Assalamualaikum Sahabat. Pesona Menakjubkan Air Terjun Jumog di Karanganyar Jawa Tengah ini sayang banget kalo kalian lewatkan. Tempat yang sejuk karena terletak di lereng gunung, bikin betah dan males pulang.
Apalagi banyak kesenangan yang bisa kalian dapatkan bila berkunjung ke Air Terjun Jumog. Nggak hanya berbasah-basahan di bawah derasnya air terjun. Namun juga ada banyak spot selfie atau welfie yang bisa kalian jumpai. Yang asik lagi adalah bisa bermian air sampai mandi di sungai kecil yang airnya jernih banget.
Ahhh ... saya jadi pengen balik ke lokasi air terjun yang kece banget. Kata warga setempat, Air Terjun Jumog ini dulunya sempat mendapat julukan The Lost Paradise. Surga yang hilang.
Hmm, pantas aja diberikan nama tersebut. Karena Air Terjun Jumog memang saaaangat cantik. Dengan air terjun yang ketinggiannya katanya mencapai 25 meter. Begitu curahan air jatuh ke bawah, menjadi hempasan yang memercik ke sekelilingnya.
Dan dulunya air terjun ini memang terletak di antara lebatnya hutan. Karena memang lokasi aslinya dulu tersembunyi dan susah diakses. Warga lokal yang mengupayakan lokasi air terjun menjadi sangat mudah diakses. Agar makin banyak pengunjung yang datang dan kini makin ngehits. Tak kalah dengan Grojogan Sewu yang ada di Tawangmangu.
Sering juga disebut air terjun kembar |
Nah, ceritanya nih ada dua jalur yang bisa kalian pilih untuk menuju tempat wisata yang mulai hits banget ini. Kemarin suami udah memilih jalur atas dan sempat parkir di salah satu rumah penduduk.
"Mas, kalo parkir di sini, jauh nggak jalan menuju air terjun?" tanya suami.
"Jauh Pak. Mending pilih jalur satunya lagi, yang bawah. Lebih dekat,"
Wah, baik hati bener ya si mas. Kalo dia bohong bisa aja tuh demi dapat duit parkir. Tapi si mas nggak mau membohongi pengunjung dari luar kota. Dia malah menganjurkan kami memilih jalur bawah yang lebih ramah di kaki bagi pra manula, hihiii.
Oiya, saat pulang saya pun tahu, jalur yang kami hindari memang berbeda treknya. Gambar di bawah ini menunjukkan jalur yang lebih jauh. Pengunjung pulangnya mesti trekking ke atas dan jaraknya lebih dari 300 meter.
Oiya, saat pulang saya pun tahu, jalur yang kami hindari memang berbeda treknya. Gambar di bawah ini menunjukkan jalur yang lebih jauh. Pengunjung pulangnya mesti trekking ke atas dan jaraknya lebih dari 300 meter.
So, kami pun putar kemudi. Setelah mengucapkan terima kasih, suami pun mengarahkan kemudi ke jalur yang menuju daerah bawah. Jalur yang sudah terlihat bersahabat dan lebih menyenangkan. Di sepanjang jalan terlihat ada dua tawaran tempat wisata yang kayaknya seru. Seperti Tubing River dan satu lagi adalah tempat selfie. Duuuhh, saya kok lupa nyatet namanya, hihii.
Tapi saya dan suami khusus hari ini pengennya cuma menjelajahi Air Terjun Jumog sama Kebun Teh Kemuning.
Jalan menuju lokasi parkir udah diaspal. Meski sebagian jalan menuju lokasi, terutama yang bagian parkir udah gak terlihat lagi aspalnya. Namun lokasi jalanya terlihat rapi dengan mempertahankan keasrian alam. Di satu sisi jalan bersebelahan dengan aliran sungai yang jernih. Suara gemericik air yang mengalir, bikin hati terasa damai. Betah banget deh tinggal di sini. Dan kemarin malah sempat lihat lokasi tanah dijual, hahahaa. Siapa tahu jodoh punya rumah di sini, aamiin.
Tempat parkir di lokasi wisata air terjun cukup luas. Untuk parkir bus juga bisa. Suami sih pilih parkir dekat lokasi gerbang masuk, tempat jualan tiket. Dari pintu masuk pun udah terdengar suara gemericik air. Jadi makin penasaran deh, masih jauh kah air terjun tujuan kami?
