Assalamu'alaikum. Yang sering mampir di blog ini, pasti tahu lah kalo saya tukang ngintil pak suami kerja. Iya sih, ngintilnya juga lihat sikon, enggak setiap saat. Ntar bikin bete beliau juga kalo keseringan ngintil. Yang asik tuh, tiap kali ngintil kerja, saya bisa tetap eksis ngeblog. Jadi pak suami ngawasi pekerjaan tukang-tukangnya, saya nulis di mobil. Dan hapenya yang udah pakai paket Freedom Combo dari IM3 Ooredoo ditinggal di mobil buat saya pakai tethering, hihihi.
Kok bisa ngintil suami?
Alasan pertama adalah, saya butuh piknik. Piknik sekaligus kerja, itu moto suami. Dan saya bisa ikut karena suami juga kerja sendiri, jadi bebas aja ngajak istrinya. Kebetulan pula dua anak saya udah remaja dan bisa ditinggal di rumah. Mereka juga bisa dipercaya karena beberapa kali ditinggal tak pernah bermasalah. Lagi pula mereka kan punya tanggung jawab dengan tugas sekolah masing-masing. Kebetulan berikutnya adalah, rumah saya berdekatan dengan orang tua. Jadi bisa deh titip sama orang tua untuk sesekali ngontrol mereka.
Alasan kedua, saya baru beberapa bulan ini resign dari tempat kerja. Karena udah resign, jadi bebas aja bisa ikut suami keluar kota. Kalo dulu saya mesti ijin dari kantor. Makanya pak suami udah lama meminta saya resign agar bisa sesekali menemaninya.
Aslinya sih resign karena ingin fokus nulis naskah yang udah saya mulai sebelumnya. Naskah perjalanan ibadah haji yang sudah saya dan suami jalani tahun 2014 lalu. Lancarkah nulisnya? Tidak sama sekali!
Aslinya sih resign karena ingin fokus nulis naskah yang udah saya mulai sebelumnya. Naskah perjalanan ibadah haji yang sudah saya dan suami jalani tahun 2014 lalu. Lancarkah nulisnya? Tidak sama sekali!
Ternyata saya terlalu cinta ngeblog. Meski sebenarnya saya udah punya blog sekitar tahun 2011, tapi baru aktif ngisi blog usai pulang dari perjalanan ibadah haji. Ada aja alasan bikin blogpost sejak pulang dari ibadah. Yang pertama karena saya ingin berbagi kesenangan menjalankan ibadah haji bareng suami. Juga ingin berbagi kemudahan menjalankan ibadah meski nggak ikut kelompok bimbingan haji. Ada beberapa tulisan yang saya update tiap kali mendekati bulan haji. Mampir baca yuk, teman-teman.
Selain itu, menuliskan catatan perjalanan haji juga salah satu cara agar saya tidak terlupa dengan niat punya buku. Buku tentang perjalanan ibadah haji yang dituturkan dengan gaya story telling. Meski tersendat, saya masih tetap berjuang menyelesaikan naskah ini.
Ternyata dengan makin sering menulis di blog, bikin saya tak pernah kehabisan ide. Dengan tema blog lifestyle a.k.a gado-gado, saya bebas menuliskan segala hal yang pernah saya alami. Dari pengalaman ngintil suami kerja, jalan-jalan bareng keluarga, sampai pengalaman menemani anak kontrol rutin ke dokter. Ibarat rumah, semua tema ada deh di blog saya.
Dari artikel ibadah haji, kesehatan, parenting, keuangan, hingga kopdar bareng teman blogger. Rasanya sayang banget kalo nggak dituliskan. Meski kadang pernah saya nggak sempat menuliskannya kayak akhir bulan kemarin, ketika vertigo kambuh. Tubuh butuh istirahat sejenak dari kesibukan di dunia maya.
Perkenalan saya dengan internet belum lama. Kalo kirim email emang udah lama karena tuntutan pekerjaan. Tapi email pribadi? Saya baru memilikinya tahun 2010. Karena pengen bisa menulis, mestinya ngumpul dalam komunitas penulis kan ya. Nah, saya pun tertarik dan masuk ke komunitas IIDN. Internet memudahkan langkah saya yang haus pengetahuan teknis menulis. Saya mesti punya akun Facebook, agar bisa gabung dalam komunitas menulis.
