Assalamualaikum Sahabat. Rafting di Sungai Serayu Tanpa Kecebur? Mana seruuu? Iya, saya meminjam ucapan Ibu Moris, staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, sesaat beliau terjatuh dari perahu karet.
Saya terkejut menyaksikan tubuh ibu Moris terlempar dari perahu karet saat rafting di Sungai Serayu. Terlebih perahu yang ditumpanginya sudah melewati tubuhnya. Kemudian saya melihat salah seorang pemandu melemparkan tali bantuan pada ibu Moris.
Beruntunglah sebelum rafting menyusuri Sungai Serayu dimulai, sudah ada briefing tentang keselamatan selama di sungai.
Ya, siang usai menjelajahi wisata Banjarnegara di tengah kota, bus mengantar rombongan Famtrip menuju The Pikas.
Baca Artikel di sini : Destinasi Wisata Banjarnegera di Tengah Kota
Di lokasi sudah ada beberapa pemandu yang menunggu kedatangan kami. Salah seorang pemandu menjelaskan, kami bisa ganti pakaian untuk rafting terlebih dulu.
Setiap peserta juga diharuskan mengenakan pakaian untuk keselamatan selama rafting, seperti jaket pelampung dan helm.
Baca Artikel di sini : Destinasi Wisata Banjarnegera di Tengah Kota
Di lokasi sudah ada beberapa pemandu yang menunggu kedatangan kami. Salah seorang pemandu menjelaskan, kami bisa ganti pakaian untuk rafting terlebih dulu.
Setiap peserta juga diharuskan mengenakan pakaian untuk keselamatan selama rafting, seperti jaket pelampung dan helm.
Saya segera mempersiapkan pakaian ganti beserta perlengkapan mandi. Rencananya pakaian ganti peserta famtrip akan dititipkan di mobil milik kantor Disbudpar yang ada di parkiran The Pikas.
Dan tentu saja satu kegiatan yang tidak boleh ketinggalan, adalah foto bersama. Hahahaa.
Dan tentu saja satu kegiatan yang tidak boleh ketinggalan, adalah foto bersama. Hahahaa.
Sekilas Mengenal The Pikas Resort & Artventure
The Pikas Resort & Artventure terletak di Desa Kutayasa Kecamatan Maukara Kabupaten Banjarnegara. Kalian bisa menikmati adventure seperti rafting. Atau ingin menginap di cottage, dan tentunya menyicipi menu di restoran.Fasilitas lain yang ingin kalian coba ada outbond, paintball, yang tentu memiliki keistimewaan masing-masing.
Rafting di Sungai Serayu bersama The Pikas menjadi momen tak terlupakan. The Pikas memiliki tiga operator rafting. Namun kemarin saya ditemani tour guide dari Banyuwong Adventure.
Nah, untuk harga paket rafting nggak mahal kok. Kalian bisa memilih paket harga mulai dari Rp. 150.000 sampai 245.000 per orang. Tentunya tarif rafting ini disesuaikan dengan jarak kilometernya.
Dan kalo kalian abis rafting merasa capai, ngantuk, dan pengen nginap di The Pikas, bisa loh booking dahulu. Harga cottage berkisar dari Rp. 450.000 untuk 2 orang. Sampai Rp. 1.000.000 untuk 7 orang. Saya sempat nginap semalam di cottage bersama teman-teman blogger Jawa Tengah. Eh masih ditambah seorang teman baru, staff kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarnegara, yaitu Vivi.
Nah, Vivi ini yang menjadi teman satu perahu saya saat rafting menyusuri Sungai Serayu.
Sungai Serayu Yang Senang Merayu
Saya teringat ketika masih berusia 11 tahun dan diajak mengunjungi rumah famili di Banyumas. Saat melintasi jembatan, mata saya terpagut pada arus deras sungai di bawahnya. Seakan-akan arus air Sungai Serayu merayu-rayu, memanggil saya untuk sekedar mencelupkan jemari tangan."Itu sungai apa, arusnya deras ya?"
