Assalamualaikum Sahabat. Program Pencegahan Narkoba oleh BNNP Jawa Tengah terus digalakkan. Terlebih ancaman dari derasnya pasokan narkoba bukannya berkurang, malah semakin menjadi-jadi.
Hari Senin tanggal 29 Oktober 2018 saya hadir dalam acara Forum Komunikasi Berbasis Media Online Provinsi bagi Netizen TA 2018. Acara ini udah merupakan yang kedua kalinya diadakan oleh Badan Narkotika Nasional Propinsi Jawa Tengah.
Setelah registrasi, peserta bisa menikmati sajian snack dan teh untuk mengisi waktu sambil menanti yang lain datang.
Setelah registrasi, peserta bisa menikmati sajian snack dan teh untuk mengisi waktu sambil menanti yang lain datang.
Begitu Kepala BNNP Jateng hadir, acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan selanjutnya acara dibuka dengan sambutan resmi dari Kepala BNNP Jateng, yaitu Bapak Drs. Muhammad Nur, SH, M.HUM.
Dalam sambutannya, Bapak Muhammad Nur menjelaskan tentang permasalahan narkoba yang sekarang sudah semakin darurat. Seperti yang dicanangkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, bahwa Indonesia Darurat Narkoba. (Sidang Terbatas tanggal 24 Februari 2016).
Lebih lanjut dijelaskan oleh beliau, bahwa berkembangnya permasalahan secara kuantitas memunculkan kerugian secara ekonomi. Karena dampak yang mucul sudah global. Dan tindakan terhadap narkoba tidak bisa diberantas, hanya bisa ditekan penggunanya dan peredaran.
Pencegahan juga penting agar sindikat narkoba tidak bisa berkembang, dengan memberikan hukuman mati. Sementara korban yaitu pengguna harus dilindungi dengan memberikan rehabilitasi.
Ancaman dan Permasalahan Narkoba oleh Kepala BNNP Jawa Tengah, Brigjen Pol Drs. Muhammad Nur, SH, M.HUM
Penguatan Kebangsaan dalam Rangka Mencegah Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika, menjadi tema pembicara pertama.
Seperti yang dituturkan sebelumnya dalam sambutan, Bapak Muhammad Nur menjelaskan bahwa ada seruan dari Bapak Presiden, Indonesia Darurat Narkoba.
Seperti yang dituturkan sebelumnya dalam sambutan, Bapak Muhammad Nur menjelaskan bahwa ada seruan dari Bapak Presiden, Indonesia Darurat Narkoba.
Kemudian dijelaskan lebih lanjut. Dari seruan Bapak Jokowi, argumentasinya karena :
1. Kenaikan Prevalensi Pemakai. Artinya, tak ada lagi wilayah di Indonesia yang bersih dari narkoba. Bahkan 80% jalur masuk narkoba melalui jalur laut. Itu artinya pemasok tidak peduli, bahwa laut kita dijaga oleh aparat penegak hukum.
2. Jumlah korban terus bertambah. Narkoba merusak kesehatan pengguna, terutama pada fungsi kerja otak dan tidak ada jaminan sembuh bagi pecandu. Narkoba bahkan menjadi mesin pembunuh massal. Informasinya ada sekitar 40 hingga 50 orang per hari meninggal karena narkoba.
3. Biaya Ekonomi dan materi menjadi berdampak pada kerugian negara. Kerugiannya bisa mencapai 84 triliun. Daya rusak narkoba lebih tinggi dibanding korupsi dan terorisme.
4. Berdampak pada kejahatan lain karena pemakai narkoba pasti ada hubungannya dengan efek yang berkelanjutan. Masih ingat dengan pengguna narkoba yang menabrak pejalan kaki dulu?
Yang bikin sedih adalah, seluruh lapisan masyarakat telah terkontaminasi narkoba. Tak pandang bulu, karena ada dari TNI, Polri, BNN, Kementerian/Lembaga, sampai dengan lapisan masyarakat terbawah.
