5 Hal Yang Ingin Saya Capai di Tahun 2017

Assalamualaikum. Ada 5 Hal Yang Ingin Saya Capai di Tahun 2017.  Mengingat perjalanan saya sebagai blogger sepanjang tahun 2016, saya jadi pengen nulis tentang pencapaian tahun 2017. Saya nggak pengen muluk-muluk menulis tentang sesuatu yang tak mampu terwujud. Namun saya juga selalu yakin, bahwa memiliki mimpi itu bagaikan doa yang tersemat di pikiran dan hati.

Apalagi mimpi itu halal asalkan kita berani mewujudkannya. Jangan sekedar mimpi. Ikhtiar pun mesti kalian lakukan beserta doa yang pantang surut dari mulut. Karena saya yakin, Allah Swt akan mengabulkan permohonan hambaNYA bila mereka meminta. Sombong banget kan kalo saya sebagai hambaNYA yang hina ini enggan meminta.



Sejak remaja saya bahkan merasa dimanja Allah, karena setiap keinginan yang saya lantunkan dalam doa, selalu terkabul. Hingga keinginan berangkat haji bareng suami ketika kami masih muda pun, terwujud juga. Keinginan yang saya rawat bersama suami dengan ikhtiar menabung dan berdoa tiap usai shalat fardlu dan sunnah. Doa yang kadang terhenti karena gerimis tangis, saking tak kuasa menahan rindu shalat di Baitullah.

Karena ingin berbagi bahagia dan semangat pada pembaca blog ini, saya pun menuliskan perjalanan haji dalam label Ibadah Haji. Banyak cerita seru, juga konyol, menyedihkan, mengharu biru, juga tawa bahagia, dalam label tersebut. Semuanya diniatkan untuk menggugah niat suci pembaca blog, untuk berikhtiar menuju tanah suci. Menunaikan ibadah haji itu bagaikan menemukan oase di padang tandus. Menyegarkan, membahagiakan, menghangatkan hati dan jiwa yang penuh dosa ini. 

Baca kisah perjalanan haji saya di sini :

KISAH IBADAH HAJI SAYA DAN SUAMI

Karena itu tak salah bila saya selalu memiliki mimpi-mimpi yang selalu terawat dalam setiap doa. Saya selalu yakin mimpi-mimpi itu bakal terwujud. Hanya waktu terbaik menurut pilihanNYA yang akan menghampiri saya menjadi nyata. 

Jadi, karena saya masih mengikuti #KampusFiksi 10 Days Writing Challenge saya akan menuliskan 5 Hal Yang Ingin Saya Capai di Tahun 2107. 

Daaan ... Lima Hal Yang Ingin Saya Capai yaitu :

1. Hijrah Dalam Kebaikan

Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberi rahmat-Nya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Q.S. At-Taubah: 20-22)

Ahh, saya jangan dikatakan sok suci, dan situ penuh debu yak. Sebagai makhluk Tuhan yang lemas dan penuh dosa, semakin bilangan usia bertambah, semakin saya takut dengan bekal untuk akhirat.

Jalan satu-satunya adalah saya mesti berhijrah setiap hari. Hijrah dengan meninggalkan kebiasaan buruk dan membiasakan kebaikan. Menurut saya hijrah juga berarti menabung untuk akhirat. Kalo merasa nggak mampu dengan melakukan jihad, bisa menggunakan harta yang dimiliki. Salah satunya adalah dengan membantu pembangunan masjid atau mushola. Meski bantuan yang kita mampu hanya 100 buah batu bata, atau satu zak semen, inshaa Allah bila ikhlas bisa menjadi rumah di surga kelak.

Saya berharap keluarga, terutama suami dan anak-anak lah yang akan menjadi pengawas setiap hijrah saya selama ini. Karena mereka adalah orang terdekat yang akan dengan kasih sayangnya menyentil hati saya bila salah langkah.

Alhamdulillah hijrah yang benar-benar secara fisik, telah mendekatkan keluarga kami dengan orang tua. Begitu Bapak sakit pada usia senjanya, saya bisa dengan mudah merawat beliau. Apalagi setelah resign dua tahun lalu, saya bebas membantu orang tua. 

Saat itu saya sedih melihat kondisi bapak 

Alhamdulillah, sekarang bapak dalam masa pemulihan di rumah. Terapis dari rumah sakit Roemani, rutin datang dua hari sekali membantu bapak belajar jalan.