"Itu sungai Serayu. Kamu jangan bermain air di sana, bahaya,"
"Bahaya gimana?"
"Kamu bisa tenggelam kalo main air di Serayu,"
Percakapan dua arah antara ibu dan saya terhenti. Ibu tahu saya senang kalo diajak ke desa salah seorang famili dan bertemu sungai. Maklum deh saya lahir dan besar sebagai anak kota besar. Dan baik ibu maupun bapak, tidak memiliki desa.
Jadi ketika ada acara kondangan di rumah salah seorang famili yang berada di desa, saya pasti diajak. Karena saya sangat senang kalo diajak ke desa. Meski untuk itu saya harus berdesak-desakan di dalam bus yang penuh penumpang dan melaju kencang.
Selama ini saya selalu menemukan sungai dengan arus yang biasa, airnya dangkal ataupun nggak begitu dalam, jernih, dan tidak berbahaya.
Beda dengan Sungai Serayu, yang tiap kali saya melintasi jembatan di atasnya, selalu berwarna coklat, arusnya deras, dan membentang lebar memisahkan dua daratan.
Sungai Serayu atau yang dulu dikenal dengan sebutan Ci Sarayu, adalah salah satu sungai di Jawa Tengah. Membentang dari timur laut ke barat daya sejauh 181 km. Sungai ini melintasi lima kabupaten, yaitu Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banyumas, dan kabupaten Cilacap. (dikutip dari https://id.m.wikipedia.org/)
Hulu sungai Serayu berada di lereng Gunung Prau di wilayah Dieng, Wonosobo. Mata airnya dikenal sebagai Tuk Bima Lukar atau mata air Bima Lukar. Dan saya belum sempat mengunjungi Tuk Bima Lukar ini. Next time harus kesini pasti. Semoga saya diberi rejeki sehat, berkah berlimpah dari penghasilan ngeblog, jadi bisa ke Dieng lagi. Amiinkan yaa.
Sungai Serayu memiliki anak sungai seperti salah satunya adalah kali Tulis. Ada juga kali Klawing dengan anak sungai yang berhulu di Gunung Slamet.
Oiya, kemarin waktu rafting, saya heran dengan adanya aliran sungai yang bertemu seperti di pertigaan. Cerita Vivi, sungai itu (maaf saya lupa namanya) konon katanya airnya bertemu namun tidak menjadi satu. Jadi masing-masing sungai memilih mengalir balik ke arah yang berbeda. Unik ya.
Sungai Serayu menjadi sumber kehidupan bagi penduduk yang tinggal di wilayah lima kabupaten. Selama ini dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian, PLTA, dan wisata. Salah satunya adalah wisata rafting atau arung jeram.
Rafting di Sungai Serayu Yang Seru
Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, yang menjadi operator rafting adalah Banyuwong Adventure. Senang loh dipandu oleh Banyuwong Adventure. Mereka profesional menjalankan tugasnya sebagai pemandu, pendamping, dan pengawas selama kami arung jeram.Dari The Pikas yang berada di desa Madukara, kami diajak naik mobil angkot yang mengantarkan ke lokasi rafting di desa Sigaluh Banjarnegara.
Di sini kami diminta untuk membentuk barisan dengan kelompok beranggotakan 4 hingga 6 orang. Setiap kelompok memang diharapkan tidak melebihi jumlah 6 peserta. Nantinya tiap kelompok akan ditambah dengan pemandu dari The Pikas. Kemarin kami terbagi menjadi enam rombongan dengan 6 kapal tentunya.
Pengarahan dan Petunjuk Keselamatan dari Pemandu
Setelah kami siap, seorang pemandu memberikan penjelasan keselamatan yang harus kami perhatikan dengan baik. Karena petunjuk keselamatan ini penting banget, Sahabat.