Tenaaang ... waktu ada pengunjung tanya jarak lokasi ke air terjun, dijawab udah deket sama yang jualan dekat pintu masuk.
Yuk ah jalan lagi, nggak usah nanya-nanya masih jauh atau dekat.
Sebenarnya kalo kalian jalan kaki dengan disuguhi pemandangan yang kece, jarak jauh pun nggak bakal terasa. Apalagi kalo jalan bareng orang yang disayang. *eaaa
Yang pasti sih saya senang karena harga tiket masuk muraaah. Cuma lima ribu rupiah per orang. Akhirnya impian saya ingin mengunjungi tempat wisata Air Terjun Jumog terwujud.
Memasuki pintu gerbang, mata saya udah bertemu dengan satu rak yang berisi kemasan teh kering khas Kemuning. Waaah, jadi pengen ngeteh, hihiii.
Deretan kiri terdapat lapak penjual jajanan yang siap menyambut pengunjung. Terutama yang lapar karena mesti kuat jalan jauh sampai lokasi air terjun. Sementara di kanan saya, terdapat aliran sungai yang bikin mata makin sehat. Apalagi setelah itu, sejauh mata memandang adalah pepohonan hijau. Vitamin untuk penglihatan mata para pengunjung.
Yang mengagetkan adalah adanya kolam renang untuk anak-anak. Sayang banget nih anak-anak kami nggak ikut dalam wisata kali ini.
Kolam renang di lokasi wisata ini juga kece. Ada anak sungai yang bersih, sepertinya menjadi muara dari aliran air terjun di bagian atas. Terdapat beberapa anak tangga yang memudahkan pengunjung turun ke sungai. Suami nggak mau ketinggalan narsis di aliran air sungai yang jernih.
Dari lokasi kolam renang yang pagi itu belum begitu diramaikan oleh anak-anak, kami melanjutkan perjalanan ke bagian atas. Ada dua sisi jalan yang bisa disusuri oleh pengunjung. Masing-masing jalan memiliki sisi keunikan yang berbeda untuk spot foto pengunjung. Saya aja sampai bingung mau foto di beberapa jalur yang sebelah kanan atau kiri, hahahaa.
Sebenarnya sih nggak perlu bingung kayak saya. Bisa juga kalian atur, berangkat lewat jalur kiri. Kalian bisa turun ke sungai yang ada di sisi bawah kolam renang. Nanti pulangnya ambil jalur yang satunya. Dengan spot foto yang tak kalah banyaknya.
Dan juga perlu kalian tahu, dua jalur ini bakalan bertemu di satu jembatan. Nah, ini salah satu spot foto yang jangan sampai kalian lewatkan. Bagian dari posisi jembatan ini menjadi spot foto favorit. Duduk atau berdiri, dengan membelakangi lokasi air terjun bisa jadi pilihan pengunjung foto selfie ataupun welfie.
Asiknya sih kalo lokasi air terjun nggak banyak pengunjung, jadi lebih atraktif. Sambil duduk di pagar jembatan, hasil foto biasanya cantik. Cuma sayang saat saya foto, mentari sedang bersinar terik. Baru juga pukul 11, sayang banget fotonya jadi kurang menarik. Trus banyak pengunjung juga. Ya udah lah, namanya juga tempat wisata yang mulai ngehits banget. Masa iya mau dinikmati sendiri, hahaha.
Beranjak lebih jauh ke tempat yang lebih tinggi, saya ingin sekali foto di dekat air terjun. Jalan mendekat ke lokasi cukup sulit dijangkau. Agak licin dan banyak orang yang menghalangi jalan. Mereka jarang memilih foto di batu yang dekat dengan air terjun. Takut basah sih kalo saya lihat.
Bahkan suami pun mencegah keinginan saya. Tapi saya penasaran banget, pengen menikmati hujan dari air terjun.
"Ntar basah bajumu,"
"Gak apa, kan ada baju simpanan di mobil," ucap saya sambil memilih jalan termudah menuju batu besar yang membatasi pengunjung dengan kolam.
Untuk mencapai lokasi foto terdekat dengan air terjun, saya mesti melangkah dengan hati-hati. Bebatuan licin yang terus menerus kena curahan air, bikin pengunjung bisa terpeleset.
