Agustus 31, 2019
BY Hidayah Sulistyowati
55 Comments
Punya Koleksi Foto Traveling? Tulis Ceritamu di Travelblog.id
Assalamualaikum Sahabat. Saat ini traveling udah jadi hal biasa bagi sebagian besar warga dunia. Mungkin kamu pun termasuk dari warga dunia yang suka traveling. Menjelajah bumi Allah, menyusuri setiap sudut tempat menarik yang mengantarkan keindahan bagi segenap indera.
Saya dan suami pasangan yang doyan traveling, yang deket-deket aja sih. Bahkan saat anak-anak masih kecil pun, kami sudah mengenalkan mereka pada beberapa tempat wisata di Jawa Tengah. Alasannya tentu karena dekat dengan domisili kami di Kota Semarang.
Beranjak mereka bertambah usia, saya dan suami mulai mengajak ke tempat wisata yang lebih jauh, yaitu di Jawa Barat. Juga mulai menyusuri kawasan wisata di Jawa Timur yang beragam. Mulai dari situs bersejarah, wisata alam, hingga wisata buatan seperti Museum Angkot di Malang.
Pilihan traveling atau jalan-jalan keluarga saya beragam, bukan hanya wisata pantai atau di pegunungan. Kami juga menyukai wisata ke situs purbakala, tempat benda cagar budaya yang tak kalah menarik.
Jadikan Foto Kamu Abadi Dalam Bentuk Cerita
Dari tempat wisata itu saya mengoleksi sejumlah foto-foto yang sayang banget kalo dianggurin. Meski hasil foto saya belum sedahsyat fotografer majalah atau travel blogger di tingkat internasional, tetap saja foto-foto itu layak mendapat tempat yang tepat untuk dipamerkan.
Saat itu lah saya membaca di sebuah artikel bahwa, memajang karya foto di sosial media nggak ada maknanya.
"Maksudnya gimana? Bebas dong pulang traveling trus sharing foto di sosmed,"
Benar banget, bebas posting foto di sosial media. Namun kalian hanya mendapatkan komentar suka atau sekadar pujian dari teman di dunia maya.
Berbeda ketika foto-foto koleksi dari traveling dituangkan sebagai pendukung cerita di sebuah blog atau website. Foto yang bercerita menjadi penguat sebuah artikel yang menarik. Sehingga setiap orang atau pengunjung blog, bisa menikmati cerita perjalanan yang dipadukan dengan foto-foto kece.
Menuliskan cerita abis traveling itu butuh effort pastinya. Karena nggak setiap orang bisa dan mau menuliskannya. Belum lagi kalo nulisnya di blog, tentu ada lagi alasan buat nggak jadi nulis cerita traveling. Karena travel writing itu sesuatu yang kudu diupayakan, dilatih, dan memiliki komitmen untuk menayangkannya di website personal.
"Ribet banget yak kudu nulis di blog. Saya nggak bisa bikin blog, trus merawatnya dengan artikel tiap bulannya seperti kamu,"
Begitu sih kebanyakan jawaban teman-teman yang saya minta untuk menuliskan cerita traveling mereka. Karena saya tahu mereka sudah melanglang buana, menyusuri setiap sudut kota di benua Eropa, Amerika, atau Asia. Mereka sudah menjejakkan kaki di berbagai tempat dengan pemandangan cantik yang saya sendiri bahkan belum bisa mengunjunginya.
Jawaban di atas yang saya dengar ketika meminta mereka menuliskan cerita traveling yang pastinya seru, mengesankan, dan memorable.
Tapi bener juga jawaban mereka ketika saya meminta untuk nulis cerita traveling. Mereka adalah karyawan atau pemilik usaha yang sukses di bidang masing-masing. Kepergian mereka ke berbagai benua karena alasan pekerjaan atau menikmati liburan. Jadi waktu yang mereka alokasikan untuk traveling itu benar-benar dirancang khusus untuk menikmati liburan.
Mereka akan kembali ke rutinitas sehari-hari begitu sudah pulang dari traveling. Nggak ada waktu untuk menuliskan cerita traveling mereka. Alasan lainnya juga bisa jadi karena bingung mau mulai dari mana untuk menuliskan cerita itu.
