Gambar diambil dari PMI DKI JAKARTA |
Bagi masyarakat yang bayar PBB jelang bulan agutus hingga september, bakal dikenakan biaya tambahan. Selembar bukti donasi Bulan Dana PMI sejumlah seribu rupiah tiap satu tagihan PBB. Murah banget ya donasinya. Karcis parkir malah lebih mahal.
Entah sejak kapan mulai diadakan bulan dana ini, yang saya yakini masyarakat pasti ikhlas lah ya menyumbang, lha cuma seribu rupiah aja.
Perkenalan saya dengan PMI sudah lama berselang. Sejak masih berseragam abu-abu, udah tertarik dengan segala kegiatan di PMI. Belum juga berumur 17 tahun, ngebut aja pengen jadi pendonor dan sukses ditolak.
Iyalah, kan salah satu syarat boleh donor minimal usia 17 tahun. Dan senangnya, begitu udah jadi mahasiswi saya bisa donor darah.
Namun ketertarikan saya pada PMI bukan sebatas pengen bisa mendonorkan darah. Saya juga ingin berpartisipasi dalam tugas-tugas yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan.
Hingga saya pun ikut pendidikan dan pelatihan di PMI kota Semarang, dan akhirnya menjadi anggota sekaligus pengurus di KSR unit Politeknik UNDIP. Menjadi pengurus tentu saja juga aktif di kantor PMI kota Semarang. Mengikuti beragam kegiatan di kantor PMI tersebut, membuat saya merasa sangat dibutuhkan.
Saat menjadi petugas dalam salah satu kegiatan KSR POLINES |
Saat bencana banjir di daerah bencana, saya pernah menyortir baju bekas. Kemudian ikut mendistribusikannya kepada korban bencana. Akhir tahun pun saya ikut bertugas mengamankan acara pesta menyambut tahun baru. Menjadi salah seorang petugas yang ikut ambulance dan stay di satu lokasi kemeriahan acara perayaan tahun baru.
Namanya juga kemeriahan tahun baru, kadang terjadi peristiwa yang membawa korban luka ringan, atau bahkan meninggal dunia. Saya bahkan pernah ikut berada dekat dengan jenazah korban tabrakan saat pengamanan tahun baru. Ngeri ngeri sedap deh.
Apakah sebatas itu saja yang saya lakukan? Tentu saja tidak. Sejak menikah dan memiliki anak, saya ingin sekali mereka juga mengikuti jejak saya.
Rupanya Tuhan mendengar doa saya. Si sulung sudah tertarik ikut kegiatan PMR di SMK Negeri 7 Semarang. Sering sekali ikut lomba PMR tingkat kota Semarang. Sering juga berpartisipasi dalam beberapa kegiatan di PMI kota Semarang. Apalagi si sulung temasuk pengurus di kegiatan sekolah tersebut. Kesibukannya di PMR melebihi aktivitas saya di KSR kala itu.
Meski kasihan melihat dia terlihat lelah sepulang dari kegiatan yang butuh waktu dan tenaga ekstra, saya bangga. Saya hanya perlu menyiapkan kebutuhannya, untuk mendukung kegiatan yang memang sejak dia kecil sudah saya impikan. Apalagi si sulung senang banget mengikuti semua kegiatan di PMR sekolah. Bahkan sudah lulus dan jadi mahasiswa pun, ia masih sesekali datang untuk mendukung adik kelasnya di kegiatan PMR.
Berlatih menolong korban bencana menyeberang sungai |
Meski kasihan melihat dia terlihat lelah sepulang dari kegiatan yang butuh waktu dan tenaga ekstra, saya bangga. Saya hanya perlu menyiapkan kebutuhannya, untuk mendukung kegiatan yang memang sejak dia kecil sudah saya impikan. Apalagi si sulung senang banget mengikuti semua kegiatan di PMR sekolah. Bahkan sudah lulus dan jadi mahasiswa pun, ia masih sesekali datang untuk mendukung adik kelasnya di kegiatan PMR.
Jadi jangan bilang si sulung aktif di PMR sekolah karena paksaan saya.
Kegiatan lain PMR SMK N 7 |
PMI memang butuh kepedulian masyarakat agar semua kegiatannya bisa berjalan lancar. Mereka memang memiliki sumber daya dari pekerja di lingkungannya. Namun bila tengah ada bencana, tentu tak menampik bantuan dari masyarakat yang peduli. Bisa mengulurkan bantuan berupa tenaga, materi baik menyumbang pakaian yang masih pantas, makanan instan, atau uang.
Menjadi Volunter PMI bisa dilakukan siapa saja. Pekerja kantoran, Eksekutif Perbankan, Tukang Loper Koran, Mahasiswa, Pelajar SMA/SMK, bahkan ibu rumah tangga.
Tidak punya waktu untuk membantu di lokasi bencana? Tidak masalah. Bantuan dana berupa sejumlah nominal yang minimal pun akan diterima dengan senang hati oleh PMI.
Meski PMI memiliki penyandang dana dari pemerintah, tak menutup kemungkinan tetap membutuhkan kepedulian masyarakatnya. PMI tetap terbuka dengan bantuan dari swadaya masyarakat. Masyarakat umum itu bisa saja perusahaan, kelompok pengajian, RT/RW maupun perorangan.
Sekarang gampang banget kalo ingin membantu. Nggak lagi menunggu Bulan Dana PMI dan hanya menyumbang seribu rupiah saat bayar PBB.
