Assalamu'alaikum teman. Memasuki hari Kamis yang selalu manis dan ceria, saya akan berbagi cerita tentang teman blogger nih. Teman blogger yang imut, manis, dan pintar masak, meski sebenarnya saya belum pernah bertemu dan menikmati masakannya. Tapi yakin deh kalo teman blogger ini pintar masak, karena udah pernah beberapa kali masak bareng chef terkenal.
Saya mengenal mbak Sri Rahayu sudah lama banget. Pertama karena tergabung dalam grup menulis yang sama di IIDN Interaktif yang digawangi oleh mbak Indari Mastuti. Trus sering chit chat di time line FB sesama teman dunia maya, yang kebetulan satu wilayah dengan mbak Sri. Ada mbak Tatit, mbak Ayunin, mbak Dian, Mbak Sukimah Yono, daaan, aduh yang lainnya saya lupa. Maafkan saya ya.
Saya sempat jarang stalking juga sih, jadi kadang suka telat tahu ada kabar terbaru. Seperti ketika tiba-tiba saja mba Sri atau yang sering dipanggil Mba Yayuk oleh teman-teman dekatnya, tahun 2014 pindah domisili di pulau dewata. Di Sidoarjo aja saya belum punya rezeki bertemu dengannya. Ini malah makin jauh ke bagian Timur Indonesia. Tapi moga ada rezeki bertemu dengan mba Sri, aamiin.
Baca juga : Ocehan ala Ade Anita, Momblogger yang Humble dan Senang Bercanda
Saya terus terang merasa takjub dengan ketrampilan dan semangat mbak Sri bertahan di dapur. Dari ngobrol di grup WA, tempat kami sesama anggota Arisan Link Kelompok 3 ngumpul, mbak Sri cerita kalo bisa seharian di dapur. Ngapain di dapur? Ya pasti masak lah, masa mau tidur?!
Saya masih ingat dengan niat tulus mba Sri menghadirkan masakan olahannya sendiri meski mereka traveling. Iya, saat mudik tahun 2015 lalu, dengan perjalanan darat dari Denpasar menuju Jakarta, mbak Sri mengolah sendiri masakan untuk keluarga. Sepanjang jalan mbak Sri telah menyiapkan menu sahur dan berbuka yang disajikannya di pinggir jalan. Ia nggak malu meski jadi tontonan orang dengan pandangan aneh.
Masak untuk sahur di pinggi jalan depan Masjid Paiton |
Sebagai perempuan yang lahir dan besar di Jakarta, mbak Sri punya pengalaman masa kecil yang sangat menyenangkan. Berkenalan dengan anak-anak Betawi asli dan sering mbolang di seputaran Jakarta yang saat itu masih punya lokasi alami dengan pepohonan besar dan rindang. Belajar tentang kehidupan di alam, hingga diajari masak oleh teman-temannya ini.
Kecintaan ibu dengan dua anak cowok pada dunia kuliner sudah ditekuni sejak usia sekolah dasar. Kalo kita main masak-masakan dengan bahan dedaunan dan bung, mba Sri udah masak beneran. Kecintaan yang terus ditekuninya hingga berkeluarga. Mba sri bisa loh bikin 4 esep masakan padahal di rumah nggak ada pasukan buat ngabisin. Akhirnya masakan tersebut diantar kepada tetangga, waktu itu masih tingal di Sidoarjo. Makanya, tetangga di sana pengen mba Sri segera balik ke Sidoarjo. Kata tetangganya, mereka kangen sama masakannya. Hihiii, jahat ih, masak kangen masakannya doang.
Bagi Mbak Sri, perempuan yang memasuki ranah perkawinan wajib mengerti kewajibannya sebagai ibu rumah tangga. Dalam artikel lawas di blog www.istanabundavian.com yang berjudul Memasak Itu Mudah, mbak Sri menganggap banyak ibu-ibu terutama yang bekerja kantoran dan punya waktu terbatas enggan memasak.
