Assalamualaikum Sahabat. Sosial Media Ibarat Pedang Bermata Dua. Ada satu sisi yang bikin efek baik. Namun di sisi lain, sosial media juga bisa berefek buruk. Seperti juga hubungan di dunia nyata yang memiliki dua sisi dengan keburukan dan kelebihannya masing-masing.
Terlebih saat ini hampir semua orang memiliki akun dari beberapa sosial media. Masing-masing sosial media ini memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Kalo kamu pengen berbagi video, bisa memilih Youtube. Yang suka chatting dengan koneksi internet lebih cepat dan langsung, bisa memilih Whatsapp. Bagi kamu yang senang motret dan share foto bisa menggunakan Instagram. Yang suka share dengan lebih banyak follower bisa memilih Twitter. Atau ingin punya teman dari satu minat yang sama dan lebih spesifik, bisa menggunakan Linkedin.
Dan saya menggunakan semua sosial media di atas karena sama menariknya. Dan masing-masing memiliki keunikan serta fungsi yang saya butuhkan secara beragam.
Manfaat Positif dari Sosial Media
Seperti yang sudah saya tulis di atas, sosial media itu ibarat pedang bermata dua. Satu sisi bisa memberikan manfaat yang positif. Namun di sisi lain juga bisa mengakibatkan efek negatif.
Saya sudah enam tahun memiliki blog www.hidayah-art.com. Namun baru tiga tahun ini saya monetize blog dengan serius.
Semakin merebaknya pengguna sosial media saat ini, sebagai seorang content creator saya tentunya makin beruntung. Saya bisa share artikel dari blog di beberapa akun sosial media.
Ngomongin manfaat positif dari sosial media, berikut ini yang udah saya dapatkan :
- Mempromosikan Artikel Blog
Setiap usai publis artikel di blog, secara otomatis Google+ langsung share ke semua grup yang saya ikuti. Sayangnya saya mendengar kabar bahwa Google + akan segera menutup fasilitasnya. Padahal selama ini dari Google + saya mengikuti update blog milik teman-teman blogger.
Untungnya masih ada Twitter, Facebook, Whatsapp, Instagram, dan Linkedin, yang masih bisa saya gunakan untuk berbagi link artikel dari blog.
- Stalking Untuk Menambah Wawasan
Saya menggunakan sosial media untuk hal yang positif. Misalnya beberapa bulan ini saya rajin pantengin Youtube karena ingin belajar merajut. Sudah lumayan banyak, bros rajut yang saya hasilkan dari belajar online ini. Kalo bosan, saya bisa melihat tutorial merajut dompet dan tas. Lumayan sih bikin sendiri, jatuhnya lebih murah. Saya juga bisa merasakan kebanggaan menggunakan barang hasil karya sendiri.
Dari sosial media juga saya bisa upgrade seputar hal teknis ngeblog. Belajar infografis, mengenal lebih dekat Google Analityc, SEO, juga konten yang menarik untuk ditulis di blog.
- Nambah Kenalan dan Silaturahmi
Punya akun sosial media itu untuk nambah teman. Dan saya paling suka dengan silaturahmi dunia maya. Ketika satu hari mendapatkan rejeki bisa bertemu dan kopdar dengan teman dari dunia maya, saya merasa beruntung.
Apalagi profil di dunia maya dan di dunia nyata, ternyat sama. Ini dari hasil pengamatan saya setelah bertemu muka langsung dengan teman-teman saya. Yang tak terduga adalah mereka welkam banget menerima saya. Bahkan saya merasa mengenal mereka seperti bertahun-tahun sebelumnya. Ngobrol pun jadi tak ada batas saking udah akrabnya di dunia maya.
Kenal mereka dari sosmed |
- Job Dari Teman
Nah, siapa yang udah merasakan kebahagian seperti yang saya alami? Tiba-tiba ada seorang teman dunia maya dan belum pernah bertemu muka, berbagi kabar gembira.
Rupanya teman blogger ini ingin merekomendasikan saya untuk mendapat job dari digital marketing sebuah brand. Asik dong yaaa, mendapat rejeki tak terduga dari teman. Dan saya selalu menggunakan kesempatan ini secara profesional. Karena saya tak ingin mempermalukan teman yang sudah kasih rekomendasi.
