Halo assalamu'alaikum teman. Hari Jumat, tanggal 5 Februari 2016, saya bersama si sulung sempat menikmati kuliner di Pasar Imlek Semawis. Ya, kami berdua jalan-jalan sambil menikmati kuliner plus plus di Pasar Imlek Semawis Semarang. Apa sih yang plus plus, penasaran kaaan?
Pasar Semawis yang mulai muncul sejak tahun 2004, menyusul diresmikannya Tahun Baru Imlek sebagai Hari Libur Nasional di Indonesia. Pasar Semawis pun rutin diadakan setiap Jumat - Minggu dan bertempat di sepanjang jalan Gang Warung. Biasanya memang buka usai jam tutup pertokoan yang ada di kawasan tersebut.
Namun, khusus menjelang Tahun Baru Imlek, Pasar Semawis akan buka selama tiga hari mengikuti penanggalan akhir tahun. Seperti tahun 2016 ini, Pasar Semawis pun buka mulai tanggal 4 s/d 6 Februari 2016. Lokasinya pun berbeda, yaitu sepanjang jalan Gang Pinggir hingga Wotgandul Timur. Tentu saja selama acara berlangsung, jalan ini ditutup untuk arus lalu lintas kendaraan seperti hari-hari biasa.
Gerbang depan dekat pertemuan jalan Gang Pinggir dengan Kapuran |
Tahun ini Pasar Imlek Semawis mulai dibuka sejak Kamis dengan mengundang pejabat, perwakilan masyarakat dan tamu undangan. Ada jamuan makan malam di meja panjang yang telah disediakan oleh pihak panitia.
Banyak acara yang sudah disiapkan untuk warga yang ingin berkunjung di Pasar Imlek Semawis. Mulai bazar produk dan budaya yang bakal menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang ke area ini. Pasar Imlek Semawis tahun 2567 ini mengangkat tema Sedepa Jadi Sehasta.
Panggung pertunjukan budaya dibagi menjadi beberapa titik. Seperti Wayang Potehi digelar setiap hari dimulai tanggal 4 - 6 Februari di panggung yang menghadap Gang Tengah. Ada dua jadwal pertunjukan, yaitu pukul 15.00 - 17.00 dan 19.00-21.00 WIB.
Sementara panggung utama ada di sisi barat wayang potehi. Di panggung ini akan ditampilkan kesenian khas dan pentas seni dari anak-anak sekolah.
Banyak acara yang sudah disiapkan untuk warga yang ingin berkunjung di Pasar Imlek Semawis. Mulai bazar produk dan budaya yang bakal menarik banyak wisatawan lokal dan mancanegara datang ke area ini. Pasar Imlek Semawis tahun 2567 ini mengangkat tema Sedepa Jadi Sehasta.
Panggung pertunjukan budaya dibagi menjadi beberapa titik. Seperti Wayang Potehi digelar setiap hari dimulai tanggal 4 - 6 Februari di panggung yang menghadap Gang Tengah. Ada dua jadwal pertunjukan, yaitu pukul 15.00 - 17.00 dan 19.00-21.00 WIB.
Sementara panggung utama ada di sisi barat wayang potehi. Di panggung ini akan ditampilkan kesenian khas dan pentas seni dari anak-anak sekolah.
Si sulung nunggu wayang potehi beraksi |
Pengunjung bisa menikmati atraksi Barongsai dan Liong di area terbuka yang dimulai pukul 18.00 hingga 21.00 wib. Sementara menanti atraksi, pengunjung bisa menikmati kuliner yang digelar sepanjang arena bazar.
Ada oleh-oleh khas dan toko barang antik |
Meski gerimis, area bazar dirubung pengunjung |
Selain Siomay, ada beragam kuliner lain. Dari nasi ayam, nasi goreng, soto ayam, wedang tahu, mie titee, lumpia, tahu pong, crepes, Lasagna, Es dawet, es marem, bolang-baling, takoyaki, Wedang Jun, Churos, dan lainnya.