Jadi korban narkoba bukan hanya orang kaya, namun juga rakyat miskin. Karena biasanya orang miskin ini mendapatkan secara gratis pada awalnya.
Narkoba juga menyasar pada anak-anak dan remaja, yang merupakan regenerasi pangsa pasar.
Wujud narkoba untuk anak-anak dan remaja, dimasukkan dalam permen, brownis, atau kue lainnya.
Ada juga loh narkoba yang dimasukkan dalam kemasan lipstick. Yang ini tentu untuk konsumen ibu-ibu atau perempuan muda. Ngeri yaak. Jadi kalo beli lipstick mesti di toko yang kualified. Jangan dari tawaran orang tak dikenal.
Situasi Narkoba di Jawa Tengah
Bapak Muhammad Nur menjelaskan pula tentang peta rawan narkoba di Jawa Tengah. Berikut ini 10 daerah tertinggi tempat penyebaran narkoba :
1. Surakarta
2. Semarang
3. Banyumas
4. Cilacap
5. Magelang
6. Sragen
7. Jepara
8. Batang
9. Pemalang
10. Wonosobo
Dari peta tersebut terlihat, justru di kota kecil seperti Banyumas, Jepara, Batang, menjadi tempat yang subur untuk peredaran narkoba.
Jumlah penduduk Jawa Tengah adalah 34,26 juta jiwa dan tersebar di 35 kabupaten atu kota. Ada 1 BNNP di Jawa Tengah yang berpusat di ibu kota yaitu Semarang. Dan terdapat 9 BNNK yang berlokasi di Kendal, Batang, Kota Tegal, Cilacap, Purbalingga, Banyumas, Temanggung, Magelang, dan Surakarta.
Situasi Narkoba di Jawa Tengah :
- Jumlah penyalahgunaan narkoba di Jateng mencapai lebih dari 300 ribu jiwa atau sebesar 1,16%
- 50,34 % berstatus sebagai pekerja
- 27,32% masih berstatus mahasiswa atau pelajar
- 22,34 % statusnya adalah pengangguran
Yang mengerikan adalah Modus Operandi Penyelundupan Narkotika itu sudah beragam. Di antaranya adalah :
- Body Wrapping
Dengan cara merekatkan narkotika pada bagian tubuh tertentu dengan alat perekat. Beberapa kasus ditemukan, narkotika yang dimasukkan dalam tubuh, alat vitasl, kaki palsu, dan dalam hijab.
- Paket
Penyerahan narkotika dengan cara mengirimkan dalam kemasan melalui jasa pengiriman barang domestik. Contohnya di Jepara, 100 kg Sabu dimasukkan dalam mesin pump. Dan ada 67 kg Sabu dalam penyaring air di kecamatan Sayung kabupaten Demak.
- Adu Banteng
Penyerahan narkotika antar kurir dengan cara bertemu langsung di tempat dan waktu yang disepakati.
- Fake Import
Penyerahan narkotika dengan cara memasukkan ke dalam barang impor. Ada Sabu yang diselundukkan dan dimasukkan dalam kitab suci dan hiasan kaligrafi. Dan ditemukan 800 kg sabu diselundupkan di dalam sandal melalui bandara Ahmad Yani Semarang.
- Swallowed
Penyerahan narkotika dengan cara menelang narkotika yang sudah dipacking dengan memasukkan ke dalam tubuh melalui anus. Orang yang dijadikan pengantar menjadi korban, karena pembungkus narkotika ada yang pecah saat masih di dalam tubuh.
- Ranjau
Penyerahan paket narkotika dengan cara meninggalkan paket di tempat yang sudah disetujui.
Mengenal Narkotika Lebih Mendalam
Udah ngomongin bahayanya narkotika dan peredarannya di Indonesia yang makin menjadi-jadi. Kenalan dulu yuk dengan Narkotika. Bukannya mau ngajakin menjadi pemakai. Bukan dong!