Jangan lupa juga, lakukan pencatatan penghasilan dari kegiatan ngeblog. Tentunya bikin semangat blogging kan kalo tahu seberapa banyak yang duah dihasilkan dari kegiatan menyenangkan ini.
Silahkan baca : Pentingnya Catatan Keuangan Bagi Pekerja Freelance
Agar tidak terlena juga dengan tawaran job dan blog isinya udah kayak etalase toko, sisipkan juga artikel organik. Tetap semangat sharing artikel yang bermanfaat meski tidak ada yang memberikan job. Mana tahu ada brand atau agency yang stalking blog kamu dan menemukan artikel menarik yang tidak berbayar, hihii. Rejeki lagi kaaan?!
Kalo manfaat positif udah saya tuliskan di atas. Ada juga loh efek buruk dari sosial media. Terlebih bila kamu tidak bisa mengatur perasaan agar tak menjadi baper.
Silahkan baca : Pentingnya Catatan Keuangan Bagi Pekerja Freelance
Agar tidak terlena juga dengan tawaran job dan blog isinya udah kayak etalase toko, sisipkan juga artikel organik. Tetap semangat sharing artikel yang bermanfaat meski tidak ada yang memberikan job. Mana tahu ada brand atau agency yang stalking blog kamu dan menemukan artikel menarik yang tidak berbayar, hihii. Rejeki lagi kaaan?!
Kalo manfaat positif udah saya tuliskan di atas. Ada juga loh efek buruk dari sosial media. Terlebih bila kamu tidak bisa mengatur perasaan agar tak menjadi baper.
Efek Negatif dari Sosial Media
Namanya juga pedang bermata dua, selain sisi positif ada juga sisi negatifnya. Namun sebagai manusia dewasa semestinya kita bisa mengelolanya agar tidak kena dampak negatif dari sosial media.
Apa aja Efek Negatif Sosial Media? Yuk langsung aja baca lanjutan artikel ini ya, Sahabat.
Efek Negatif Sosial Media :
- Gampang Baper Baca Status Teman
Melihat foto-foto milik teman yang dishare di akun sosial media, bisa loh bikin seseorang baper. Fotonya bagus, lokasinya keren, kepsyennya kece, duhhh jadi ngiri tingkat dewa.
Seharusnya kamu nggak perlu ngiri saat stalking di timeline sosial media. Rejeki tiap orang memang beda. Jangan jadikan kondisi ini menjadi semangatmu runtuh dan putus asa. Trus menyumbat kebahagiaanmu tak mampu tumbuh. Jangan ya, karena ini bisa menjadi penyakit hati. Mudah iri, patah hati, dan menjadikan lemah hatimu.
- Nyinyir itu Menular
Sering nggak sih kamu baca status seseorang di timeline sosial media? Nggak di Twitter, Facebook, Instagram, semua sosial media telah ternodai dengan status nyinyir.
Dan anehnya, ketika kita membaca status nyinyir ini, seakan mengajak untuk ikut komentar. Bisa komentar pro atau pun kontra dari status tersebut. Trus ujung-ujungnya, kita jadi penasaran dan membaca semua komentar di status tersebut. Hasilnya dada kita ikutan panas membara bagai kuah tomyam *ups. 😁
- Kecanduan dan Lupa Waktu
Beberapa teman di sosial media suka sharing tentang anak-anak yang asik nonton video di channel Youtube. Nggak perlu jauh-jauh sih, karena ponakan saya pun suka banget nonton animasi atau lagu-lagu rancak di Youtube.
Ntar kalo keinginan mereka tidak dituruti, bakal marah dan efeknya nangis berjam-jam.
Kita sering lupa, anak sampai keranjingan buka Youtube atau hape, karena meniru apa yang kita lakukan. Ingat nggak saat si kecil berusia 2 tahun, kita mengasuhnya sambil buka hape?
Kita berdalih, hanya balas pesan di Whatsapp. Namun mana si kecil tahu apa yang kita lakukan? Mereka hanya tahu bahwa ibunya pegang hape untuk mainan. Jadi saat bersama si kecil, tinggalkan hape agar tak tertarik untuk buka notifikasi apapun di hape.
