Berburu Asam Pedas Lagenda Saat di Melaka
Assalamualaikum Sahabat. Ketika sedang jalan-jalan di suatu tempat, saya paling suka nyoba kuliner lokal. Seperti saat traveling ke Malaysia bersama suami, dan teman-teman blogger beberapa waktu lalu. Saya pengen banget nyicipi Asam Pedas. Kuliner yang katanya wajib dicicipi ketika kamu jalan-jalan di Malaysia.
Sebenarnya kuliner Asam Pedas ini merupakan masakan khas tanah Melayu. Asam pedas merupakan kuah yang di dalamnya terdapat bumbu pedas dan asam yang dilengkapi dengan sayur-sayuran.
Di Aceh, asam pedas sangat jarang menggunakan sayur, melainkan dipadukan dengan ikan tongkol yang disebut Asam Keueng. Sedangkan di Riau, asam pedas telah menjadi bagian dari seni memasak masyarakat Melayu yang biasanya dipadukan dengan ikan patin, ikan baung, ikan selais, dan ikan gabus. Di Kepulauan Riau, asam pedas lebih sering dipadukan dengan ikan kakap.
Hidangan ikan asam pedas dikenal secara meluas di Sumatra dan di Semenanjung Melayu. Hidangan ini dikenal baik dalam khazanah seni memasak Minangkabau ataupun Melayu, sehingga tidaklah jelas dari manakah asal mula hidangan ini.
Hidangan asam pedas Minang dapat ditemukan dengan mudah di seluruh Rumah Makan Padang yang ada di Indonesia dan Malaysia. Bahkan telah menjadi masakan khas masyarakat Melayu dan Aceh. Namun racikan bumbu-bumbu yang digunakan berbeda menurut daerah masing-masing.
Itu lah kenapa dari awal tiba di Kuala Lumpur, saya udah berencana nyicipi asam pedas. Trus nyari informasi tempat-tempat yang menyajikan kuliner asam pedas. Tapi karena nyampe di Kuala Lumpur juga udah siang dan perut masih kenyang dengan makanan yang dibagi di Garuda Airlines, makan siang pun mundur.
Silahkan baca : Pengalaman Terbang Bersama Garuda Airlines
Dari Kuala Lumpur saya dan teman-teman ke Melaka terlebih dahulu. Jadi hari pertama itu setelah check in di homestay yang kami pilih sejak di Semarang, sore nya jalan-jalan. Tujuan pertama adalah berburu sunset di Selat Melaka. Nanti rencananya numpang shalat maghrib juga di masjid Selat Melaka.
Silahkan baca cerita traveling di Malaysia : Masjid Selat Melaka
Sebenarnya kuliner Asam Pedas ini merupakan masakan khas tanah Melayu. Asam pedas merupakan kuah yang di dalamnya terdapat bumbu pedas dan asam yang dilengkapi dengan sayur-sayuran.
Di Aceh, asam pedas sangat jarang menggunakan sayur, melainkan dipadukan dengan ikan tongkol yang disebut Asam Keueng. Sedangkan di Riau, asam pedas telah menjadi bagian dari seni memasak masyarakat Melayu yang biasanya dipadukan dengan ikan patin, ikan baung, ikan selais, dan ikan gabus. Di Kepulauan Riau, asam pedas lebih sering dipadukan dengan ikan kakap.
Hidangan ikan asam pedas dikenal secara meluas di Sumatra dan di Semenanjung Melayu. Hidangan ini dikenal baik dalam khazanah seni memasak Minangkabau ataupun Melayu, sehingga tidaklah jelas dari manakah asal mula hidangan ini.
Hidangan asam pedas Minang dapat ditemukan dengan mudah di seluruh Rumah Makan Padang yang ada di Indonesia dan Malaysia. Bahkan telah menjadi masakan khas masyarakat Melayu dan Aceh. Namun racikan bumbu-bumbu yang digunakan berbeda menurut daerah masing-masing.
Kuliner Asam Pedas di Melaka, Malaysia
Waktu saya traveling ke Pekanbaru, Bukit Tinggi, dan Pariaman, saya belum nyoba kulineran asam pedas. Jadi penasaran juga dengan menu ini.Itu lah kenapa dari awal tiba di Kuala Lumpur, saya udah berencana nyicipi asam pedas. Trus nyari informasi tempat-tempat yang menyajikan kuliner asam pedas. Tapi karena nyampe di Kuala Lumpur juga udah siang dan perut masih kenyang dengan makanan yang dibagi di Garuda Airlines, makan siang pun mundur.
