Assalamu'alaikum. Apa kabar anak Indonesia hari ini? Masih kah mereka sempat bernyanyi dan menari seperti jaman ayah bundanya dulu? Dikepung dengan kesibukan pelajaran, ekskul, hingga tambahan les ini itu yang bikin jadwal mereka bak manajer perusahaan. Kapan waktu anak-anak bisa bermain sambil menyanyikan lagu anak-anak? Tergelitik dengan ide One Day One Post yang digulirkan Mba Ani Berta, saya pun menuliskan Save Lagu Anak Untuk Mencerahkan Dunia Anak-Anak Indonesia.
Saya bersyukur anak-anak lahir dan tumbuh ketika Joshua tengah melambung namanya sebagai penyanyi Lagu Anak. Berturut-turut ada nama lainnya, seperti Meisya yang cantik, Leoni, Dea Ananda, dan tentu saja ada Boneka Susan. Saya bahkan membeli beberapa CD lagu-lagu mereka dan sering memutarnya di rumah. Kegiatan sepulang kerja, saat hari libur, selalu kami isi dengan bernyanyi bersama. Ah indahnya kenangan itu.
Lantas kemarin tuh, saya tiba-tiba mendengar ada anak kecil nyanyi lagunya Cita Citata. Alamaaakkkk, itu lagu apaan? Kok bisa sih anak itu nyanyi lagu dengan lirik yang aduhai? Gayanya udah kayak penyanyi di atas panggung. Saya sampai terpana dan sempat bengong.
"Itu lagunya siapa?"
Saya yang nggak pernah mendengar lagu tersebut nanya pada orang di sebelah saya yang sama-sama ngantri beli rujak.
"Lagunya Cita citata," jawab si ibu dengan bangga.
"Oh, itu anak Ibu?" saya tunjuk si anak yang asik aja nyanyi dengan goyang heboh.
Ibu yang memakai blus coklat itu tertawa senang. Nampaknya ibu itu menganggap saya terpesona dengan putrinya yang fasih nyanyi lagu orang dewasa.
Duh Ibu, saya sih sedih plus trenyuh binti gelisah.
Masa Ibu tidak cemas mendengan putri kandungnya nyanyi lagu yang syairnya terdengar lumayan sensual gitu? Syair dengan konotasi yang mudah diinterpretasikan dalam tanda kutip negatif.
Apakah cuma saya yang sedih tiap kali mendengar anak-anak menyanyikan lagu dewasa dengan syair yang tak sesuai usia mereka?
Saya pun bertanya pada adik kandung yang juga Ayah dari dua anak laki-laki dan perempuan.
"Anak-anak kalo di rumah nyanyi lagu apa?"
"Lagu macam-macam lah, Mbak,"
"Emang ada lagu judulnya macam-macam?"
Eh, adik saya terdiam sejenak. Dia pun cerita kalo anaknya yang kecil, kadang nyanyi lagu si Ayu Ting-Ting. Atau nyanyi lagu penyanyi dangdut lainnya.
"Emang mereka nggak bisa nyanyi lagu anak-anak?"
"Emang ada lagu anak-anak jaman sekarang, Mbak?"
Tiba-tiba saya terdiam. Eh, saya nggak tahu apa sekarang masih ada penyanyi cilik dengan lagu terbaru yang beredar di pasar kaset. Atau di youtube. Sekarang kan jaman teknologi, mungkin saja udah beda ya pasarnya. Kalo dulu mesti produksi CD, bahkan sebelumnya kaset yang ada pitanya. Huhuuuee, jaman tahun berapa itu ya.
Dan saya pun mencari tahu dari Youtube. Saya cari aja dengan kata kunci Lagu Anak. Dan ternyata muncul wajah Joshua.
Iyaa Joshua, yang terkenal dengan Lagu Anak berjudul Diobok-Obok. Eh, bener gak sih judulnya ini?
Yang jelas sih emang syairnya ada kata-kata Diobok-obok sih ya, hehe. Joshua adalah penyanyi anak kesukaan si sulung. Dari Youtube yang saya kunjungi, Joshua memiliki niat yang mulia. Bersama beberapa teman penyanyi masa kecilnya, Joshua merilis single album #SaveLaguAnak. Lagu berjudul Selamatkan Lagu Anak merupakan karya Papa T. Bob.