Petunjuk Keselamatan Rafting di The Pikas :
- Setiap kelompok harus kompak dan mengikuti arahan dari pemandu di perahu masing-masing.
- Peserta rafting diharuskan mengenakan jaket pelampung, topi helm, dan dayung. Masing-masing perlengkapan ini memiliki fungsu yang penting. Jaket pelampung juga harus dipakai sesuai ukuran badan. Mengikat tali tidak boleh kendor atau terlalu erat. Helm pun harus dikaitkan dan berbunyi "plup".
- Ada dayung maju, untuk mengarahkan perahu melaju ke depan. Ada juga dayung mundur, ketika perahu berbalik arah dan menabrak dinding tebing di pinggir sungai.
- Ada dayung maju, untuk mengarahkan perahu melaju ke depan. Ada juga dayung mundur, ketika perahu berbalik arah dan menabrak dinding tebing di pinggir sungai.
- Namanya juga rafting di sungai, bisa saja kecebur dan jatuh ke sungai. Jadi ketika masuk ke dalam sungai, lebih baik pasrah. Tapi jangan pasrah trus diam aja. Karena oleh pemandu atau teman seregu akan menarik kita dari sungai. Caranya adalah dengan mengangkat pelampung dari arah belakang. Dan tangan kita memegang erat jaket pelampung bagian dada.
Yang pasti sih selama arung jeram harus menuruti komando dari pemandu. Di suruh apa aja harus menurut. Kalo disuruh nyebur ke sungai? Mau aja kalo kalian pengen basah-basahan dari ujung rambut sampai kaki, hahahaa.
Yang pasti sih selama arung jeram harus menuruti komando dari pemandu. Di suruh apa aja harus menurut. Kalo disuruh nyebur ke sungai? Mau aja kalo kalian pengen basah-basahan dari ujung rambut sampai kaki, hahahaa.
Rafting di Sungai Serayu Mau? Ayo aja!
Sebelum memulai rafting, seluruh peserta berdoa agar selama perjalanan menyusuri sungai selalu dalam perlindungan Tuhan.
Satu persatu peserta arung jeram menaiki perahu. Satu persatu perahu mulai menyusuri sungai Serayu. Air masih berarus tenang. Tapi kalo air tenang itu kata peribahasa menghanyutkan ya. Nah, justru saya takutnya malah air tenang gini. Biasanya air tenang itu kedalamannya juga bermeter-meter.
Karena Banjarnegara udah dua hari nggak diguyur hujan, debit air sungai Serayu kurang deras. Lihat aja foto di bawah ini. Batu-batu ukuran kecil terlihat di mana-mana.
Sungai Serayu sangat cocok dijadikan tempat berpetualang arung jeram. Arusnya yang deras dengan banyaknya batu ukuran besar dan sedang di dasar sungai, membentuk jeram dari yang grade kecil hingga besar.
Perahu saya memulai masuk jeram pertama. Saya lupa namanya. Yup, beberapa jeram di sini memiliki nama. Ada nama jeram menggunakan nama mantan Bupati Banjarnegara. Namanya adalah Jeram Djasri.
Yang paling asik itu ketika perahu sukses mengantar kita melintasi jeram. Jeritan, tawa kencang, teriakan mampu mengusir rasa kaget ketika perahu bertabrakan dengan jeram.
Belum lagi usai menabrak jeram, kadang bikin tubuh perahu berputar arah 180 derajat. Nah, ini kadang-kadang bikin salah satu penumpang tercebur ke dalam sungai. Dagdigdug dooonk! Hahahaa.
Dari jeram ini lah bu Moris tiba-tiba terjatuh ke air. Sempat terpisah agak jauh dari perahu yang ditumpanginya. Dan perahu saya yang ada di dekat, ikut membantu dengan melemparkan tali untuk pertolongan keselamatan.
Cara menggunakannya adalah dengan mengalungkan tali ke bagian ketiak, jangan di leher ntar bahaya ketika ditarik.
