Assalamualaikum. Siapa yang sudah menyaksikan Pesona Air Terjun Tujuh Bidadari di Kabupaten Semarang? Nggak hanya menyaksikan keindahan air terjun. Namun juga bermain air sepuasnya di Air Terjun Tujuh Bidadari. Airnya jernih, terlihat dasar kolam yang dangkal dengan batu dan pasir sungai. Atau kalo malas main air, bisa memilih swafoto di tempat yang cantik ini.
Kabupaten Semarang yang terletak dekat dengan kota Semarang, memiliki destinasi wisata yang beragam. Karena terletak di lereng Gunung Ungaran, udara sejuk pun menjadi satu kelebihan tersendiri. Wisata alam pun menjadi pilihan destinasi liburan yang paling digemari oleh wisatawan.
Salah satu destinasi wisata alam yang memikat para pengunjung adalah Air Terjun Tujuh Bidadari. Terletak di Kecamatan Sumowono dan dekat dengan obyek wisata air terjun lainnya, serta bukit Bantir Hill. Bukit Bantir Hill sekarang tengah menjadi wisata kekinian a.k.a selfie dan jadi kegemaran anak muda.
Tapi kali ini saya mau ajak kalian bermain air di Air Terjun Tujuh Bidadari. Ceritanya sih keluarga Bani Suhada pas ngumpul di rumah Ibu di Semarang. Kami sukanya main yang dekat aja dari kota kami. Makanya diputuskan lah main ke sekitar Kabupaten Semarang. Tinggal manjat ke atas lewat jalan tol, udah nyampe.
Tempat wisata yang makin naik daun bagi warga kota Semarang, Salatiga, dan Kabupaten Semarang. Meski pengunjung dari kota lain pun juga ada yang ke obyek wisata ini. Ada sesuatu di Air Terjun Tujuh Bidadari yang mampu mempesona pengunjung.
Ya, tentunya karena destinasi wisata ini memiliki kelebihan dari berbagi segi. Beberapa kelebihan itu adalah :
Tempat wisata yang makin naik daun bagi warga kota Semarang, Salatiga, dan Kabupaten Semarang. Meski pengunjung dari kota lain pun juga ada yang ke obyek wisata ini. Ada sesuatu di Air Terjun Tujuh Bidadari yang mampu mempesona pengunjung.
Ya, tentunya karena destinasi wisata ini memiliki kelebihan dari berbagi segi. Beberapa kelebihan itu adalah :
- Tiket Masuk Murah
Meski Air Terjun Tujuh Bidadari merupakan tempat wisata yang terkenal. Namun pihak pengelola masih memberlakukan tiket masuk yang wajar. Artinya adalah tiket masuknya murah dan terjangkau bagi semua warga.
Waktu saya kemari, setiap mobil dikenakan tarif parkir dua ribu rupiah. Sementara tiap orang mesti bayar tiga ribu rupiah. Murah banget ya.
Waktu saya kemari, setiap mobil dikenakan tarif parkir dua ribu rupiah. Sementara tiap orang mesti bayar tiga ribu rupiah. Murah banget ya.
- Tidak Bikin Lelah
Jarak menuju lokasi air terjun tujuh Bidadari dari tempat parkir cukup dekat. Kalo saya sih menyebutnya sangat dekat dan bersahabat dengan lansia. Karena pengunjung hanya perlu berjalan sejauh 300 meter dengan jalan datar. Tidak seperti kebanyakan wisata air terjun lainnya yang butuh effort dengan jalan naik turun yang kadang terjal.
- Tempat Wisata Air Yang Ideal
Wisata air di Air Terjun Tujuh Bidadari ini sangat menyenangkan. Air terjun yang terdiri dari tiga tingkat itu mengalirkan airnya menuju kolam yang cukup dalam. Namun jangan cemas bagi yang tidak bisa berenang. Karena kolam itu pun mengalirkan airnya yang jernih ke sungai yang cukup dangkal.
Saat musim kemarau, pengunjung bisa bermain air di sungai yang dangkal dengan batu besar yang berserakan.
- Tempat Swafoto Yang Keren
Hari gini ke tempat wisata pasti mau swafoto maupun welfie a.k.a foto bareng. Kayaknya nggak sah banget ninggalin tempat wisata tanpa foto di lokasi. Ntar apa dong yang mau dishare di sosial media?
Kalian mesti ingat tiga prinsip yang mesti dijaga oleh wisatawan.