Inilah enaknya hidup pada jaman teknologi telah berkembang pesat. Hari gini, siapa yang enggak bersentuhan dengan teknologi? Terutama internet, yang katanya telah menyentuh semua lapisan masyarakat.
Bila saya ingin bisa meraih mimpi saya sebagai penulis, saya harus bersahabat dengan internet. Saya mulai bergerak, berlatih mempelajari media sosial yang baru saya kenal setelah kelahiran anak-anak. Bahkan setelah mereka tumbuh besar, karena terus terang si bungsu (saat itu berusia 9 tahun) yang membuatkan saya blog www.hidayah-art.com. Saat itu blog saya masih numpang di blogspot.
Never mind, belajar kan tak mengenal usia. Saya tak malu belajar bareng anak muda yang usianya bahkan separo bilangan umur yang saya miliki. Karena bila ingin menulis dengan baik, saya harus terus belajar. Internet telah membukakan pintu bagi saya yang ingin terus belajar.
Ternyata gabung dalam komunitas menulis mampu membuka cakrawala saya seluas-luasnya. Saya jadi kenal banyak penulis keren yang nggak sombong, mau berbagi pengalaman menulis mereka. Saya yang haus ilmu tentang penulisan, jadi rajin memantau info lomba ataupun kelas menulis online. Mbak Haya Aliya Zaki adalah salah seorang mentor menulis yang saya kagumi. Kebetulan sekali bersama beberapa teman Facebook, saya terpilih mengikuti kelas Training Online Menulis Kisah Inspirasi ala Chicken Soup. Ada tiga lagi mentor lain, yaitu mbak Wylvera Windayana, Fita Chakra, dan Dyah Rini.
Usai kelas menulis online, saya jadi makin pede mengirim karya ke media. Ada beberapa yang lolos dan dimuat di media. Menatap kembali karya saya dimuat di media, mampu membuat mata saya berkabut.
Saya mengingat kembali bilangan tahun, ketika masih berstatus pelajar SMA dan menatap karya pertama yang dimuat di harian Suara Merdeka dan Majalah Mode. Ada getar haru, bangga, bercampur rasa tak percaya, ada nama saya tercetak lengkap di sana. Dan kenangan itu hadir kembali dalam wujud nyata. Ada lagi karya saya yang bisa dibaca oleh ratusan ribu pembaca. Kali ini di majalah, yang memiliki pembaca setia perempuan dari usia muda hingga dewasa.
Hal ini mampu mendongkrak rasa percaya diri saya. Ya, saya mampu menuliskan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Karena apa yang saya tulis adalah pengalaman saya saat mendampingi si sulung belajar bicara dengan benar. Juga menuturkan kisah sepupu saat merawat orang tuanya yang sakit di rumah.
Saya makin yakin jalan hidup saya sebagai penulis ketika menjadi juara 1 Lomba Menulis Kisah Inspirasi yang diadakan oleh penerbit mayor. Ada rasa bahagia bisa menuliskan kisah saya dan keluarga, bersama bapak. Sayangnya buku yang bertema Ayah, hingga sekarang belum diterbitkan.
Pengalaman ini lah yang bikin saya mulai fokus ngeblog. Karena dengan menuliskan pengalaman pribadi di blog, kita yang punya kuasa kapan menayangkan blogpost kita. Tentu saja dengan menerapkan teknik menulis yang sudah saya pelajari sebelumnya.
Sebagai orang yang senang banget belajar, hingga kini saya masih rajin mengikuti kelas menulis. Entah itu gratis atau berbayar. Bisa dengan datang langsung dan gabung dalam salah satu kelas menulis. Ataupun dengan cara mengikuti kelas menulis online. Apalagi sebagai blogger, saya bisa belajar dari blog para master yang sering sharing teknis blogging. Saya yang dulunya nggak paham Domain Authority, Page Rank, ataupun Alexa, perlahan mulai memahami.
Bahkan ajakan belajar Google Analytics bareng mbak Shinta Ries tahun lalu saat berbuka puasa, saya ikuti. Meski saat belajar saya kurang mengerti yang dimaksud, maklum agak lamban otak saya menangkap materi. Bukan salah pemateri yang udah jelasin bahkan udah kirim materi via email. Namun desakan keingintahuan dan penasaran, bikin saya belajar di rumah. Udah kayak mau ujian aja, buka materi sambil praktek pasang Google Analytics.