Kemudian ketika bu Moris sudah mendekati perahu, tubuhnya memunggungi perahu dan seorang mengangkat jaket pelampung bagian belakang. Oh iya, sebelumnya tubuh bu Moris dicelupkan satu kali ke dalam sungai, baru diangkat.
Apa coba ucapan bu Moris begitu sudah duduk manis di atas perahu?
"Nggak jatuh nggak seruuuuu."
Kami yang mendengar seruan bu Moris serempak tertawa geli. Eh tapi saya sempat menjawab sih
"Bu, nggak jatuh tetap seru kok," ucap saya.
Sumpah saya nggak mau jatuh ke dalam sungai Serayu. Kebayang nggak sih sungai yang kedalamannya sampai enam meter gitu, duhhh.
Tapi saya merasa aman arung jeram di Sungai Serayu. Apalagi ada pemandu yang sangat profesional.
Terlebih ketika mulai terlihat jeram panjang udah tampak dari jauh. Tim rescue segera mendahului kami. Mereka menjadi pembuka jalan dan mencari jalur yang aman namun tetap seru dan menegangkan.
Apa asiknya arung jeram tanpa merasakan ketegangan detik-detik sesaat sebelum menjumpai jeram dengan grade 3 plus.
Nah, saatnya kami melintasi jeram panjang dengan grade 3 plus. Dayung mulai ditegakkan, lihat di foto. Posisi saya dan Vivi, duduk di dasar perahu. Agar tetap aman meski perahu digoyang oleh jeram.
Saya udah berteriak dan tertawa kegirangan. Masya Allah, it's wonderful Indonesia. Indahnya ciptaan Allah, Sahabat.
Saya sempat jatuh ke dalam sungai juga. Tapi bukan yang di lokasi jeram panjang. Setelah beberapa ratus meter dari jeram panjang ini, di salah satu jeram yang kami lintasi.
Saya melihat batu besar dan merasa seakan habis ini ada sesuatu terjadi. Dan benar sih, ketika saya merasa aman, dan melepaskan tangan dari tali yang menjadi pegangan selama melintasi jeram. Tiba-tiba saja saya terjatuh.
Sempat ada yang menolong. Namun karena saya tidak memegang erat jaket di bagian bahu, tangan penolong pun terlepas. Katanya dia juga ikut jatuh ke dalam sungai.
Sempat ada rasa takut kalo saya tenggelam. Namun saya ingat sudah mengenakan jaket pelampung. Namun ketakutan berada di dalam air muncul. Saya mencoba berdiri dan merasakan sedalam apakah dasar sungai di bawah tubuh saya. Ketika kaki saya menyentuh dasar sungai, hati saya merasa aman. Oke lah kalo kaki masih bisa menapakkan di dasar sungai. Paling enggak dalamnya sekitar 1,5 meter.
Tapi kan arusnya kencang. Dan saya merasakan air Sungai Serayu yang dingin. Huhuhuuu, saya nggak mau berlama-lama di air.
Akhirnya ketika ada penolong yang mengangkat jaket saya, tangan seketika memegang erat jaket di bagian dada. Tentunya kali ini sukses mengangkat tubuh ke atas perahu.
"Eh bener juga apa kata Bu Moris. Kalo nggak jatuh itu nggak seru, hahahhaa,"
Ucapan saya jadi bikin teman-teman satu perahu tertawa ngakak.
Setelah kejadian itu, kami masih melintasi beberapa jeram lagi. Namun tidak sebesar jeram panjang yang kami lintasi di pertengahan jalan.
Dan ketika pemandu bercerita bahwa setelah jembatan di depan mata itu, adalah finish arung jeram, saya bahagia. Hahahahaa.
Rasanya ingin banget mendayung sekuat tenaga. Agar kami menjadi peserta pertama yang mencapai finish. Dan memang dua perahu yang saling berlomba ingin mencapai garis finish pertama kali, saling mendayung secepatnya.
