Semarang tengah hot banget ini. Dan kami serumah ngadem di dalam mobil sambil muter-muter nyari makanan yang seger. Sebenarnya sih pengen nyoba resto baru, tapi batal karena antrinya panjang seperti ular naga.
Dari pada pulang ke rumah masih lapar, trus nanti saya mesti masakin ala kadarnya, yo wes lah tetap nyari tempat makan yang yummy. Apalagi ini udah jam satu lebih, udah telat makan siangnya. Suami nyari yang nggak jauh dari resto baru, sekitar dua kilometer lah. Depan pertigaan jalan yang menghubungkan RS Elizabeth. Lokasinya berada di depan apotik yang ada di dalam ruko. Di warung makan yang sederhana namun bersih dan nyaman ini, kami menentukan pilihan.
Suasana makan siang di Iga Bakar Pak Tho |
Nama rumah makannya sih SPECIAL Ayam Goreng & Sop Buntut, namun yang paling jadi favorit di sini adalah IGA BAKAR. Suami dan Milzam langsung pesan Iga Bakar, sementara saya dan si bungsu Naufal pilih Ayam Goreng. Pesanan kami masih ditambah Sop Ceker dan Tahu goreng. Kalo minumnya sih yang standart aja. Saya pesan Jeruk Panas dan Naufal pilih Teh panas. Kalo suami pengen Lemon Tea, dan Milzam pengen Es Kelapa Muda.
Pelayanannya cepat dan tak butuh waktu lama seperti tempat makan lain, di sini kami hanya menunggu 10 menit. Hidangan pesanan sudah tersaji di meja kami.
Ayam Goreng yang spesial di sini itu ukurannya lumayan gede. Kalo untuk saya sih takarannya cukup pas. Daging ayamnya lunak, bumbunya berasa banget sampai ke tulang.
Iga Bakar & Sup |
Sop Ceker |
Sop pesanan beranak jadi tiga. Owalaaah, ternyata setiap pesan Iga Bakar pasti disertakan pula semangkok kuah sop yang segar menggoda. Saya suka banget rasa kuahnya yang khas.Meski nggak ikut pesan Iga, saya ngincipi milik suami. Daging Iga-nya empuk, berasa bumbunya yang manis.
Tapi kalo kamu takut kena kolesterol, pesennya minuman jeruk panas aja. Dua gelas juga boleh, biar luruh lemaknya :D
Makan siang di Pak Tho |
Makanan udah habis, tinggal perut yang makin melebar karena kenyang nih, hahaha...
Makan di sini tuh saya senang karena pelayanannya yang cekatan, pemiliknya juga ramah dan sangat menghargai pelanggan. Untuk harganya juga standart, seperti rumah makan sejenis. Kami berempat makan seperti yang tertulis di atas, hanya perlu merogoh duit sejumlah Rp. 136.000. Murah, kenyang, nikmaaaat :D
Keluar dari rumah makan, udah nyaris masuk waktu Ashar. Semoga jalan menuju rumah belum macet deh, kan udah mau jam pulang kantor ya.
Andakah 10 petualang Jelajah Gizi yang kami cari?
Indonesia terdiri dari bermacam-macam daerah.
Masing-masing daerah memiliki aneka ragam keunikan, baik dari budaya,
kebiasaan maupun kuliner. Untuk lebih mengenal kekhasan masing-masing
daerah, terutama di bidang kuliner, Nutrisi Untuk Bangsa memrakarsai
kegiatan Jelajah Gizi.
Apa itu Jelajah Gizi?
Jelajah Gizi adalah “Jalan-jalan Unik” untuk
memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sekaligus mempelajari
sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya.
Jelajah Gizi juga mengajak peserta untuk mempelajari
proses pembuatan hidangan khas tersebut, hingga memahami nilai gizi yang
terkandung di dalamnya.
Pada kesempatan ini, daerah yang terpilih untuk
kegiatan Jelajah Gizi adalah Propinsi Sumatera Barat, tepatnya di Pulau
Pagang, Bukittinggi dan kota Padang.
Mengapa Sumatera Barat?
Sumatera Barat merupakan wilayah yang berbatasan dengan Samudera Hindia, yang merupakan samudera terbesar ketiga di dunia.