Silahkan baca : Pengalaman Terbang Bersama Garuda Airlines
Dari Kuala Lumpur saya dan teman-teman ke Melaka terlebih dahulu. Jadi hari pertama itu setelah check in di homestay yang kami pilih sejak di Semarang, sore nya jalan-jalan. Tujuan pertama adalah berburu sunset di Selat Melaka. Nanti rencananya numpang shalat maghrib juga di masjid Selat Melaka.
Silahkan baca cerita traveling di Malaysia : Masjid Selat Melaka
Dari masjid Selat Melaka, kami putuskan untuk jalan-jalan ke kawasan heritage. Sayangnya saat itu malam hari, jadi foto-fotonya kurang maksimal deh.
Karena dari siang belum makan, kami pun memutuskan untuk mencari tempat makan. Tapi saya ingat kalo hari itu bukan hari Jumat atau Sabtu Minggu. Jadi nggak mungkin pedagang makanan di Jonker Street jualan. Akhirnya setelah mencari tempat makan di situs pencarian Google, muncul nama yang menarik minat kami.
Wah ini dia jenis kuliner lokal yang ingin kami coba selama di Kuala Lumpur. Ternyata rumah makan Asam Pedas Lagenda ini memang melegenda. Buktinya waktu kami cari kuliner khas asam pedas, yang muncul di awal ya rumah makan ini.
Akhirnya kami memesan Grab menuju rumah makan Asam Pedas Lagenda. Saat itu posisi kami di Tomatos, pertokoan yang letaknya dekat dengan Jonker Street. Sekitar 300 meter lah. Dan tempat makan sekitar situ udah tutup semua. Ya maklum udah jam 9 lebih. Jadi kami keasikan gitu melihat-lihat gedung tua di kawasan Sungai Melaka.
Dari pertokoan Tomatos menuju Asam Pedas Lgenda, tarif Grab adalah 13 RM. Lumayan deh ongkosnya dibagi 6 orang, hahahaa. Ngirit say traveling kalo share cost gini.
Saya pesan minuman Tea O, yaitu teh tarik. FYI, selama di Melaka dan Kuala Lumpur, minuman ini jadi favorit saya. Rasanya beda lah dengan teh tarik instan yang sering dibeli anak-anak. Hahahaaa.
Karena dari siang belum makan, kami pun memutuskan untuk mencari tempat makan. Tapi saya ingat kalo hari itu bukan hari Jumat atau Sabtu Minggu. Jadi nggak mungkin pedagang makanan di Jonker Street jualan. Akhirnya setelah mencari tempat makan di situs pencarian Google, muncul nama yang menarik minat kami.
Asam Pedas Lagenda
Wah ini dia jenis kuliner lokal yang ingin kami coba selama di Kuala Lumpur. Ternyata rumah makan Asam Pedas Lagenda ini memang melegenda. Buktinya waktu kami cari kuliner khas asam pedas, yang muncul di awal ya rumah makan ini.
Akhirnya kami memesan Grab menuju rumah makan Asam Pedas Lagenda. Saat itu posisi kami di Tomatos, pertokoan yang letaknya dekat dengan Jonker Street. Sekitar 300 meter lah. Dan tempat makan sekitar situ udah tutup semua. Ya maklum udah jam 9 lebih. Jadi kami keasikan gitu melihat-lihat gedung tua di kawasan Sungai Melaka.
Dari pertokoan Tomatos menuju Asam Pedas Lgenda, tarif Grab adalah 13 RM. Lumayan deh ongkosnya dibagi 6 orang, hahahaa. Ngirit say traveling kalo share cost gini.
Saya pesan minuman Tea O, yaitu teh tarik. FYI, selama di Melaka dan Kuala Lumpur, minuman ini jadi favorit saya. Rasanya beda lah dengan teh tarik instan yang sering dibeli anak-anak. Hahahaaa.
Teh O (teh tarik) panas di rumah makan ini harganya 2.2 RM. Di tempat lain bisa lebih murah atau lebih mahal. Tergantung kebijakan penjual sih. Rasanya hampir sama semua. Ada rasa khas yang bikin kangen. Hikss, saya pun kangen dengan rasanya. Semoga ada kesempatan bisa traveling lagi ke Malaysia.
Saat saya dan rombongan kesana pukul 9 malam, meja tidak semua penuh. Namun pengunjung cukup banyak. Rata-rata yang datang adalah rombongan bersama keluarga atau teman. Oiya, dari cerita seorang tetangga, katanya warga Malaysia itu suka keluar rumah untuk makan malam. Tetangga ini nginap di rumah kenalannya selama 4 malam. Dan empat kali pula beliau diajakin kulineran saat malam.