Produk yang dipamerkan pun beragam, mulai dari gantungan kunci, aksesoris, gantungan mobil, lukisan, kain batik, handicraft, Cheongsam, keramik, tas, dan lainnya.
Pengunjung bisa juga foto selfie bersama tokoh Dewa Bintang Selatan, Sun Go Kong, Dewa Petir, hmm, apa lagi ya, hihii... lupa *lol*
Hari terakhir tanggal 6 Februari, akan digelar pertunjukan kesenian dan kebudayaan Tionghoa mulai pukul 14.00 sampai acara selesai yaitu pukul 24.00 WIB. Biasanya pada tanggal 29 Imlek, warga Tionghoa Semarang akan berbelanja kebutuhan untuk sembahyangan di pasar Gang Baru.
Dulu tetangga dan teman main saya menyebutnya pasar malam, bisa belanja bermacam kebutuhan yang akan digunakan untuk sembahyangan. Mereka, anak dan cucunya akan bahu membahu masak beberapa macam jenis masakan untuk sembahyangan sehari jelang Imlek. Suasana malam Pasar Gang Baru akan meriah dengan banyaknya warga Tionghoa belanja.
Itulah kenapa pasar Semawis pun diadakan untuk mengenang tradisi unik yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Tradisi yang sempat terhenti karena terkekang oleh peraturan dari orde lama. Dan setelah dibuka kran keterbukaan usai reformasi, mulai digelar Pasar Imlek Semawis tiap tahunnya.
Bagi teman-teman yang belum tahu persisnya alamat Pasar Imlek Semawis Semarang, saya kasih tahu rutenya ya. Kalo dari jalan Gajah Mada, teman-teman bisa memilih transport becak dan masuk lewat Jalan Wotgandul Barat. Sebelum Plampitan ambil belok ke kanan, lurus ke timur dan bisa berhenti di dekat lokasi.
Namun bisa juga teman-teman mengambil rute lain, bila dari jalan Mt. Haryono, bisa naik becak mulai dari jalan Jagalan, ambil arah menuju Kapuran dan berhenti sebelum jembatan. Dari jembatan, sudah terlihat gerbang depan seperti foto berikut. Karena dekat dengan lokasi acara, dari Mt. Haryono cuku bayar Rp. 10.000 aja pada tukang becaknya.
Nah, kalo kalian sedang berada di kota Semarang, yuk mampir menikmati kuliner plus plus, di pasar Imlek Semawis Semarang. Iya plus plus, bisa kulineran plus menikmati sajian budaya dari negeri Tiongkok. Atau boleh juga numpang narsis seperti saya?!
Pamit dulu ya, teman. Wassalamu'alaikum :D
Pengunjung bisa juga foto selfie bersama tokoh Dewa Bintang Selatan, Sun Go Kong, Dewa Petir, hmm, apa lagi ya, hihii... lupa *lol*
Hari terakhir tanggal 6 Februari, akan digelar pertunjukan kesenian dan kebudayaan Tionghoa mulai pukul 14.00 sampai acara selesai yaitu pukul 24.00 WIB. Biasanya pada tanggal 29 Imlek, warga Tionghoa Semarang akan berbelanja kebutuhan untuk sembahyangan di pasar Gang Baru.
Dulu tetangga dan teman main saya menyebutnya pasar malam, bisa belanja bermacam kebutuhan yang akan digunakan untuk sembahyangan. Mereka, anak dan cucunya akan bahu membahu masak beberapa macam jenis masakan untuk sembahyangan sehari jelang Imlek. Suasana malam Pasar Gang Baru akan meriah dengan banyaknya warga Tionghoa belanja.
Itulah kenapa pasar Semawis pun diadakan untuk mengenang tradisi unik yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Tradisi yang sempat terhenti karena terkekang oleh peraturan dari orde lama. Dan setelah dibuka kran keterbukaan usai reformasi, mulai digelar Pasar Imlek Semawis tiap tahunnya.