Namun usaha memang bakal membuahkan hasil yang terbaik. Mencapai posisi terkece di depan air terjun, mampu membangkitkan kesenenangan tersendiri. Berdiri mapun duduk, terkena percikan air, berasa vitamin alami merasuki tubuh dan jiwa. Air pun menembus pakaian yang saya kenakan. Seger bangeeet. Nggak sia-sia deh berjalan hingga mendekati air terjun.
Bayangkan kesegaran air dingin yang menyentuh tubuh kalian. Saya sampai enggan pindah dari posisi. Dari depan air terjun Jumog, pandangan saya luas mencapai seluruh lokasi jalan menuju kesini. Tapi karena mesti bergantian foto bagi yang ingin punya setting kece, saya pun memindahkan kaki.
Lokasi Ngemil Yang Kece di Tepi Sungai
Berjalan menyusuri jalur pulang, saya sudah mentapkan langkah ingin mampir di sisi sungai. Ada beberapa piihan tempat makan yang menyediakan meja dengan model lesehan di pinggir sungai.
Memesan salah satu menu dari deretan warung yang menyajikan berbagai masakan, jadi pilihan kami siang itu. Tapi karena kami masih merasa kenyang setelah sarapan di kota Solo, suami pun cuma pesan seporsi Sate Ayam.
Menikmati seporsi Sate Ayam dengan segelas jeruk panas, klop bangeeet!
Sate Ayam harganya juga murah, seporsi cuma 10 ribu rupiah. Isinya lontong dengan delapan tusuk sate. Bagi kami yang masih merasa kenyang dengan sarapan pagi, seporsi bisa dihabiskan berdua. Cuma Jeruk Panasnya aja yang nambah segelas lagi. Seporsi Sate Ayam dengan dua gelas wedang Jeruk cukup bayar 16 ribu rupiah. Kenyang dan bikin hepi karena murah.
Apalagi kami menikmati makan siang di tepi sungai jernih yang mengalir deras. Kaki jadi pengen nyelup. Merasakan dinginnya air sungai yang berasal dari aliran air terjun. Dan lama-lama, saya nggak kuat menahan godaan. Akhirnya saya pun nyebur meski cuma berjalan-jalan di sungai. Nggak pengen mandi atau sekedar berandam di dasar sungai. Malas aja nantinya keluar dari sungai, pakaian basah dan berjalan sampai ke mobil.
Nanti deh next time mandi berendam seperti anak-anak dan pengunjung lainnya. Ngiri juga lihat keasikan mereka bermain air sampai tiduran segala di sungai. Sampai seluruh tubuh basah tapi puas dan bahagia pastinya, hehee.
Karena udah puas menikmati kecantikan air terjun, suasana lokasi yang bikin damai di hati, dan perut pun kenyang, kami memilih segera melanjutkan perjalanan.
Pilih Oleh-Oleh Untuk Orang Tersayang
Rencananya pengen jalan-jalan ke Kebun Teh. Tapi waktu sampai di tempat parkir, saya malah belanja oleh-oleh buat keluarga di rumah.
Ada deretan penjual produk khas lokal yang harganya murah. Dan saya bertemu dengan seorang ibu yang menjual krupuk rambak. Murah loh, sebungkus cuma 10 ribu.
Saya borong 12 bungkus untuk oleh-oleh tetangga. Kebiasaan yang sesekali saya ikuti kalo ada duit bekal dan menemukan produk lokal yang khas. Dan saya nggak nyesel membeli 12 bungkus krupuk rambak untuk dibagikan pada tetangga. Lumayan lah, gantian ngasih oleh-oleh karena sering juga dapat dari tetangga.
Selain krupuk rambak, saya juga membeli ketela dan kripik ketela. Ketelanya rencana mau dikukus untuk cemilan di rumah. Saya emang suka banget ngemil jajanan kuno, hihiii.
Tips Wisata Alam Agar Aman dan Nyaman
- Bawa perlengkapan pakaian yang memadai
Bila berencana akan wisata di air terjun, bawa baju ganti dan handuk. Namun kalo malas bawa ganti bisa juga beli kaos dan celana pendek yang dijual di lokasi. Cuma pakaian dalam aja yang tetap mesti bawa dari rumah.
