Hidup Lebih Sehat Tanpa Paparan Asap Rokok
Assalamualaikum Sahabat. Tanggal 31 Mei 2020 nanti akan diperingati sebagai WORLD NO TOBACCO DAY atau hari tanpa tembakau sedunia. Seperti biasa hari tanpa tembakau dimaknai dengan menyerukan para perokok untuk tidak merokok atau menghisap tembakau selama 24 jam secara serentak di seluruh dunia.
Sebenarnya kampanye hari tanpa tembakau sudah dilakukan rutin tiap tahun. Para perokok diajak untuk 'berpuasa' sehari tidak merokok. Apakah mereka melakukannya? Saya yakin banyak yang tidak mengikuti anjuran ini. Karena saya ingat pada tanggal 31 Mei tahun lalu, masih banyak saya temukan para perokok tetap aja santuy merokok di tempat umum.
Bahkan nggak perlu jauh keluar rumah deh. Setiap saat meski di rumah aja, saya harus menutup pintu rumah rapat. Karena tetangga sebelah rumah adalah perokok aktif.
Pengennya duduk di teras sambil menatap rimbunnya tanaman dalam pot yang saya rawat tiap hari. Namun kalo mendadak ada asap rokok yang dikirim ke rumah, tentu saja bikin saya kabur.
Cerita Sedih Teman SMA
Dua tahun yang lalu, saya nengok teman SMA saya di rumah sakit. Dia adalah teman perempuan yang tidak pernah merokok. Suatu hari dia sakit batuk dan tak sembuh meski udah ke dokter sampai dua kali.
Akhirnya oleh dokter yang ketiga, dia disarankan periksa ke rumah sakit untuk tindak lanjut. Setelah menjalani pemeriksaan detil, ketahuan kalo dia kena kanker paru-paru stadium 3. Sediiih.
Teman yang pakai kerudung coklat. yang meninggal karena kanker paru-paru |
Selama tujuh bulan dia menjalani perawatan tiga kali masuk rumah sakit. Menjalani kemoterapi rutin seminggu sekali selama tiga bulan. Ketika masuk rumah sakit yang entah ke berapa kali, saya kaget waktu bezuk dia. Tubuhnya kurus, tak terlihat sinar semangat dari wajahnya yang biasanya terlihat meski anaknya kalem.
Dari cerita kakak iparnya yang nemenin di rumah sakit, teman saya ini terpapar asap rokok sepanjang hidupnya. Dari ayahnya yang perokok aktif, kakak laki-lakinya semua perokok.
Mengapa hanya teman saya yang kena kanker paru-paru, sementara ayah dan kakak-kakaknya tidak?
Nggak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini tentunya karena hanya saya ucapkan dalam hati.
Coba bayangkan kejadian ini menimpa kamu, yang seorang ayah, kakak laki-laki, adik laki-laki, om, pakdhe, dari seorang perempuan yang semula selalu semangat menjalani hidup. Namun langsung terpuruk tak berdaya ketika kanker paru-paru hadir dalam tubuhnya akibat paparan rokok dari orang-orang yang disayanginya.
Nulisnya sambil nahan tangis, mengingat teman saya yang telah berpulang. Hikss.
Bahaya Paparan Asap Rokok
Dari info yang ada di Wikpedia, kebiasaan merokok memiliki dampak buruk bagi kesehatan. Catatan data kematian karena disebabkan merokok, terdapat sebanyak 5,4 juta jiwa.
Sekitar 15-35 persen kanker paru pada non-perokok disebabkan oleh paparan asap rokok, atau yang juga disebut sebagai perokok pasif. Ini lah yang sering diabaikan oleh mereka para perokok aktif karena menganggap asap pasif itu tidak berbahaya.
Sebagai istri, ibu, adik, keponakan, atau anak perempuan, kamu berhak untuk menolak asap rokok di rumah. Paling tidak ini yang saya lakukan ketika ada tamu, saya meminta dia duduk di luar rumah. Saya memang tegas untuk menentukan aturan tentang larangan merokok di rumah saya. Itu teritori saya dan tidak boleh ada yang menolak aturan yang saya terapkan.
Alhamdulillah suami dan anak-anak tidak ada yang merokok. Saya beberapa kali menegur suami tiap kali pulang dan tubuhnya baru asap. Jawaban dia adalah teman, pekerjanya, atau tamu yang hari itu bertemu dengannya yang merokok.