Senangnya ketika udah mencapai pinggir sungai. Karena ada kelapa muda dan mendoan yang sudah menanti kedatangan kami. Perut kenyang bikin kami enggan bangkit dari duduk di batu pinggir jalan.
Namun waktu shalat sudah memanggil. Tubuh basah kuyub juga butuh mandi dan berganti baju yang kering agar tidak masuk angin. Apalagi dikabarkan pula bahwa makan siang menanti kami. Bergegas kami membersihkan diri dan ganti pakaian. Makan siang terasa begitu nikmat di lidah dan perut saya. Saya duduk bersama Ery di pinggir dekat sungai.
Kalian udah penah rafting di Sungai Serayu? Kalo belum, buruan segera ke The Pikas Resort & Artventure. Nikmati sensasi mendayung di aliran sungai Serayu yang berarus deras ini. Jadinya baru kali ini saya arung jeram tapi nggak merasakan lengan pegel karena mendayung. Karena arus sungai yang kencang sudah mendorong perahu kami melaju lancar. Yuk adventure arung jeram di Sungai Serayu. Rasakan juga keseruan saat kecebur di air, hihii. Wassalamualaikum.
Satu persatu peserta arung jeram menaiki perahu. Satu persatu perahu mulai menyusuri sungai Serayu. Air masih berarus tenang. Tapi kalo air tenang itu kata peribahasa menghanyutkan ya. Nah, justru saya takutnya malah air tenang gini. Biasanya air tenang itu kedalamannya juga bermeter-meter.
Karena Banjarnegara udah dua hari nggak diguyur hujan, debit air sungai Serayu kurang deras. Lihat aja foto di bawah ini. Batu-batu ukuran kecil terlihat di mana-mana.
Sungai Serayu sangat cocok dijadikan tempat berpetualang arung jeram. Arusnya yang deras dengan banyaknya batu ukuran besar dan sedang di dasar sungai, membentuk jeram dari yang grade kecil hingga besar.
Perahu saya memulai masuk jeram pertama. Saya lupa namanya. Yup, beberapa jeram di sini memiliki nama. Ada nama jeram menggunakan nama mantan Bupati Banjarnegara. Namanya adalah Jeram Djasri.
Yang paling asik itu ketika perahu sukses mengantar kita melintasi jeram. Jeritan, tawa kencang, teriakan mampu mengusir rasa kaget ketika perahu bertabrakan dengan jeram.
Belum lagi usai menabrak jeram, kadang bikin tubuh perahu berputar arah 180 derajat. Nah, ini kadang-kadang bikin salah satu penumpang tercebur ke dalam sungai. Dagdigdug dooonk! Hahahaa.
Dari jeram ini lah bu Moris tiba-tiba terjatuh ke air. Sempat terpisah agak jauh dari perahu yang ditumpanginya. Dan perahu saya yang ada di dekat, ikut membantu dengan melemparkan tali untuk pertolongan keselamatan.
Cara menggunakannya adalah dengan mengalungkan tali ke bagian ketiak, jangan di leher ntar bahaya ketika ditarik.
Kemudian ketika bu Moris sudah mendekati perahu, tubuhnya memunggungi perahu dan seorang mengangkat jaket pelampung bagian belakang. Oh iya, sebelumnya tubuh bu Moris dicelupkan satu kali ke dalam sungai, baru diangkat.
Apa coba ucapan bu Moris begitu sudah duduk manis di atas perahu?
"Nggak jatuh nggak seruuuuu."
Kami yang mendengar seruan bu Moris serempak tertawa geli. Eh tapi saya sempat menjawab sih
"Bu, nggak jatuh tetap seru kok," ucap saya.
Sumpah saya nggak mau jatuh ke dalam sungai Serayu. Kebayang nggak sih sungai yang kedalamannya sampai enam meter gitu, duhhh.