Yang jelas sih emang syairnya ada kata-kata Diobok-obok sih ya, hehe. Joshua adalah penyanyi anak kesukaan si sulung. Dari Youtube yang saya kunjungi, Joshua memiliki niat yang mulia. Bersama beberapa teman penyanyi masa kecilnya, Joshua merilis single album #SaveLaguAnak. Lagu berjudul Selamatkan Lagu Anak merupakan karya Papa T. Bob.
Lagu ini dinyanyikan Joshua bersama teman-teman penyanyi cilik yang dulu sangat terkenal. Ada Leony, Dea Ananda, Tasya, Tina Toon, bersama-sama mengkampanyekan #SaveLaguAnak.
Menurut Joshua, ia ingin meminta perhatian orang dewasa agar lebih peduli terhadap kekosongan Lagu Anak. Anak-anak sekarang terbiasan menyanyikan lagu dewasa karena adanya cuma itu. Nggak ada lagi penyanyi anak-anak yang muncul dengan lagu sesuai usia mereka.
Joshua mengajak orang dewasa untuk nostalgia dengan kembali mengingat masa kecil dulu. Betapa cerianya anak-anak dengan bernyanyi lagu sesuai usia mereka.
Teman-teman masih ingat kan, lagu Naik-Naik Ke Puncak Gunung. Atau justru punya nostalgia Lagu Anak berjudul Tamasya? Saat Ayah kita mengajak piknik di dalam kota dengan naik becak. Dan sekarang tak ada lagi becak di dekat rumah tempat kita tinggal. Hanya untuk mengulang nostalgia seperti yang telah Ayah kita lakukan dulu. Namun kenangan saat Ayah mengajarkan lagu ini masih melekat dalam ingatan.
Joshua memilih media youtube untuk berkampanye. Karena saat ini mudah banget mengenalkan sesuatu dan bisa jadi trending topic lewat media youtube. Dia hanya mengandalkan follower dan subscriber, yang tentu saja mereka miliki sebagai selebritis.
Dan sebagai orang tua, saya sangat mendukung langkah positif tersebut. Meski anak-anak saya sudah besar, namun mereka adalah generasi yang masih menikmati Lagu Anak. Dan mereka sangat beruntung bisa mendengar dan menyanyikan Lagu Anak yang sesuai dengan usianya.
Semestinya peran orang tua sangat penting dengan memilih memutarkan lagu anak untuk anak-anak mereka. Tak ada alasan tidak ada lagu anak-anak yang baru. Bukankah masih banyak lagu anak yang bisa kita perdengarkan dari jaman kita masih kecil dulu?! Seperti lagu Naik Delman, Naik-Naik Ke Puncak Gunung, Burung Kakak Tua. Saya dulu sering memutar kaset lagu anak-anak ini untuk Milzam dan Naufal, anak-anak saya.
Saya ingin anak-anak Indonesia bisa menikmati Lagu Anak yang sesuai usianya. Lagu yang menemani mereka tumbuh dan berkembang. Lagu dengan syair yang santun. Lagu dengan ajakan untuk bermain, belajar, dan menari. Lagu tentang kesetiaan pada teman. Lagu yang menjanjikan masa depan ceria.
Lagu yang ceria dan bersemangat seperti lagu Tasya Kamila tentang Liburan. Lagu yang lucu dan menggugah selera makan anak yang berjudul Abang Tukang Bakso.
Semoga langkah Joshua dengan teman-temannya mendapat respon yang bagus dari seluruh lapisan masyarakat. Dan semoga cita-cita para penyanyi cilik ini terwujud, akan lahir penyanyi cilik baru dengan lagu anak yang sesuai dengan usia mereka. Yuk teman, Save Lagu Anak Untuk Mencerahkan Dunia Anak-Anak Indonesia. Wassalamu'alaikum.
Foto cover : Pixabay
video dari link di sini.