Karena sejak kecil terlindung dari paparan asap rokok, indra penciuman saya sangat peka terhadap asap rokok. Adik saya dulunya adalah perokok yang tiap hari tak bisa lepas dari kebiasaan buruk ini. Saya dulu sering bertengkar masalah asap rokok karena baunya tetap lekat di ruangan meski orangnya udah nggak di sana.
Bapak juga mendukung usaha saya untuk menolak asap rokok di dalam rumah. Karena beliau pun bukan perokok dan ngerti bahayanya asap rokok bagi keluarga. Makanya saya heran kenapa saudara laki-laki kami bisa menjadi perokok aktif. Memang sih itu akibat pergaulan dengan teman-teman SMA nya dahulu. Teman satu genk-nya semua perokok. Namanya anak muda, yang tidak memiliki identitas diri, mau aja dipaksa merokok. Dan keterusan hingga dewasa.
Sampai suatu hari dia terkapar di kasur. Tubuhnya panas, nggak nafsu makan, dan hanya merasa mual. Setelah diajak ke dokter, ternyata kena hepatitis. Penyakit yang disebabkan oleh virus, gaya hidup tidak sehat, suka merokok, dan begadang.
Karena sakit, dia tentu saja langsung berhenti merokok. Makan saja harus yang bahannya lembut seperti bubur. Bahkan ibu saya sampai bikin minuman dari tempah temulawak agar adik saya doyan makan kembali. Temu lawak juga bagus untuk pencernaan. Tentu saja pengobatannya dengan konsumsi obat dari dokter.
Cukup lama juga perawatannya hingga benar-benar sehat. Dia bahkan tidak bekerja hingga dua bulan lebih.
Setelah benar-benar sembuh dari hepatitis, adik saya mulai mengubah pola hidupnya yang selama ini amburadul.
Ini yang dilakukan adik saya :
- Makan teratur dengan gizi seimbang, memperbanyak sayuran dan buah yang bertekstur. Buah yang rutin dikonsumsi adik saya adalah pepaya, pear, jeruk, dan apel.
Bikin jus kurma dicampur dengan susu yang bisa melindungi liver dari racun akibat radikal bebas yang masuk dalam tubuh.
- Menghindari teman pergaulan yang kecanduan rokok
- Aktif olah raga, dia memilih fitnes dan gowes
- Memperbanyak waktu dengan keluarga, karena kalo ngumpul gitu bikin dia tidak bisa merokok. Sejak menikah dan punya anak, adik saya mendapatkan istri yang berani menolak asap rokok di rumah
Tapi intinya berhenti merokok ada pada niat. Seperti yang dituturkan oleh adik saya,"Yang penting niat, mau dikasih rokok pun kalo udah niat berhenti ya enggak bakal tertarik merokok lagi,"
Mohon doanya semoga dia benar-benar berhenti dari kebiasaan buruk merokok ini, sahabat.
Kalo untuk aturan larangan merokok di rumah itu tergantung pada pemilik rumah tentunya. Sementara yang paling efektif adalah larangan merokok di tempat umum. Aturan mengenai larangan merokok di tempat umum dapat menekan risiko tersebut. Beberapa daerah di Indonesia sendiri telah memiliki perda yang melarang aktivitas merokok di tempat-tempat tertentu.
Mengutip Health, beberapa kelompok perokok pasif lebih rentan terkena kanker paru. Termasuk di antaranya mereka yang mulai terpapar asap rokok sejak anak-anak. Ya seperti kejadian teman SMA saya yang terpapar asap rokok sejak dia masih anak-anak.
Kenali Kandungan atau Zat dalam Rokok Yang kamu Hisap
Sebenarnya di bungkus rokok juga udah dijelaskan bahaya merokok, tapi entah kenapa makin banyak anak muda yang tak peduli.
Bukannya mereka tidak bisa membaca sih karena nampaknya masih menganggap banyak perokok yang berumur panjang. Sementara orang yang nampaknya sehat dan rajin olah raga justru meninggal mudah karena serangan jantung.
Enggak gitu juga kali, bro!
Ingat lah mereka yang nampaknya sehat itu belum tentu sehat. Bisa jadi mereka telah mengidap sakit tapi tidak terdeteksi. Atau mereka yang meninggal karena serangan jantung bisa saja karena memiliki tingkat resiko lain. Seperti stress karena tekanan pekerjaan, makanan yang mengandung kolesterol, ada keturunan dari orang tua, dan lainnya.