Sesuai dengan UU no 35 tahun 2009, istilah Narkotika adalah :
Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Nah, sebenarnya narkotika itu juga nggak melulu berpengaruh jelak. Namun dalam situasi tertentu, narkotika menjadi salah satu obat yang digunakan dalam kedokteran.
Seperti obat penghilang nyeri ibu-ibu yang melahirkan, korban kecelakaan parah, penderita serangan jantung, dan lainnya.
Jenis narkotika ada banyak sekali. Di antaranya sebagai :
- Stimulan
Adalah jenis narkoba yang memacu kerja otak dan meningkatkan aktivitas tubuh orang menjadi gembira dan aktivitas meningkat. Contohnya adalah Sabu-Sabu, Ekstasi, Cocaine.
- Depresan
Adalah sejenis narkoba yang menghambat kerja otak dan memperlambat aktivitas tubuh orang menjadi mengantuk, tenang, rasa nyeri dan stres menghilang, tertidur, dan tak sadar.
Contohnya adalah morphin, codein, oxyconthin oxycodone, percoset (roxicet, loricet), thebaine, vicodin (hydrocodone), methadone, suboxone, naltrexone, fentanyl, dan meperidine.
- Halusinogen
Jenis narkoba yang membuat halusinasi dapat mengubah dan menyebabkan distori tentang persepsi, pikiran dan lingkungan. Dan mengakibatkan rasa teror, kekacauan indra (seperti mendengar suara atu melihat warna), paranoid (seperti dikejar-kejar orang), serta meningkatkan resiko gangguan mental.
Contohnya adalah ganja, psilobin, atau jamur jenis tertentu.
Sesi kedua oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, Bapak Susanto, SH, MM
Sesi materi kedua ini tentang Kebijakan dan Strategi P4GN. Tentunya nanti akan lebih detil dijelaskan tentang pengguna narkoba dan permasalahan yang muncul.
Indonesia menjadi pasar terbesar di tingkat kawasan ASEAN untuk kebutuhan amphetamine type stimulan khususnya sabu jenis kristal.
Peredaran narkotika di Indonesia ini tak lepas dari peran importir. Kenyataannya ada 11 negara yang menjadikan Indonesia sebagai tujuan ekspor mereka.
Di Tiongkok ada provinsi khusus yang memiliki pabrik dengan produksi narkotika. Mereka berproduksi secara legal. Aturan di sana boleh memproduksi narkotika asal tidak untuk pasar lokal, namun dijual di luar negri.
Indonesia menjadi pasar yang diinginkan oleh negara pemasok narkotika.
Fakta Permasalahan Narkotika di Indonesia adalah :
- 80% pengiriman narkoba ke Indonesia melalui jalur perairan
- GEmbong narkotika yang berada dalam lapas masih mengendalikan jaringan peredaran gelap narkotika.
- Modus operandi yang digunakan selalu berubah-ubah.
- Bisnis narkoba menghasilkan uang yang cukup besar, sehingga dengan mudah bisa untuk mempengaruhi oknum penegak hukum. Namun tetap ada penegakan hukum bila tertangkap. Salah satu contoh penegak hukum yang melanggar adalah mantan Kepala Lapas Purworejo. Dan seluruh kekayaannya disita negara dan dimiskinkan.
- Hukuman mati tidk dilaksanakan secara konsisten. Salah satunya adalah karena beberapa alasan seperti campur tangan dari berbagai pihak. Namun sampai sekarang aturan hukuman mati untuk terpidana narkotika tetap ada.
Kebanyakan pengguna mengenal narkotika pertama kali adalah dari bujukan, rayuan, dan paksaan. Dari tawaran teman atau saudara. Jarang banget mendapat bujukan atau rayuan dari orang asing.