Menurut Joshua, ia ingin meminta perhatian orang dewasa agar lebih peduli terhadap kekosongan Lagu Anak. Anak-anak sekarang terbiasan menyanyikan lagu dewasa karena adanya cuma itu. Nggak ada lagi penyanyi anak-anak yang muncul dengan lagu sesuai usia mereka.
Joshua mengajak orang dewasa untuk nostalgia dengan kembali mengingat masa kecil dulu. Betapa cerianya anak-anak dengan bernyanyi lagu sesuai usia mereka.
Teman-teman masih ingat kan, lagu Naik-Naik Ke Puncak Gunung. Atau justru punya nostalgia Lagu Anak berjudul Tamasya? Saat Ayah kita mengajak piknik di dalam kota dengan naik becak. Dan sekarang tak ada lagi becak di dekat rumah tempat kita tinggal. Hanya untuk mengulang nostalgia seperti yang telah Ayah kita lakukan dulu. Namun kenangan saat Ayah mengajarkan lagu ini masih melekat dalam ingatan.
Joshua memilih media youtube untuk berkampanye. Karena saat ini mudah banget mengenalkan sesuatu dan bisa jadi trending topic lewat media youtube. Dia hanya mengandalkan follower dan subscriber, yang tentu saja mereka miliki sebagai selebritis.
Dan sebagai orang tua, saya sangat mendukung langkah positif tersebut. Meski anak-anak saya sudah besar, namun mereka adalah generasi yang masih menikmati Lagu Anak. Dan mereka sangat beruntung bisa mendengar dan menyanyikan Lagu Anak yang sesuai dengan usianya.
si bungsu dengan teman-teman SMP yang semangat saat kelulusan |
Saya ingin anak-anak Indonesia bisa menikmati Lagu Anak yang sesuai usianya. Lagu yang menemani mereka tumbuh dan berkembang. Lagu dengan syair yang santun. Lagu dengan ajakan untuk bermain, belajar, dan menari. Lagu tentang kesetiaan pada teman. Lagu yang menjanjikan masa depan ceria.
Lagu yang ceria dan bersemangat seperti lagu Tasya Kamila tentang Liburan. Lagu yang lucu dan menggugah selera makan anak yang berjudul Abang Tukang Bakso.
Semoga langkah Joshua dengan teman-temannya mendapat respon yang bagus dari seluruh lapisan masyarakat. Dan semoga cita-cita para penyanyi cilik ini terwujud, akan lahir penyanyi cilik baru dengan lagu anak yang sesuai dengan usia mereka. Yuk teman, Save Lagu Anak Untuk Mencerahkan Dunia Anak-Anak Indonesia. Wassalamu'alaikum.
Foto cover : Pixabay
video dari link di sini.
Alhamdulillah, anakku Rara kenal lagu2 anak-anak jadul. Kan yang ngajari bu guru paud..hihi
BalasHapusAnak-anak selayaknya bisa menikmati masa kanak-kanaknya antara lain menyanyi dan atau mendengarkan lagu yang pas untuk usianya.
BalasHapusSalam hangat dari jombang
mba wati..saya salah satu anak2 itu mba..angkatan 90-an..joshua, cikita meldy, messy, dll...
BalasHapussedih, zaman anak cucu saya kaya gini. tapi tetap optimis, krn harapan itu masih ada :)
Lah anakku yang bungsu malah kenalnya laguya Tegar. Kau yang dulu bukanlah sekarag. Tapi alhamdulillah setelah masuk TKIT lagunya berubah rukun iman dan rukun Islam.:)
BalasHapusJoshua emang top pada saat itu, bahkan banyak sekali artis cilik yang lagunya hingga hari ini diPlay itu enak didengar dan nyaman :D musiknya
BalasHapusPrihatin bgt mba sama perkembangan sekarang ini, usia anak2 tp sudah sangat fasih melafalkan lagu & lirik dewasa
BalasHapusBersyukur ya mbak, putranya masih menangi masa-masa akhir lagu anak-anak berjaya :)
BalasHapusBetul sekali, Mbak, penting sekali mendekatkan anak dengan lagu anak-anak. Di sini peran orangtua juga tak bisa dipandang kecil.