Malam itu saya sengaja memilih Asam Pedas ayam, kalo Mara memilih asam pedas ikan pari. Harga asam pedas ikan pari adalah 12 RM. Sementara pesanan saya yaitu asam pedas ayam harganya 10.9 RM.
Saya sengaja memilih asam pedas ayam, karena lagi malas makan ikan malam-malam. Ternyata rasanya enak. Daging ayam yang empuk dengan bumbu rempah meresap dari kuah yang pekat. Ada rasa asam, pedas, dan gurih yang menyatu dalam semangkok asam pedas ayam.
Dengan harga 10.9 RM, saya mendapatkan sepiring nasi putih plus telur asin separo, sambel, dan acar sayur. Dalam mangkok yang tahan lama panasnya, ada kuah dengan isian daun seledri dan Okra. Okra nya masih setengah matang, kriyuk gitu saat bertemu gigi saya. Dan tentu saja ada ayam yang empuk dengan bumbu yang meresap di dagingnya.
Saat saya dan rombongan kesana pukul 9 malam, meja tidak semua penuh. Namun pengunjung cukup banyak. Rata-rata yang datang adalah rombongan bersama keluarga atau teman. Oiya, dari cerita seorang tetangga, katanya warga Malaysia itu suka keluar rumah untuk makan malam. Tetangga ini nginap di rumah kenalannya selama 4 malam. Dan empat kali pula beliau diajakin kulineran saat malam.
Malam itu saya sengaja memilih Asam Pedas ayam, kalo Mara memilih asam pedas ikan pari. Harga asam pedas ikan pari adalah 12 RM. Sementara pesanan saya yaitu asam pedas ayam harganya 10.9 RM.
Foto sambil nungguin pesanan diantar oleh pelayan resto |
Saya sengaja memilih asam pedas ayam, karena lagi malas makan ikan malam-malam. Ternyata rasanya enak. Daging ayam yang empuk dengan bumbu rempah meresap dari kuah yang pekat. Ada rasa asam, pedas, dan gurih yang menyatu dalam semangkok asam pedas ayam.
Dengan harga 10.9 RM, saya mendapatkan sepiring nasi putih plus telur asin separo, sambel, dan acar sayur. Dalam mangkok yang tahan lama panasnya, ada kuah dengan isian daun seledri dan Okra. Okra nya masih setengah matang, kriyuk gitu saat bertemu gigi saya. Dan tentu saja ada ayam yang empuk dengan bumbu yang meresap di dagingnya.
Menu asam pedas lain ada ikan pari, ikan kakap, ketam, udang, kerang, dan lainnya. Menu yang menjadi kegemaran pelanggan adalah asam pedas ketam (king crab) dan udang karang masak lemak cili padi. Tekstur kuah asam pedas yang pekat dan kemanisan isi ketam menjadikan hidangan bertambah sedap. Nggak heran sih kalo pengunjung yang datang selalu pesan asam pedas.
Menu Lain di Asam Pedas Lagenda
Selain sajian asam pedas yang rasanya melegenda, saya perhatikan banyak pilihan menu lain.
Restoran Asam Pedas Lagenda juga menyediakan pelbagai makanan laut segar untuk dipilih pelanggan sebelum dimasak dalam variasi lauk kampung oleh juru masak berpengalaman.
Suami saya, Vita dan juga suaminya pesan nasi goreng. Alasan Vita karena sedang batuk. Kalo pesan asam pedas takutnya batuk nambah parah. Begitu pula suaminya, Annas. Kalo suami emang agak hati-hati mencoba menu baru di lidahnya. Beda kan dengan saya yang suka nyoba menu baru di mana pun berada. Rugi aja kalo nggak merasakan kuliner setempat saat traveling.
Ini menu nasi goreng kampung, ada nasi goreng warna putih dengan telur ceplok matang. Yang khas di Malaysia adalah selalu disajikan sambel karena masakannya kurang pedas untuk ukuran lidah orang Indonesia.
Suami saya, Vita dan juga suaminya pesan nasi goreng. Alasan Vita karena sedang batuk. Kalo pesan asam pedas takutnya batuk nambah parah. Begitu pula suaminya, Annas. Kalo suami emang agak hati-hati mencoba menu baru di lidahnya. Beda kan dengan saya yang suka nyoba menu baru di mana pun berada. Rugi aja kalo nggak merasakan kuliner setempat saat traveling.
Ini menu nasi goreng kampung, ada nasi goreng warna putih dengan telur ceplok matang. Yang khas di Malaysia adalah selalu disajikan sambel karena masakannya kurang pedas untuk ukuran lidah orang Indonesia.