Selain berbatasan dengan samudera yang menghubungkan
wilayah Indonesia dengan wilayah lain di dunia, terutama Asia, Sumatera
Barat juga dikelilingi oleh perbukitan, yang lebih dikenal dengan
Pegunungan Bukit Barisan.
Sebagai wilayah dengan keunikan geografis, tidak
mengherankan jika Sumatera Barat memiliki keunikan. Hal ini juga tidak
dapat dipisahkan dari keunikan budayanya, yang dikenal dengan budaya
Minangkabau atau Minang.
Keunikan budaya Minang ditandai dengan sistem
kekerabatan matrilineal dan identitas agama Islam dan adat yang sangat
kental. Hal ini tertuang dalam pernyataan “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang berarti adat berdasarkan ajaran Islam.
Masyarakat Minang biasanya gemar berdagang dan
bersifat dinamis. Pada umumnya pemuda Minang pergi merantau untuk
mencari rezeki, dan mereka tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,
dan luar negeri, terutama di kota-kota besarnya.
Mungkin, hal inilah yang membuat rumah makan Padang
dapat dengan mudah ditemui, di berbagai wilayah. Dan masakannya menjadi
sangat terkenal, bahkan sampai ke mancanegara.
Sebut saja rendang, yang pada tahun 2011 dinobatkan sebagai peringkat pertama dalam 50 jenis hidangan terlezat di dunia oleh CNN International.
Tentunya ada lebih banyak lagi keunikan kuliner
Minang yang menjadi terkenal di dunia. Inilah yang akan kita gali
bersama dalam Jelajah Gizi 3.
Bagaimana Cara Menjadi Petualang Jelajah Gizi?
Anda dapat mengikuti lomba penulisan artikel yang bertema “Makanan Daerah Yang Mendunia”, agar dapat terpilih menjadi salah satu dari 10 petualang gizi.
Lomba penulisan blog ini berhadiah jalan-jalan
Jelajah Gizi bersama Nutrisi Untuk Bangsa ke Padang dan Bukittinggi pada
tanggal 30 Oktober – 1 November 2015.
Berikut detail lomba penulisan blog untuk Jelajah Gizi:
1. Tema Lomba Blog: “Makanan Daerah Yang Mendunia”
- Peserta lomba dapat menjelaskan makanan khas dan unik dari daerahnya yang mendunia, misalnya dengan menyertakan sejarah makanan tersebut, kandungan gizinya, dan seluk beluk makanan itu dengan cara yang informatif dan tetap mudah dibaca.
2. Periode Lomba:
- 15 September – 14 Oktober 2015
3. Pengumuman lomba:
- 20 Oktober 2015
4. Syarat Umum Lomba:
- Semua blogger Indonesia dapat berpartisipasi
- Peserta menulis tulisan dengan tema yang telah ditentukan, judul bebas.
- Peserta berdomisili di Indonesia
- Memiliki blog pribadi dan menjadi member di www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Follow twitter @Nutrisi_Bangsadan like FB page di www.facebook.com/Nutrisi.untuk.Bangsa
5. Kriteria Penjurian:
- Judul, isi, dan nada pemberitaan sejalan dengan tema lomba
- Tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)
- Juri memiliki hak prerogatif untuk menentukan pemenang
6. Mekanisme Penjurian:
- Tulisan dipublikasikan di blog pribadi dan juga diwww.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Logo Jelajah Gizi dimasukkan ke dalam tulisan, yang mengarah ke artikel lomba blog Jelajah Gizi.
- Tulisan yang telah na
Andakah 10 petualang Jelajah Gizi yang kami cari?
Indonesia terdiri dari bermacam-macam daerah.
Masing-masing daerah memiliki aneka ragam keunikan, baik dari budaya,
kebiasaan maupun kuliner. Untuk lebih mengenal kekhasan masing-masing
daerah, terutama di bidang kuliner, Nutrisi Untuk Bangsa memrakarsai
kegiatan Jelajah Gizi.
Apa itu Jelajah Gizi?
Jelajah Gizi adalah “Jalan-jalan Unik” untuk
memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sekaligus mempelajari
sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya.
