Berkenalan Dengan Aplikasi My Blue Bird Untuk Memudahkan Akses Transportasi di Semarang

Assalamu'alaikum teman.

Sabtu pagi tanggal 13 Februari 2016 saya bersama teman - teman blogger Gandjel Rel, serta komunitas blogger Semarang dan media online, mengikuti acara Gathering Blogger bareng Blue Bird. Gedung kantor Blue Bird yang berlokasi di wilayah timur kota Semarang, mendadak ramai dan meriah. Ah iya sih, hari itu kami akan berkenalan dengan aplikasi My Blue Bird untuk memudahkan akses transportasi di Semarang.

Saya berusaha datang lebih awal, namun apa daya, saya terlupa rumah Arina, hihii. Baru sekali ke rumahnya sepulang dari Ultah Grand Candi Hotel sebulan lalu, dan FYI, Tlogosari itu rumah dan model jalannya nyaris serupa. Saya juga lupa nyatat alamat rumahnya, ya agak nyari-nyari dulu. Alhamdulillah akhirnya bisa nyampai juga dan bertemu dengan Arina.

Kami sempat foto dulu di booth yang sudah disiapkan. Dari dalam ruangan terdengar suara lagu yang rupanya diperdengarkan oleh grup band dari karyawan Blue Bird. Keren deh suara vokalisnya, saya sempat mengira penyanyi terkenal dari ibukota, hehehe.

Setiap tamu yang hadir langsung dipersilahkan menikmati sajian kopi dan teh, serta snack. Yang belum sempat sarapan dari rumah, bisa segera mengisi perutnya yang kosong.

Gathering dalam rangka memperkenalkan aplikasi My Blue Bird ini membuka mata saya, bahwa cukup mudah mengakses fasilitas memesan taksi dengan cara tepat dan cepat.  

Siapa sangka dari 2 rent car yang semula diberikan oleh perusahaan tempat bekerja sang suami yang telah meninggal, bisa menjadi berkembang dan berubah menjadi perusahaan transportasi. Menjadi satu-satunya perusahaan taxi yang dipercaya oleh pelanggannya.

Saya dan keluarga sering memilih taxi ini, ingat ya, hanya taxi Blue Bird karena senang dengan pelayanan pengemudinya yang ramah. Terus terang saja, saya merasa aman ketika menjadi penumpang taxi Blue Bird. Bahkan saya sengaja akan selalu memilih taxi yang khas dengan ciri burung berwarna biru.

Nama Blue Bird terinspirasi dari dongeng yang ada di benua Eropa. Dongeng tentang harapan dan doa seorang gadis muda untuk mendapatkan kebahagiaan, dan akhirnya terkabul berkat kebaikan seekor burung berwarna biru. Blue Bird lahir untuk menjawab doa dan harapan yang diuntai oleh ibu Mutiara Djoko Soetono. Setelah meninggalnya sang suami, beliau mendapatkan dua mobil untuk disewakan.

Bersama dua putranya, ibu Joko mengelola jasa layanan mobil yang khusus untuk jurnalis asing dan pelanggan yang berkunjung ke Jakarta. Blue Bird pula yang menjadi pionir pengenaan tarif berdasarkan sistem argo. Bahkan melengkapi semua armada dengan fasilitas AC dan radio komunikasi.

Dengan pengalaman yang panjang mengelola bisnis transportasi, Blue Bird mendukung upaya  mengembangkan teknologi baru dan mengelola sumber daya manusia. Perusahaan Blue Bird selalu mengupayakan perbaikan pengemudi taxi dengan upgrade pengetahuannya.

Blue Bird juga peduli dengan mendirikan wadah sosial dalam bidang pendidikan, pemberdayaan wanita, suport budaya, lingkungan hidup dan pemberian beasiswa rutin pada putra pengemudi dan karyawan.

Siang itu kami mengakhiri gathering dengan foto bersama.

Gathering ingin memperkenalkan aplikasi My Blue Bird ini makin membuka mata saya betapa mudahnya mencari transportasi dengan cepat dan nyaman. Siang itu usai gathering, kami dipersilahkan mencoba aplikasi dengan terlebih dulu melakukan install dari smarphone yang kita miliki. Kami dibagi dalam beberapa kelompok, masing-masing empat orang yang nantinya akan naik taxi menuju tempat kami akan makan siang.