FYI, harga narkotika di Indonesia itu tertinggi bila dibandingan dengan negara lain. Karena itu Indonesia menjadi pasar terbesar bagi narkotika.
Badan Narkotika Nasional Propinsi Jawa Tengah mencanangkan P4GN. P4GN adalah kependekan dari Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor sera bahan adiktif untuk tembakau dan alkoho.
Prinsip P4GN adalah Bersinergitas, berkesinambungan, dan berkeseimbangan untuk mencegah peredaran narkotika. Juga memberantas pengedar narkotika.
Sebagai ibu rumah tangga, kita pun bisa melakukan pencegahan. Ada cerita dari Bapak Susanto tentang kisah pilu seorang ibu. Tadinya dia membersihkan kamar anaknya dan menemukan alat untuk menghisap narkotika.
Saat ditanya, jawaban anaknya adalah benda itu merupakan peralatan untuk bersihin kamar.
Tahu nggak, tak lama berselang anak ini meninggal karena over dosis. Baru lah ibunya tahu kalo alat yang dimaksud dulu itu Bong. Alat untuk menghisap sabu-sabu.
Jadi, deteksi anak-anak kita, jangan takut dengan kemarahan mereka. Kalo tidak mengerti perlengkapan untuk menghisap narkotika, paling enggak perhatikan ciri-ciri pengguna.
Periksa perilakunya yang gampang marah atau tersinggung.
Ciri-ciri fisik pecandu narkotika :
- Pengonsumsi Sabu : kerusakan pada rongga mulut, ada garis hitam di kelopak mata bawah.
- Pengonsumsi Ganja : sesaat setelah mengonsumsi ganja, mata jadi merah.
- Pecandu ekstasi : ada garis hitam di kelopak mata bagian hitam.
Di samping ciri seperti di atas, terjadi penuaan dini, kerusakan fisik tubuh, dan mentalnya menjadi oon.
Ada kisah lagi, tentang orang tua yang takut menghardik anaknya yang ketahuan pecandu narkotika. Mereka menelpon pihak BNNP Jateng. Meminta pihak BNNP Jateng menangkap anaknya.
Jangan takut meminta tolong BNNP Jateng atau di daerah-daerah lainnya. Karena kalo pecandu yang tertangkap, bentuk hukumannya adalah direhabilitasi. Kalo pengedar tentunya hukuman penjara.
Nah, kalo pengedar yang juga pecandu, gimana dong?
Bila pecandu dan pengedar, tetap akan direhabilitasi. Namun rehabilitasi dilakukan di penjara selama masa hukuman berlangsung.
Penyalahgunaan narkoba terjadi karena, kurangnya pemahaman, ada kesempatan, adanya niat, lemahnya iman, dan lainnya.
Sudah selayaknya apabila kita yang mengerti betapa jahatnya narkotika ini merusak bangsa, menjadi warga yang ikut mencegah meningkatnya peredaran yang lebih luas.
Karena kita tak ingin negara ini mengalami peningkatan jumlah korban narkotika. Kita tak ingin negara mengeluarkan dana yang banyak untuk narkotika. Tanggung jawab kita sebagai warga negara ikut serta melakukan gerakan STOP NARKOBA. Setuju kaaan, Sahabat? Wassalamualaikum.
Kebanyakan pengguna mengenal narkotika pertama kali adalah dari bujukan, rayuan, dan paksaan. Dari tawaran teman atau saudara. Jarang banget mendapat bujukan atau rayuan dari orang asing.
FYI, harga narkotika di Indonesia itu tertinggi bila dibandingan dengan negara lain. Karena itu Indonesia menjadi pasar terbesar bagi narkotika.
Badan Narkotika Nasional Propinsi Jawa Tengah mencanangkan P4GN. P4GN adalah kependekan dari Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran gelap Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor sera bahan adiktif untuk tembakau dan alkoho.