- Awasi Anak-Anak
Kemarin waktu saya berkunjung ke lokasi air terjun, banyak anak kecil yang bermain tanpa pengawasan orang tua atau dewasa. Mungkin karena anak-anak ini bermain di sungai yang dangkal, jadi pengawasan nggak ketat. Tapi takutnya kalo mereka terjatuh karena batu licin di dalam sungai.
- Amankan Gawai
Nah, ini kejadian yang dialami oleh seorang anak kecil dengan hape untuk foto-foto. Ternyata dia terjatuh ketika akan melangkah dari batu. Hapenya pun masuk ke dalam air sungai. Entah lah apakah rusak atau tidak.
Jadi kalo ingin foto-foto di dalam air, pastikan hape aman di dalam kantong. Nanti ketika posisi kaki udah mantap menapak di dasar sungai, baru siapkan hape untuk foto-foto. Kemarin suami pun begitu. Hape masuk kantong celana. Kemudian ketika udah siap baru dikeluarkan dari kantong.
- Pakai Baju Yang Nyaman
Namanya juga wisata alam. Kenakan baju yang menyerap keringat. Karena untuk mencapai lokasi air terjun, kalian mesti berjalan sejauh 300 meter. Itu pun nggak semuanya jalan datar.
- Kenakan Alas Kaki Yang Nyaman
Jangan pakai highheels kalo pengen berkunjung di air terjun. Udah jalannya naik turun dan tidak rata, bisa aja terjatuh. Mending pilih alas kaki datar, boleh sandal atau sepatu. Lebih baik lagi sepatu model sneaker atau sepatu sandal gunung. Nyaman pakainya, kaki juga nggak mudah lelah.
_________________
Pesona menakjubkan air terjun Jumog di Karanganyar jangan sampai kalian lewatkan. Rencanakan berkunjung kesana bersama sahabat atau keluarga. Kalian bakal bersenang-senang dengan bermain air di sungai yang jernih. Atau duduk santai sambil menikmati sate ayam dan sate kelinci di tepi sungai. Nah, kapan kalian berkunjung ke Air Terjun Jumog? Ajak saya yaa. Wassalamualaikum.
Tapi saya dan suami khusus hari ini pengennya cuma menjelajahi Air Terjun Jumog sama Kebun Teh Kemuning.
Jalan menuju lokasi parkir udah diaspal. Meski sebagian jalan menuju lokasi, terutama yang bagian parkir udah gak terlihat lagi aspalnya. Namun lokasi jalanya terlihat rapi dengan mempertahankan keasrian alam. Di satu sisi jalan bersebelahan dengan aliran sungai yang jernih. Suara gemericik air yang mengalir, bikin hati terasa damai. Betah banget deh tinggal di sini. Dan kemarin malah sempat lihat lokasi tanah dijual, hahahaa. Siapa tahu jodoh punya rumah di sini, aamiin.
Tempat parkir di lokasi wisata air terjun cukup luas. Untuk parkir bus juga bisa. Suami sih pilih parkir dekat lokasi gerbang masuk, tempat jualan tiket. Dari pintu masuk pun udah terdengar suara gemericik air. Jadi makin penasaran deh, masih jauh kah air terjun tujuan kami?
Tenaaang ... waktu ada pengunjung tanya jarak lokasi ke air terjun, dijawab udah deket sama yang jualan dekat pintu masuk.
Yuk ah jalan lagi, nggak usah nanya-nanya masih jauh atau dekat.
Sebenarnya kalo kalian jalan kaki dengan disuguhi pemandangan yang kece, jarak jauh pun nggak bakal terasa. Apalagi kalo jalan bareng orang yang disayang. *eaaa
Yang pasti sih saya senang karena harga tiket masuk muraaah. Cuma lima ribu rupiah per orang. Akhirnya impian saya ingin mengunjungi tempat wisata Air Terjun Jumog terwujud.
Memasuki pintu gerbang, mata saya udah bertemu dengan satu rak yang berisi kemasan teh kering khas Kemuning. Waaah, jadi pengen ngeteh, hihiii.
Deretan kiri terdapat lapak penjual jajanan yang siap menyambut pengunjung. Terutama yang lapar karena mesti kuat jalan jauh sampai lokasi air terjun. Sementara di kanan saya, terdapat aliran sungai yang bikin mata makin sehat. Apalagi setelah itu, sejauh mata memandang adalah pepohonan hijau. Vitamin untuk penglihatan mata para pengunjung.