Jelajah Gizi juga mengajak peserta untuk mempelajari
proses pembuatan hidangan khas tersebut, hingga memahami nilai gizi yang
terkandung di dalamnya.
Pada kesempatan ini, daerah yang terpilih untuk
kegiatan Jelajah Gizi adalah Propinsi Sumatera Barat, tepatnya di Pulau
Pagang, Bukittinggi dan kota Padang.
Mengapa Sumatera Barat?
Sumatera Barat merupakan wilayah yang berbatasan dengan Samudera Hindia, yang merupakan samudera terbesar ketiga di dunia.
Selain berbatasan dengan samudera yang menghubungkan
wilayah Indonesia dengan wilayah lain di dunia, terutama Asia, Sumatera
Barat juga dikelilingi oleh perbukitan, yang lebih dikenal dengan
Pegunungan Bukit Barisan.
Sebagai wilayah dengan keunikan geografis, tidak
mengherankan jika Sumatera Barat memiliki keunikan. Hal ini juga tidak
dapat dipisahkan dari keunikan budayanya, yang dikenal dengan budaya
Minangkabau atau Minang.
Keunikan budaya Minang ditandai dengan sistem
kekerabatan matrilineal dan identitas agama Islam dan adat yang sangat
kental. Hal ini tertuang dalam pernyataan “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang berarti adat berdasarkan ajaran Islam.
Masyarakat Minang biasanya gemar berdagang dan
bersifat dinamis. Pada umumnya pemuda Minang pergi merantau untuk
mencari rezeki, dan mereka tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,
dan luar negeri, terutama di kota-kota besarnya.
Mungkin, hal inilah yang membuat rumah makan Padang
dapat dengan mudah ditemui, di berbagai wilayah. Dan masakannya menjadi
sangat terkenal, bahkan sampai ke mancanegara.
Sebut saja rendang, yang pada tahun 2011 dinobatkan sebagai peringkat pertama dalam 50 jenis hidangan terlezat di dunia oleh CNN International.
Tentunya ada lebih banyak lagi keunikan kuliner
Minang yang menjadi terkenal di dunia. Inilah yang akan kita gali
bersama dalam Jelajah Gizi 3.
Bagaimana Cara Menjadi Petualang Jelajah Gizi?
Anda dapat mengikuti lomba penulisan artikel yang bertema “Makanan Daerah Yang Mendunia”, agar dapat terpilih menjadi salah satu dari 10 petualang gizi.
Lomba penulisan blog ini berhadiah jalan-jalan
Jelajah Gizi bersama Nutrisi Untuk Bangsa ke Padang dan Bukittinggi pada
tanggal 30 Oktober – 1 November 2015.
Berikut detail lomba penulisan blog untuk Jelajah Gizi:
1. Tema Lomba Blog: “Makanan Daerah Yang Mendunia”
- Peserta lomba dapat menjelaskan makanan khas dan unik dari daerahnya yang mendunia, misalnya dengan menyertakan sejarah makanan tersebut, kandungan gizinya, dan seluk beluk makanan itu dengan cara yang informatif dan tetap mudah dibaca.
2. Periode Lomba:
- 15 September – 14 Oktober 2015
3. Pengumuman lomba:
- 20 Oktober 2015
4. Syarat Umum Lomba:
- Semua blogger Indonesia dapat berpartisipasi
- Peserta menulis tulisan dengan tema yang telah ditentukan, judul bebas.
- Peserta berdomisili di Indonesia
- Memiliki blog pribadi dan menjadi member di www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Follow twitter @Nutrisi_Bangsadan like FB page di www.facebook.com/Nutrisi.untuk.Bangsa
5. Kriteria Penjurian:
- Judul, isi, dan nada pemberitaan sejalan dengan tema lomba
- Tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)
- Juri memiliki hak prerogatif untuk menentukan pemenang
6. Mekanisme Penjurian:
- Tulisan dipublikasikan di blog pribadi dan juga diwww.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Logo Jelajah Gizi dimasukkan ke dalam tulisan, yang mengarah ke artikel lomba blog Jelajah Gizi.
- Tulisan yang telah na
Andakah 10 petualang Jelajah Gizi yang kami cari?