Coba deh dilihat zat dalam rokok yang berbahaya :
- Nikotin, yang efeknya bikin jantung berdebar, tekanan darah meningkat
- TAR, menyebabkan batuk dan sesak napas
- Karbon Monoksida (CO), yang pengaruhnya negatif pada pernapasan dan pembuluh darah.
indonesiabaik.id |
Bukan hanya bahaya dengan zat yang ada dalam rokok. Namun selain itu rokok juga bikin dompet meringis. Kalo udah kecanduan dan tak bisa berhenti, ada loh orang yang menghalalkan segala cara agar bisa tetep merokok.
Mengupayakan Berhenti dari Merokok
Berhenti merokok itu sulit, hal itu sudah banyak dikatakan oleh orang-orang yang berstatus perokok. Bahkan adik saya sendiri berhenti merokok itu nggak hanya sekali, tapi lebih dari tiga kali.
Penyebabnya adalah sudah kena candu rokok. Lalu bagaimana caranya agar bisa berhenti merokok?
- Kamu bisa lakukan saran dari adik saya di atas. Dengan ngemil buah saat mulut terasa asem. Coba buahnya bisa memilih Pear atau Sunkist, seger pasti rasanya.
Atau dengan cara berobat ke dokter karena bisa jadi zat addictif telah meracuni indra perasa kamu.
- Minta dukungan keluarga agar jangan pernah lelah mengingatkan kamu untuk tidak merokok dengan membuat larangan area bebas rokok di rumah.
- Hindari pergaulan dengan teman-teman yang masih merokok
- Cari kegiatan yang positif, berkumpul dengan teman yang senang olah raga, membaca, melakukan kegiatan yang bermanfaat seperti merawat tenaman, dan lainnya.
Yuk sayangi tubuhmu, juga orang-orang yang ada di sekelilingmu, keluarga terdekat, dengan tidak merokok. Wassalamualaikum.
#sembutopia #worldnotobaccoday2020 #puasatetapsehat #rajinmakanbuah #stayhealthy #indonesia2020
Sejak jadi emak-emak, aku jadi berani mba negur orang yang ngerokok di dekat anak aku hahaha ��. Ngerokok itu tu udah berbahaya apalagi ngerokok di tengah pandemi gini, rentan kena penyakit kan jadinya. Semoga banyak orang yang pada berhenti ngerokok ya
BalasHapusNah iya, virus yang sekarang kan masih ada. Bahayanya yang kena virus ini perokok, bisa makin parah
HapusWah, jadi harus lebih berhati-hati ya mbak. Saya dari dulu tidak suka perokok. Tapi buat meminta untuk berhenti agak susah karena nggak paham cara jitu yang pas. Beruntung bisa baca ini jadi menambah wawasan.
HapusInnalillah..sedih banget kalau denger ada perokok pasif kena kanker. Saya sejak kecil tinggal dengan orang tua dan kakak ipar perokok. Dulu cuek nggak ngerasa terganggu, tapi setelah menikah dan punya suami bukan perokok, berasa sekali perbedaannya. Pas pulang kampung dan ketemu Bapak yang masih merokok, sy coba ngejauh apalagi kalau ada anak-anak, sy tegur minta beliau dan yang lain merokok di luar :(
BalasHapusNah, aku paling sebel sama perokok aktif. Malah bikin sakit orang2 di sekitarnya alias perokok pasif. Susah dikasih taunya, emang mesti sadar sendiri sih. Mau bentuk tembakau atau vape sama ajalah membahayakan semua. Kudu dibasmi nih :D
BalasHapusTemenku ada yang perokok berat. Kami-kami sampai khawatir lihat bodinya kurus kering gara2 rokok tapi dia susah dibilangin. Baru berhenti ngerokok pas mau nikah karena takut nggak bisa punya anak :)
BalasHapusAnak laki2ku yang ke 2 perokok, Karena ayahnya perokok berat dan teman teman pecinta alam nya mayoritas perokok
BalasHapusSekarang sedang ikhtiar nyuruh istrinya supaya berani ngelarang suaminya merokok
Lha kalo saya, ibunya yang melarang, dia ga mau denger 😢😢😢
Alhamdulillah suami.dan ayahku enggak merokok, Mbak. Saya sejujurnya enggak suka pria perokok, masalahnya kadang wanita pun yang saya temui ada yang merokok. Buat mereka informasi seperti ini kadang enggak bisa masuk dan menerimanya, Karena sudah kecanduan parah. Sedih kadang lihatnya. Temanku ada yang yang sampai kena kanker tenggorokan, efeknya memang buruk banget sih merokok ini.
