Tak Ada Petir Yang Menyambar. Ya, begitulah pertemuan pertamaku dengannya. Kalian pasti nggak bakal percaya kalo saat itu cuaca kota Semarang lumayan suram. Mendung bergayut di langit. Seakan siap runtuh menjadi titik hujan yang akan membasahi bumi.
Namun memang tak ada petir yang menyambar. Hanya dua pasang mata yang saling menautkan janji dalam diam. Sepertinya saat itu lah ada malaikat yang menyatukan hati kami bertahun kemudian.
Siapa yang menyangka pertemuan pertama itu bukan lah yang pertama. Jauh sebelum itu, kami adalah teman sekolah. Namun karena kelulusan dan keputusan melanjutkan jenjang yang berbeda, takdir pun berubah.
Hingga hari itu menjadi pertemuan pertama setelah menginjak dewasa. Saat kami tengah mencari pasangan jiwa. Bukan hanya pacaran laiknya teman sebaya.
Aku mengintip kembali dari balik jendela ruang sekretariat KSR PMI. Menatap sosok tubuh yang sudah berubah banyak. Mengamati wajah yang tak lagi kekanakan.
Siapa sangka kalo tiba-tiba sepasang mata yang jernih itu balik menangkap tatapanku?!
Debar tak menentu memalu jantungku. Dia tahu hadirku!
Antara malu, bingung, resah, wajah pun kupalingkan darinya. Dalam hati ada tanya, apakah dia mengenaliku?
Teman SMP yang telah empat tahun tak berkabar.
Namun siapa yang menyangka pertemuan pertama setelah sekian lama berpisah, menjadi momen tak terlupakan. Bagi dirinya yang akhirnya mengaku saat pertemuan berikutnya-dua tahun kemudian- di rumahku.
Penjelasan yang membuat mekar hatiku menjadi beribu putik bunga. Dia yang telah memenangkan hati dan jiwaku. Hanya dia yang mampu menjerat setiap keping hatiku dengan pesonanya. Dia yang telah mengukirkan namanya di jantung dan tak tergantikan.
Tak ada petir yang menyambar dalam pertemuan pertama setelah sekian tahun terpisah. Pertemuan kembali yang menautkan seribu janji untuk bersama selamanya. Semoga hanya maut yang akan memisahkan kita.
#10DaysKF #Day4 #10DaysWritingChallenge
Tak ada petir yang menyambar dalam pertemuan pertama setelah sekian tahun terpisah. Pertemuan kembali yang menautkan seribu janji untuk bersama selamanya. Semoga hanya maut yang akan memisahkan kita.
#10DaysKF #Day4 #10DaysWritingChallenge
Wah, sya selalu trtarik kisah cinta pasngan yg telh menikah bgmn pertemuan mreka hingg yakin mbina rumah tangga..
BalasHapusAda banyak cerita pasti Wen, mestinya pada nulis cerita cinta yang udah married ya :D
HapusPertemuan yang mengesankan dan tak diduga2.
BalasHapusSampai sekarang juga masih heran tuh mbak, kok bisa ya, hehee
HapusKebetulan adalah sebagian dari takdir. Siapa yang menduga? :p
BalasHapusYup, gak ada yang menduga, terutama teman-teman SMP kami, hahahaa
HapusFeelingnya dapet, bacanya berasa 'nyesss' gitu mba :)
BalasHapusAduhhh, jadi ikut nyesss nih, hihiii
HapusUhuuuyyy...romantiiiis :D
BalasHapusSiape yang romantiiiis, hahahaaa
HapusAku melu deg2kan Mbak :) waw, sepasang mata saling bertatapan, mesraaa :)
BalasHapusMasa deg-degan nya udah berlalu, mbaakkk
Hapuseh 2 pasang mata ding ya hehehe. Semoga langgeng terus ya Mbak
BalasHapusAamiin, makasih mba Wid
HapusMatanya yang saling menyambar, hehee... semoga langgeng ya mbk
BalasHapusIya ya, hehee
HapusAamiin, makasih doanya. Moga Falkhi dapat jodoh terbaik juga yaaa
Ohmaigat. Romantisnya. Jadi ngiler pengin nulis sesi aku dan dia juga. Uhuy *lope lope*
BalasHapusWaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kisah cinta yang halal xD
BalasHapus/orek-orek tanah/
aku kapan? XD
Sekali lagi kok ya kisshnya samaaa hahaaa
BalasHapusAku n paksu ketemu pas mendung2 di krb, kopdaran langsung jadian haha
Trus sebenernya satu alumni sma cm ga pernah ketemu beda 4 taun