Belajar langsung di kelas dengan online memang berbeda. Kalo belajar di kelas, saya jadi fokus pada materi yang dibagikan. Beda dengan belajar online, saya kadang menyimpan di drive, dan akan saya pelajari ketika waktu luang. Itu pun sering tertunda karena pekerjaan di rumah, atau kesibukan yang lain.
Bahagianya saat tiga cikgu Ani Berta, Shinta Ries, dan Haya Aliya Zaki melontarkan acara Fun Blogging di Semarang atau Yogya. Wah, antusiasme blogger dari tiga kota, yaitu Solo, Semarang, dan Yogya berebut vote di dua kota ini. Akhirnya memang Yogya Dan Semarang terpilih sebagai tempat Fun Blogging 9 dan 10. Blogger yang tinggal di dua kota terdekat tinggal pilih salah satu. Eh mungkin malah ada yang memilih keduanya, saking semangat belajar, hehehe.
Paling bahagia saat akhirnya bisa bertemu dengan mbak Haya Aliza Zaki, yang pernah menjadi mentor menulis kisah inspirasi. Aihhh, rezeki ini, bisa minta foto bareng. Saking bahagia bertemu mbak Haya, saya sampai lupa minta foto berempat dengan dua cikgu Ani Berta dan Shinta Ries. Maafkan saya, mbak, hiks.
artikel perjalanan ibadah haji |
Ternyata dengan makin sering menulis di blog, bikin saya tak pernah kehabisan ide. Dengan tema blog lifestyle a.k.a gado-gado, saya bebas menuliskan segala hal yang pernah saya alami. Dari pengalaman ngintil suami kerja, jalan-jalan bareng keluarga, sampai pengalaman menemani anak kontrol rutin ke dokter. Ibarat rumah, semua tema ada deh di blog saya.
Dari artikel ibadah haji, kesehatan, parenting, keuangan, hingga kopdar bareng teman blogger. Rasanya sayang banget kalo nggak dituliskan. Meski kadang pernah saya nggak sempat menuliskannya kayak akhir bulan kemarin, ketika vertigo kambuh. Tubuh butuh istirahat sejenak dari kesibukan di dunia maya.
Perkenalan saya dengan internet belum lama. Kalo kirim email emang udah lama karena tuntutan pekerjaan. Tapi email pribadi? Saya baru memilikinya tahun 2010. Karena pengen bisa menulis, mestinya ngumpul dalam komunitas penulis kan ya. Nah, saya pun tertarik dan masuk ke komunitas IIDN. Internet memudahkan langkah saya yang haus pengetahuan teknis menulis. Saya mesti punya akun Facebook, agar bisa gabung dalam komunitas menulis.
Inilah enaknya hidup pada jaman teknologi telah berkembang pesat. Hari gini, siapa yang enggak bersentuhan dengan teknologi? Terutama internet, yang katanya telah menyentuh semua lapisan masyarakat.
Bila saya ingin bisa meraih mimpi saya sebagai penulis, saya harus bersahabat dengan internet. Saya mulai bergerak, berlatih mempelajari media sosial yang baru saya kenal setelah kelahiran anak-anak. Bahkan setelah mereka tumbuh besar, karena terus terang si bungsu (saat itu berusia 9 tahun) yang membuatkan saya blog www.hidayah-art.com. Saat itu blog saya masih numpang di blogspot.
Never mind, belajar kan tak mengenal usia. Saya tak malu belajar bareng anak muda yang usianya bahkan separo bilangan umur yang saya miliki. Karena bila ingin menulis dengan baik, saya harus terus belajar. Internet telah membukakan pintu bagi saya yang ingin terus belajar.
Ternyata gabung dalam komunitas menulis mampu membuka cakrawala saya seluas-luasnya. Saya jadi kenal banyak penulis keren yang nggak sombong, mau berbagi pengalaman menulis mereka. Saya yang haus ilmu tentang penulisan, jadi rajin memantau info lomba ataupun kelas menulis online. Mbak Haya Aliya Zaki adalah salah seorang mentor menulis yang saya kagumi. Kebetulan sekali bersama beberapa teman Facebook, saya terpilih mengikuti kelas Training Online Menulis Kisah Inspirasi ala Chicken Soup. Ada tiga lagi mentor lain, yaitu mbak Wylvera Windayana, Fita Chakra, dan Dyah Rini.
