Mengelola Tunjangan Hari Raya
Assalamualaikum Sahabat. Udah dapat THR pasti ya? Jelang H-10 rata-rata pekerja udah mendapatkan haknya dari pimpinan perusahaan tempatnya kerja. Saya masih ingat waktu menjadi pegawai swasta juga merasakan hal sama. Nah, saya ingin sharing bagaimana mengelola tunjangan hari raya agar tidak tekor begitu lebaran usai.
Dahulu saya udah pernah menuliskan gimana dapat THR bagi pekerja freelance di dunia digital seperti sekarang.
Baca aja tulisannya di sini :
Lebaran Rampung, Duit Mabur
Namanya manusia memiliki banyak keinginan. Meski tidak semua menghamburkan pemasukan dari THR. Namun rata-rata banyak yang terjebak dengan cara berpikir bahwa THR itu untuk dihabiskan untuk
kebutuhan selama lebaran.
Uniknya tiap tahun mendapatkan THR namun jarang bisa mengelola dengan bijak. Jadi ketika lebaran usai, duit pun tak bersisa hingga menanti hari gajian bulan berikutnya. Dan itu selalu terjadi tiap tahun.
Seharusnya seperti keledai, jangan jatuh di lubang yang sama hingga dua kali. Jangan lagi terjadi rekening tabungan terkuras demi memenuhi keinginan boros pada hari lebaran.
Tips Mengelola THR Agar Tidak Tekor
Saya selama ini memiliki tips mengelola agar tunjangan hari raya tidak tekor. Agar setelah lebaran ada duit di rekening tabungan dan tetap menjadi simpanan untuk keadaan darurat.
Kelompokkan duit dari THR untuk beberapa pos, yaitu :
- Zakat atau Sedekah
Jangan pernah meletakkan pos zakat atau sedekah di akhir pengeluaran. Saya selalu menganggap pos zakat atau sedekah ini sebagai pengeluaran pertama yang kudu dialokasikan begitu terima THR.
Meski pun nantinya suami juga akan menitipkan uang untuk zakat dan sedekah pada saya. Dalam hal ini saya memiliki pertimbangan, bahwa kami mendapatkan rejeki masing-masing. Jadi saya dan suami memiliki kewajiban membayar zakat masing-masing.
Biasanya saya sisihkan di awal sebesar 5% dari THR yang saya terima. Tapi boleh juga sih kalo kamu ingin menyisihkan 2,5% dari THR. Yang penting tetap tunaikan zakat ini. Karena dari pendapatan yang kamu terima, ada rejeki milih orang lain yang Allah titipkan padamu.
- Bayar Hutang
Bagi kamu yang masih memiliki hutang, segera sisihkan duit THR untuk melunasinya. Dari pengalaman saya dan suami awal menikah. Kami memiliki rumah (yang dibeli suami sebelum kami menikah) dengan fasilitas KPR dari bank daerah.
Tiap menerima THR, suami selalu membayar pinjaman pokoknya. Seluruh duit THR dan saya sebenarnya nggak setuju. Namun ternyata trik suami ini memungkinkan hutang angsuran pemilikan rumah menjadi lunas sebelum waktunya. Jadi seharusnya jangka waktu hutang ada 10 tahun. Pada tahun keenam suami udah bisa melunasi seluruh pinjaman kepemilikan rumah. Alhamdulillah.
- Kebutuhan Hari Raya
THR itu duit untuk kebutuhan selama hari raya. Jadi sudah selayaknya memang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hari raya. Seperti membeli kue kering untuk lebaran, pakaian, aksesoris, atau hadiah untuk anak-anak.
Belanja Pakaian untuk keluarga |
Jangan lupa siapkan juga duit hari raya untuk sanak famili, dan tentu saja orang tua dan mertua.
- Siapkan Dana Mudik
Udah tahu kan kalo tiket pesawat naik. Bagi kamu yang memiliki tradisi mudik harus mengalokasikan dana untuk pos ini. Baik itu tiket pesawat, atau yang memilih perjalanan darat, biaya akomodasi selama mudik.
Pict. by citraraya |
Biasanya pos dana mudik ini menjadi pengeluaran terbesar dari kebutuhan lebaran. Jadi alokasikan dana sebesar 30% dari THR. Bahkan bila perlu dana membeli pakaian bisa ditiadakan bila dana mudik masih kurang.
Baca artikel gimana pekerja mandiri dapat THR, di sini ya :
- Sisihkan Dana Cadangan
Ingat selalu bahwa dana darurat atau cadangan itu selalu dibutuhkan. Kamu nggak pernah tahu ketika mendadak ada kebutuhan yang belum dialokasikan tiap bulan dari pendapatan tetap. Jadi alokasikan selalu dana cadangan ketika mendapat THR. Sisihkan sebesar 10% - 20 % dari THR yang kamu terima.