Nasi goreng kampung harga 8,9 RM |
Rasanya enak juga sih seperti nasi goreng ala lampung kalo di Indonesia. Atau nasi goreng yang dijual di resto yang menyajikan nasi goreng seafood.
Mara dan Vita memilih menu minuman fresh coconut a.k.a kelapa muda yang dibandrol 5.9 RM. Kalo mba Dian cuma pesan french fries. Harga seporsi 5.9 RM. Kentang gorengnya enak, gurih dan masih fresh karena baru digoreng.
Mara dengan pesanannya kelapa muda, pesanan mba Dian yaitu kentang goreng |
Menu lain bisa kamu lihat dalam daftar menu yang udah saya sisipkan di foto di bawah ini.
Coba deh kalo kamu berkunjung ke Melaka, bisa memilih makan di Asam Pedas Lagenda. Terletak di jalan Lagenda 3 Melaka, Malaysia. Restonya buka dari jam 11 siang hingga 12 tengah malam waktu Melaka. Asik ya, pantas aja ketika kami tiba di resto sekitar pukul 9 malam, masih banyak pengunjung menikmati sajian makanan di sana.
Menyicipi kuliner lokal asam pedas wajib deh menjadi destinasi kunjungan kamu bila sedang berada di Melaka. Atau mungkin kamu udah pernah nyoba asam pedas di resto ini? Cerita dong kamu pesan asam pedas yang mana? Wassalamualaikum Sahabat.
Wah seru banget nih yang lagi travelling ke Kuala Lumpur, Malaysia
BalasHapusSeru karena rame-rame bareng teman, Nis
HapusWah enak enak banget nih yang lagi makan bersama di Malaysia :D
BalasHapusKalo makan bersama tuh jadi nikmat isi piringnya, hahahaa
HapusWah enak banget nih kuliner Asam Pedas di Melaka, Malaysia
BalasHapusIya mbak, silahkan mampir kalo pas ke Melaka
HapusEnak banget nih makanannya kelihatannya. Saya jadi pingin makan lagi nih hehe
BalasHapusAmbil nasi lagi, hahahaaa
HapusLezat banget nih makanan lagenda yang ada di Malaysia ini
BalasHapusWah, jadi ingat pas ke Brunei 3 tahun lalu, bosen makan nasi lemak akhirnya saya memilih asam pedas untuk disantap. Rasanya segar dan memang kurang pedas buat lidah orang Indonesia sih.
BalasHapusNah iya, kudu tambah sambel ya biar makin mantap
HapusSejak tau rasa asam pedas di Batam, jadi ketagihan. Penasaran sama sam pedas di Malaysia
BalasHapusBikin coba mbak, ntar aku contoh resepnya. Aku malah penasaran pengen masak sendiri
HapusAh mbak Wati bikin laper nih postingannya. Enak ya ayam asam pedas ini, sayang banget aku belum pernah nyicipi nih
BalasHapusWah sayang banget mbak, seger loh ini. Kalo yang nggak doyan ikan bisa pilih ayam kayak aku
HapusWah ikan & teh tariknya kesukaanku mbak. Kalau di Pekanbaru tinggal beli bumbu asam pedas di pasar buat masak sendiri. Tapi rasa masakanku tetap beda dibanding kalau dimasak orang Melayu asli. Sepertinya ditambah daun lengkuas sama apa gitu aku nggak paham hehee.
BalasHapusTulis resepnya mbak, jadi penasaran pengen masak sendiri nih
HapusVariatif banget ya menu asem pedas di sana. Kirain ikan saja, Mbak Wati. Ternyata ada ayam, ketam, dll juga ya.
BalasHapusWidiiiih, kulineran sambil jalan2, sedaaaappp!
BalasHapusAku mau banget makan aneka kuliner Melaka gini.
Sensasi rasanya tuh uenak pol!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Duh menggiurkan semuanyaaaaa. Banyak varian menu asam pedasnya yaaa. Paling penasaran sama teh tariknya juga sih, pasti enak ya teh tarik asli malaysiaaaa..
BalasHapusAku ingat makanan di Melaka tuh emang enak-enak. Senang banget ya bisa mencicipi makanan lokalnya mba. DUh jadi pengen ke Melaka lagi :)
BalasHapusMbaaak, auto ngiler deh baca postingan ini. Saya suka banget masak ikan patin asam pedas, jadi penasaran kalau di malaysia ada ikan patin gak?
BalasHapusKayanya asam pedas ini perlu dicoba ya saat traveling ke KL. Meskipun ke luar negeri tapi tetap aja masakan Melayu yang kita cari. Untung KL masih melayu juga yaaa jadi gampang cari kuliner yang pas di lidah
BalasHapusWah di aceh ada juga ya? Selama ini kalau ke aceh carinya mie kepiting sama ayam tangkap aja.