Prinsip P4GN adalah Bersinergitas, berkesinambungan, dan berkeseimbangan untuk mencegah peredaran narkotika. Juga memberantas pengedar narkotika.
Sebagai ibu rumah tangga, kita pun bisa melakukan pencegahan. Ada cerita dari Bapak Susanto tentang kisah pilu seorang ibu. Tadinya dia membersihkan kamar anaknya dan menemukan alat untuk menghisap narkotika.
Saat ditanya, jawaban anaknya adalah benda itu merupakan peralatan untuk bersihin kamar.
Tahu nggak, tak lama berselang anak ini meninggal karena over dosis. Baru lah ibunya tahu kalo alat yang dimaksud dulu itu Bong. Alat untuk menghisap sabu-sabu.
Jadi, deteksi anak-anak kita, jangan takut dengan kemarahan mereka. Kalo tidak mengerti perlengkapan untuk menghisap narkotika, paling enggak perhatikan ciri-ciri pengguna.
Periksa perilakunya yang gampang marah atau tersinggung.
Ciri-ciri fisik pecandu narkotika :
- Pengonsumsi Sabu : kerusakan pada rongga mulut, ada garis hitam di kelopak mata bawah.
- Pengonsumsi Ganja : sesaat setelah mengonsumsi ganja, mata jadi merah.
- Pecandu ekstasi : ada garis hitam di kelopak mata bagian hitam.
Di samping ciri seperti di atas, terjadi penuaan dini, kerusakan fisik tubuh, dan mentalnya menjadi oon.
Ada kisah lagi, tentang orang tua yang takut menghardik anaknya yang ketahuan pecandu narkotika. Mereka menelpon pihak BNNP Jateng. Meminta pihak BNNP Jateng menangkap anaknya.
Jangan takut meminta tolong BNNP Jateng atau di daerah-daerah lainnya. Karena kalo pecandu yang tertangkap, bentuk hukumannya adalah direhabilitasi. Kalo pengedar tentunya hukuman penjara.
Nah, kalo pengedar yang juga pecandu, gimana dong?
Bila pecandu dan pengedar, tetap akan direhabilitasi. Namun rehabilitasi dilakukan di penjara selama masa hukuman berlangsung.
Penyalahgunaan narkoba terjadi karena, kurangnya pemahaman, ada kesempatan, adanya niat, lemahnya iman, dan lainnya.
Peserta terpilih yang janji akan menyosialisasikan pencegahan peredaran narkoba pada lingkungan dan teman komunitas |
Sudah selayaknya apabila kita yang mengerti betapa jahatnya narkotika ini merusak bangsa, menjadi warga yang ikut mencegah meningkatnya peredaran yang lebih luas.
Picture by Ika Puspita |
Wah Semarang jadi kota peredaran narkoba tertinggi kedua ya mbak. Ngeri banget. Harus menguatkan anak dari dalam rumah ya mbak, biar nggak Ada keinginan coba-coba barang Haram itu.
BalasHapusTernyata daerah kecil gitu juga dah masuk narkoba ya mbak. Musti lebih waspada lagi. Lengkap sekali ulasannya. Banyak yg baru kurahu. Tengkyu ya mbak😉
BalasHapusSays no to drug, karena narkoba itu merugikan banget, karena tak ada faedahnya sama sekali, dan betul dulu pernah jadi guru dan dosen juga memberi wawasan kepada siswa agar menjauhi narkoba :)
BalasHapusNgeri ya, Mbak. Semoga keluarga kita selalu dilindungi Allah
BalasHapusSuka informasinya... Say no to drugs!!
BalasHapusTambahan info bund, kalo berpergian di luar negeri hati2, jangan mau2 aja dititipi barang ga jelas oleh orang yang gak dikenal. Isu yang baru minggu lalu sempat viral, 6 orang ditangkap petugas bandara karena di pegangan koper titipan yg mereka bawa ditemukan narkoba, mereka gak tau apa2 gak tau kalo ada narkobanya tapi tetep ditangkap karena terbukti mereka yg bawa barang.
