Wisata Narsis di Pusaka Tigade Sukorejo

Assalamualaikum. Hari Rabu lalu saya dan beberapa teman blogger Gandjel Rel Wisata Narsis di Pusaka Tigade di Sukorejo. Iya, Sukorejo sekarang punya tempat wisata narsis. Nggak mau kalah dengan Jogja, Jakarta, Surabaya, ataupun Semarang.

Sukorejo merupakan Kabupaten yang terletak sejauh 70 km dari kota Semarang. Jadi kemarin kami menggunakan transport yang sudah disiapkan oleh pemilik Pusaka Tigade, yaitu mas Amin dan mba Fenty. Perjalanan menuju Pusaka Tigade bisa ditempuh melintasi Weleri atau Boja. Saat berangkat kami memilih lewat kawasan industri baru di Kendal, Weleri, dan belok kiri menuju Sukorejo.

Selepas Weleri, saat mulai memasuki wilayah Sukorejo, jalan mulai berliku dan menanjak. Beberapa teman udah mulai mengeluh pusing, hihiii. Suara yang berisik di mobil jadi berubah hening. Saya yang nggak ngantuk, ikutan diam. Beruntung sih karena pemandangan di sepanjang jalan terlihat cantik. Hamparan hutan jati, perbukitan, saling berebut menyedot perhatian saya.

Setelah dua jam perjalanan dan saya merasa excited banget, kami tiba di lokasi Pusakan Tigade, Sukorejo. Tempat wisata baru berupa wahana eksis dan narsis yang ditujukan bagi masyarakat Sukorejo dan sekitarnya. Jadi warga lokal nggak perlu lagi berkunjung ke Semarang. Tapi bagi warga Semarang boleh loh main kemari abis wisata dari Curug Sewu. Iya, lokasi Pusaka Tigade memang dekat banget dengan Curug Sewu yang udah ngehits lama. Tepatnya berada dekat dengan pasar yang ramai dan persis depan Puskesmas. Atau di jalan Banaran no. 3 Sukorejo.

Kami makan dulu agar setrong pepotoan, hihii

Sebelum menjelajah wahana Pusaka Tigade, mba Fenty ngajakin kami ngisi perut dulu. Alhamdulillah, pas banget nih karena perut mulai minta haknya. Wkwkwk.

Nyaris teman-teman saya memesan sate. Ada sate ayam, kambing, dan sapi. Karena saya masih ngikut diet sehat ala herbalife, Tongseng Ayam menjadi pilihan menu makan siang itu. Oiya, kami makan di Warung Sate H. Subali yang masih satu lokasi dengan Pusaka Tigade. 

Tongseng Ayam pesanan saya

FYI, Pusaka Tigade ini satu lokasi dan kepemilikan yang sama dengan Warung sate H. Subali, Futsal, Rocket Chicken, dan Playground. Usai futsal, atau narsis di Pusaka Tigade, kalian bisa pesan menu makan di foodcourt yang lokasinya di depan tempat parkir. Komplit deh fasilitas di Pusaka Tigade.

Playground yang terletak di bagian tengah terdapat kebun binatang mini. Binatangnya ada Buaya, Burung, Penyu, dan Kasuari. Ada mobil-mobilan juga buat anak-anak. Atau kalian bisa loh mainan naik Power Balance. Tiketnya antara lima ribu hingga lima belas ribu rupiah. Seru ya, hiburan murmer deh.

Puas menikmati menu makan siang, kami pun memasuki wahana Pusaka Tigade. Tiket masuk masih dibandrol 10.000, murah yaaa. Dan kami langsung disambut Hulk, makhluk hijau yang menyeramkan. Tapi di sini kalian nggak bakal merasa seram karena bisa foto sepuasnya di bawah tubuh Hulk yang besar. Pokoknya pengunjung bakal puas foto-foto dengan latar belakang foto tiga dimensi. 

Menahan semburan api dari Siluman Naga

Pemrakarsa Pusaka Tigade adalah mas Amin, seorang arsitek dan pengusaha yang berasal dari keluarga pemilik beragam usaha di Sukorejo. Bersama Pakdenya, Azis yang menjadi kreator patung animasi, mereka mengajukan proposal kepada pemimpin Pusaka Group. Cukup lama juga, sekitar tiga tahun baru mendapat persetujuan untuk usaha baru ini.

Memasuki ruangan berikutnya, kalian bisa narsis ala petualang yang tersesat di tebing terjal. Atau terjebak di rekahan tanah akibat bencana. Tinggal pasang ekspresi muka yang pas, kalian bisa memasang hasil foto di sosial media.

Pernah terbayang memiliki sayap
hingga bisa terbang kemana aja?

Saya kebetulan bareng dengan Nyi Penengah Dewanti. Blogger dan penulis kece yang tinggal di Kendal. Kami bergantian narsis dengan bantuan mbak penjaga yang mengarahkan gaya. Kalian juga bisa meminta bantuan mbak-mbak yang baik banget untuk mengambilkan foto.

Ruangan berikutnya ada foto seperti dikejar zombie, narsis cantik di taman bunga, menangkap sepatu sang putri di ayunan.

Saya dan Nyi juga bergaya di kursi ruang keluarga Monyet, hahaha. Kami berebut minuman karena haus dan butuh energi untuk narsis di tempat berikutnya. Seperti arena makam dengan tubuh terpotong ini.

 

Gak kebayang tubuh kepotong
kayak gini, hiyyy

Yuk gowes agar sehat 

Ahhh senangnya bisa nyobain naik sepeda berboncengan bareng Nyi yang langsing. Beberapa kali kami mengulang adegan naik sepeda yang berhenti. Ternyata lebih mudah naik sepeda beneran di jalan. Hahahaa.

Di ruangan berikutnya ada peti mati yang dicoba oleh Mara dengan adegan kayak Suzana. Ihhh, saya dan beberapa teman lainnya kurang tertarik foto di dalam peti mati. Ngeri ah, takut beneran mati ntar. Ide pemilik Pusaka Tigade boleh juga nih dengan menempatkan tantangan narsis dengan setting dark seperti tersebut.

Di ruangan terakhir terdapat etalase yang bikin kolektor action figure takjup dan enggan pindah. Memandang deretan mainan pasti bikin anak-anak menjerit kegirangan kayak Alde, putra mba Dedew, hahahaa. Dalam ruangan ini ada pula deretan patung superhero ukuran besar. Putra mba Untari malah asyik menjadi pengarah gaya sang bunda, hihiii.

Pusaka Tigade merupakan salah satu bisnis yang dikelola oleh Pusaka Group. Usaha lainnya yang sudah berjalan lama adalah lima Toko Mas, Koperasi, Radio, Futsal, Toko mainan Toysmart, Minimarket, dan toko ponsel. Ada juga peternakan ayam potong yang letaknya agak jauh dari pusat kota. Semoga makin sukses dan berkah usahanya, aamiin.

Setelah puas dan lelah narsis di Pusaka Tigade, kami pun bersiap pulang ke Semarang. Kami menyempatkan foto bareng dulu di lokasi Playground. 

Photo by Mara

Saran dari teman-teman blogger untuk Pusaka Tigade, beberapa bulan sekali bisa ditambahkan wahana narsis baru. Maksudnya agar pengunjung datang lagi dan lagi. Dan mampir ya teman-teman kalo wisata di sini, silahkan narsis deh sepuasnya. Wassalamualaikum.