BalasHapusAamiin. Langkah kecil yang berdampak besar nih..
BalasHapusBetul banget, mbak. Hadeh...beberapa waktu lalu sempet lihat anak 3 tahunan nyanyi lagu (apasih judulnya) yang ost sinetron Mermaid in Love (kalo gak salah, saya juga nggak nonton). Ini artinya kan dia pasti juga ikutan nonton dengan emaknya. Miris deh kalo begini.
BalasHapusSedih ya mbak melihat kenyataan saat ini dimana anak-anak lebih menghafal lagu dewasa ketimbang lagunya sendiri. Dan sudah seharusnya kewajiban para orang tua mengarahkan putra putrinya untuk mengenal lagu anak-anak dan bukan membiarkan mereka menghafal lagu2 dewasa... TFS ya mbak
BalasHapusLagu anak-anak jadul era 90an itu sering aku ajarkan ke Altaz, habisnya kita memang nggak punya lagu anak yang sesuai sekarang ini. :(
BalasHapusKayaknya yang punya ortu generasi 70,80 dan 90an masih bisa dengar lagu anak ya :)
berharap pencipta lagu anak-anak semakin kreatif yaaaa, menciptakan lirik lagu anak-anak ya bertema anak-anak,
BalasHapusAku d rmh masih rajin nyanyi lagu anak mba, lagu dewasa juga tapi klo yg kata2nya cabul aku No. :)
BalasHapuslagu2 anak jaman dulu emang abadi banget ya. Sekarang malah ga terdengar penyanyi cilik yg ngehits :(
BalasHapusmiris memang ya..media dimana2muternya lagu dewasa, sampe di tempat makan pun lagu dewasa. Memangharus dimulai dari kita ya mba, dari rumah
BalasHapusSebetulnya bukan alasan ya, Mbak, bahwa zaman sekarang nggak ada lagu anak-anak.
BalasHapusOrang dewasa juga bisa ngajarin lagu anak-anak yang dulu.
Jaman kita kecil lagu anak-anak memang banyak ya Mba.
BalasHapusSayang gak semua orangtua menyadari bahaya lafu dewasa. Mereka malah bangga.
Sekarang semua dilihat dari sisi komersil. Lagu anak katanya ga menjual. Eh tapi menurut saya sebenarnya pemerintah juga bisa turun tangan ya mba.. seperti halnya membiayai film anak. Daripada bikin acara kampanye2 ga jelas.. hini.. eh tapi ini sih nenurut saya aja..
BalasHapuszamanku kecil juga dengerin joshua, trio kwek kwek dll mbak hida, aaah aku masih unyi seperti anakmu mbaa
BalasHapusWuah anaknya udah menginjak remaja ya mba, senengnyaaaa :)
BalasHapusDan melihat video save lagu anak itu, duh gedenya cantik-cantik. Apalagi Tasya, masih cocok aja ya pake baju SD hihihi.
lagu favoritku jaman SD Desaku Yang Kucinta (kalo gk salah judulnya), dan setiap disuruh nyanyi ke depan lagunya selalu itu-itu saja haha
BalasHapusHasna lagi suka banget nyanyi lagu Pelangi, Tik-tik hujan, sama bintang kecil :)
BalasHapusBaru tahu kalau ada campaign ini lo.. Memang perlu banget #SaveLaguAnak... :)
BalasHapusMiris yaa kalo ada ibu-ibu bangga anaknya nyanyi lagi Cita Citata. Apalagi sekarang 17 Agustusan anak-anak malah pada nyanyi lagu dangdut, bukannya lagu-lagu wajib atau lagu anak. Duh miris banget.
BalasHapusCucu-cucu hampir gak begitu mengenal lagu anak-anak. Seharusnya disekolah diajarkan dengan baik lagu anak-anak, ya. Untungnya bunda hafal beberapa lagu anak-anak, jadi bisa juga ngajarin cucu-cucu, walau pun mereka seperti beraat bangat belajarnya.
BalasHapusSemoga aja gerakannya sukses & keluar lagi lagu2 anak kaya zaman saya kecil dulu
BalasHapus