BalasHapusSemoga kita sekeluarga selalu dilindungi dan dijauhkan dari barang2 tsb. Amin :)
Iya nih kalo kaya gini serem ya. Dijebak namanya
HapusPeredaran narkoba memang makin mengerikan yaa.. Yg berhasil ketangkap aja banyak banget, yg nggak ketauan pasti jumlahnya lebih luar biasa lagi. Semoga anak2 kita selalu dilindungi dari jahatnya narkoba ini yaa mba :)
BalasHapusNgeri banget yaaa kamufkase narkoba jaman skrg, yg bentuk lipstick, sampe permen utk nyasar anak2. Semoga dg gencarnya gerakan anti narkoba gini makin banyak yg aware
BalasHapusternyata jenis2 narkoba byk banget ya mbak..jd nambah ilmu nih.narkoba susah dibrantas ya.smoga makin banyak org yg sadar ttg bahaya narkoba
BalasHapusSalah satu hal yang paling saya takutkan memang kalau anak saya mengkonsumsi narkoba. Duh! Semoga jangan sampai, deh
BalasHapusNgeri banget ya narkoba ini, jenisnya makin beragam dan kayanya udh beredar di semua kalangan. Semoga anak2 kita terhindar dari narkoba
BalasHapusSerius mba ada di listik juga? Duh ini sih bener-bener sudah darurat ya penyebaran narkobanya. Semoga seringnya acara sosalisaai gini bisa mengurangi pengguna narkoba karena tahu dampak dan bahaya narkoba
BalasHapusWa'alaikumusalam ... duh, duh, ngeri bacanya. Semoga anak-anak dan keluarga kita dilindungi dari narkoba, aamiin.
BalasHapusharus selalu waspada ya terhadap narkoba ini. Karena cara membasminya benar2 harus dari akarnya. sedangkan akarnya susah untuk di cabut (mafianya).
BalasHapuskita hanya bisa melindungi keluarga dan anak2 dari bahaya narkoba ini :)
Selain korupsi, narkoba pun harus ditunta, sy mendukung bngt aksi BNNP mdh2an dpt menumpas pengguna narkoba. Narkoba jls2 sngt merusak trlbh moral pemuda2, mdh2 polisi bsa d ajak krjadama dn tdk ad lagi grakan lain oleh oknum2 tertentu
BalasHapusBanyak jalan menuju kejahatan, lihat di berita tv sabu-sabu aja diselundupkan dimaaukan ke gagang/pegangan koper... Ya ampun semoga anak-anak bangsa ini dilindungi ya
BalasHapusDuh serem, ya kalo jumlah penderita karena narkoba bertambah terus :(
BalasHapusHarus banyak ajang edukasi kayak ini. Masuk ke sekolah2 juga
Seru nih acaranya untuk membuat kita sadar bahaya dan efek dari narkoba. Dulu pas masih SMK, aku pernah ikut acara kayak gini juga.
BalasHapusDuuh, permasalahan narkoba ini nih, masih jadi pr kita bersama ya. Kita selaku orangtua dan juga masyarakat mesti peduli mengenai hal ini.
BalasHapusJadi keinget mantan mahasiswa saya yang ngaku kejeblos di narkoba. Yanh saya ngeri tu pas dia cerita kalo narkoba tu bakal susah banget dihapus karena jaringannya sampai ke polisi dan orang wakil rakyat.
BalasHapusNarkoba ini semacam perang dunia baru ya saat ini. Sekarang perang bukan lagi dg senjata tapi dg merusak manusianya
BalasHapusBaca ini, saya jadi ingat sama agenda PKL ku dulu waktu S1 di Forensik. Saya bisa lihat narkoba, shabu shabu yang berhasil ditangkap.