Bagi masyarakat umum, bisa menyisihkan sedikit dari kemampuan finansial dengan mentransfer ke rekening PMI. Partisipasi masyarakat dengan menyukseskan Bulan Dana PMI teramat dibutuhkan bagi kegiatan sosial, terutama saat bulan rawan bencana terjadi.
Bagi masyarakat umum, bisa menyisihkan sedikit dari kemampuan finansial dengan mentransfer ke rekening PMI. Partisipasi masyarakat dengan menyukseskan Bulan Dana PMI teramat dibutuhkan bagi kegiatan sosial, terutama saat bulan rawan bencana terjadi.
Untuk bantuan dapat ditransfer melalui bank-bank sebagai berikut :
- Bank BCA Kantor Cabang Utama Thamrin Nomo Rekening : 206-38-1794-5 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
- Bank MANDIRI Kantor Cabang Kramat Raya Nomor Rekening : 123-00-17091945 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jakarta.
- Bank DKI Kantor Cabang Utama Juanda Nomor Rekening : 101-03-17094-7 atas nama PMI DKI JAKARTA Panitia Bulan Dana PMI Provinsi DKI Jkarta.
Sebagai warga negara, kita bisa menjadi Volunter PMI sesuai kemampuan masing-masing. Bagi ibu rumah tangga, bisa menjadi pembantu dengan bekerja di dapur umum saat terjadi bencana. Tentu saja kegiatan ini harus dilakukan tanpa mengorbankan tugas utama sebagai ibu yang mengurus keluarga dan rumah tangga.
Seorang Sarjana Psikologi, bisa mengerahkan kemampuannya menjadi pendamping korban bencana. Korban bencana tak hanya butuh makan dan pakaian, mereka juga membutuhkan tempat untuk berbicara. Meringankan beban derita korban bencana dengan memberikan pendampingan untuk meminimalisir dampak bencana.
Mahasiswa dan pelajar bisa bergabung dengan mengikuti kegiatan PMR atau pun KSR di unit lembaga pendidikan, atau langsung saja bergabung di PMI di kota manapun yang menjadi tempat tinggal terdekat. Banyak kegiatan yang bisa menjadi pengisi waktu yang positif bagi anak muda di Indonesia ini.
Mengikuti kegiatan sebagai anggota PMR ataupun KSR, akan membentuk anak muda memiliki jiwa sosial. Ketrampilan dan pendidikan dasar yang diajarkan selama mengikuti pelatihan, bekerja bersama, saling tolong menolong dalam satu kelompok, membuat anak muda memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki kepekaan sosial yang tinggi saat bergaul di masyarakat. Lebih peduli dengan sikap ringan tangan dan membantu sesama.
Mengikuti kegiatan sebagai anggota PMR ataupun KSR, akan membentuk anak muda memiliki jiwa sosial. Ketrampilan dan pendidikan dasar yang diajarkan selama mengikuti pelatihan, bekerja bersama, saling tolong menolong dalam satu kelompok, membuat anak muda memiliki rasa tanggung jawab. Memiliki kepekaan sosial yang tinggi saat bergaul di masyarakat. Lebih peduli dengan sikap ringan tangan dan membantu sesama.
PMI tak mungkin bisa berjalan sendiri. PMI masih membutuhkan relawan yang bersedia membantu menjadi bagian dalam tugas sosial, terutama saat bencana terjadi. Apalagi saat ini Indonesia mendekati musim bencana. Ayo peduli bantu sesama dengan segenap kemampuan yang kita miliki. Sedari muda kita pupuk kesetiakawanan sosial dengan menjadi relawan PMI.
Si kecil melanjutkan passion ibunya ya aktif di PMR. InsyaAllah bermanfaat mba
BalasHapusKadang impian kita tanpa disangka diteruskan sama anak-anak, mbak. Makasih kunjungannya, mbak :)
HapusSi kecil melanjutkan passion ibunya ya aktif di PMR. InsyaAllah bermanfaat mba
BalasHapusWah keren mak, ternyata relawan PMI ya. Like mother like son :-)
BalasHapusIya mbak, tapi jaman masih muda. Sekarang pengennya sih ikut lagi, ternyata nggak bisa. Mending jadi donatur darah dan dana aja meski sedikit :)
HapusPMI memang selalu keren (y)
BalasHapusIyeees banget :)
Hapuswah good luck ya mbak... lombanya semoga menang :D
BalasHapusMakasih supportnya, mba Susan :D
HapusAku pernah ikut PMR waktu SMA...tapi akhirnya ga diterusin karena kesibukan lain...
BalasHapusAsik loh, aku masih ikut sampai jadi anak mahasiswi imuuut, hihiii
HapusMbak postingan ini buat lomba bulan Dana PMI itu bukan? wah belum deadline ya? saya kira udah deadline dari kemarin2.
BalasHapusIya mbak Lina, saya juga nyaris lupa, trus ngebut deh, hehehe
Hapussekolah-sekolah ini awal mulanya volunter terjadi ya mbak. Dari isni diajarkan bisa menolong sesama
BalasHapusAku juga dulu anggota PMR mbak, motivasi utama biar bisa keluar2 pas pelajaran >.<
BalasHapusSenang sekali putra sulungnya mbak Ida aktif di PMR ya ...empatinya pasti luarbiasa. Hehehe salut ya mba ^_^
BalasHapusMbak Wati pasti bangga ya punya anak yang kegiatannya positif dan bermanfaat buat orang banyak, lagi-lagi peran orang tua sangat penting untuk support...saluuutttt... :)
BalasHapus*saya jadi mikir nih, support apa yang harus saya berikan untuk anak saya supaya bisa mempunyai kepedulian terhadap orang lain..hehe.. **PR yang tak berkesudahan... :)