Tapi saya merasa aman arung jeram di Sungai Serayu. Apalagi ada pemandu yang sangat profesional.
Terlebih ketika mulai terlihat jeram panjang udah tampak dari jauh. Tim rescue segera mendahului kami. Mereka menjadi pembuka jalan dan mencari jalur yang aman namun tetap seru dan menegangkan.
Apa asiknya arung jeram tanpa merasakan ketegangan detik-detik sesaat sebelum menjumpai jeram dengan grade 3 plus.
Nah, saatnya kami melintasi jeram panjang dengan grade 3 plus. Dayung mulai ditegakkan, lihat di foto. Posisi saya dan Vivi, duduk di dasar perahu. Agar tetap aman meski perahu digoyang oleh jeram.
Saya dan Vivi nyaris nggak terlihat |
Sesaat usai dari jeram panjang dengan grade tiga plus Tetap tertawa, merasa asik dan seru |
Saya sempat jatuh ke dalam sungai juga. Tapi bukan yang di lokasi jeram panjang. Setelah beberapa ratus meter dari jeram panjang ini, di salah satu jeram yang kami lintasi.
Saya melihat batu besar dan merasa seakan habis ini ada sesuatu terjadi. Dan benar sih, ketika saya merasa aman, dan melepaskan tangan dari tali yang menjadi pegangan selama melintasi jeram. Tiba-tiba saja saya terjatuh.
Sempat ada yang menolong. Namun karena saya tidak memegang erat jaket di bagian bahu, tangan penolong pun terlepas. Katanya dia juga ikut jatuh ke dalam sungai.
Sempat ada rasa takut kalo saya tenggelam. Namun saya ingat sudah mengenakan jaket pelampung. Namun ketakutan berada di dalam air muncul. Saya mencoba berdiri dan merasakan sedalam apakah dasar sungai di bawah tubuh saya. Ketika kaki saya menyentuh dasar sungai, hati saya merasa aman. Oke lah kalo kaki masih bisa menapakkan di dasar sungai. Paling enggak dalamnya sekitar 1,5 meter.
Tapi kan arusnya kencang. Dan saya merasakan air Sungai Serayu yang dingin. Huhuhuuu, saya nggak mau berlama-lama di air.
Akhirnya ketika ada penolong yang mengangkat jaket saya, tangan seketika memegang erat jaket di bagian dada. Tentunya kali ini sukses mengangkat tubuh ke atas perahu.
"Eh bener juga apa kata Bu Moris. Kalo nggak jatuh itu nggak seru, hahahhaa,"
Ucapan saya jadi bikin teman-teman satu perahu tertawa ngakak.
Setelah kejadian itu, kami masih melintasi beberapa jeram lagi. Namun tidak sebesar jeram panjang yang kami lintasi di pertengahan jalan.
Dan ketika pemandu bercerita bahwa setelah jembatan di depan mata itu, adalah finish arung jeram, saya bahagia. Hahahahaa.
Rasanya ingin banget mendayung sekuat tenaga. Agar kami menjadi peserta pertama yang mencapai finish. Dan memang dua perahu yang saling berlomba ingin mencapai garis finish pertama kali, saling mendayung secepatnya.
Senangnya ketika udah mencapai pinggir sungai. Karena ada kelapa muda dan mendoan yang sudah menanti kedatangan kami. Perut kenyang bikin kami enggan bangkit dari duduk di batu pinggir jalan.
Namun waktu shalat sudah memanggil. Tubuh basah kuyub juga butuh mandi dan berganti baju yang kering agar tidak masuk angin. Apalagi dikabarkan pula bahwa makan siang menanti kami. Bergegas kami membersihkan diri dan ganti pakaian. Makan siang terasa begitu nikmat di lidah dan perut saya. Saya duduk bersama Ery di pinggir dekat sungai.