- Investasi
Sekarang menabung saja tidak akan pernah bisa mengalahkan tingkat inflasi. Jadi selalu sisihkan dana investasi dari THR yang kamu terima. Investasi yang bisa kamu pilih boleh aja dengan reksadana atau membeli logam mulia.
Nah, ingat aja ya kalo kamu menerima THR selalu lakukan pengelolaan yang cermat. Jangan gegabah mengelola keuangan karena masa depanmu tergantung dengan kebiasaanmu saat ini.
Mengelola tunjangan hari raya dengan bijak, perlu dilakukan agar setelah lebaran kamu tidak tekor. Jangan sampai kemudian nggak ada dana tersisa begitu lebaran usai. Apalagi sampai berhutang, jangan pernah terjadi. Gimana, yuk sharing dong. Wassalamualaikum Sahabat.
THR bisa jadi penyelamat keuangan keluarga jika dipergunakan dengan cara yang baik dan tepat. Seperti untuk bayar cicilan rumah. Selama ini kita dibiasakan untuk konsumtif dengan menghabiskan THR untuk lebaran saja. Tulisan Mbak Wati jadi pengingat agar saya bijak kelola uang keluarga.
BalasHapusSuami tidak dapat THR dalam bentuk uang, paling barang dari bosnya yang tukang bangunan atau dari pemilik rumah yang sedang dibangun.
Bagi saya kelola uang gaji suami saja harus hati-hati Masih harus berusaha agar tidak beli barang yang bukan kebutuhan mendesak.
Benar banget kebiasaan menentukan keadaan finansial ke depannya, memang harus cermat mengatur keuangan termasuk THR
BalasHapusTerima kasih tips nya mba Wati.. insya Allah sangat bermanfaat agar THR benar2 bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya...
BalasHapusKalau ingat investasi, jadi ingat tabungan emasku mau kuambil euy. Agak bingung sebenarnya jual kapan pas nanti butuh aja kali ya
BalasHapusAku banget nih suka tekor, karena mikirnya ya setaun sekali ini huhu.. jadi ngga boleh seperti aku ya.. InshaAllah tahun ini bisa mengelola THR dengan lebih baik lagi deh.. emang sudah ngerasa sih harus memperbaiki pola fikir, dan ternyata memang harus dikelola dengan baik.. thanks sharingnya mbak
BalasHapusSetuju banget mbak, usai lebaran duit pada habis. Tapi memang perlu adanya hal-hal kewajiban terlebih dahulu disesuaikan lalu dibelanjakan berbagai kebutuhan dan bukan keinginan.
BalasHapusKalau aku keluarkan dulu semua kewajiban.. utang, zakat dkk. Sisanya dihitung ulang utk zakat maal. Terus alokasi dana sudah jelas.. malah kadang biaya belanja2 utk daging, kue dkk sudah dicicil bulan sblmnya hehehe
BalasHapusBetul
BalasHapusJangan sampai juga mikirnya cuma sekali setahun lalu terbuang tanpa manfaat
Aku gak.pernah dapat THR mbak, sebab tiap dapat THR, suamiku langsung dipake buat servis mobil, sebab kan mau dipakai nanti pas lebaran.
BalasHapusAhh nice inpoh kak. Pas banget untuk aku yg seorang freelancer ini. Kadang suka bingung mengelola THR salah salah bisa merana setelah lebaran hehehe
BalasHapusWah asyik kyknya kalau punya THR ya..hehe...Untungnya sih lebaran insya Allah biayanya ga terlalu banyak berbeda dgn bulan2 yg lainnya..
BalasHapusSepakat mba untuk bijak mengeloka keuangan THR. Rejeki yag ada semoga tidak habis sekaligus dan semoga tetap ada rejeki yang harus dibagikan kepada yang berhak :)
BalasHapusTahun ini menjadi tahun pertamaku tidak punya THR dari kerja kantoran mba hihiiii... Insya Allah tetap ada lah ya yang dipake untuk bayar zakat dan bayar ini itu lainnya. Yang pasti jadi lebih perhitungan dibandingkan sebelumnya :))
BalasHapusAku ga pernah dapet THR kak soale ga kerja tetap hehe tapi Alhamdulillah freelance pun berlimpah banget bulan puasa ini.
BalasHapusTipsnya sangat bermanfaat. Alhamdulillah sudah kupraktekkan hehe... Semoga tahun depan masih dapat THR.
BalasHapusTHR ini sebenarnya bisa jadi boomerang buatku. Jangan mentang-mentang punya uang lebih yang buanyak, lalu bisa beli macam2. Bener mba, harus diatur dengan bijak karena kita kan ga mau malah susah ke depannya ya.
BalasHapusalhamdulilah THR ku aman mba, biarpun gak sisa soalnya habis bagi-bagi tapi paling ngga jagan sampe tekor ya hehehe
BalasHapus