2. Mengutamakan Kesehatan 

Terus terang alasan saya resign dari tempat kerja, selain jenuh melihat deretan angka, juga karena gampang sakit. Dua tahun sebelum resign, saya lumayan sering berobat ke dokter. 

Itu semua terjadi karena saya nggak bisa rutin olah tubuh seperti sebelumnya. Gara-gara engkel kaki terkilir, pilihan olah raga saya jadi terbatas. Dulu setiap pagi saya gowes keliling kompleks hingga jalan arteri, sorenya aerobik. Namun sejak kaki terkilir, saya stop melakukan gowes dan aerobik. Meski sudah sembuh, namun tiap kali saya gowes, masih tersisa denyut nyeri yang muncul.

Kondisi kaki hari ke-8 usai terkilir

Akhirnya saya baru beberapa bulan ini jalan kaki cepat tiap pagi. Kalo jalan kaki biasa, keringat kurang mengucur deras. Jalan kaki tiap pagi membantu saya mengatur pernapasan dan tak rentan jatuh. Ya, keseimbangan saya berkurang sejak kurang olah raga. Tubuh jadi mudah lelah usai melakukan pekerjaan rumah tangga.

3. Menerbitkan Buku

Sejak empat tahun lalu saya beberapa kali mengikuti seleksi lomba nulis novel. Impian saya sejak memilih profesi sebagai penulis masih sama. Menerbitkan buku solo, baik non fiksi maupun fiksi. 

Saat ini saya masih berkutat dengan naskah non fiksi tentang perjalanan haji. Seharusnya bulan Juli 2016 naskah itu selesai. Sayangnya lagi-lagi saya disibukkan dengan vertigo yang suka menyambangi tubuh, jadi gagal merampungkan naskah tersebut.

Ada satu naskah novel juga yang saat ini masuk dalam seleksi lomba nulis. Saya tahu kompetitor pengirim naskah untuk lomba itu banyak. Namun saya juga punya keyakinan naskah saya yang itu memiliki plot yang logis. Tapi saya tetap siap bila kalah. Saya akan mengedit dua tokoh utamanya, dengan memberikan konflik yang lebih rumit dan menyebalkan.

4. Ternak Blog

Jangan tertawakan keinginan saya tentang ternak blog. Iya, saya tahu, ada satu blog yang masih gratisan yang tidak terurus. Namun saya sudah memiliki rencana tentang blog baru yang ingin saya buat.

Template masih diutak-atik sama si sulung, yang selama ini sama adiknya beberapa kali bantuin saya. Beruntungnya punya anak yang udah remaja dan menjelang dewasa, dari mereka saya mengenal blog dan sosial media. Kami belajar bareng dan bersinergi. 

Mudah-mudahan blog baru yang dikhususkan untuk review buku bisa launching awal bulan Februari. Doakan ya moga saya istiqomah ngisi blog buku tersebut. Oh iya, boleh deh usul nama buat blog yang ini. 

5. Umroh Bareng Suami dan Anak-Anak

Nah, kalo umroh bareng suami dan anak-anak ini merupakan keinginan bersama. Terutama saya dan suami, yang pernah menikmati indahnya ibadah di Makkah dan Madinah. Kami ingin mengajarkan pada anak-anak, ketika di dua kota yang disucikan tersebut, orang tuanya seakan lupa urusan dunia. 

Menanti shalat di tempat SA'I

Rasanya hanya ada ibadah, ibadah, dan ibadah. Belanja oleh-oleh pun baru kami lakukan ketika menjelang kepulangan ke tanah air. Ketika semua ibadah wajib, sunnah, dan rukun haji selesai kami lakukan.

Tabungan sudah kami isi meski belum terkumpul banyak. Saya selalu yakin, Allah Swt akan memampukan kami berangkat umroh sekeluarga pada waktu terbaik.

Teman-teman, itu adalah Lima Hal Yang Ingin Saya Capai di Tahun 2017. Mengapa saya tidak memasukkan kegiatan blogging, seperti menang lomba di pencapaian ini? Sejak dulu saya memang tak pernah muluk-muluk untuk blogging. Namun meski tak menuliskan impian ngeblog, alhamdulillah tahun 2016 saya mendapatkan hadiah yang terbaik dari Allah Swt. Syukur tak henti saya untaikan dalam setiap helaan nafas, mengingat pencapaian ngeblog tahun 2016. Tahun 2017 ini, biarkah seperti air mengalir. Saya menurut apapun yang dipilihkan Allah, karena itu yang terbaik. Wassalamu'alaikum.
#10DaysKF #Day2 #10DaysWritingChallenge