Kalian udah penah rafting di Sungai Serayu? Kalo belum, buruan segera ke The Pikas Resort & Artventure. Nikmati sensasi mendayung di aliran sungai Serayu yang berarus deras ini. Jadinya baru kali ini saya arung jeram tapi nggak merasakan lengan pegel karena mendayung. Karena arus sungai yang kencang sudah mendorong perahu kami melaju lancar. Yuk adventure arung jeram di Sungai Serayu. Rasakan juga keseruan saat kecebur di air, hihii. Wassalamualaikum.
Ngelihat gambarnya aja udah ikutan dag dig dug serr.. :D selama ini saya paling cuman maen pake pelepah pisang disungai pas habis hujan, itupun kalau ngga tinggi tinggi amat banjirnya :D Hahaha...
BalasHapus.
Ayo lah rafting, tapi di Sungai Serayu. Seruu dan pasti ketagihan, hahhaa
HapusAku bacanya sambil ngebayangin sambil deg-degan Mbak! Aku yang kurang lancar renang ini tiba-tiba pengen ikutan, Mbak. Hayolho Mbak Wati tanggung jawab lho
BalasHapusAku juga gak bisa renang, kan pakai jaket pelampung, aman deh
HapusSeru banget raftingnya. Aku baru tahu kalau ada sungai Serayu. Selama ini yang aku tahu Sungai Blorong dan Sungai Bodri aja soalnya.
BalasHapusNegeri kita memiliki kekayaan alam yang berlimpah, terutama sungai. Banyak loh sungai di Jawa aja ada berapa tuh, entah lah gak pernah ngitung, wkwkwk
HapusRafting tuh seru banget benar-benar menguji adrenaln, pernah ajak anakku yang waktu itu usianya masih 3 tahun rafting, dia seneng banget dan pengen lagi,, baca tulisan mba wati jadi pengen rafting juga di sungai serayu
BalasHapusNah pasti kebih seru kalo di serayu, karena grade nya 3 plus. Tapi kayaknya anak-anak di bawah 5 tahun gak boleh
HapusMasya Allah!
BalasHapusSeru banget!
Berturut-turut aku membaca 2 postingan tentang water adventure.
Asli, bikin keki ;)
Yuk Kak, rafting bareng mau? Tapi Kak Anna ke Jawa tengah yaa
HapusJadi kangen rafting di Serayu. Tau gak mbak pertama kali rafting aku di sana loh, udah deg2an awalnya tapi ternyata seru banget
BalasHapusAman ya mba, pemandunya profesional banget. Aku ketagihan pengen rafting di Serayu lagi
HapusSeruuuuuuu...
BalasHapusArusnya deras ya mbk, duuhhh aku jd pengeennnn lah rafting di serayu. Ajakin aku donk mbk, ajakiiinnnn...*hahay
Hihihi setujuuuu! Rafting nggak kecebur? Mana seru yak.... Terakhir rafting saya cuma kecebur sedikit akhirnya saya menceburkan diri wkwkwkwk
BalasHapusNggak kebayang nih kalau saya yang main gini Jug pasti dag dig dug seeerrr kayak gak mau tapi pengen �� seru banget yah mba ��
BalasHapusSeru banget ya sayang aku blm berani main rafting, tkt kacamata aku terlepas
BalasHapusAku paling takut rafting heheheh karena aku ga bisa berenang. Tapi kelihatannya sih seru ya mba.
BalasHapusAku pun gak bisa renang mba, kan pakai jaket pelampung. Jadi aman deh kalo kecebur
HapusSaya kangen rafting. Suami sempat ngajakin rafting. Tapi, gak sekarang, deh. PAdahal seru nih kalau rafting di bulan ini. Arusnya lagi bagus
BalasHapusaku sukaaaa water sport like this! Kayaknya enak bangeeet mba berarung jeram ramai-ramai..seruuu ya! Pengen cariii aaah di dekat Jakarta
BalasHapusSeru yaa...
BalasHapusSungainya pun alirannya menantang.