Wah, saya dulu kerja lama di luar rumah juga, tapi saya selalu menyempatkan diri masak dengan menyiapkan bahan-bahan masakan malam sebelumnya. Jadi pagi hari saya tinggal mengeksekusi masakan. Biasanya saya masak yang mudah, seperti menumis, bikin opor ayam, empal gepuk, dan lainnya. Yang penting sih keluarga menikmati masakan saya. Managemen waktu sangat penting bagi ibu rumah tangga yang berstatus ganda, menjadi pekerja di luar rumah.
Tapi dalam artikel tersebut, mba Sri juga menuliskan Tips Memasak Mudah dan Lezat. Berikut tips nya :
1. Hilangkan Semua Pakem dan Aturan
Mbak Sri jarang mengikuti pakem, karena menurutnya bila ingin masak sesuatu namun bumbunya tak ada di dapur akhirnya gagal. Bagi mbak Sri, masak adalah kreativitas. Jadi bila pengen masak sop, tapi tak ada biji pala, ya udah kasih aja bumbu yang pas yang akan tetap menghasilkan masakan sop yang lezat.
2. Siapkan Bahan Masakan Sebelum Masak
Iyes banget ini. Saya juga seringnya menyiapkan malam sebelumnya. Misal bila masak tumisan sayur, saya akan memotong sayur dan mencucinya hingga bersih sebelum masuk wadah khusus dan menyimpannya ke dalam kulkas. Jadi pagi hari saya tingal mengeksekusi sayuran tersebut menjadi masakan cepat saji.
3. Mulailah dengan membaca Bismillah dan Dengan perasaan yang senang
Saya juga setuju dengan tips berikut, karena seperti yang mba Sri tuturkan, masakan kita akan terlindung dari hal-hal yang taidak tampak. Citarasa masakan juga menjadi lebih baik.
Saya melakukan hal yang sama karena simbah putri juga menanamkan hal serupa. Masih ditambah lagi bacaan lain bila punya hajat dan Insya Allah selalu tercukupi dan tidak kekurangan saat menjamu tamu.
4. Hilangkan Semua Beban dan Ketakutan akan tidak enaknya Masakan
Eh, iya pasti ya, kalo masak tidak pede, jadinya beneran nih. Masakan jadi enggak enak karena keraguan yang mengekang kita.
5. Masaklah Masakan Dengan Bumbu-Bumbu Yang Simple
Nah, ini solusi bagi ibu pekerja yang tetap ingin menyajikan masakan sehat buat keluarga. Bila memiliki keterbatasan waktu, piih aja masakan dengan komposisi yang sederhana. Seperti tumis, sop, semur, telur dadar, dan masih banyak contoh masakan sederhana lainnya.
Gimana, masih ragu masak sendiri di dapur? Tepis jauh-jauh ya, karena sekarang ini ibu rumah tangga banyak terbantu dengan resep masakan yang bertebaran di dunia maya.
Saya setuju dengan mbak Sri, memasak untuk keluarga itu harus didasarkan oleh cinta. Karena cinta pada keluarga, mestinya mudah banget membuatkan mereka masakan dengan penuh cinta. Tanpa terpaksa, tanpa terbebani, dan tanpa ragu-ragu.
Namun kecintaan mbak Sri pada dunia kuliner sepertinya sudah mendarah daging. Bahkan suatu ketika, listrik di rumah padam pun tak menyurutkan niatnya untuk asik di dapur. Ini salah satu status Mba Sri di timeline FB yang waktu itu muncul dan saya ikut baca.
"Hari ini mati lampu lamaaa sekali tanpa ada pemberitahuan. Tapi hasrat tuk masak lagi menggebu. Demi menghalau bete akhirnya. uprek di dapur bikin kolak, widaran keju dan pisang goreng keju saat duo krucil boci. lumayan buat teman buka puasa"
Bayangkan, kalo saya pasti mending tiduran atau baca buku aja, ngapain juga nguplek di dapur, hihiii. Tapi berkat hobinya yang krasan banget ketika sedang di dapur, Mbak Sri memiliki usaha kuliner yang mulai dikenal dengan promo dari mulut ke mulut. Eh, bukan hanya itu, tapi juga promonya via dunia maya. Dari teman yang satu ke teman yang lain di sosial medianya, olahan kuliner mbak Sri yang mantap rasanya menjadi langganan yang sangat dinanti oleh pelanggan setianya. Eh tapi saya belum pernah beli, padahal pengen banget menikmati Siomay buatan mbak Sri yang katanya yummy banget.