Sebenarnya masih banyak sih efek negatif dari sosial media. Saya pernah menuliskan bahwa sebaiknya kamu bijak saat menggunakan media sosial. Baca yuk dalam artikel ini :
Picture by pexelx |
Jadi ya pintar-pintarnya kita pemilik akun untuk mengelola sosial media dengan hal bermanfaat. Buat apa sih ninggalin jejak digital negatif di sosmed yang kita miliki? Ingat, berikan warisan kebaikan untuk anak cucu kita. Warisan kebaikan tentunya tulisan yang bermanfaat untuk pembaca. Setuju kah Sahabat? Wassalamualaikum.
Bener banget bu, kasus hukum yang terjadi di desa kkn saya berasal dari post fb, dan dan akhirnya saya beri penyuluhan disana
BalasHapusSemangat sharing kebaikan ya
HapusBagian gampang baper dan nyinyir sih nggak mempan di aku,, tapi kalo kecanduan, aku masih berusaha biar bisa bebas dari candu sosmed. Apalagi aku follow akun-akun favorit di sosmed,, sekali buka bisa lupa waktu. Hahaha.
BalasHapusAku pun masih hobi buka2 akun favoriiiit dan kadang jadi lupa waktu, hahaha
Hapussaya sejak nyaris dipolisikan karena statu fb beberapa tahun lalu, jadi jarang banget posting di medsos (fb). materi postingnya juga lebih "dipikirin", biar gak ada lagi yang tersinggung seperti dulu :)
BalasHapuswkwkwk nyinyir menular semoga aku ga ketularan :p btw aku belum setertib itu mba mencatat penghasilan blog semoga tahun ini bisa tertib dan bisa lihat penghasilan blog tahun 2019 :)
BalasHapusselama aku bermedsos jarang sekali bikin status buat orang lain. lebih mengarah pada diri sendiri. lebih aman dan pembaca gada yg tersinggung. kadang suka heran sama status yang nyinyir dan bully orang. semoga kita semua sadar apa yg kita tulis tidak menyakiti siapapun.
BalasHapusiya kadang lupa waktu, tadinya mau cek apa di hape, lah jadi malah main hape kemana2, apalagi kalo udah buka2 medsos
BalasHapusSetujuuu, lebih baik lagi bila netizen diberi penyuluhan untuk bersikap kritis tapi demokratis dalam menanggapi pesan dan hoax yang sedang bergelimpangan saat ini
BalasHapuslupa waktu itu yg selalu jadi masalahku. niatnya buka hp cuma mau lihat chat yg masuk, malah merembet liat notif IG, terus buka notif fasbuk, terus bales2in komen, tau2 udah siang aja, duuh..
BalasHapussama kak
BalasHapusaku juga setiap abis event atau nulis blog, pasti update instagram juga buat nyuruh follower baca blog hehehe
tapi yang berfaedah sih hehe
Yaap sama kalau nyinyir insya Allah ga ketularan. Cuma buka2 akun paporit yang bikin bablaaas hahaha
BalasHapusSip banget mbak. Menggunakan Socmed harus pintar-pintar apalagi zaman sekarang.kalau nyiyir sampai nyakitin hati pasal UU ITE imbalannya
BalasHapusKecanduan dan lupa waktu, ini kudu waspada apalagi terlena berita2 yg blm tentu kebenarannya. Tapi sejauh ini aku ngrasa pakai Sosmed lbh banyak manfaatnya
BalasHapusAlhamdulillah mba dengan menggunakan media sosial, aku ambil sisi positifnya saja mba. Dapat job dan menambah tali silaturahmi :)
BalasHapusBahayanya sosmed bagi saya, bisa lupa waktu 😥 kalau gak di warning duh bisa kebablasan bersosmed, tp positif nya yah sy bsa jg dpt penghasilan dr sini sprti blogging
BalasHapusWa alaikum salam. Setuju banget, Mbak. Kuncinya memang harus kontrol diri kalau buat saya. Mending maksimalkan manfaat media sosial, deh
BalasHapusBetuuuull banget bund.