Kalau uda kebalik...rasanya bahagia yaa, mba...
Wkkwkw~
Menantang dan seru banget ya..Terakhir kut rafting itu aku waktu SMA kak dan sampai sekarang belum pernah nyobain lagi huhu jadi kangen .
BalasHapusSerunyaa yang bisa rafting di sungai yang airnya deras. Memang harus selalu ikut komando ya...biar gak kecebur ��
BalasHapusKeren banget mbak Watik, ikut rafting di sungai Serayu. Duh jadi mupeng.
BalasHapusWah mba Wati badannya kuat bisa ikut rafting kalo aku bisa masuk angin mbak hahahaha. Pengen banget rafting tapi ga diizinin suami huahahahaha
BalasHapusYa ampun, aku pengin banget rafting dari dulu tapi belum pernah kesampaian. Pdhal banjarnegara dekat dr Pwt. Tapi kalau mo nyobain rafting di sana juga kayaknya nunggu si bayi gedean dulu nih.
BalasHapusHuaaaaa seru banget. Pastinya bikin adrenalin memacu keras. Apalagi buat aku yang gak bisa renang di sungai. Tapinya aman ya kan pake pelampung. Mana banyak yang mandu juga.
BalasHapuskalau river tubing aku masih berani meski jantung hampir copot haha, tapi kalau rafting belum nyobain nih :)
BalasHapusHahaa iyaaa yg namanya rafting ya kudu ngerasain kecebur & keseret arus, baru seru yaa.. aku belum pernah nyobain di serayu nih, kayanya asik banget di situ :)
BalasHapusAku seumur2 belum pernah rafting. Sedih deh. Yang udah pernah itu cuma naik arung jeram di Dufan :P
BalasHapusAku jadi ingat udah lama nggak rafting. DUh padahal seru banget tuh kalau rafting ya mba. Ntar kapan kapan aku mau nyobain ah ;)
BalasHapusBelum pernah rafting di sungai serayu. Kayaknya seru jg ya? Sungainya gede dan arusnya lumayan :D
BalasHapusApalagi kalau sama teman2 raftingnya :D
Ahh seru banget raftingnya. Pengen deh kapan kapan bisa nyobain
BalasHapusUdah lama mau rafting ke sini belum kesampean. Huhuhu sedih banget. Seru ya mba, adrenalin dan basah-basahan. Nanti liburam kudu ke sini ah. Hehe
BalasHapusSuamiku orang Banjarnegara tapi aku belum pernah rafting disituuu... udah diajakin tapi gak dapet2 waktunya huhu tahun depan harus kesana nih
BalasHapusAku belum pernah mba arjer di Serayu. Selalu di Elooooo melulu. Itupun selalu Elo dalam kondisi air surut huhuuu... kuingin banget padahal melihat jeram yang membahana badai :))
BalasHapusBerdebar-debar pastinya nih. Aku naik perahu di air tenang aja ngeri, apalagi ini airnya deras dan meliuk-liuk.
BalasHapusSeruuu tapi aku mah cemen ngga berani rafting gt takut jatuuh 😆😆😆
BalasHapusWaaah seruu banget jadi kangen rafting lagi...seprono seprene rafting 7x kok ya di elo terus wkwkkw
BalasHapusiya benerrr.. rafting tanpa tercebur nggak ada seru-serunya. hahaha
BalasHapuskadang malah suka sengaja diceburin ama pemandunya jika perahu selamat sampai di akhir tujuan ya mak
BalasHapusBuk, kenapa pas setelah jatuh, kok sebelum naik harus diceluin dulu ke air?
BalasHapusjenenge wae dolanan banyu ya mbak.. nek ra teles ya ora dolanan banyu jenenge
BalasHapusAku ngga berani haha, mungkin suatu waktu kelak..
BalasHapusWow, alirannya deras sekali ya. Hebat bisa ga jatuh
BalasHapus