Usai kelas menulis online, saya jadi makin pede mengirim karya ke media. Ada beberapa yang lolos dan dimuat di media. Menatap kembali karya saya dimuat di media, mampu membuat mata saya berkabut.
Saya mengingat kembali bilangan tahun, ketika masih berstatus pelajar SMA dan menatap karya pertama yang dimuat di harian Suara Merdeka dan Majalah Mode. Ada getar haru, bangga, bercampur rasa tak percaya, ada nama saya tercetak lengkap di sana. Dan kenangan itu hadir kembali dalam wujud nyata. Ada lagi karya saya yang bisa dibaca oleh ratusan ribu pembaca. Kali ini di majalah, yang memiliki pembaca setia perempuan dari usia muda hingga dewasa.
Hal ini mampu mendongkrak rasa percaya diri saya. Ya, saya mampu menuliskan sesuatu yang bisa bermanfaat untuk masyarakat. Karena apa yang saya tulis adalah pengalaman saya saat mendampingi si sulung belajar bicara dengan benar. Juga menuturkan kisah sepupu saat merawat orang tuanya yang sakit di rumah.
Saya makin yakin jalan hidup saya sebagai penulis ketika menjadi juara 1 Lomba Menulis Kisah Inspirasi yang diadakan oleh penerbit mayor. Ada rasa bahagia bisa menuliskan kisah saya dan keluarga, bersama bapak. Sayangnya buku yang bertema Ayah, hingga sekarang belum diterbitkan.
Pengalaman ini lah yang bikin saya mulai fokus ngeblog. Karena dengan menuliskan pengalaman pribadi di blog, kita yang punya kuasa kapan menayangkan blogpost kita. Tentu saja dengan menerapkan teknik menulis yang sudah saya pelajari sebelumnya.
Sebagai orang yang senang banget belajar, hingga kini saya masih rajin mengikuti kelas menulis. Entah itu gratis atau berbayar. Bisa dengan datang langsung dan gabung dalam salah satu kelas menulis. Ataupun dengan cara mengikuti kelas menulis online. Apalagi sebagai blogger, saya bisa belajar dari blog para master yang sering sharing teknis blogging. Saya yang dulunya nggak paham Domain Authority, Page Rank, ataupun Alexa, perlahan mulai memahami.
Bahkan ajakan belajar Google Analytics bareng mbak Shinta Ries tahun lalu saat berbuka puasa, saya ikuti. Meski saat belajar saya kurang mengerti yang dimaksud, maklum agak lamban otak saya menangkap materi. Bukan salah pemateri yang udah jelasin bahkan udah kirim materi via email. Namun desakan keingintahuan dan penasaran, bikin saya belajar di rumah. Udah kayak mau ujian aja, buka materi sambil praktek pasang Google Analytics.
Belajar langsung di kelas dengan online memang berbeda. Kalo belajar di kelas, saya jadi fokus pada materi yang dibagikan. Beda dengan belajar online, saya kadang menyimpan di drive, dan akan saya pelajari ketika waktu luang. Itu pun sering tertunda karena pekerjaan di rumah, atau kesibukan yang lain.
Bahagianya saat tiga cikgu Ani Berta, Shinta Ries, dan Haya Aliya Zaki melontarkan acara Fun Blogging di Semarang atau Yogya. Wah, antusiasme blogger dari tiga kota, yaitu Solo, Semarang, dan Yogya berebut vote di dua kota ini. Akhirnya memang Yogya Dan Semarang terpilih sebagai tempat Fun Blogging 9 dan 10. Blogger yang tinggal di dua kota terdekat tinggal pilih salah satu. Eh mungkin malah ada yang memilih keduanya, saking semangat belajar, hehehe.
Paling bahagia saat akhirnya bisa bertemu dengan mbak Haya Aliza Zaki, yang pernah menjadi mentor menulis kisah inspirasi. Aihhh, rezeki ini, bisa minta foto bareng. Saking bahagia bertemu mbak Haya, saya sampai lupa minta foto berempat dengan dua cikgu Ani Berta dan Shinta Ries. Maafkan saya, mbak, hiks.
