Assalamu'alaikum. Alhamdulillah saya masih bisa menuliskan artikel untuk One Day One Post. Menginjak hari ke 13, dengan tema seputar tips meneruskan kebaikan untuk yang sudah meningal. Tema ODOP semuanya menarik. Terlebih tema ini, agar kita saling mengingatkan dalam kebaikan. Saya akan menuliskan artikel berjudul 10 Amalan Meneruskan Kebaikan Leluhur Kita.
Pasti teman-teman udah sering mendengar hadist tentang amalan yang akan selalu menemani kita meski nyawa telah terenggut dari tubuh. Hadist Riwayat Muslim yang isinya sebagai berikut :
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)
Sejak kita kecil, saya yakin udah diajarkan menghapal hadist di atas. Bukan hanya oleh guru ngaji, tapi juga orang tua, simbah, dan guru agama di sekolah. Bahkan saya pun mengajarkannya pada anak-anak saya sejak mereka mulai ngaji di TPQ.
Tiga amalan yang tetap akan menemani kita selama di alam kubur dan di akhirat kelak adalah :
- Sedekah Jariyah
- Ilmu Yang dimanfaatkan, dan
- Anak yang sholeh dan sholehah
Dan 10 amalan yang pahalanya akan terus menerus mengalir, yaitu :
1. Ilmu yang bermanfaat
Sesedikit apapun ilmu yang kita miliki, alangkah indahnya bila berbagi. Ketika kita menjadi guru dan berbagi ilmu serta pengalaman, itu artinya kita pun ikut belajar lagi. Apa yang telah kita bagikan, kelak pun akan dibagikan kembali oleh teman atau seseorang yang telah kita ajari. Dan itu lah yang disebut amalan yang tak akan berhenti mengalir, karena akan terus menerus diturunkan pada setiap orang.
Bahkan berbagi lewat tulisan pun bisa juga menjadi amalan. Maka wajib bagi kita menuliskan hal yang baik dan bermanfaat bagi pembaca artikel di blog kita.
2. Doa Anak Sholeh
gambar dari pixabay.com |
Sungguh bahagia rasanya orang tua yang memiliki anak sholeh. Anak yang senantiasa rajin beribadah. Karena ketika anak kita menjalankan ibadahnya karena Allah Swt, amalannya akan sampai pada orang tuanya. Meski kita telah tiada di dunia ini.
3. Sedekah Jariyah
Harta kita bukan milik kita. Karena ada sebagian dari harta tersebut adalah milik Allah untuk fakir miskin. Dan bila kita rajin sedekah, manfaatnya adalah :
- Mengundang datangnya rezeki
- Melindungi kita dari musibah
- Menyembugkan penyakit, dan
- Memanjangkan Umur
Simbah putri saya sangat menyukai sedekah. Bukan berupa uang semata, namun juga air minum. Masih ingat kah, kebiasaan baik leluhur kita menyediakan kendi yang berisi air minum dengan cangkir. Kemudian Simbah akan meletakkannya di pagar dengan diberi tatakan piring seng. Nantinya akan ada orang-orang yang lewat dan mengambilnya untuk menghilangkan dahaga.
"Air yang kita miliki tak pernah berkurang," tutur Simbah ketika kami cucunya menanyakan kebiasaan beliau.
Mungkin Simbah hanya memberikan segelas air minum pada pejalan yang lewat. Atau secanting beras pada pengemis yang meminta-minta di rumah. Namun bagi yang menerimanya, itu adalah berkah saat tenggorokan kering dan perut lapar.
"Kalo kita memberi itu, nggak akan pernah habis apa yang kita miliki," tutur Simbah lagi.
Simbah telah mengajarkan banyak kebaikan pada kami, anak cucunya. Bahkan meski sudah tiada, sedekah Simbah masih mengalir karena kami cucu dan buyutnya masih meneruskannya. Setiap bulan kami mengumpulkan uang dari penghasilan bulanan ke dalam rekening khusus. Dan nantinya, saat-saat tertentu akan diambil dari tabungan itu untuk sedekah. Semoga saja putra-putri kami kelak akan meneruskan kebiasaan yang telah kami rawat selama ini.
4. Menanam Pohon Yang Bermanfaat
Saat masih tinggal di rumah yang lama, halaman depan saya tanami pohon Mangga, Belimbing, Jambu biji, dan beberapa tanaman obat. Ketika jambu biji berbuah sangat banyak, biasanya pejalan kaki yang lewat ada yang mengambil buahnya dan menikmatinya. Kebetulan jambu biji milik kami buahnya manis dengan daging buah berwarna merah muda.
Saya senang bila ada yang memetik untuk dimakan dan tidak buat mainan. Seperti anak-anak kecil yang sering mengambil buah yang masih muda untuk dilemparkan.
Dan ketika kami mesti pindah ke rumah yang sekarang, saya wanti-wanti pada pemilik rumah yang membeli rumah kami, jangan sampai menebang pohon tersebut. Kecuali tentu saja bila akarnya merusak pondasi rumah. Sebenarnya sih nggak masalah juga ditebang bila pemilik rumah sudah memiliki pohon pengganti yang usianya lebih muda dan siap berbuah.