Namun mba Sri nggak suka masak ramai-ramai kayak untuk orang hajatan. Meski suaminya pernah menyarankan untuk buka catering, mbak Sri tidak setuju. Ia lebih suka masak sendiri, masak masakan rumahan. Alasannya memutuskan terjun ke bisnis kuliner sebagai branding. Karena mbak Sri ingin bisa menunjang buku kulinernya yang udah terbit.
Sebagai orang bertipe perfeksionis, keinginanya wajar saja. Mba Sri menetapkan metode dan SOP untuk setiap pekerjaan yang dijalaninya. Menurutnya mendidik orang untuk taat aturan itu susah. Kalo tak sejalan bisa membuatnya kecewa. Itulah sebabnya semua orderan dikerjakannya sendiri. Kereeennnnn!
Namun mba Sri nggak suka masak ramai-ramai kayak untuk orang hajatan. Meski suaminya pernah menyarankan untuk buka catering, mbak Sri tidak setuju. Ia lebih suka masak sendiri, masak masakan rumahan. Alasannya memutuskan terjun ke bisnis kuliner sebagai branding. Karena mbak Sri ingin bisa menunjang buku kulinernya yang udah terbit.
Sebagai orang bertipe perfeksionis, keinginanya wajar saja. Mba Sri menetapkan metode dan SOP untuk setiap pekerjaan yang dijalaninya. Menurutnya mendidik orang untuk taat aturan itu susah. Kalo tak sejalan bisa membuatnya kecewa. Itulah sebabnya semua orderan dikerjakannya sendiri. Kereeennnnn!
Kentang Balado Mba Sri udah nyampe Sydney |
Nah, kalo produk kuliner yang bisa dipesan dan dikirim hingga ke tempat terjauh, adalah Kentang Balado. Proses produksi yang cermat, sangat diperhatikan oleh mba Sri. Seperti bahan mesti digoreng hingga benar-benar kering, agar tidak melempem bila sudah jadi. Cerita produk Kentang Balado Mba Sri bahkan sudah diliput oleh Tabloid LEZAT. Selamat mbaaaakk!
Oh iya, mba Sri sudah memiliki 23 judul buku. Sayangnya saya agak kesulitan mencari buku-bukunya di blog www.istanabundavian.com. Atau saya yang kurang jeli kah, Mbak? Mohon maaf kalo saya yang tidak bisa menemukan arsip buku-buku mbak Sri. Tapi saya menemukan foto buku-buku mbak Sri di koleksi foto di Facebook.
Nah, saya rasa cukup deh nulis tentang Seni Memasak Untuk Keluarga Ala Sri Rahayu. Semangat ngeblog, Selamat berkarya dan tetap berbagi, mbak Sri, moga makin sukses dunia akhirat, aamiin. Meski masih ada banyak kisah yang belum saya tuturkan. Tapi ada teman-teman blogger lain juga yang udah menuliskannya. Yuk, saling BW juga untuk menjalin silaturahim di dunia maya. *tunjuk diri sendiri*
Bila ingin mengenal Mbak Sri lebih jauh, bisa menghubunginya di akun sosia media berikut :
Blog : www.istanabundavian.com & www.dapurummufarhan.blogspot.co.id
Facebook : Sri Rahayu
Twitter : @rahayu_sp
Instagram : @sri.rahayu.sp
Semua foto hasil karya Mba Sri Rahayu yang saya ambil dari koleksi di FB. Wassalamu'alaikum :D
Bumbu simple itu aku banget. Wes pokoke angkat tangan klo masak harus uleg2 klo pengen menu yg susah ya beli aja ato request ke mama hehehe... #ibumacamapaini
BalasHapusSetuju mba...itu paling praktis dan mudah
HapusYang praktis yang gampang sih, hihii
HapusKalau mbak Sri itu kelebihannya senang bereksperimen.. Jadi nggak pakem bumbunya dan bahannya, asalkan hasilnya enak!!