Yang mengagetkan adalah adanya kolam renang untuk anak-anak. Sayang banget nih anak-anak kami nggak ikut dalam wisata kali ini.
Kolam renang di lokasi wisata ini juga kece. Ada anak sungai yang bersih, sepertinya menjadi muara dari aliran air terjun di bagian atas. Terdapat beberapa anak tangga yang memudahkan pengunjung turun ke sungai. Suami nggak mau ketinggalan narsis di aliran air sungai yang jernih.
Kolam renang dengan anak tangga menuju dasar sungai |
Sebenarnya sih nggak perlu bingung kayak saya. Bisa juga kalian atur, berangkat lewat jalur kiri. Kalian bisa turun ke sungai yang ada di sisi bawah kolam renang. Nanti pulangnya ambil jalur yang satunya. Dengan spot foto yang tak kalah banyaknya.
Dan juga perlu kalian tahu, dua jalur ini bakalan bertemu di satu jembatan. Nah, ini salah satu spot foto yang jangan sampai kalian lewatkan. Bagian dari posisi jembatan ini menjadi spot foto favorit. Duduk atau berdiri, dengan membelakangi lokasi air terjun bisa jadi pilihan pengunjung foto selfie ataupun welfie.
jembatan hits di lokasi Air Terjun Jumog |
Beranjak lebih jauh ke tempat yang lebih tinggi, saya ingin sekali foto di dekat air terjun. Jalan mendekat ke lokasi cukup sulit dijangkau. Agak licin dan banyak orang yang menghalangi jalan. Mereka jarang memilih foto di batu yang dekat dengan air terjun. Takut basah sih kalo saya lihat.
Bahkan suami pun mencegah keinginan saya. Tapi saya penasaran banget, pengen menikmati hujan dari air terjun.
"Ntar basah bajumu,"
"Gak apa, kan ada baju simpanan di mobil," ucap saya sambil memilih jalan termudah menuju batu besar yang membatasi pengunjung dengan kolam.
Untuk mencapai lokasi foto terdekat dengan air terjun, saya mesti melangkah dengan hati-hati. Bebatuan licin yang terus menerus kena curahan air, bikin pengunjung bisa terpeleset.
Namun usaha memang bakal membuahkan hasil yang terbaik. Mencapai posisi terkece di depan air terjun, mampu membangkitkan kesenenangan tersendiri. Berdiri mapun duduk, terkena percikan air, berasa vitamin alami merasuki tubuh dan jiwa. Air pun menembus pakaian yang saya kenakan. Seger bangeeet. Nggak sia-sia deh berjalan hingga mendekati air terjun.
Air terjun Jumog/ Air terjun kembar |
Lokasi Ngemil Yang Kece di Tepi Sungai
Berjalan menyusuri jalur pulang, saya sudah mentapkan langkah ingin mampir di sisi sungai. Ada beberapa piihan tempat makan yang menyediakan meja dengan model lesehan di pinggir sungai.
Memesan salah satu menu dari deretan warung yang menyajikan berbagai masakan, jadi pilihan kami siang itu. Tapi karena kami masih merasa kenyang setelah sarapan di kota Solo, suami pun cuma pesan seporsi Sate Ayam.
Menikmati seporsi Sate Ayam dengan segelas jeruk panas, klop bangeeet!
Sate Ayam harganya juga murah, seporsi cuma 10 ribu rupiah. Isinya lontong dengan delapan tusuk sate. Bagi kami yang masih merasa kenyang dengan sarapan pagi, seporsi bisa dihabiskan berdua. Cuma Jeruk Panasnya aja yang nambah segelas lagi. Seporsi Sate Ayam dengan dua gelas wedang Jeruk cukup bayar 16 ribu rupiah. Kenyang dan bikin hepi karena murah.
Makan sate di pinggir sungai |
Kalian nggak tergoda main air di sungai ini? |
Karena udah puas menikmati kecantikan air terjun, suasana lokasi yang bikin damai di hati, dan perut pun kenyang, kami memilih segera melanjutkan perjalanan.
Pilih Oleh-Oleh Untuk Orang Tersayang
Rencananya pengen jalan-jalan ke Kebun Teh. Tapi waktu sampai di tempat parkir, saya malah belanja oleh-oleh buat keluarga di rumah.