Yang paling asik kalo ikut kelas menulis bertatap muka adalah kopdar. Bertemu teman-teman yang memiliki satu ritme yang sama, yaitu senang belajar. Karena selama ini kami hanya bisa saling menyapa di dunia maya. Menitipkan deretan kata ketika ada yang berbagi kebahagiaan, kesedihan, ataupun kabar yang lainnya.
Kopdar blogger ini menjadi saat yang sangat saya tunggu. Menyisihkan satu hari bertemu dan bersama menerima materi dari tiga cikgu yang datang jauh ke kota Semarang. Jadi, ajang kopdar sering pula menjadi ajang narsis berjamaah. Hahaha.
Teman satu grup dalam Arisan Link BP |
wajib narsis dengan baliho IM3 Ooredoo |
Jangan bosan ya kalo blogpost kali ini banyak foto bertebaran. Rasanya sayang banget kalo nggak mengabadikan suasana Fun Blogging 9 di memori hape saya. Dan bisa dijadikan bahan update status di media sosial yang saya punya. Meski kemarin sempat tersendat karena jaringan internet yang saya pasang di android kurang support. Aduhh, napa malah curhaaaat?!
Iyaaa, saya kan pengen juga dapat merchandise dari Fun blogging 9. Seperti teman saya, Arina yang mendapatkan Mug karena sharing pengalaman menggunakan IM3 Ooredoo. Waaah, mupeeeng.
Arina memamerkan smartphone yang udah memakai Paket Freedom Combo IM3 Ooredoo |
Saya pun pengen dong mengaktifkan Paket Freedom Combo gratis ini. Apalagi di depan pintu ruangan, ada mbak dan mas dari IM3 Ooredoo yang siap membantu. Namun sayangnya android saya belum 4G, hikss. Ya udah, paket Freedom Combo itu akhirnya saya bawa pulang. Buat anak lanang aja, yang udah punya android 4G.
Bisa nanya seputar Paket Freedom Combo di stand IM3 Oreedo |
Tapi tetap saja lebih enak kalo menggunakan paket Freedom Combo kayak anak-anak dan suami. Mereka bertiga memilih Paket Freedom Combo seharga yang paling murah, yaitu Rp. 59.000,-. Dan biasayan saya numpang tethering, hihihi.
Makanya saya rajin ngintil suami yang kerja pindah-pindah di beberapa kota di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Nggak masalah ngintil kerja, saya masih tetap bisa eksis ngeblog dengan tethering paket internet milik suami. Meski tetap saja saya pengen bisa menggunakan data internet dari android milik sendiri.
Semoga tabungan saya cepet terkumpul, jadi bisa beli android yang udah 4G. Bisa langsung mengaktifkan Paket Freedom Combo dengan nomor IM3 yang udah ada. Lebih murah kan, dengan pilihan paket yang beragam.
Kayak ukuran baju aja nih paket internet dari IM3 Ooredoo. Ternyata Paket Freedom Combo ini baru pertama di Indonesia, dan bisa memilih paket internet sesuai kebutuhan. Paket Freedom Combo ini paling lengkap dengan bonus kuota berlipat. Saya bakal bebas internetan, nelpon dan SMS sepuasnya tanpa batasan waktu di jaringan data terkuat.
Waah, saya bakal makin asik ngeblog nih kalo ngintil suami keluar kota. Dan suami saya nggak perlu lagi meninggalkan hapenya di mobil buat tethering, hihihi. Udah ngintil kerja, masih juga numpang wifi-an.
jangan baper yaaa |
Aku malah belum nyobain IM3 Ooredoo ini... hehehe
BalasHapusAku juga cuma pakai untuk telpon sama SMS, internetannya belum sih.
Hapuswah aku belum pernah bertemu cikgu 3 ini mb..hihi
BalasHapusklo di tempatku im3 jaringannya belum nyangkut 3G ni mb wati..
Ayo ikut Fun Blogging, banyak dapat materi yang penting buat modal ngeblog, Nit
Hapuswah..asyik juga ya mbak pake Indosat Oreedoo. Aku jadi mau ganti ahhhh...