Dan kami pun langsung donwload dari smartphone masing-masing. Yuk saya kasih tahu langkah mudahnya, agar teman-teman bisa melakukan hal serupa.

Daftarkan nomor telepon yang terkoneksi dengan data internet. Kemudian isi data dengan nama pengguna aplikasi My Blue Bird.

Nah, bisa mulai dicoba nih aplikasinya. Isi dengan tempat tujuan yang dikehendaki.

Tinggal pilih saja tujuannya, dengan menuliskan nama lokasi tujuan.

Nantinya akan muncul pilihan sebagai berikut. Tinggal pilih order, bila ingin melanjutkan pemesanan untuk transportasi.

Nantinya pihak pengemudi akan menghubungi smartphone kita dengan tujuan konfirmasi. Nah, kalo kemarin sih yang ngisi data mba Inung. Jadi saya dan teman-teman sudah menikmati fasilitas My Blue Bird untuk pelayanan pemesanan taxi online. Cukup mudah dan bisa dilakukan dengan langkah cepat.

Photo courtesy by Inung Nie

Dan, kami pun bisa tiba di lokasi resto untuk makan siang bersama. Asik ya, ngumpul dan kopdar sambil makan siang gini.

Apalagi siang itu usai makan siang dan shalat, dari resto Strada mengenalkan beragam kopi dan cara mengolahnya menjadi minuman yang lezat.

Oh iya saya nyaris melupakan kisah menarik dibalik taxi Blue Bird. Saya akan sharing kisah nyata yang menginspirasi dari keluarga Bapak Suhendar. Kisah nyata tindakan sederhana dari Pak Tikno, salah seorang pengemudi taxi Blue Bird yang telah bekerja sejak tahun 1999. Kisah yang sarat makna dan bikin saya sempat speechless.

Kisah ini sengaja dibikin menjadi video yang sangat menyentuh. Sebuah perbuatan sederhana yang bisa dilakukan oleh semua orang bila memang ingin melakukannya. Kisah sederhana yang mungkin sering kita abaikan, karena kita lebih peduli dengan cerita lain. Atau kita tak memperhatikan beberapa kejadian sederhana karena terlewatkan oleh indera penglihatan. 

Jadi, gimana kalo kita lihat video yang bikin mata saya berkabut?

Saat melihat video ini, dan berkenalan dengan aplikasi dari My Blue Bird, saya pun teringat kejadian saat si bungsu mesti ke rumah sakit. 

Malam minggu nyari taxi itu susah banget, apalagi karena di Simpang Lima tengah ada keramaian hiburan dari grup komedi yang tenar di tv swasta. Saya udah berusaha nyari di tempat biasanya taxi Blue Bird mangkal di taman dekat gerbang perumahan Tlogosari. Namun tumben banget nggak ada satu pun armada yang bisa saya pesan.

Akhirnya saya menuju arteri, di masjid yang dekat dengan lampu traffic light Tlogosari. Ah, senangnya ada satu armada dan kebetulan pengemudinya tengah shalat Maghrib. Saya akhirnya ikut shalat di sana. Ternyata saya mesti menunggu sebentar karena pengemudi taxi lumayan lama berdzikir. Sementara saya ingin sekali segera berbicara dengan beliau untuk membantu saya dan si bungsu menuju rumah sakit.

Meski akhirnya saya bisa menggunakan taxi Blue Bird, tetap saja jadinya kelamaan. Sementara si bungsu udah menahan sakit di rumah.

Andai saja saat itu saya sudah mengenal aplikasi Blue Bird. 

Namun keresahan saya terhapus begitu mengenal adanya aplikasi My Blue Bird. Saya senang bisa berkenalan dengan aplikasi My Blue Bird untuk memudahkan akses transportasi di Semarang. Semoga makin banyak lokasi yang bisa menggunakan aplikasi ini di seluruh kota di Indonesia. Aamiin. Wassalamu'alaikum.

Tulisan ini diikutsertakan pada My Blue Bird Blogging Competition yang diselenggarakan oleh PT Blue Bird Tbk