Ada deretan penjual produk khas lokal yang harganya murah. Dan saya bertemu dengan seorang ibu yang menjual krupuk rambak. Murah loh, sebungkus cuma 10 ribu.
Ibu penjual krupuk rambak |
Selain krupuk rambak, saya juga membeli ketela dan kripik ketela. Ketelanya rencana mau dikukus untuk cemilan di rumah. Saya emang suka banget ngemil jajanan kuno, hihiii.
Tips Wisata Alam Agar Aman dan Nyaman
- Bawa perlengkapan pakaian yang memadai
Bila berencana akan wisata di air terjun, bawa baju ganti dan handuk. Namun kalo malas bawa ganti bisa juga beli kaos dan celana pendek yang dijual di lokasi. Cuma pakaian dalam aja yang tetap mesti bawa dari rumah.
- Awasi Anak-Anak
Kemarin waktu saya berkunjung ke lokasi air terjun, banyak anak kecil yang bermain tanpa pengawasan orang tua atau dewasa. Mungkin karena anak-anak ini bermain di sungai yang dangkal, jadi pengawasan nggak ketat. Tapi takutnya kalo mereka terjatuh karena batu licin di dalam sungai.
- Amankan Gawai
Nah, ini kejadian yang dialami oleh seorang anak kecil dengan hape untuk foto-foto. Ternyata dia terjatuh ketika akan melangkah dari batu. Hapenya pun masuk ke dalam air sungai. Entah lah apakah rusak atau tidak.
Jadi kalo ingin foto-foto di dalam air, pastikan hape aman di dalam kantong. Nanti ketika posisi kaki udah mantap menapak di dasar sungai, baru siapkan hape untuk foto-foto. Kemarin suami pun begitu. Hape masuk kantong celana. Kemudian ketika udah siap baru dikeluarkan dari kantong.
- Pakai Baju Yang Nyaman
Namanya juga wisata alam. Kenakan baju yang menyerap keringat. Karena untuk mencapai lokasi air terjun, kalian mesti berjalan sejauh 300 meter. Itu pun nggak semuanya jalan datar.
- Kenakan Alas Kaki Yang Nyaman
Jangan pakai highheels kalo pengen berkunjung di air terjun. Udah jalannya naik turun dan tidak rata, bisa aja terjatuh. Mending pilih alas kaki datar, boleh sandal atau sepatu. Lebih baik lagi sepatu model sneaker atau sepatu sandal gunung. Nyaman pakainya, kaki juga nggak mudah lelah.
_________________
Pesona menakjubkan air terjun Jumog di Karanganyar jangan sampai kalian lewatkan. Rencanakan berkunjung kesana bersama sahabat atau keluarga. Kalian bakal bersenang-senang dengan bermain air di sungai yang jernih. Atau duduk santai sambil menikmati sate ayam dan sate kelinci di tepi sungai. Nah, kapan kalian berkunjung ke Air Terjun Jumog? Ajak saya yaa. Wassalamualaikum.
Udah beberapa x deh aku liat foto air terjun jumog ini di IG dan selalu mupeng berat. Udah lama ga liat air terjun, kangeen
BalasHapusAyo kesini Mun, dekat banget jalannya
HapusSuka ngeri kalau berwisata anak tidak di perhatikan ujung-ujungnya kecelakaan jangan sampai seperti ini
Hapusweh asik banget air terjunnya. kayanya yang paling asik makan di samping air terjun.
BalasHapusIya, sensasinya beda banget, makin lapar
Hapusiya kadang saya suka lihat yang pakai high heels. Padahal mau jalan-jalan ke alam, ya :D
BalasHapusSalah kostum ya mba, hehee
HapusWuih...pengeeeen...
BalasHapusAyo mbak diagendakan bareng keluarga yaaa
HapusHoreee, siap benar dah ini jeng2 puas di Lombok.
BalasHapusMudah-mudahan bisa segera ya, aamiin.
Btw, aku juga pake wedges karet dengan heels 7 cm, mbak Wati ^^
Heels terawet karena sudah jeng2 ngiderin Lombok plus uwis 3th punjul ^^
Sendal gunungku jik males tak jahit. :))
Air terjunnya bagus yaa, saya jadi pingin ke sana nih. Tapi kok yaa jauh di Jateng, huhu.