Karena ada hadist nya yang katanya, siapapun yang menanam pohon dan bermanfaat untuk orang banya, pahalanya akan terus mengalir meski kita sudah meninggal.
5. Wakaf Kitab Al Quran
Sekarang banyak yang mengajak kita untuk mewakafkan Al Quran. Biasanya ada seseorang atau lembaga yang menjadi pengelola, kemudian akan membagikannya ke seluruh pelosok bumi pertiwi.
6. Berjuang membela tanah air
Kalo jaman dulu, pejuang mengangkat senjata membela kehormatan negeri ini. Sekarang berjuang membela tanah air adalah dengan berkarya. Apapun profesinya bisa berkarya mempersembahkan yang terbaik. Menajadi pejabat pemerintah yang juju dan berdedikasi pada pekerjaannya. Menjadi dokter yang sosial, guru yang penyayang pada siswanya, atau pengusaha yang peduli pada pegawainya.
7. Membuat Sumur
Memiliki sumur atau sumber mata air jangan lah dinikmati sendiri. Saat ini sebagian besar masyarakat di perkotaan meletakkan sumber mata air di bagian belakang rumah. Kerena alasan lahan yang terbatas. Nah, bagikan pada tetangga dan orang yang meminta dengan menyiapkan kran di depan rumah.
8. Membuat saluran air untuk irigasi
Ini cocoknya bagi mereka yang tinggal di pedesaan, atau pinggir kota yang masih memiliki lahan sawah atau kebun luas. Bikin lah irigasi agar air bisa merata pada semua pemilik lahan.
9. Membangun Masjid
Hadist tentang amalan membangun masjid pun sering kita dengar sejak kecil. Bahkan bila kita belum mampu membangun utuh masjid, tak mengapa sedekah berupa semampunya kita.
“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533).
Simbah saya dulu rutin menyumbang sedikit uang dari pemberian anak-anaknya kepada masjid dekat rumah. Nah, ini pula yang diajarkan pada kami, cucunya agar melakukan hal serupa. Karena itu lah, sedekah yang kami kumpulkan dalam satu rekening juga diperuntukkan untuk membangun masjid yang ada di lingkungan tempat tinggal keturunan Bani Ilyas.
10. Membangun rumah bagi musafir
Kalo punya tanah luas dan harta berlebih, banyak yang mendayagunakannya untuk membangun rumah kost. Memang secara ekonomi lebih menguntungkan, karena ada pemasukan rutin tiap periode tertentu. Mungkin bila ingin meniru langkah Umar bin Khatab, bisa juga menyiapkan satu pintu kamar kost bagi para musafir. Tentu saja bukan sembarang orang, tapi pilih lah mereka yang rela mengorbankan harta benda yang ditinggalkan demi menuntut ilmu, mengajarkan agama di masjid, atau kaum dhuafa yang ingin sekolah di kota besar.
Siapa sih yang nggak ingin menjadi anak sholeh dan sholehah? Bisa membuat orang tua yang sudah tiada menikmati amalan yang ditinggalkannya. Bagi teman-teman yang sudah tidak punya orang tua, meneruskan amalan ini adalah jalan yang bijaksana. Semoga artikel 10 Amalan Meneruskan Kebaikan Leluhur Kita bisa menjadi amal jariyah saya. Aamiin. Wassalamu'alaikum.
amin ya allah.. semoga kita tergolong umat yang seperti ini
BalasHapusamiin..amiin
BalasHapussemoga kita termasuk kedalamnya yaa
Masyaallah, terima kasih sudah diingatkan, Mbak. Semoga kita bisa mengamalkan amalan-amalan itu dan termasuk golongan umat di dalamnya ya.
BalasHapusMakasih sudah mengingatkan saya Mba Hidayah. Semoga saya sekeluarga bisa senantiasa mengamalkannya.
BalasHapusAh, jadi inget Bulekku nih, Mba. Beliau selalu mengamalkan hal2 kayak gini. Kalau pulang kampung selalu nyumbang ke masjid atau mushola. Entah speaker, karpet, mukena, ataupun Alquran.
BalasHapusSemoga kita juga bisa meniru perbuatan mulia seperti di atas ya Mba :)
Leluhur kita, org jaman dulu, emang dengan kearifannya meski informasi yg blm diterima blm sebanyak skrng justru lb banyak memelihara alam dan kebaikan ya mbak. Semoga kita sbg generasi penerus bisa melanjutkannya, sehingga amalan yg kita lakukan jg brimbas kpd yang mengajarkan kepada kita nilai2 itu (ortu, kakek nenek kita dll) aamiin
BalasHapusThanks sharingnyaa mbak jadi amal jariyah juga apabila pembaca terinspirasi untuk melakukan amalan ini :)
BalasHapusAlhamdulillah dapat pencerahan... tulisan yang bermanfaat, semoga tulisan ini menjadi pahala buat penulis. thanks
BalasHapus