Assalamu'alaikum. Ramadhan sudah di ambang pintu. Persiapan apa nih yang udah teman-teman lakukan? Baju baru untuk beribadah? Makanan yang berlimpah? Bekal duit untuk sedekah? Ah, kalimat berima yang payah ini mah, hihihii.
Tiap daerah punya tradisi yang tak sama. Begitu juga tiap keluarga, pasti memiliki kebiasaan yang berbeda saat menyambut bulan Ramadhan. Meski tradisi dan cara penyambutannya tak sama, namun tujuannya satu. Yaitu menyambut bula penuh berkah untuk mengharap RidhoNYA.
Nah, saya menuliskan 11 Cara Menyambut Bulan Ramadhan Ala Emak Sibuk Yang Penuh Berkah. Catat dan cermati satu persatu ya, mungkin ada yang sama atau berbeda. Siapa tahu, bisa jadi ajang diskusi di sini untuk menambah wawasan. Namun jangan sampai berdebat juga, apalagi menjelang bulan Ramadhan.
1. Membersihkan Makam Leluhur
Sejak Bapak Mertua meninggal, kegiatan menjelang Ramadhan adalah membersihkan makam beliau. Sebenarnya sih bukan membersihkan, tapi mengirim doa agar Bapak dijauhkan dari siksa kubur dan diampuni semua dosanya.
Ketika saya masih kecil, pernah ikut tetangga nyadran ke desa kelahirannya. Desa yang terletak di Delanggu, memiliki tradisi unik bila menjelang bulan Ramadhan. Biasanya masyarakt desa tersebut yang telah merantau ke berbagai kota di Indonesia ini bakal pulang. Mereka melakukan bersih kubur dan membaca doa bersama. Kemudian menikmati makanan yang dibawa berupa tumpeng urap, ketan, bubur, dan lainnya di masjid yang terletak di dekat makam desa. Ah, senangnya punya tradisi unik seperti ini. Mengingatkan setiap pendatang agar pulang mudik dan menghormati leluhur yang telah berjasa membesarkan mereka menjadi orang sukses.
Di keluarga besar saya, makam leluhur kami terletak di Bergota. Makam terbesar di kota Semarang ini terletak di Kelurahan Randusari. Dari mulai simbah kakung dan putri dari Bapak dan Ibu, Bulik, Om, Pakdhe, Budhe, sepupu jauh dari garis keturunan keluarga Bapak Ibu, nyaris sebagian besar dimakamkan di Bergota. Meski makam di sana sudah penuh sesak, selalu ada ruang tiap kali ada anggota keluarga meninggal.
2. Mengunjungi Orang Tua & Kerabat
- Meminta Maaf dan Doa Pada Orang Tua
- Meminta Maaf dan Doa Pada Orang Tua
Saya masih memiliki orang tua komplit, Alhamdulillah keduanya tinggal dekat rumah kami. Jadi sangat mudah bagi saya sekeluarga mengunjungi Bapak Ibu dan meminta maaf. Juga memohon restunya agar kami sekeluarga diberi kesehatan dan rezeki yang berkah.
Alhamdulillah saya bisa mendampingi orang tua bersama suami dan anak-anak pada masa tua mereka. Saya bisa merawat dan menyiapkan segala kebutuhan mereka. Mohon doanya teman-teman, agar orang tua kami diberikan sisa usia yang berkah. Aamiin.
- Meminta Maaf Pada Kerabat & Teman
Tidak hanya orang tua, bila teman-teman masih memiliki kerabat yang sepuh (tua), bisa mengunjunginya. Boleh juga dengan membawakan makanan. Bertemu dan memohon maaf juga, namanya yang mudah mesti banyak salahnya saat berkomunikasi.
Bertemu teman dan menyambung silaturahim sambil bermaaf-maafan. Apalagi saya dan suami beberapa bulan ini sering banget berkumpul dengan teman-teman SMP. Namanya kumpul, pasti ada silang kata yang mungkin melukai hati. Jadi alangkah indahnya bila menyempatkan diri menghadiri pertemua sambil saling memaafkan dan mendoakan kebaikan.
3. Menyiapkan Perlengkapan Shalat
Ramadhan sebentar lagi
Tak ada mukena baru
Baju Koko masih yang lamaaa
Baju Koko masih yang lamaaa
Tak apa-apa tak ada yang baru
Ahhh, lagu ala saya nih ketika sedang bokek dan tak mampu beli mukena baru. Eh tapi sekarang pun saya nggak membeli mukena baru. Karena saya masih punya mukena pemberian dari kerabat dan sahabat saat menjelang berangkat haji dulu. Alhamdulillah, saya menghemat duit dan bisa menggunakannya untuk yang lain.