BalasHapusWah bagus ya air terjun jumog, sayang area suamiku jadi jabodetabek, kalau kemarin masih area jateng mah pasti eksplor kesini juga pas ke solo atau yogya 😀
BalasHapusAir terjunnya keren ya mbak, kembar gitu. Namanya juga unik. Jadi pengen ke air terjun Jumog aku mbak.
BalasHapusAir terjunnya indah banget ya mbak, btw jumog ada arti khusus gak mbak? Jadi pengen meilipir ke air terjun jugaaak
BalasHapusPernah ke kebun tehnya tapi blom mampir air terjun..
BalasHapusTempatnya kid friendly kan mbaaak. Pengen ngajakin anak-anak ke tempat2 kayak gini, biar nggak main gadget mulu, hihi.
BalasHapusAman mba, banyak anak-anak yang main kesini. Cuma sekarang parkir mobil agak jauh dari gerbang tiket, mesti naik ojek kalo malas jalan sekitar 1,5 km
HapusBetuuul, kalo ke air terjun bareng anak-anak kecil mesti ekstra waspada, karena batu2nya licin juga.
BalasHapusWah mbak Wati mborong kerupuk rambak hahaha. Eh tapi dari fotonya keliatan kerupuk rambaknya ukurannya lumayan gede ya, jadi harga 10 ribu itu emang tergolong murah :)
Siang-siang gini baca postingan tentang air terjun jadi pengen main air rasanya hihihi. Udah lama banget gak main main ke air terjun . Jumong juga jadi list Ujame nih kalau main ke Solo hehe
BalasHapusSaya dong mba, seumur2an ke air terjun tuh baru sekitar 5 kali deh, itupun di 3 lokasi aja.
BalasHapusGak kuat aksesnya hahaha
Akhirnya anak-anak juga gak familier ama wisata alam, dan kurang senang berwisata alam.
Pengen deh sering2 mengajak anak ke wisata alam kayak gini
Meskipun ya harus lebih ekstra hati2 jaga anak di sana :)
Aaah udah lama punya rencana main ke Jumog tapi gagal terus, kalau pas lagi libur panjang takut rame banget di sana. Aku mupeng liat makan sate di pinggir air terjun itu, sedap banget kayanya :)
BalasHapusAsik banget ya mbk tempatnya. Aku baru ngeh, ternyata emang kembar ya air terjun ya, ada dua air yang terjun. Khas banget ya, kebanyakan di area air terjun itu banyak yang jual menu sate
BalasHapusNikmat banget itu rasanya kalau menikmati makanan di pinggir air terjun. ^_^
BalasHapusSelalu suka sama air terjun mba disini ada cuman belum sanggup kalau ke air terjun gembol anak makanya nungguin anakku gede dulu hehehe..
BalasHapussalfok sama kang parkirnya baik ya mba bukan demi pundi2 rupiah tapi dia kasih akses yang memudahkan
lokasi air terjun jumog ini dimana ya mba...
BalasHapusmelihat keseruan main2 kesana jadi pengen juga main ke sana.
btw, kayanya saya katro bgt ampe ga tahu lokasinya.di tulisan tidak ada, apa saya kelewatan bacanya.
aist...ternyata ada di judul. maafkan saya ga ngeh lihat judulnya ...hehe
HapusAku kalau ke air terjun maunya basah2 han kaya gitu. Tapi seringnya gak bisa karena jalan buat baik jauh. Kalau badan basah, nakjak gak kuat Mbak. Asyik banget itu makan di dekat air terjun
BalasHapusAku kalo main di air terjun tuh ya sama kayak mba, was2 karena batunya licin. Hahaha. Tapi satu sisi senang juga karena air terjun bikin tubuh makin segar
BalasHapusudah lama gak liat curuuug alias air terjun, aahh kebayang klo lg maen di bawah air terjun dingin dan deburan airnya ke badan. bikin segeeerrr brasa ampe ke ati hehe..boleh nih ke air terjun jumog
BalasHapuskalua aku mungkin udah langsung terjun basah-basahan dan main air mba..yang pasti tempatnya sejuk dan asri. Asyik banget ngemil sate di pinggir sungai
BalasHapusWuiiih, air terjunnya indah banget. Bunda blm pwrnsh liat air terjun dari dekat apalagi berxiri berbasah-,basah di bawah air mancurnya, kira2 kebanting gak ya. Hiii...ngeri juga soalnya kl sampe jatoh, hadeuh, si renta mah liat air mancurnya dari jauh aja deh.
