Menginap Nyaman di Hotel Puri Asri, Resort Terbaik di Kota Magelang

Assalamualaikum Sahabat. Sudah pernah nginap di Hotel Puri Asri di Magelang? Hati-hati loh, ntar jadi susah move on. Atau malah kayak saya, jadi enggan pulang. Semua itu karena pengalaman yang menyenangkan selama menginap di Hotel Puri Asri.

Saat ada ajakan merayakan hari ulang tahun Kemerdekaan RI yang ke 73, di Hotel Puri Asri, saya langsung antusias. Apalagi ketika rundown acara selama nginap ada upacara bendera di tepi sungai Progo.


Kapan lagi coba upacara bendera di tepi sungai? Berasa seperti kembali ke jaman revolusi. Upacara di tempat yang terpencil, di tepi sungai, menghindari musuh demi mempertahankan kemerdekaan negeri ini. *Tsaaahhhh.

Udah menghayal tingkat akut, namun ternyata kami hidup di abad 21.

Oiya, rencananya pengalaman selama menginap di Hotel Puri Asri akan saya tulis dalam dua artikel terpisah. Agar kalian lebih fokus untuk meresapi tiap peristiwa yang saya dan teman-teman blogger alami.

Puri Asri, Resort Berkelas di Keheningan Alam

Saya berangkat dari kota Semarang sekitar pukul 12.10 wib. Saya numpang mobilnya Muna ama keluarga. Agak telat dari janjiannya, karena saya nunggu yang antar ke rumah Muna.

Bersama mba Ika, dan keluarga Muna, kami sempat mampir ngisi perut karena kepala udah kliyengan.

Tiba di lobi hotel Puri Asri, rombongan teman-teman blogger sebagian nunggu yang lainnya. Dari lobi ini kami diantar naik shuttle car ke kamar karena lokasi hotel ini luaaaas, sekitar 22 ha. Bayangkan kalo kalian jalan kaki, nyampe kamar tinggal bobok syahdu.

Shuttle car ini juga menjadi alat transportasi kalo kalian nginap di Puri Asri yang ingin mengelilingi seluruh lokasi hotel. Tapi mesti ijin dulu saat check in agar udah disiapkan dulu oleh pihak hotel.

Kemarin saya naik shuttle car mengelilingi seluruh lokasi hotel. Belum juga nyampe di lokasi kamar saya, pemandangan seluruh area hotel sukses bikin saya berdecak kagum.

Meski hotel bintang lima, Puri Asri tetap mempertahankan kondisi asli alam huniannya. Kontur tanah yang berbeda ketinggian justru menjadi pemikat dengan menempatkan kamar-kamar dalam satu kompleks tertentu.

Tiap kompleks kamar hunian dihubungkan oleh anak tangga serta jalanan beraspal dengan diselingi taman-taman kecil. Ada taman dengan kolam dan air terjun buatan dengan gemericik suara air yang menentramkan hati. Saya tak ketinggalan pose syantik di sini.

Saya dan teman-teman blogger sempat pula melihat beberapa kamar dengan tipe royal suite dan Penthouse. Suweeeer ... kamar serta fasilitas di dalamnya bikin mupeng nginap bareng paksuami. Xixixii.

Honeymoon di Royal Suite atau Penthouse

Meski bisa disebut kamar honeymoon dengan melihat fasilitas pendukung, bukan berarti yang single nggak bisa menikmati Royal Suite.

Bagi yang menghendaki staycation dengan privasi tingkat super, bisa booking Royal Suite. Tapi lebih asik lagi bagi pasangan yang ingin honeymoon. Entah honeymoon pertama atau yang kedua, ketiga, or silahkan deh yang keberapa pun.

Akses kamar dengan pagar privat, swiming pool, bathtub yang romantis, uhhhh berasa jadi putri kerajaan kalo nginap di sini. Tamu yang menginap akan merasakan sensasi bertandang di rumah para raja. Aroma wangi bunga yang diletakkan dan ditata di beberapa tempat, memanjakan indra penglihatan dan penciuman.

Bagi keluarga yang ingin menikmati acara weekend seru tanpa diganggu pekerjaan, bisa memilih Penthouse. 

Satu village dengan dua kamar dan fasilitas swiming pool. Meski bisa digunakan untuk nginap bersama, namun tidak diperkenankan mengadakan privat party di teras. Puri Asri menyediakan beberapa pilihan lokasi untuk privat party.

Sajian Menu Istimewa Bagi Tamu di Puri Asri

Setelah puas berkeliling, saya dan mba Ika menuju kamar tempat kami menginap. Lokasinya berbeda dengan teman-teman lain yang berada di Anyelir. Kami mendapatkan kamar di Alamanda. 

