Festival Komik Dan Animasi 2015; Saatnya Yang Muda Yang Berkarya

Kota Semarang sekarang sudah makin sering menjadi ajang beragam event menarik. Terbayang belasan tahun lalu tinggal di kota ini, rasanya melas banget. Garing dan membosankan. Beda dengan saat ini, hampir tiap bulan adaaaa aja event menarik digelar. Bahkan sudah jadi agenda tahunan, seperti Festival Komik Dan Animasi 2015 yang sekarang tengah dihelat di Museum Lawang Sewu. Tahu kan, gedung tua yang selalu nge-hits ini? 

Festival Komik Dan Animasi 2015 ini sangat padat dan bergizi acaranya. Ada workshop, diskusi, lomba cosplay, pameran, bazar, pemutaran film-film yang menarik dan launching. Dari loket kita jalan aja lurus ke arah timur, nanti ada gerbang tempat pengunjung bisa narsis seperti si bungsu.

si pecinta komik

Dari tahun kemarin Naufal udah pengen nonton festival, namun gagal karena satu sebab yang kurang jelas. Dia pecinta komik, suka bikin animasi di kertas maupun di tab atau laptop. Saya kurang paham pakai aplikasi apa, yang pasti sih kalo udah bikin animasi suka lupa segalanya. Kudu dibilangi sudah waktunya shalat, makan dan belajar. 

Nah, tahun ini pun hampir gagal datang kesana. Baru hari ketiga saya bisa mengantar si bungsu berkunjung ke festival. Mengapa nggak datang sendiri, kan udah anak SMA?

Anak-anakku tuh kalo nonton pameran jarang bareng sama temannya. Lebih sering sama babe ama emak. Kecuali kalo acara sekolah, ya pasti bareng teman-temannya. Dan saya pun setia mengantarnya, sambil tak lupa numpang narsis lah, biar kekinian.

Acara digelar di bagian tengah halaman yang luas, dengan panggung menghadap timur (kayaknya siih). Saat saya datang kesana sedang ada band pengisi acara yang tengah memainkan lagu-lagu asik. 

Senja telah beranjak malam, namun pengunjung masih asik mengikmati alunan suara merdu sang vokalis. Saya dan si bungsu jadi enggan beranjak juga dari tempat duduk.

Tempat berlangsungnya pameran disatukan dalam tenda yang berada di sisi kanan panggung. Beberapa animator dari kota Semarang, Surabaya, Ungaran dan kota lain turut andil memamerkan karyanya. Ada PAPILLON, milik suami Rahmi Aziza yang tak kalah seru mengajak pengunjung narsis dengan properti unyu bareng karakter Mak Irits.

Sayang pas saya kesana, udah banyak yang tutup dan pulang. Nyaris mau Maghrib sih. Yo wes lah, si bungsu foto-foto tanpa atribut buat obat kecewa.

Naufal sempat ngobrol dengan seorang pegiat komikus dari kota Malang. Keren ya, komikus dari kota Malang pun ikut berpartisipasi di acaran ini.

Naufal puas tuh ngobrol banyak dengan pak Aji. Pendiri komunitas Tukang Tutur ini mengkonsep komunitas sebagai ajang saling belajar satu sama lain. Anggotanya memiliki profesi beragam, dan menjadi komikus karena ingin menyuarakan isi hati.

Pak Aji Prasetyo lebih menekankan pada seni bercerita. Pesannya pada Naufal, yang penting bikin cerita yang menarik dulu. Soal gambar bisa dibikin belakangan. Wah, saya setuju dengan pesan beliau. Karena selama ini Naufal lebih sering bikin gambar dulu dan jarang bisa menuliskan cerita. Yah, si bungsu maunya emang otodidak sih. Jadi nggak ada yang mengarahkan bakatnya selama ini. Semoga setelah ngobrol bareng pak Aji, si bungsu tertarik bikin cerita plus komik yang lucu-lucu.

Naufal tekun mendengarkan teknik yang dipaparkan komikus kota Malang

Stand SMK 4 yang baru aja ditinggalkan petugasnya, pelajarnya sendiri yang jaga

Ayuk lah mumpung masih ada waktu sampai pukul 5 sore nanti. Banyak acara seru, dan hari ini udah penutupan. See you, moga bisa menikmati acaranya.

Lokasi acara :

Festival Komik Dan Animasi 2015

Lawang Sewu

Semarang