Baca artikel yang berjudul : 5 Bekal Untuk Teman Atau Kerabat Yang Akan Berangkat Haji
Yang penting memang bukan baru, tapi bersih dan wangi kayaknya udah cukup. Menjalankan ibadah pun jadi semangat. Ih, kayak anak kecil, hihii.
4. Menyiapkan Uang untuk Sedekah
Meski setiap bulan sudah membayar Zakat Maal dari penghasilan. Tak ada salahnya menyisihkan rezeki untuk mengisi kotak amal selama bulan Ramadhan. Hindari pengabaian dengan berdalih, tidak punya duit karena habis belanja buat sahur.
Rasul kita shallallahu ‘alaihi wa sallam, teladan terbaik bagi kita, beliau adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawanan beliau lebih dahsyat lagi di bulan Ramadhan. Hal ini diceritakan oleh Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6).
5. Membersihkan Rumah
Bagi saya membersihkan rumah selalu kami lakukan menjelang bulan Ramadhan. Jadi bukan saat sudah masuk puasa dan menjelang lebaran baru bersih-bersih rumah. Yang ada malah capai begitu lebaran tiba. Dan ujung-ujungnya sakit. Aduuuh, jangan sampai ya.
Biasanya seminggu menjelang Ramadhan, saya dibantu suami dan anak-anak sudah mulai membereskan rumah. Tahun ini enak, suami udah selesai semua pekerjaannya. Anak-anak juga udah libur, jadi ada waktu dua hari beberes rumah. Sementara saya sudah seminggu sebelumnya mulai menyisihkan waktu membersihkan kamar. Juga membuang semua benda tak penting dengan memberikannya pada orang yang membutuhkan. Rumah jadi bersih dan kami sekeluarga menyambut bulan puasa dengan semangat yang lebih baru.
6. Menyiapkan Buku Pengetahuan Agama Islam
Biasanya bulan Ramadhan itu kita memiliki waktu kosong cukup banyak. Misalnya ketika menanti saat sahur, sambil menunggu waktu afdol makan, saya membaca buku. Novel yang selama ini menemani kegiatan sehari-hari disingkirkan dulu. Ganti baca buku-buku pengetahuan tentang Islam. Bisa buku tentang sejarah para Rasul, buku Wisata Sejarah Islam, ataupun buku inspirasi tokoh Islam di Indonesia maupun Dunia.
Saat puasa pula saya memiliki waktu untuk membaca beberapa Hadist. Selama ini membaca hadist hanya sebulan sekali saat hadir dalam pengajian rutin di perumahan. Itu pun kadang saya nggak hadir saat jadwal mengupas hadist.
7. Menyediakan Waktu Usai Shalat Fardlu dengan Tadarus
Nah, saya resign dari tempat kerja karena iri dengan bude yang bisa membaca Quran tiap usai shalat. Terutama pada bulan Ramadhan ini, saya ingin bisa katam Quran dua kali, seperti saat ibadah haji dua tahun lalu.
Dulu saat masih kerja, sesekali saya bisa membaca Quran usai shalat. Tapi kan nggak bisa setiap kali, karena tiba-tiba dipanggil pakbos. Meski nantinya bisa dilanjutkan lagi, tapi udah nggak bisa nyaman bacanya.
8. Menyiapkan Masakan Sehat & Tetap Berolahraga
Sudah tiga tahun ini saya menikmati buah dan sayur untuk menu sahur. Sementara menu sahur anak-anak dan suami masih saya kombinasikan dengan nasi dan lauk tapi porsinya dikurangi. Jadi lebih bantak mengonsumsi buah-buahan untuk menu sahur.
Buah yang mengandung air dan serat jadi pilihan saya |
Ternyata Milzam dan Naufal lebih sehat dan tidak mengalami batuk pilek saat usai Ramadhan. Apalagi kami juga tidak mengonsumsi air dingin, dan lebih memilih minum teh hangat dan Kurma untuk berbuka. Dan tambahan air mineral yang cukup agar tubuh tidak kekurangan cairan.
Yang tetap dilaksanakan selama bulan puasa adalah melakukan olah raga. Sebenarnya banyak yang menyarankan olah raga saat mendekati buka puasa. Tapi kalo saya lebih suka olah raga setiap pagi usai shalat Shubuh. Meski hanya berjalan kaki di taman dekat rumah, cukup bikin tubuh saya bugar.
Namun sesekali kami juga jalan pagi di kawasan jalan Pahlawan. Sambil cuci mata, siapa tahu ada pameran atau jualan cindera mata yang menarik untuk disambangi. Dan Alhamdulillah, tubuh saya tetap sehat dan terjaga dari sakit musiman saat puasa usai. Yaitu flu, demam dan batuk karena mengonsumsi makanan tidak sehat dan kurang olah raga.