Menjadi travelblogger emang asik sebenarnya asal kamu bisa konsisten nulis artikelnya. Meski mungkin kamu bisa juga memiliki profesi ganda, sebagai pekerja kantoran dan juga travelblogger. Namun memang nggak semua orang bisa melakukan hal seperti ini. Ngurus kerjaan kantor dan punya kerja sampingan sebagai travel blogger mengelola website.
Dari sini kemudian saya tunjukkan sebuah sarana bagi teman-teman yang ingin menuliskan cerita traveling tanpa harus punya blog terlebih dulu.
Berbeda ketika foto-foto koleksi dari traveling dituangkan sebagai pendukung cerita di sebuah blog atau website. Foto yang bercerita menjadi penguat sebuah artikel yang menarik. Sehingga setiap orang atau pengunjung blog, bisa menikmati cerita perjalanan yang dipadukan dengan foto-foto kece.
Menuliskan cerita abis traveling itu butuh effort pastinya. Karena nggak setiap orang bisa dan mau menuliskannya. Belum lagi kalo nulisnya di blog, tentu ada lagi alasan buat nggak jadi nulis cerita traveling. Karena travel writing itu sesuatu yang kudu diupayakan, dilatih, dan memiliki komitmen untuk menayangkannya di website personal.
"Ribet banget yak kudu nulis di blog. Saya nggak bisa bikin blog, trus merawatnya dengan artikel tiap bulannya seperti kamu,"
Begitu sih kebanyakan jawaban teman-teman yang saya minta untuk menuliskan cerita traveling mereka. Karena saya tahu mereka sudah melanglang buana, menyusuri setiap sudut kota di benua Eropa, Amerika, atau Asia. Mereka sudah menjejakkan kaki di berbagai tempat dengan pemandangan cantik yang saya sendiri bahkan belum bisa mengunjunginya.
Jawaban di atas yang saya dengar ketika meminta mereka menuliskan cerita traveling yang pastinya seru, mengesankan, dan memorable.
Mulai Tulis Ceritamu di TravelBlog.id
Tapi bener juga jawaban mereka ketika saya meminta untuk nulis cerita traveling. Mereka adalah karyawan atau pemilik usaha yang sukses di bidang masing-masing. Kepergian mereka ke berbagai benua karena alasan pekerjaan atau menikmati liburan. Jadi waktu yang mereka alokasikan untuk traveling itu benar-benar dirancang khusus untuk menikmati liburan.
Mereka akan kembali ke rutinitas sehari-hari begitu sudah pulang dari traveling. Nggak ada waktu untuk menuliskan cerita traveling mereka. Alasan lainnya juga bisa jadi karena bingung mau mulai dari mana untuk menuliskan cerita itu.
Menjadi travelblogger emang asik sebenarnya asal kamu bisa konsisten nulis artikelnya. Meski mungkin kamu bisa juga memiliki profesi ganda, sebagai pekerja kantoran dan juga travelblogger. Namun memang nggak semua orang bisa melakukan hal seperti ini. Ngurus kerjaan kantor dan punya kerja sampingan sebagai travel blogger mengelola website.
Dari sini kemudian saya tunjukkan sebuah sarana bagi teman-teman yang ingin menuliskan cerita traveling tanpa harus punya blog terlebih dulu.
Travelblog.id adalah situs web blog yang memuat konten traveling berbasis digital. Travelblog.id ingin mengajak semua orang untuk berkontribusi, baik dalam bentuk artikel, video atau pun foto.
Menariknya, kontributor tidak perlu memiliki personal blog, cukup membuat akun user di Travelblog.id dan dapat menuangkan ide inspiratifnya dalam bentuk artikel. Secara tidak langsung kamu sebagai kontributor, turut membantu memajukan pariwisata Indonesia dengan cara menulis artikel.
Mengenalkan tempat wisata yang ada di bumi pertiwi, yang seakan bertambah setiap harinya. Coba bayangkan, kecantikan bumi pertiwi yang mempesona mampu tertangkap kamera seorang travelblogger.
Pemandangan yang tertangkap kamera seperti di atas, di mata orang lain mungkin sekadar tanah pertanian. Namun bagi seseorang yang memiliki mata kamera, akan menangkapnya sebagai tempat melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.