1. Jangan ninggalin apapun di tempat wisata kecuali jejak kaki
2. Jangan membunuh apapun di tempat wisata kecuali waktu
3. Jangan mengambil apapun di tempat wisata kecuali foto
Nah, kalo udah di lokasi air terjun, segera aja ngambil foto. Perbanyak lah ngambil foto, baik sendiri maupun rame-rame. Momen yang sangat langka bisa mengumpulkan keluarga yang tinggal terpisah kota seperti kami ini.
Hari gini ke tempat wisata pasti mau swafoto maupun welfie a.k.a foto bareng. Kayaknya nggak sah banget ninggalin tempat wisata tanpa foto di lokasi. Ntar apa dong yang mau dishare di sosial media?
Kalian mesti ingat tiga prinsip yang mesti dijaga oleh wisatawan.
1. Jangan ninggalin apapun di tempat wisata kecuali jejak kaki
2. Jangan membunuh apapun di tempat wisata kecuali waktu
3. Jangan mengambil apapun di tempat wisata kecuali foto
Nah, kalo udah di lokasi air terjun, segera aja ngambil foto. Perbanyak lah ngambil foto, baik sendiri maupun rame-rame. Momen yang sangat langka bisa mengumpulkan keluarga yang tinggal terpisah kota seperti kami ini.
- Dekat Tempat Wisata Yang Sudah Hits
Air Terjun Tujuh Bidadari terletak di Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono. Saya nggak sengaja datang kesini setelah berkunjung ke obyek wisata Candi Gedong Songo. Jarak tempat wisata Candi Gedong Songo menuju Air Terjun Tujuh Bidadari sekitar 9 km.
Jadi kalo kalian sudah ke Bandungan atau Candi Gedong Songo tapi nggak nggak mampir ke Air Terjun Tujuh Bidadari, rugi banget.
Pesona Air Terjun Tujuh Bidadari
Kelebihan Air Terjun Tujuh Bidadari seperti yang saya sebutkan di atas, menjadikan pesona tempat wisata ini meningkat berkali lipat.
Air Terjun Tujuh Bidadari terletak di Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono. Saya nggak sengaja datang kesini setelah berkunjung ke obyek wisata Candi Gedong Songo. Jarak tempat wisata Candi Gedong Songo menuju Air Terjun Tujuh Bidadari sekitar 9 km.
Jadi kalo kalian sudah ke Bandungan atau Candi Gedong Songo tapi nggak nggak mampir ke Air Terjun Tujuh Bidadari, rugi banget.
Pesona Air Terjun Tujuh Bidadari
Kelebihan Air Terjun Tujuh Bidadari seperti yang saya sebutkan di atas, menjadikan pesona tempat wisata ini meningkat berkali lipat.
Untuk mencapai Air Terjun Tujuh Bidadari, bila ditempuh dari kawasan wisata Bandungan, ambil arah menuju Pasar Sumowono. Begitu tiba di pasar, ikuti petunjuk jalan menuju Boja atau Semarang (satu jalan). Nanti kalian akan bertemu dengan asrama militer di sisi kiri jalan. Setelah asrama akan ada petunjuk jalan ke arah air terjun.
Ikuti petunjuk jalan yang menuju ke air terjun. Sebagian jalan merupakan jalan kampung yang melintasi rumah penduduk. Di sini jalannya sudah bagus. Sesekali melintasi persawahan dan ada juga bangunan peternakan ayam.
Oiya, kalo sudah berada di perkampungan, bagi pengguna transportasi mobil bisa menurunkan kaca jendela. Seperti yang saya lakukan kemarin. Karena udara sejuk yang masuk ke dalam mobil, membelai kulit begitu mesra. Aroma pucuk daun yang saling bergesekan menguarkan aroma khas pegunungan.
Mata saya terpejam karena ingin menikmati aroma dedaunan yang bergoyang ditiup angin. Udara sejuk benar-benar bikin kulit saya ketagihan ingin menikmati sentuhannya.
Suami yang duduk di belakang kemudi, memelankan laju mobil begitu memasuki area kebun penduduk di sisi kiri dan sawah di sisi kanan. Sesekali kami menjumpai mobil milik penduduk lokal yang akan pergi ke kota. Beberapa petani tengah asik menggarap lahan kebun maupun sawah.
Tiba-tiba suami menghentikan mobilnya. Di depan kami ada beberapa mobil, truk, bahkan bus yang terhenti perjalanannya.
Ah rupanya ada mobil dari arah berlawanan akan melintasi jalan yang sama. Hmmm, tentu saja setiap ada mobil yang akan melintas dari arah berlawanan dengan kami, salah satu harus berhenti.
"Emang bus bisa lewat jalan menuju ke air terjun?" cetus si bungsu dengan nada tanya.