BalasHapusAlhamdulillah... asal kota masak pakai bismillah dan penuh cinta pasti lah enak
HapusWih, keren banget ya. Memasak dalam kondisi apapun, mati lampu sekalipun. Hebat ya Mbak Sri ini Mbak Wati... inspiratif sekali :)
BalasHapusAlhamdulillah mba wahyu...tapi saya kalau ngga ada kerjaan bisa stres wkwkkw
HapusTerima kasih mba Hidayah...nantikan aku di semarang yaa.ulasannya lengkap banget
BalasHapusInsyaa Allah kita bakal bertemu ya mbak :))
HapusWuaaa.. mbak Sri... coba jadi anaknya Mbak Sri, pengen apa2 tinggal dibuatin..heheh
BalasHapusIh, aku juga mau, Wit
HapusMbak Sri Rahayu emang kereeen. Bukunya sudah banyak juga ya ternyata. Masakannya emang keren-keren dan menggoda. Apalgi beliaunya pintar moto nya..Suka intip-intip masakannya.
BalasHapusIya banget, fotonya cakep semua, jadi makin mupeng masakannya, hihii
Hapusitu pisreng kejunya cocok banget untuk camilan berbuka puasa yah Mba Wati :)
BalasHapussalut sama kecintaan Mba Sri terhadap dunia masak memasak *jempol*
Iya mbak, kesukaan anak-anak yaaa
HapusAku sebelum menikah, masaknya yang kurang jagoo. Lama-lama latihan sendiri. Akhirnya bisa alhamdulillaj. memang benar ya kalau mau masak sebaiknya yang simpel simpel aja dulu. Kalau kata tanteku, yang penting mau masuk dapur. Hhehee
BalasHapusNah, mestinya gitu ya mbak, latihan terus jadi makin pinter masak. Keluarga juga makin cinta deh sama mbak :)
HapusAh mbak sri nih keren banget sih, tangannya nih dibilang ringan kata orang-orang kalau pandai memasak
BalasHapusMemang biasanya orang tertentu punya keahlian khusus gini ya mbak
Hapuswa,seru ya mudik masak sendiri di pinggir jalan^^
BalasHapusAsik ya, tapi ribet juga. Kalo aku mungkin udah malas duluan ^_^
HapusAh... saya jadi pengen jadi tetangganya mbak Sri... hihi....
BalasHapusHihihii, aku juga, yuk pindah dekat mbak Sri
HapusWah... Keren!
BalasHapusYg masak di pinggir jalan itu sesuatu banget deh!
Iyeeesss, keren banget yak.
HapusArin mau masak kayak mbak Sri gitu? Butuh nyali deh, hehehe
mbak srii emang mantap y mbak. keren bngt bsa betahan gt didapur. ah, aku jg gmw kalahlah. pengen ahli masak jugaaaa :))
BalasHapusAyuk deh aku yang suport jadi pemandu sorak aja, hehehe
HapusMoga jadi chef ya Muthi :))
Waaa iya nih.. klo masak yg penting happy ya mba. Setuju mba sri ga perlu cemas akan hasil.. biasnaya mood bgus akan berpengaruh juga ke masakannya...
BalasHapusBener banget Mbak Ira, mesti hepi agar masakannya pun enak
HapusWaaa hebat bgt mbak sri ini ... Aku memang sgt ga pede klo masalah masak memasak jd seringnya pake jurus berdoa aja semoga enak hahah
BalasHapusaku selalu kagum dengan ibu-ibu yang pinter masak, karena aku selalu mati gaya soal masak
BalasHapusWaah, itu masak sahur di perjalanan? Salut, deh, rajin banget ya mbak Sri itu..
BalasHapuswow bukunya buanyak banget ya mbak...
BalasHapusKerennyo mbk sri ini sampe kuliner nya go internasional y mbk
BalasHapus