BalasHapusNtar klo ada tugas ke aceh lagi mesti cari nih. Bayangin rasa asam dan pedas aja udah bikin ngiler
aku nyeseeeeel pas msh kuliah di penang ga sempet visit melaka. palingan cm KL doang ama Pahang. padahal kuliner di Melaka aku dgr memang enak2 :D. ngebayangin rasa asam pedesnya lgs terbit liur hahahaha...
BalasHapuskalo ke KL lg aku hrs sempetin memang ke melaka ini mbaa :)
Oiyaa...rasa teh tariknya berbeda sama bikinan di tempat makan Indonesia?
BalasHapusAkutu penasaran sama ikan pari, kak...
Kaya apa kalau di masak?
Secara, penampakan ikannya tipis gitu..heehhe...
Penasaran sm ikan bumbu asam pedasnya...rasanya sama ga sm asam pedas bumbu indonesia
BalasHapusPas di selangor tepatnya kuala selangor aku juga pernah makan nih asam pedas ala2 mereka. Asam pedas ikan pari. Rasanya maknyus
BalasHapusSenangnya main ke Melaka ramai2. Makanan nya memang mirip melayu ya di Malaysia. Ikan asam pedas ibu saya sering masak soalnya, tapi mungkin bumbu atau rasanya sedikit berbeda dg yg di Melaka
BalasHapusKalau ke malaysia enak ya. Dari segi rasa kuliner masih yang dapat diterima di lidah. Harga juga relatif bersahabat
BalasHapusIngat waktu masih SD atau SMP dulu. Kalo ibuku masak asam pedas ikan rasanya sedih banget, soalnya aku gak suka. Eh...kok sekarang jadi suka banget dengan menu satu ini.
BalasHapusSeru banget sih Mak bisa jalan-jalan bareng temen-temen gitu. Pengen jugaaa *auto mewek.
BalasHapusSaya suka pedas asem yang cumi Mak. Mantaap.
kok aku kebayang tomyam ya bu waktu baca asam pedas ini, haha
BalasHapusBelum pernah nyobain makanan Malaysia nih buuu.. Pernahnya nyobain laksa mie instan gitu mirip2 ngga rasanya? Ehehe
BalasHapusBetah deh kalo di Malaka, kota kecil yg cantik makanannya juga enyak semua, khas melayu banget deh
BalasHapusNgiler deh liat foto fotonya. Olahan ikan tuh aku hobi banget mbak. Apalagi kalau dimasak asam pedas. Waah.. wis bisa habis banyak, hahaa
BalasHapuswah, mbak dian kenapa pesennya cuma kentang goreng hahaha.. tandain ah, mau nyobain juga pas hanimun di sana nanti. hihik
BalasHapusperutku sensitif sama makanan asam pedas, tapi kalau sana kayaknya wajib nyicip ya, semoga bisa kayak mbak wati ke sana berdua sama suami aamiin
BalasHapusWah..saya sepertinya ga berani pesan asam pedas deh..nyicil dikiiiit saja kali ya...haha.. Tapi nasgor nya bikin pengen nih..haha.. BTW, kapan2 ada rencana jalan2 lagi colek2 aku ya mba.. :)
BalasHapusWah asam pedasnya kelihatan enak banget sih mbak, nendang gitu..mba Dian apa kenyang makan kentang goreng doang..hehe..
BalasHapusIyaa kalo lagi traveling enaknya ya ngincipi makanan khas daerah setempat ya mbaa, masa jauh2 k Malaysia nyarinya nasi padang, xixixi.
BalasHapusSUka banget makanan yang ada rasa asamnya, seger. pengen ih... icip2 makanan khas negara tetangga. Semoga bisa ke sana, bisa nyicip langsung termasuk teh tariknya :)
BalasHapusNasgornya enggak pedes ya mba... padahal nasgor tuh kalau enggak pedas kan sepo yo rasane? :) Asam pedasnya tampak menggoda tuuuhh...
BalasHapusWah asyiiik ya mbak bisa kesana. Ini yang backpackeran kemarin dibahas ya. Wah enakkkk
BalasHapusMba Hiday aku malah kudu guyu Mara. Jilbape kon beneke kui mba wakkaak.
BalasHapusBaper aku liat perjalanan kulinermu di Malaka mbaa. Mauu. Moga ada rejeki buat main ke sana kapan2
wah tumben banget rasanya asam pedas. Biasanya makanan Malaysia rasa dasarny adalah Kari :D
BalasHapus