Atau bisa jadi kamu selama ini udah pernah ke satu kota, namun ketika ada seseorang yang posting fotonya di Instagram, terkejut melihat hasilnya yang beda.
Nah, gimana kalo setelah hari ini, kamu coba tulis cerita traveling, atau review kulineran di Travelblog.id?!
Yuk saya jelaskan gimana caranya menjadi kontributor Travelblog.id, mulai dari ketentuannya hingga manfaat yang bakal kamu dapatkan.
2. Masuk ke dashboard dan isi lengkap profil kamu. Seperti dari jenis kelamin, akun sosial media, hingga foto profil kamu.
3. Kemudian klik buat artikel, dan ceritakan pengalaman traveling kamu atau review saat kulineran dan jangan lupa sertakan foto juga ya.
4. Jika sudah selesai menulis cerita traveling atau review kuliner, klik simpan sebagai draf.
5. Di menu artikel ini, draft yang kamu simpan masih bisa diedit terlebih dulu sebelum dikirim.
6. Kalo udah yakin dengan artikel yang kamu tulis, segera klik kirim.
7. Artikel yang telah kamu kirimkan akan ada di menu artikel pending. Dan masih dalam proses persetujuan tim editor.
8. Artikel yang layak terbit akan muncul di menu artikel diterbitkan.
9. Artinya kamu sudah bisa membaca artikel di home www.travelblog.id
Mudah banget ya untuk menuliskan cerita traveling kamu. Kalo masih belum yakin, kamu bisa membaca artikel di website travelblog.id untuk mengenal gaya bahasanya.
Menariknya, kontributor tidak perlu memiliki personal blog, cukup membuat akun user di Travelblog.id dan dapat menuangkan ide inspiratifnya dalam bentuk artikel. Secara tidak langsung kamu sebagai kontributor, turut membantu memajukan pariwisata Indonesia dengan cara menulis artikel.
Mengenalkan tempat wisata yang ada di bumi pertiwi, yang seakan bertambah setiap harinya. Coba bayangkan, kecantikan bumi pertiwi yang mempesona mampu tertangkap kamera seorang travelblogger.
Pemandangan yang tertangkap kamera seperti di atas, di mata orang lain mungkin sekadar tanah pertanian. Namun bagi seseorang yang memiliki mata kamera, akan menangkapnya sebagai tempat melepas penat dari hiruk pikuk perkotaan.
Atau bisa jadi kamu selama ini udah pernah ke satu kota, namun ketika ada seseorang yang posting fotonya di Instagram, terkejut melihat hasilnya yang beda.
Nah, gimana kalo setelah hari ini, kamu coba tulis cerita traveling, atau review kulineran di Travelblog.id?!
Yuk saya jelaskan gimana caranya menjadi kontributor Travelblog.id, mulai dari ketentuannya hingga manfaat yang bakal kamu dapatkan.
Cara Bergabung di Travelblog.id :
1. Sign in di user.travelblog.id bagi kamu yang udah jadi member. Atau sign up kalo kamu belum terdaftar sebagai member. Bisa juga loh kamu masuk dengan menggunakan akun Facebook atau Google+ ya. Praktis kaan?!2. Masuk ke dashboard dan isi lengkap profil kamu. Seperti dari jenis kelamin, akun sosial media, hingga foto profil kamu.
3. Kemudian klik buat artikel, dan ceritakan pengalaman traveling kamu atau review saat kulineran dan jangan lupa sertakan foto juga ya.
4. Jika sudah selesai menulis cerita traveling atau review kuliner, klik simpan sebagai draf.
5. Di menu artikel ini, draft yang kamu simpan masih bisa diedit terlebih dulu sebelum dikirim.
6. Kalo udah yakin dengan artikel yang kamu tulis, segera klik kirim.
7. Artikel yang telah kamu kirimkan akan ada di menu artikel pending. Dan masih dalam proses persetujuan tim editor.
8. Artikel yang layak terbit akan muncul di menu artikel diterbitkan.
9. Artinya kamu sudah bisa membaca artikel di home www.travelblog.id
Mudah banget ya untuk menuliskan cerita traveling kamu. Kalo masih belum yakin, kamu bisa membaca artikel di website travelblog.id untuk mengenal gaya bahasanya.