Bagi teman-teman yang belum tahu persisnya alamat Pasar Imlek Semawis Semarang, saya kasih tahu rutenya ya. Kalo dari jalan Gajah Mada, teman-teman bisa memilih transport becak dan masuk lewat Jalan Wotgandul Barat. Sebelum Plampitan ambil belok ke kanan, lurus ke timur dan bisa berhenti di dekat lokasi.
Namun bisa juga teman-teman mengambil rute lain, bila dari jalan Mt. Haryono, bisa naik becak mulai dari jalan Jagalan, ambil arah menuju Kapuran dan berhenti sebelum jembatan. Dari jembatan, sudah terlihat gerbang depan seperti foto berikut. Karena dekat dengan lokasi acara, dari Mt. Haryono cuku bayar Rp. 10.000 aja pada tukang becaknya.
Nah, kalo kalian sedang berada di kota Semarang, yuk mampir menikmati kuliner plus plus, di pasar Imlek Semawis Semarang. Iya plus plus, bisa kulineran plus menikmati sajian budaya dari negeri Tiongkok. Atau boleh juga numpang narsis seperti saya?!
numpang narsis dulu di bawah lampion |
Pamit dulu ya, teman. Wassalamu'alaikum :D
Wah seru banget maak.. Imajinasiku bisa berkembang jauh nih kalo ke sini karena aku suka chinese2 gini.
BalasHapusOh, suka banget ya, ya udah tahun depan aja kemari, mbak
HapusCantiknyaaa banyak lampion..
BalasHapusIya nih, lampionnya bertebaran di mana-mana
Hapuswih asyiknya ya, aku suka banget pernak-pernik imlek dan itu lampionnya cantik
BalasHapusMeraaah semua kalo imlek, mbak
Hapusudh lama pingin kesana....cakep y mbak tempatnya
BalasHapusYaaaa, sekarang sih udah selesai, Ningrum, hihiii telat ya
HapusLampionnya banyak jadi keren banget ya buat foto2
BalasHapusJadi pengennya foto-foto teruuus
HapusAku suka ke festival2 spt ini
BalasHapusSama, mbak Lus... suka lihat suasananya yang bikin hepi
HapusLampionnya.
BalasHapusCeriaa yah
Iyaaa, ceria banget karena merah menandakan semangat yaaa
HapusSuka sekali keren2juga fotonya. Ajakin aku mba biar bisa happyhalanhalan. :)
BalasHapusAyo deh mbak, ke Semarang ntar aku antar halan-halan, hihiii
HapusSeruu, mbak Wati memang bisa berada dimana-mana ya :)
BalasHapusPaling banyakan juga di kota dewe, mba Anjar :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapuspengen liat wayang potehinya mba, tapi malam yaa katanya hiks, aku belum pernah sekalipun kesini padahal tinggal di jateng dah mau 9 tahun hihihi
BalasHapusWah...keren Mba fotonya yg narsis di bawah lampion2 merah.. Aku suka sama suasana meriah spt itu..
BalasHapusItu kalau malam kayaknya lebih asyik...lampionnya lebih benderang...
BalasHapusbtw ada gerai makanan halal gak mak?
Wuaaa...aku belum pernah ke Semawis *warga Semarang opoo iki...
BalasHapusPengen wisata kulinernya.. *mangan meneeeh :p
Semarang biasanya hanya jadi tempat aku lewat aja nih, mba. Belum sempat jalan-jalan di Semarang. Padahal asyik juga ya :)
BalasHapusWah keren ada pasar imleknya juga. Jadi pingin tahu beneran deh, di sini gak ada gituan
BalasHapusaq suka nonton wayang itu juga kalo di lg ada di film2 China mak :)
BalasHapusseruuu
BalasHapusjadi pengen hunting pasar imlek juga ah
di sini ada ga yaahh
Wah lampionnya meriah sekali. Asyik ya banyak jajanan dan pernak pernik.
BalasHapusWah, asyik banget.. ;)
BalasHapussemoga kapan2 bisa kesana. suami waktu itu dah ngajakin malah ga jdi.. :(