BalasHapusGimana ya rasanya makan sate ditemani suara gemericik air sungai. Ah, Mbak Wati seru banget nih jalan-jalan ke luar kota terus ya sepertinya?
BalasHapusBaca dan lihat foto-fotonya Mba Wati aja udah berasa sejuk dan ademnya ya Mba. Apalagi kalau sampai ke sana dan nyebur ke air. Bbbrrr.
BalasHapusJadi inget jaman kecil suka mandi di kali. Sekarang mah boro-boro, kalinya kotor dan airnya coklat banget, huhuuu.
Lama banget aku gak wisata ke aor terjun, dulu sering ke air terjun di bawah kaki gunung salak. Memang rasanya takjub banget berdiri di bawah curah air terjun
BalasHapusLihat foto-fotonya saja ikut ngerasain adem dan segernya Mbak.... Apalagi kalau ikutan di situ ya.... Sambil makan sate, yuuum!
BalasHapusSalah satu destinasi wisata impianku adalah air terjun. Membaca tulisan ini membuat mata berkaca-kaca, sudah lama pengen banget ke tempat kayak gini. Pengen nghirup udara segarnya, nikmatin suara air terjunnya. Ahh....pasti keren ya mbakk!
BalasHapusSemoga bisa ke sana bareng keluarga
BalasHapusUdah lama ga maen ke alam karena rempong kalau bawa balita, kecuali ke taman
Boleh nij mba, jadi tujuan traveling berikut nya indah bngt ya dah gitu mudah lg mncapai airterjun nya
BalasHapuskaranganyar ini yang dideket solo kan? aku pernah kesana tapi ga tau kalau ada air terjun bagus kyak gini
BalasHapusDuh luar biasa ya...jadi pengen jalan2 kalau liat pemandangan asyik kayak gini..hehe..
BalasHapusAku baru tumben banget liat gaya berhijab mbak Wati di foto ini. Maaf aku salfok. Tapi aku suka liat model lilitan pashminamu mbak wati. Keren deh.
BalasHapusAir terjunnya kece ya. Dan model jembatan di depan air terjunnya. Mirip jembatan di depan air terjun tawang mangu solo.
BalasHapusmbak wati iki suka jalan jalan terus ya.. air terjun jumog. namanya lucu. tempatnya juga bagus gitu, aku belum pernah ke daerah sana sana sh ya.. hiks
BalasHapusUntung bawa baju simpanan di mobil ya mba k jadi bisa foto2 di bawah air terjun tanpa takut baju basah. Aku juga terbiasa bawa baju ganti apalagi buat anak-anak
BalasHapusKangen jalan-jalan sama Mba Hiday.
BalasHapusAjak aku main ke Jumog dong mba Hiday hehehe aku belum pernah ke sana. Pengen deh sesekali plesiran ke sana. Semoga ada rejeki biar bisa sampai sana.
Bisa membayangkan betapa menyenangkan makan berdua dengan kesayangan, di tepi sungai.
BalasHapusIni momen impian aku juga, mba.
Duh jd pengen main2 di sungai. Abis puas main trus ngemil2 di deket sungai. Kebayang enak dan bahagianya, apalagi kalau ke sananya smaa suami/ keluarga tercinta ya mbak :D
BalasHapusSaya belum pernah ke Air Terjun Jumog ini. Kalau ke Grojogan Sewu udah pernah, hehe.
BalasHapusBtw itu yang jualan rapi dan bersih ya, Mbak. Suka liatnya ��
Aku tergoda juga Mbak main di air terjun ini. Kebayang serunya deh. Inget waktu masih kecil.
BalasHapusYa ampun nikmat banget itu kak, makan sate di pinggir sungai. Sedap banget.. Pan kapan pengen aku kesana deh kak
BalasHapusDuuhh...kalau lihat air yang melimpah-limpah gini bawaanku pengin segera basah-basahan mba. Baru tau lho aku ada Air Terjun Jumog ini mba. Nggak terlalu jauh lah ya kalau mau jalan-jalan ke sana. Bisa dijadikan list berikutnya untuk liburan bareng keluarga nih.
BalasHapus