Agar ceritamu bisa lolos terbit dan tayang di travelblog.id, tantunya ada ketentuan yang mesti kamu perhatikan.
- Jangan tulis artikel atau jurnal dengan topik dan judul yang sama dengan artikel yang sudah ada sebelumnya, atau yang kamu buat di blog personal. Karena Travelblog.id tidak menerima duplikat konten.
- Boleh sih nulis artikel atau jurnal dengan tema yang sama. Asalkan menulis dengan sudut pandang yang berbeda dan tentunya dengan menambahkan informasi yang baru dan belum ada di artikel kamu sebelumnya.
- Artikel yang udah tayang akan mendapatkan point. Dan jumlah point ini akan dikumpulkan serta langsung dihitung oleh system di Travelblog.id secara otomatis. Editor dan Team Support dari Travelblog.id tidak dapat mengubah atau menambah point kamu.
Ketentuan Utama Nulis Cerita di Travelblog.id :
- Baca dan patuhi semua peraturan yang ada di Travelblog.id, termasuk ketentuan dalam Terms of Service.- Jangan tulis artikel atau jurnal dengan topik dan judul yang sama dengan artikel yang sudah ada sebelumnya, atau yang kamu buat di blog personal. Karena Travelblog.id tidak menerima duplikat konten.
- Boleh sih nulis artikel atau jurnal dengan tema yang sama. Asalkan menulis dengan sudut pandang yang berbeda dan tentunya dengan menambahkan informasi yang baru dan belum ada di artikel kamu sebelumnya.
- Artikel yang udah tayang akan mendapatkan point. Dan jumlah point ini akan dikumpulkan serta langsung dihitung oleh system di Travelblog.id secara otomatis. Editor dan Team Support dari Travelblog.id tidak dapat mengubah atau menambah point kamu.
Ada Syarat Teknis Yang Perlu Kamu Perhatikan :
- Konten yang kamu buat harus buatan sendiri dan tidak copi paste dari mana pun. Konten yang dimaksud adalah termasuk artikel/jurnal, foto, video, dan lainnya.- Artikel/Jurnal, Foto dan video yang dimasukkan tidak boleh mengandung sara, pelecehan agama, penghinaan, pelecehan lainnya, seksual, kriminalitas, dan lainnya ke dalam website dan blog travelblog.id.
- Buatlah konten yang informatif, fokus pada inti, dan semenarik mungkin sesuai kreasi kamu.
Travelblog.id berhak mengubah atau memperbarui semua konten yang terdapat dalam website. Untuk aturan yang berlaku saat ini juga bisa berubah tanpa ada pemberitahuan. Jadi kamu rajin aja mantengin website Travelblog.id agar tidak terlambat mengetahui info terkini.
Kalo masih bingung, lihat aja dulu website Travelblog.id, baca-aca aja isinya. Kamu punya foto-foto kuliner, bisa juga nulis tentang pengalaman kulineran di kota yang udah kamu kunjungi.
Kalo kamu kayak keluarga saya, yang suka dengan budaya negeri ini, bisa juga menuliskan cerita pengalaman berkunjung di situs candi. Atau menyaksikan pentas seni yang belum terpublikasi secara luas. Seperti kesenian rakyat, permainan masa kecil yang dijadikan sebuah event untuk mengisi kunjungan ke desa wisata.
Jangan galau padahal kamu belum menuliskan cerita keseruan jalan-jalan kamu. Eksekusi aja segera agar masyarakat di seluruh dunia membaca cerita dan pengalaman yang udah kamu rasakan bersama teman-teman atau keluarga.
Foto-foto yang tidak dituturkan dalam bentuk tulisan mungkin akan mengendap aja di folder atau akun sosial media kamu. Namun apabila foto atau video yang kamu miliki, udah dishare di web Travelblog.id, tentu lebih banyak orang yang mengenal tempat-tempat yang udah kamu kunjungi.
Namun seberapa jauh kaki kamu menyusuri Indonesia, tetap lah ingat tentang menjaga kebersihan lingkungan. Menjaga norma yang melekat di tempat kamu berkunjung, dan hargai adat warga lokal. Yuk, jalan-jalan dan ceritakan pengalamanmu menyusuri bumi Allah azza wa jalla. Wassalamualaikum.