BalasHapusSuka sebel emang sama orang yang merokok sembarangan. Udah tahu bawa bayi atau anak kecil tetap saja dia ngerokok, akhirnya memberanikan diri menyindir dulu, kalau enggak mempan baru tegur. Kadang kalau gemes ya udah tegur langsung.
BalasHapusIya, ya. Merokok itu sebuah tindakan yang egois karena bisa jadi yang terkena dampaknya lebih dulu adalah orang2 sekitar.
BalasHapusIya mba. Katanya klo yang nggak ngerokok trus ngeisep asap rokok terus menerus, dampaknya bisa lebih parah dari perokok aktif. Tp ga tahu juga sih bener anak nggaknya. Papaku perokok mba, jadi aku punya asma jadinya. Tapi nggak tahu apakah asap rokok yang terhirup bertahun-tahun bisa menyebabkan orang lain asma atau tidak. Sejak itu aku nggak mau punya suami perokok. Ntar berat di kesehatan dan berat di duit juga hihihi ��
BalasHapusKatanya berhenti merokok itu sulit betul. Mesti ada kejadian gede, nazar, atau ya harus dari dalam hati. Kalo niatnya ga penuh, berhentinya pasti sulit. Katanya....
BalasHapusBaru tahu akhir bulan Mei diperingati sebagai hari tanpa tembakau. Ya semoga dengan adanya peringatan tersebut makin banyak yang sadar dampak buruk merokok.
BalasHapusAlhamdulillah suamiku udah lama banget ga merokok. Duh aku jujur langsung batuk2 kalau cium asap rokok. Suka kesel kalau yang merokok di tempat umum. Eh aku baru tahu malah tgl 31 Mei ini diperingati sebagai hari tanpa rokok
BalasHapusPaparan asap rokok juga sangat berbahaya ya. Syukurlah suamiku juga bukan perokok. Aku suka pusing kalau kena asap rokok.
BalasHapusAdik iparku dulu perokok parah, tapi sudah 2 tahunan ini dia berhenti merokok, karena permintaan anaknya. Awalnya susah, tapi syukurlah akhirnya bisa loh berhenti merokok, asal ada niat, kemauan dan disiplin juga ya.
Aku dukung banget world no tobacco day ini, kesal sekali rasanya kalau ada yang merokok di tempat umum :( pernah ribut karena aku marahin orang yang merokok dan orangnya ga terima dimarahin *_*
BalasHapusBerhenti merokok itu memang harus dari kesadaran diri sendiri dan hidayah dari Allah ya... Bertahun-tahun saya sama ibu minta ayah untuk berhenti merokok, enggak pernah berhasil... Eh tiba-tiba suatu hari berhenti aja, alhamdulillah...
BalasHapusSuami dan adik adikku perokok aktif
BalasHapussusah juga ternyata ya menghentikan perokok itu, benar mereka tidak narkoba, tapi kecanduan merokok itu tidak main main, dampaknya kalau tidak merokok bisa uring uringan, sakaw kalo aku bilang.
Untuk saat ini, sering aku sentil masalah dari agama aja biar kupingnya pada "kebas" disentil terus
Masha Allah, cerita tentang rokok jadi ingat bapak. Sempat sakit infeksi saluran pernafasan akut akibat rokok. Meski sudah sembuh efeknya masih terlihat sampe sekarang.
BalasHapusinnalillahi ikut sedih dengan cerita temannya yg berpulang, mba.
BalasHapuskeluarga suamiku perokok berat. bapaknya sampai ibu mertua n neneknya juga, bahkan nurun ke kakak laki2 dan adik perempuannya. untungnya suami sadar bahaya merokok dan ga ikutan jejak mereka
Ikut sedih deh. Banyak tuh perokok pasif yang akhirnya tumbang. Kaya gak adil banget!