BalasHapusLucu memang tuh bentuk narkoba (ada yang berbentuk love dan warna pink) tapi bener bener bikin geram efeknya.
Kita memang harus serius perangi narkoba yang terkutuk karena efeknya yang luar biasa merusak ya mba!
BalasHapusSkr BNN & kepolisian lagi gencar kampanye ke sekolah-sekolah jug auntuk menanggulangi narkoba. anakku juga cerita kalau ada kunjungan ke sekolahnya
BalasHapusNgomongin soal narkoba memang gak pernah ada habisnya. Rasanya akan selalu ada ya sampe akhir zaman. Dan ngomongin narkoba selalu bikin miris dan sedih. Dari makin banyaknya pemakai hingga dampaknya. Semoga program2 seperti ini akan terus dilakukan. Supaya narkoba dan penggunanya semakin berkurang. :(
BalasHapusNgeri banget ya kalaj ngomongin narkoba dan ga nyangka nama2 daerah diatas itu rawan narkoba banget. Semoga aja ya secepatnya Indonesia bebas narkoba.
BalasHapusTetangga sepupuku di Sukabumi bulan lalu meninggal OD padahal usianya baru 14 tahun, geulis huhu..
BalasHapusNgeri ya bu, semoga keluarga kita djauhkan dr godaan narkoba.
BalasHapusMenanti hukuman mati selanjutnya kepada para bandar narkoba, karena dulu cuma pas jokowi diangkat jadi presiden ya. Padahal peredaran narkoba di dalam lapas itu cukup masif.
BalasHapusKomplit mbak..btw aku baru tahu istilah Adu Banteng itu. Di kampungku hampir semua remaja laki-laki terpapar narkoba, sedih aku kalau lihat kampung ku :(
BalasHapusMudah2an narkoba di Indonesia bisa diberantas sampai bersih ya. Optimis aja. Sembari itu banyak2 berdoa semoga kita dan keluarga kita terhindar dari narkoba
BalasHapusYa ampun, masa sampe ada narkoba dalam lipstick ckckck. Parah banget. Makanya saya setuju kalau ada hukuman keras untuk pengedar. Kalau ga begiu ga kapok2 :/
BalasHapusNarkoba ini memang susaah banget dibrantas, sampai aparat, dalam penjara aja bisa bebas narkoba. Harus benar-benar komit aparat-masyarakat-pemerintah klo mau brantas narkoba. Sebagai ibu aku gemasss
BalasHapusBerisi dan informatif banget acaranya. Beruntung bisa ikut serta juga. Narkoba sekarang udah banyak variasinya dan sindikatnya bermacam-macam, perlu banget info seputar perkembangan dan pencegahan peredarannya.
BalasHapusBerisi dan informatif banget acaranya. Beruntung bisa ikut serta juga. Narkoba sekarang udah banyak variasinya dan sindikatnya bermacam-macam, perlu banget info seputar perkembangan dan pencegahan peredarannya.
BalasHapusAkutu selalu stok sebuah merk permen di rumah.
BalasHapusKalau aku ga makan permen itu efeknya rada lemes.
Kira-kira si permen ini teh ada narkobanya ga yaa...?
Hiiks~
Jadi mendadak inget permen kesayangan ku.
AKu sampai wanti2 Thifa kalo ada yang ngasih2 orang ga dikenal jangan dimakan. Serem ya..
BalasHapusMakasih infonya mb wati. Fyi sharing aja wkt aku magang ada pengedar yg itu obatnya tertulis made in Semarang. Jd tambah sedih huhubu
BalasHapusMakin parah aja sih ini ya narkoba.
BalasHapusBtw mba, aku baca2 berita ada lagi yg bisa bikin "nge-fly" selain narkoba, minum rebusan pembalut yg pakai gel :'(
Bacanya aja, mrinding. Semoga kita, keluarga dan keturunan kita bisa jauh-jauh dari masalah narkoba ya mba.
BalasHapus