9. Mengikuti Shalat Tarwih di Masjid
Saya pengen banget bisa jamaah shalat Tarwih di berbagai masjid. Namun tahun lalu kami melakukannya tidak berbarengan. Kesibukan masing-masing anggota keluarga yang memaksa kami melakukannya sendiri. Saya dan Naufal di masjid dekat rumah. Milzam kadang di masjid kampus, tapi kadang juga di dekat rumah. Sementara bapaknya anak-anak seringnya masih di luar kota. Kalo di rumah memilih shalat jamah di masjid satunya lagi, meski juga dekat rumah.
Serabi Solo |
Biasanya setiap bulan puasa, saya tetap menikmati hobi jalan-jalan kuliner. Cuma waktunya berbeda. Kalo puasa, jalan-jalan kuliner menjelang waktu berbuka. Biasanya usai shalat Ashar, saya akan belanja kue dan masakan untuk menu buka kami. Belanjanya pun diperbanyak, karena saya senang berbagi dengan orang tua, teman dan tetangga. Bergantian sih bagi-bagi makanan ini. Apalagi saya juga dapat jatah mengisi takjil untuk dua hari saat Ramadhan di masjid dekat rumah. Jadi belanja jajanan sekaligus, malah kadang dapat bonus. Alhamdulillah, kalo senang berbagi biasanya selalu dapat rezeki juga.
11. Buka Bersama Kerabat dan Teman
Nah, ini sih kegiatan yang paling ditunggu ya. Bukan karena makanannya saja, karena orang puasa pasti menanti saat buka. Namun kesempatan menyambung silaturahim dengan bertemu kerabat dan teman saat buka itu ibarat mendapatkan setetes air dalam perjalanan di padang tandus. Yah, itu sih perumpaan menurut saya.
Apalagi menyambung silaturahim itu bakal menambah rezeki. Dari ngobrol, bercanda, kadang terselip ajakan untuk bekerja sama. Mungkin tidak seketika itu mendapat proyek. Bisa saja suatu hari nama kita terselip dalam pembicaraan antara kerabat atau teman dengan seseorang ynag membutuhkan jasa atau produk kita. Nah, jangan segan menjalin silaturahim ya.
Nah, itu lah 11 Cara Menyambut Ramadhan Yang Penuh Berkah versi saya. Boleh aja teman-teman menambahkan di sini kalo ada yang kurang. Seperti di awal saya bilang, tradisi tiap daerah tidak sama. Dan itu yang bikin Indonesia menjadi penuh warna. Mohon maaf lahir dan batin. Saya mohon maaf bila selama ini menuliskan kalimat yang melukai hati dan mengundang debat tak bermanfaat. Semoga puasa dan ibadah kita diterima Allah Swt. Wassalamu'alaikum teman.
Hampir sama sih yang di lakukan pas Ramadhan...semoga Ramadhan kali ini membawa berkah bagi kita semua ya mbak say ;)
BalasHapusAamiin, doa terbaik untukmu juga mbak Ika say :)
BalasHapusHampir sama mbk dgn di daerahku. btw, selamat berpuasa mbk. Semoga Ramadhan kali ini bsa lbih baik dr sblumnya :)
BalasHapusSelamat berpuasa juga, Muthi
HapusMakasih doanya ya
mksh tipsnya y mbak sangat bermanfaat..aku juga suka banget buah2 yang berair...
BalasHapusBuah berair banyak manfaatnya ya mbak, nambah asupan air plus bikin kenyang, hehe
Hapussmoga Ramadhan 1437 H semakin berkah aminn
BalasHapuscucok! boleh tambahin satu mak: jangan bermewah-mewahan untuk sahur ataupun buka, tetaplah sederhana seperti biasa agar puasa lebih bermakna :)
BalasHapussemoga ramadhan kali ini barokah berkah, dan full 1 bulan,.ammmiinn
BalasHapusAku yg nomor 1 dah lama gak ngelakuin gara2 pernah ada yg bilang perempuan jangan pergi ziarah kubur. Tapi krn aku suka kangen ayah n ibuku jadi lebaran abis shalat Ied tetep sih pergi ke makam ortuku.xixixi...
BalasHapustradisi masih sama ya mba, ziarah kubur sebelum Ramadan.
BalasHapuseh btw itu serabinya racun banget mba :)))
tipsnya keceee semoga lancar dan berkah ya puasanya mba sayaang
BalasHapustips yang sangat bermanfaat. semoga amal ibadah kita dibulan romadahan diterima oleh Allah ...Aminn
BalasHapus