Tips Agar Puasa Tetap Sehat Dan Semangat Beraktivitas

Assalamu'alaikum teman. Memasuki puasa hari ke-13 ini udara di sekitar rumah cukup sejuk. Bahkan kalo melihat di aplikasi android yang saya punya, berkisar sekitar 27 derajat Celsius. Wuihhh, cukup rendah loh untuk ukuran kota Semarang. Biasanya sih sekitar 35 derajat, bahkan pernah juga mencapai 42 derajat. Amboiii nian panasnya.

Berkah bulan Ramadhan itu bisa aja dengan turunnya suhu udara. Terutama anak-anak nih bakal nggak ngaruh karena mereka lupa kalo tengah puasa. Dulu sekali saat anak-anak masih usia di bawah 10 tahun, pernah saking panasnya udara di kota kami, pas tengah hari masuk ke dalam kulkas. Katanya sih agar tahan puasa, tahan minum tanpa kehausan ya masuk kulkas. Ada-ada aja ya, hahaha.

Saya sebagai ibu tentu saja pengen anak-anak tetap puasa tanpa perlu masuk kulkas gitu. Ntar bukannya betah puasa, malah tubuh jadi kedinginan karena suhunya langsung turun. 

Udah lama juga saya menerapkan pola makan sehat seimbang saat makan sehari-hari. Nah, kalo puasa gini, saya mesti pintar memilih asupan makan yang mampu mengawal tubuh tetap sehat, tetap mendapatkan nutrisi agar anak-anak tetap beraktivitas dengan semangat. 

Tips agar puasa tetap sehat dan semangat berakitivitas itu gampang sebenarnya. Makan tetap tiga kali sehari ya, meski kuantitas pasti berbeda dengan hari biasa. Tapi saya mengimbangi dengan kualitas dan pilihan bahan makanan tambahan yang bagus.

1. Makanan dengan Kadar Gizi Seimbang

Kalo biasanya makan sehari tiga kali, saat puasa nggak mungkin saya meminta keluarga agar tetap makan tiga kali dengan menu yang sama. Pasti bakal bosan. Akhirnya saya mengantisipasi kebosanan dengan mengatur menu yang berbeda saat buka, sesudah shalat sunnah, dan saat sahur.

Saat Buka Puasa

Biasanya menu yang ringan dan tidak memberatkan. Misalnya, Teh hangat, kurma, Buah-buahan, dan makanan kecil. Ini biasanya nggak barengan. Saat berbuka kami cukup minum teh manis dan kurma. Atau keesokan harinya pilihannya berbeda, yaitu teh manis dan snack saja. Hari berikutnya bisa saja teh tawar dan kolak pisang atau setup buah.

Setelah Shalat Sunnah dan Tadarus

Biasanya perut yang kosong menjadi isyarat saya mesti menikmati makan malam. Anak-anak kadang memilih makan nasi dan lauk dengan ukuran yang kecil. Karena biasanya mereka sudah kenyang menikmati sncak dari masjid, atau yang udah saya sediakan saat buka di rumah. 

Makan Sahur Tidak perlu Yang Bikin Kenyang

Nah, biasanya kan anak-anak suka susah dibangunkan untuk makan sahur. Dulu saat anak-anak masih usia 5 hingga 7 tahun, saya selalu membuatkan mereka makanan yang mudah dikunyah. Biasanya sih saya bikinkan menu makan seperti Semur Galantin, Calamari, atau Omlet Telur dan sayuran. Wah, kalo saya udah siapin menu di atas, mereka langsung semangat makan sahur.

Sekarang sih saya justru menyiapkan menu sahur yang berbeda dan sudah berlangsung sejak lima tahun ini. Menu terbanyak adalah buah-buahan yang sudah saya siapkan di piring dalam potongan tertentu. Dan reaksi awal meski agak terpaksa, mereka tetap menikmatinya. Karena pada dasarnya sejak kecil saya sudah mengenalkan segala macam buah untuk bahan cemilan sehari-hari.

Sekarang justru kalo sahur hanya ada buah sedikit, mereka selalu bertanya, ibu nggak sempat belanja buah ya. Hahaha, kebiasaan baik memang mesti diterapkan sejak dini agar anak-anak terbiasa makan makanan sehat sehari-hari.

2. Hindari Minuman Yang Mengandung Soda atau Kafein

Dulu saya pecinta kopi dan teh. Eh sekarang sih masih kecanduan teh. Cuma karena ngerti kalo teh itu mengandung kafein, yang bikin kita pengen buang air kecil terus menerus, saya stop minum saat sahur.

Yup, minum teh saat sahur bukan kebiasaan baik untuk kita yang ingin puasanya lancar. Kalo buang air kecil keseringan, tubuh bisa mengalami dehidrasi. Akibatnya bisa diduga, kepala pening, mata berkunang-kunang dan tubuh mudah sekali lemes. Pengennya tidur terus. Puasa jadi nggak produktif kaaan. 

Nah, mending saat sahur ganti minum teh dengan air putih yang banyak.  Kalo takut nggak bisa mengonsumsi air putih yang banyak, diatur aja saat bangun akan sahur. Kemudian minum air putih lagi usai makan, dan saat mendengar tanda Imsyak dari masjid. 

3. Hindari Tidur Usai Menyantap Makan Sahur

Biasanya karena mata yang mengantuk, kita menuruti aja langsung tidur usai santap sahur. Bangun-bangun matahari udah terang bersinar.

Yang paling bagus adalah menanti pagi dengan shalat Shubuh terlebih dulu. Kemudian tadarus yang banyak, sebisa mungkin satu juz saat pagi. Kalo nggak bisa, cicil aja separonya. Biasanya yang udah jadi kebiasaan, mata nggak ngantuk hingga bisa beraktivitas sepanjang hari. Kalo siang mata jadi ngantuk, bisa istirahat sebentar. Bagi karyawan, bisa menggunakan waktu istirahat yang biasanya untuk makan siang dengan tidur sejenak usai shalat Dhuhur.

Bagi saya sendiri, yang tahun ini mengalami puasa di rumah usai resign dari tempat kerja, sangat mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan. Gimana pun juga, saya meminta dalam doa ingin bisa resign hampir lima tahun. Dan doa saya terjawab ketika tahun kemarin pengajuan resign bisa diterima oleh pimpinan di tempat kerja. Nyaris dua tahun lalu saya sudah mengajukan resign yang pertama, dan ditawari agar tetap bekerja.

Begitu di rumah, saya bisa memperbanyak hapalan Al Quran, tadarus, juga membaca terjemahannya. Ini lah berkah bekerja di rumah. Nggak apa saya memperoleh materi yang lebih sedikit dari pada saat bekerja dulu. Namun sepanjang di rumah pun, saya tak kekurangan materi. Saya punya banyak waktu luang untuk menambah silaturahim dengan kerabat yang biasanya jarang terlaksana karena terbatas waktu.

Eh, jadi kemana-mana nih ceritanya. Nah, ketiga hal tersebut yang bikin aktivitas kami sekeluarga jadi tak berkurang meski puasa. Cerita dooong, gimana tips agar puasa tetap sehat dan semangat beraktivitas yuk. Beda rumah bisa saja kan beda kebiasaan. Selamat berpuasa teman-teman, semoga tetap sehat dan semangat. Wassalamu'alaikum.