"Udah sampai sini, pasti bisa,"
"Kita lihat aja nanti,"
"Kok aku jadi penasaran ya, seperti apa sih kecantikan air terjun? Sampai bus pun ikut susah payah melintasi jalan yang sempit ini?"
Percakapan di dalam mobil kami sempat menimbulkan pertanyaan dalam benak. Saya pun heran ada bus yang ikut melintasi jalan kecil ini. Karena jalan ini bukan jalur angkutan umum. Itu tandanya bus tersebut berisi penumpang yang ingin liburan di air terjun Tujuh Bidadari.
Apakah seterkenal itu hingga banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke air terjun? Jalan yang kami lewati ini katanya udah dekat dengan lokasi wisata air terjun Tujuh Bidadari.
Ternyata benar juga, setelah antrian beberapa saat kami pun bisa melanjutkan perjalanan. Dan kurang dari satu kilometer terlihat lapangan parkir yang masih alami. Berupa tanah lapang dengan rumput yang tumbuh di sana sini. Sebagian agak becek mungkin karena semalam hujan.
Waktu itu nggak semua ikut turun ke lokasi air terjun. Karena Ibu ragu apa mampu berjalan hingga lokasi air terjun, akhirnya hanya menunggu di dalam mobil. Kakak kami yang menemani di dalam mobil.
Ternyata jalannya enggak jauh, sekitar 300 meter. Begitu melintasi jembatan, kemudian belok kiri menuruni jalan setapak yang masih lebat pepohonannya, kami mendengar suara gemericik air.
Indra pendengaran saya langsung tegak. Mata saya pun mencari asal suara tersebut. Ahhhh, mulai terdengar suara pengunjung yang tertawa kegirangan. Sepertinya mereka senang bermain air di sungai sepanjang aliran dari air terjun Tujuh Bidadari.
Anak-anak saya dan sepupunya langsung main air. Sayang banget kemarin lupa ngambil foto mereka. Saking senangnya karena kami nggak perlu jalan jauh ke lokasi air terjun. Saat itu kami malah antri di tempat yang dekat dengan air terjun. Apalagi maksudnya kalo bukan untuk swafoto dan foto bareng keluarga.
Waktu selesai foto-foto, kami baru sadar ketika isinya cuma orang dewasa. Lah, anak-anak terlalu asik main air di sungai dan nggak mau mendekat ke air terjun. Hahahaaa, mesti diulang datang lagi kesana nih.
Air Terjun Tujuh Bidadari terdiri dari tiga tingkat. Tingkat pertama yang paling atas terdapat satu air terjun. Tingkat kedua juga ada dua air terjun. Dan tingkat yang paling bawah terdapat empat air terjun. Saya kurang tahu berapa ketinggian masing-masing air terjun. Kata suami sih kalo yang tingkat paling bawah sekitar tujuh meter.
Tentang legenda tentang namanya yang berhubungan dengan tujuh bidadari mandi di bawah tiap air terjun? Saya sih nggak tahu dengan kebenarannya. Katanya lagi yang pengen secantik bidadari, bisa menggunakan air terjun untuk mandi ataupun membersihkan mukanya. Katanya sih, silahkan kalo kalian percaya. Kalo saya sih, asal rajin wudhu pasti muka saya bakal cantik. Hihihiii.
Keunikan air terjun dengan model bertingkat ini yang makin mempesona pengunjung. Saya aja masih pengen berkunjung lagi ke Air Terjun Tujuh Bidadari. Kemarin belum puas menikmati main air di sana. Siapa yang pengen ngajakin saya bermain air di Air Terjun Tujuh Bidadari? Masa sih kalian nggak ingin melihat pesona Air Terjun Tujuh Bidadari di Kabupaten Semarang? Colekin saya yuk. Wassalamualaikum.
Ikuti petunjuk jalan yang menuju ke air terjun. Sebagian jalan merupakan jalan kampung yang melintasi rumah penduduk. Di sini jalannya sudah bagus. Sesekali melintasi persawahan dan ada juga bangunan peternakan ayam.
Oiya, kalo sudah berada di perkampungan, bagi pengguna transportasi mobil bisa menurunkan kaca jendela. Seperti yang saya lakukan kemarin. Karena udara sejuk yang masuk ke dalam mobil, membelai kulit begitu mesra. Aroma pucuk daun yang saling bergesekan menguarkan aroma khas pegunungan.
Mata saya terpejam karena ingin menikmati aroma dedaunan yang bergoyang ditiup angin. Udara sejuk benar-benar bikin kulit saya ketagihan ingin menikmati sentuhannya.