BalasHapusAku pun sebenarnya perokok pasif. Adikku tuh belum bisa berhenti. Tapi dia ngrokoknya di depan, bukan rumah. Kalau dekat dan dia ngrokok, auto kuamuk
Aku sedih teringat alm nenek ku yg juga wafat karena kanker paru. Aku berharap sih hari tembakau ini bener2 jadi pengingat ya mbak, untuk segera mengakhiri
BalasHapusTurut berdukacita mba, sedih bacanya jadi perokok pasif gitu, salut sama adikmu yang bisa stop total merokoknya, hebat banget..
BalasHapusDari pengalamanku, berhenti merokok itu butuh tekad yang kuat, dan why dalam dirinya yang jadi alasan kuat. Bisa berhenti merokok atas kesadaran diri sendiri. Semoga semakin sehat adiknya, ya mak
BalasHapusHiks kasihan temannya :(
BalasHapusIya gtulah jahatnya rokok, oprg yang gak jd pelaku malah ikutan kena, yg ngrokok baik2 aja :(
Saya sendiri juga benci rokok banget, pengalaman bapakku perokok dan emang kyk candu gak bisa disembuhkan. Makanya pas cari jodoh salah satu syarat mutlak adalah gak merokok.
Memang harus ada kemauan keras ya Mba untuk mau berhenti merokok atau sesengaja dipaksa dengan keadaan seperti sekarang yg dituntut untuk jaga kesehatan...tips2 bisa disebarkan juga krn masih banyak yg suka alasan mulutnya asem atau pait klo ga merokok
BalasHapusIya ya mbk, kalau niat pingin berhenti merokok dari dalam diri, dari hati pasti bisa. Dikasih rokok pun insya Allah kalo niat kuat nggak akan diambil rokoknya.
BalasHapusKebayang mbk sebelnya, mau duduk manis di teras, eh tetangga ngerokok :(
Jadi ingat, almarhum Bapak dulu berhenti merokok krn kami anak-anaknya ngga mau cium pipi beliau yang bau asap rokok.
BalasHapusAlhamdulillH, itu malah bikin beliau berhenti merokokny
Semoga saja makin banyak perokok aktif yang kian sadar pentingnya menjaga kesehatan. Terutama di musim pandemi gini. Orang yang fit saja bisa terpapar virus, apalagi bagi mereka yang paru-parunya udah digempur asap rokok terus menerus.
BalasHapusSaya masih ada saudara yang belum insyaf merokok. Meski gak perokok berat. Memang susah berlepas diri dari rokok ini.
BalasHapusjadi perokok pasif alias orang yang terhirup asap rokok orang lain nggak enak banget malah ngeselin, kadang orangnya ditegur malah balik marah.. menurutku perokok itj egois
BalasHapusYa Alloh innalilahi mba sedih baca cerita temen SMAnya beneran korban perokok aktif yah sementara dia hanya pasif duh gusti semoga menyadari ttg bahayanya rokok yah
BalasHapusAndai tiap hari itu No Tobacco Day. Udara pasti lebih segar di mana2. Dan orang-orang juga lebih sehat ya. Huhu, sebel sama orang yang ngerokok. Kebanyakan mereka egois. Gak peduli dengan kesehatan orang lain. :(
BalasHapuskalau tidak ada niat dan keinginan yang kuat untuk berhenti merokok susah sebenarnya untuk mereka berhenti merokok karena sudah menjadi kebutuhan. Kebutuhan karena tubuh sudah kecanduan. Semoga saja dengan adanya pandemi corona ini konsumsi rokok semakin berkurang.
BalasHapustiap tahun ada hari tanpa tembakau ini, tapi kenapa ayah saya baru berhenti merokok di tahun ini? memang butuh kesadaran yg besar sekalu yaa untuk bs lepas dr ketergantungan rokok dan gak lagi merugikan orang lain
BalasHapusPadahal iklan rokok yang di banner jalan raya itu gambarnya serem-serem loo..
BalasHapusTapi yang uda terlanjur jatuh cinta, susah juga berhentinya.
Huhuu...
Alhamdulillah keluargaku jarang pada ngerokok. Tapi ini yang dari Jepang malah pulang pulang ngerokok.
BalasHapusSuka gemes lihat orang merokok. Sama orang dirumah sudah berkali-kali aku ingatin untuk mulai mengurangi rokok tapi sudah banget euy mengedukasi yang candu dengan rokok.
BalasHapus