk keluarga. Lumayan sih jadi obat kangen ketika harus di rumah aja. Wassalamu'alaikum.