BalasHapusMalah bisa dibilang nyinyir malah jadi makanan sehari hari ya..
Sampe ada yang bikin akun fake cuma buat nyinyir doang. Astagfirullah...
Padahal manfaat sosial media kalo bijak menggunakannya luar biasa ya bund.
TFS :*
Iya ya pinter2nya kita mengelolanya saja. Saya jg banyak wkt untuk bersosial media tp krn urusan kerjaan jd ga merasa adict jg sih..hehe ngeles deh.
BalasHapusAku nggak segan2 Mbak untuk blokir teman yang hobi banget nyinyir atau bikin postingan yang negatif. Yaitu, ketularan negatifnya. Beruntungnya, anakku kini pintar komplen kalau aku pegang HP. Hihi, makanya nggak berani lama2 pegang HP kalau dia masih aayuk bermain. Nunggu dia tidur nyenyak dulu.
BalasHapusKita memang harus pandai-pandai menikmati sosial media...otherwise we will be drawn by its endless charms, termasuk hal-hal negative jugaaa
BalasHapusKalo aku sekarang mempermudah diro kalo ga suka status seseorang tinggal unfol, mute hahahaha. Ga mau baper pokoknya. Repot kalo dunia maya dibawa baper juga
BalasHapusaku sama dengan mak irul.. nggak mau baper gara2 dunia maya, jadi kalo nggak suka mending aku mute atau unfol aja deh daripada mengotori hati
Hapusbener banget mbak wati bener banget. bahwa nyinyir itu menular karena tanpa kita sadari kita sudah terbentuk opini tersendiri akibat baca nyinyiran orang
BalasHapusMendingan blogwalking deh ya daripada baca status teman terus. Apalagi mau pemilu gini. Bakalan sering baper wkwk
BalasHapusSetuju saya mba, kadang bermanfaat dan kadang kita termanfaatkan oleh berita-berita hoax dan mudah terprofokasi dgn status org jadinya baper
BalasHapusSejak ikut di fun blogging sih ak jarang ke sosmed mba jadi jaranf ketularan nyinyr. Wkwmm
BalasHapusYap, sosial media ibarat pedang bermata dua selama menggunakannya untuk hal positif maka positif juga hasilnya dan begitu sebaliknya. Semoga semakin banyak orang yang bijak bersosmed.
BalasHapusBener banget Mbak Wati, sosmed nih macam pedang yah yg siap menghunus kita kapan saja. Wajib banget bentengi diri agar tidak ikut terjerumus baper dan auto nyinyir, hihihih
BalasHapusSaya setuju kalau media sosial ini perlu jadi perhatian khusus agar kita punya adab ketika berinteraksi di sana. Sekarang, dengan media sosial ngasih kita kemudakan untuk dapat uang, ketemu temen baru, jadi terkenal, bisa mempengaruhi orang, bisa mengajak orang. Tapi pada saat yang sama, semua kemudahan itu bisa dipakai untuk hal jelek, tergantung niat dan kesempatan di pengguna.
BalasHapusMakanya self control harus dibangun dari diri kita sendiri, dari kecil, dari keluarga, khususnya orangtua. Anak diajari mengontrol gawai dan tv kalau di rumah ada. Hehe
Hahahaaa iya mbaaa... aku kecanduan banget nih sama yang namanya sosial media. Tak pernah lepas barang seharipun dari mereka. Ada yang bilang, jauh2 dari sosmed itu melegakan, hidupnya jadi tenang. Tapi kok aku malah enggak tenang ya kalau tidak tau berbagai kabar dan perkembangan dari teman2 lewat sosmed. :))
BalasHapusMEmang efek negatifnya itu ya yang susah sekali direm. Kalau udah sekali pegang hp aja, langsung keterusan nggak bisa udahan dulu karena ya udah candu. :(
BalasHapusBener mak...apalagi buat anak2 yg mash mudah euforia . Bagi kita orng dewasa aja klp ga bisa kontrol diri yo bablas. Ga manfaaat malah mudarat
BalasHapusGampang baper itu yang ngeselin kadang ya kak, selain itu setuju banget kalau banyak sekali manfaat sosmed dan itu semua tergantung dengan kita juga ya
BalasHapus