Suami yang duduk di belakang kemudi, memelankan laju mobil begitu memasuki area kebun penduduk di sisi kiri dan sawah di sisi kanan. Sesekali kami menjumpai mobil milik penduduk lokal yang akan pergi ke kota. Beberapa petani tengah asik menggarap lahan kebun maupun sawah.
Tiba-tiba suami menghentikan mobilnya. Di depan kami ada beberapa mobil, truk, bahkan bus yang terhenti perjalanannya.
Bus mini sedang antri saat berpapasan dengan mobil dari arah berlawanan |
Ah rupanya ada mobil dari arah berlawanan akan melintasi jalan yang sama. Hmmm, tentu saja setiap ada mobil yang akan melintas dari arah berlawanan dengan kami, salah satu harus berhenti.
"Emang bus bisa lewat jalan menuju ke air terjun?" cetus si bungsu dengan nada tanya.
"Udah sampai sini, pasti bisa,"
"Kita lihat aja nanti,"
"Kok aku jadi penasaran ya, seperti apa sih kecantikan air terjun? Sampai bus pun ikut susah payah melintasi jalan yang sempit ini?"
Percakapan di dalam mobil kami sempat menimbulkan pertanyaan dalam benak. Saya pun heran ada bus yang ikut melintasi jalan kecil ini. Karena jalan ini bukan jalur angkutan umum. Itu tandanya bus tersebut berisi penumpang yang ingin liburan di air terjun Tujuh Bidadari.
Apakah seterkenal itu hingga banyak wisatawan yang ingin berkunjung ke air terjun? Jalan yang kami lewati ini katanya udah dekat dengan lokasi wisata air terjun Tujuh Bidadari.
Ternyata benar juga, setelah antrian beberapa saat kami pun bisa melanjutkan perjalanan. Dan kurang dari satu kilometer terlihat lapangan parkir yang masih alami. Berupa tanah lapang dengan rumput yang tumbuh di sana sini. Sebagian agak becek mungkin karena semalam hujan.
Waktu itu nggak semua ikut turun ke lokasi air terjun. Karena Ibu ragu apa mampu berjalan hingga lokasi air terjun, akhirnya hanya menunggu di dalam mobil. Kakak kami yang menemani di dalam mobil.
Rombongan keluarga Bani Suhada akan menuruni jalan ke air terjun |
Ternyata jalannya enggak jauh, sekitar 300 meter. Begitu melintasi jembatan, kemudian belok kiri menuruni jalan setapak yang masih lebat pepohonannya, kami mendengar suara gemericik air.
Indra pendengaran saya langsung tegak. Mata saya pun mencari asal suara tersebut. Ahhhh, mulai terdengar suara pengunjung yang tertawa kegirangan. Sepertinya mereka senang bermain air di sungai sepanjang aliran dari air terjun Tujuh Bidadari.
Anak-anak saya dan sepupunya langsung main air. Sayang banget kemarin lupa ngambil foto mereka. Saking senangnya karena kami nggak perlu jalan jauh ke lokasi air terjun. Saat itu kami malah antri di tempat yang dekat dengan air terjun. Apalagi maksudnya kalo bukan untuk swafoto dan foto bareng keluarga.
Waktu selesai foto-foto, kami baru sadar ketika isinya cuma orang dewasa. Lah, anak-anak terlalu asik main air di sungai dan nggak mau mendekat ke air terjun. Hahahaaa, mesti diulang datang lagi kesana nih.
Adik ipar sedang swafoto bersama suami |
Tentang legenda tentang namanya yang berhubungan dengan tujuh bidadari mandi di bawah tiap air terjun? Saya sih nggak tahu dengan kebenarannya. Katanya lagi yang pengen secantik bidadari, bisa menggunakan air terjun untuk mandi ataupun membersihkan mukanya. Katanya sih, silahkan kalo kalian percaya. Kalo saya sih, asal rajin wudhu pasti muka saya bakal cantik. Hihihiii.
Keunikan air terjun dengan model bertingkat ini yang makin mempesona pengunjung. Saya aja masih pengen berkunjung lagi ke Air Terjun Tujuh Bidadari. Kemarin belum puas menikmati main air di sana. Siapa yang pengen ngajakin saya bermain air di Air Terjun Tujuh Bidadari? Masa sih kalian nggak ingin melihat pesona Air Terjun Tujuh Bidadari di Kabupaten Semarang? Colekin saya yuk. Wassalamualaikum.
cantik yaa air terjunnya, aku belum sampai ke sanaa...
BalasHapusAsik ya kalo liburan ke Curug Tujuh Bidadari. Capeknya pasti nggak terasa. Aku udah pernah ke Sumowono tapi belum pernah ke Curug Tujuh Bidadari.
BalasHapus