Namun tipe kamarnya sama, yaitu New Deluxe room. Dengan fasilitas kamar mandi, lemari dan brankas, meja serta kulkas di dalam lemari di bawahnya, TV, pendingin udara, serta compliment yang menyenangkan. Yaitu Sekeranjang kecil berisi buah-buahan, 2 botol air mineral, dan cemilan kripik singkong yang renyah.

Setelah mandi dan ganti baju, kami pun siap mengikuti Dinner Food  Apung Chinese Resto. Ceritanya ide dari resto apung ini terinspirasi dari lokasi aslinya di negeri Ginseng. Restoran di Puri Asri ini juga dibangun dengan dikelilingi taman dan kolam teratai. Cocok nih kalo pengen dinner romantis bersama pasangan sejiwa. 


Dinner yang mengesankan karena tak sekedar mencicipi hidangan istimewa. Dinner yang istimewa karena bersamaan dengan malam tirakatan menjelang 17 Agustus. Kalo biasanya saya menikmati malam tirakatan di komplek perumahan. Malam itu kami tirakatan dalam bentuk menyanyikan lagu-lagu tema perjuangan.

Dimulai dari lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya. Juga lagu-lagu  nasional seperti Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, Tanah Airku, berkumandang serentak. 

Suara yang menjiwai dan penuh semangat, seiring lantunan lagu-lagu sukses bikin merinding. Mampu menyentuh rasa rindu akan kebhinekaan, kerukunan, kesetiaan pada ibu pertiwi. Belum lagi ada pembacaan puisi yang berjudul Untukmu Indonesiaku. Benar-benar terbangun suasana yang membangkitkan semangat cinta tanah air tanpa pamrih.

Dari Puri Asri yang menemani kami malam itu ada Kak Yudha yang ramah banget. Juga Kak Bimo, Captain di Resto Pringgondani yang senang bercanda.
  

Dinner santai sambil dengerin live music makin enjoy. Soup menjadi pembuka dinner berupa Szechuan Soup. Indera perasa saya segera akrab dengan sayuran yang diasinkan, yaitu sawi asin. Kalo biasanya sawi asin menjadi cemilan di kala malas makan, atau saya bikin sup bening dengan bumbu bawang putih dan jahe geprek.

Kali ini sawi asin dimasak bersama jamur, tofu, dengan kecap ikan. Rasa kuat dari keasaman sawi menjadi penggugah selera makan malam itu. Bumbunya juga ada tabasco, cuka hitam, kecap ikoman, yang bikin kuahnya terasa segar.

Menu utamanya disajikan setelah kami menghabiskan isi mangkuk soup. Deretan menu penggugah selera beriringan disajikan. Dimulai dari Pandan Chicken, Pak Coy Tofu Sitake, Singaporean Prawn Curry, Oriental Fried Rice, Beef Cinto, dan Hongkong Roasted Duck.

Ahhh saya nggak bisa menjelaskan detil satu persatu. Yang jelas sih favorit saya adalah Singaporean Prawn Curry. Yaitu Udang yang dimasak dengan rempah dan terasa banget rasa bumbu kare. 

Oiya, satu lagi favorit saya yaitu Hongkong Roasted Duck. Kulit Bebeknya yang garing nggak terasa lemaknya. Bumbunya meresap ke dalam daging, jadi kalo nggak dicocol di sausnya pun tetap terasa enak. Ada dua saus pendamping dengan rasa manis dan masam. 

Meski saya pun juga suka Pak Coy Tofu Sitake, dengan sayur yang masih crunchy dan segar. Menu lainnya pun tak kalah cita rasanya.

Makanan penutup malam itu adalah Mango Pudding dan Vanila Puding. Mango Puding nya seger banget. Cocok menjadi makanan penutup. Yang Vanila Puding juga nggak bikin bosen karena ada buah leci di bagian bawah. 

Suasana malam makin gayeng karena nyaris teman-teman mengisinya dengan nyanyi tiada henti.

Nyaris pukul sepuluh malam kami baru beranjak pulang ke kamar. Mau bobok tapi ngobrol asyik dulu bareng teman sekamar. Mumpung staycation bareng teman, sayang banget kalo bobok gasik. Hihiii.

Pokoknya kemarin tuh kami menginap nyaman banget di Hotel Puri Asri. Krasan dan jadi malas pulang ke rumah. Hahahhaa.

Artikelnya nanti saya tulis kelanjutannya dengan cerita tentang upacara bendera di tepi Sungai Progo dan Rafting seru yaa. Tungguin yaak. Wassalamualaikum.