BalasHapusEnaknya hobi ngintil suami....
ikuttt....*dilemparsendal :P
Ganti aja mbak, biar bisa wush wushhh kalo internetan
HapusIkut kemana mbak Archa? Hahaha
di kotaku belum ada jaringan 4g Mbak Wati, jaringan 3g-nya saja masih timbul tenggelam :(
BalasHapusDekat pantai ya mbak rumahmu, semoga jaringan 4G bisa segera ada di sana mbak Ira
Hapussekarang saya masih pakai IM3 Ooredoo
BalasHapusWaah, asik dong bisa internetan sampai 24 jam
HapusSalah malah baru tau kemarin kalau bisa tethering. duh kemana aja gue. haha
BalasHapusHihihi, asik loh mbak Lina, bisa numpang gratisan itu
HapusSemoga buku pengalaman hajinya segera rampung, mba Watik.. Ah, jd ingat pengalaman saya 2 tahun lalu yg alhamdulillah menelorkan buku pertama tentang pengalaman naik haji :)
BalasHapusSalam sukses, mbak... *eh, klo ngintil suami boleh ngajak-ajak tak? hihi...
Aamiin, makasih suport dan doanya, mba Tanti.
HapusWah iya, saya belum baca tuh mbak, nyari di tokbuk saat itu nggak ada. Hihihi, ntar kalo ngajak jaga yang diajak anak-anak, mbak :D
Punyaku ga bisa nyala mbak. Sejak dipasang ga mau konek baru nyadar dibungkusnya ada tulisan gagal jd mo nulis apa jg bingung wong belum pernah pake indosat :(
BalasHapusPunyaku diminta ponakanku yo wes lah, serumah udah pakai IM3 semua sih.
Hapusenak juga ya, kalo punya banyak waktu untuk keluarga, hemmm, la aku? ndekem neg kantor wea... salam kenal
BalasHapusNikmati aja yang sedang dijalani, aku juga ndekem lama di kantor dulunya mbak, hehe
HapusSalam kenal juga, makasih yaa'
Internetan jadi lebih puas pakai IM3 Ooredoo
BalasHapusPAsti pengguna IM3 Ooredoo nih :)
HapusMmng asyik klo dah 4G mbak...ngebut. Cuma sayang, dit4ku sinyal indosat kurang bagus...
BalasHapusIya, emang lebih enak belajar offline, bisa tatap muka langsung, bisa langsung tanya jika ada kesulitan ya mbak. Btw aku juga pake Indosat nih :)
BalasHapuskyahhh aku juga pngen lhoh bisa poto bareng anggota arisan link 3 BP :3
BalasHapusemang asyik ngikut suami kalo pas keluar kota :P
BalasHapusasyik kan Mba pake freedom combo? komunikasi lancar, inet juga lancar
btw aku mejeng disitu... hihi
Sekarang hp makin canggih. Nggak perlu bawa modem kalau pergi2. :)
BalasHapusKopdar yang membuat semangat MENULIS ini ya, Mbak :)
BalasHapustoss mbak sesama pengguna Indosat Ooredoo
BalasHapusaku paling seneng kalimat 'pak suami udah lama meminta saya resign agar bisa sesekali menemaninya.' romantiiiss bingit gitu kesannya
BalasHapus*lah.. kok malah iki sing dikomenin hehe
Selamat atas kemenangan, ya. Blog dan postingannya keren pake banget. Berapa lama lagi, ya, bunda bisa seperti Hidayah Sulistyowati ini, hiks... #belajarbelajardanbelajarpastinya.
BalasHapusSelamat ya mbaa Hidayah, nah tuh gak usah bingung sudah bisa dapat hape untuk 4Gnya dari Andromax smartfrend. Keren,kan ?
BalasHapusWow enaknya udah bisa jalan2 ikut suami ya Mbk, anakku masih kecil semua hihi... Sukses ya mbk
BalasHapuswahahaha ide bagus tuh tethering pkai hp suami
BalasHapusAku belum pernah nyoba paket Freedom Combo juga. Dan pengen dong punya smartphone 4G :D.
BalasHapusSelamat atas kemenangannya mbak Wati, kerennn :)
BalasHapusKalau aku sieh mualai suka ngeblog saat kuliah, sudah banyak ilmu yang sya dapatkan dai sistem blogging.
BalasHapus