Indonesia terdiri dari bermacam-macam daerah.
Masing-masing daerah memiliki aneka ragam keunikan, baik dari budaya,
kebiasaan maupun kuliner. Untuk lebih mengenal kekhasan masing-masing
daerah, terutama di bidang kuliner, Nutrisi Untuk Bangsa memrakarsai
kegiatan Jelajah Gizi.
Apa itu Jelajah Gizi?
Jelajah Gizi adalah “Jalan-jalan Unik” untuk
memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sekaligus mempelajari
sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya.
Jelajah Gizi juga mengajak peserta untuk mempelajari
proses pembuatan hidangan khas tersebut, hingga memahami nilai gizi yang
terkandung di dalamnya.
Pada kesempatan ini, daerah yang terpilih untuk
kegiatan Jelajah Gizi adalah Propinsi Sumatera Barat, tepatnya di Pulau
Pagang, Bukittinggi dan kota Padang.
Mengapa Sumatera Barat?
Sumatera Barat merupakan wilayah yang berbatasan dengan Samudera Hindia, yang merupakan samudera terbesar ketiga di dunia.
Selain berbatasan dengan samudera yang menghubungkan
wilayah Indonesia dengan wilayah lain di dunia, terutama Asia, Sumatera
Barat juga dikelilingi oleh perbukitan, yang lebih dikenal dengan
Pegunungan Bukit Barisan.
Sebagai wilayah dengan keunikan geografis, tidak
mengherankan jika Sumatera Barat memiliki keunikan. Hal ini juga tidak
dapat dipisahkan dari keunikan budayanya, yang dikenal dengan budaya
Minangkabau atau Minang.
Keunikan budaya Minang ditandai dengan sistem
kekerabatan matrilineal dan identitas agama Islam dan adat yang sangat
kental. Hal ini tertuang dalam pernyataan “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang berarti adat berdasarkan ajaran Islam.
Masyarakat Minang biasanya gemar berdagang dan
bersifat dinamis. Pada umumnya pemuda Minang pergi merantau untuk
mencari rezeki, dan mereka tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,
dan luar negeri, terutama di kota-kota besarnya.
Mungkin, hal inilah yang membuat rumah makan Padang
dapat dengan mudah ditemui, di berbagai wilayah. Dan masakannya menjadi
sangat terkenal, bahkan sampai ke mancanegara.
Sebut saja rendang, yang pada tahun 2011 dinobatkan sebagai peringkat pertama dalam 50 jenis hidangan terlezat di dunia oleh CNN International.
Tentunya ada lebih banyak lagi keunikan kuliner
Minang yang menjadi terkenal di dunia. Inilah yang akan kita gali
bersama dalam Jelajah Gizi 3.
Bagaimana Cara Menjadi Petualang Jelajah Gizi?
Anda dapat mengikuti lomba penulisan artikel yang bertema “Makanan Daerah Yang Mendunia”, agar dapat terpilih menjadi salah satu dari 10 petualang gizi.
Lomba penulisan blog ini berhadiah jalan-jalan
Jelajah Gizi bersama Nutrisi Untuk Bangsa ke Padang dan Bukittinggi pada
tanggal 30 Oktober – 1 November 2015.
Berikut detail lomba penulisan blog untuk Jelajah Gizi:
1. Tema Lomba Blog: “Makanan Daerah Yang Mendunia”
- Peserta lomba dapat menjelaskan makanan khas dan unik dari daerahnya yang mendunia, misalnya dengan menyertakan sejarah makanan tersebut, kandungan gizinya, dan seluk beluk makanan itu dengan cara yang informatif dan tetap mudah dibaca.
2. Periode Lomba:
- 15 September – 14 Oktober 2015
3. Pengumuman lomba:
- 20 Oktober 2015
4. Syarat Umum Lomba:
- Semua blogger Indonesia dapat berpartisipasi
- Peserta menulis tulisan dengan tema yang telah ditentukan, judul bebas.
- Peserta berdomisili di Indonesia
- Memiliki blog pribadi dan menjadi member di www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Follow twitter @Nutrisi_Bangsadan like FB page di www.facebook.com/Nutrisi.untuk.Bangsa
5. Kriteria Penjurian:
- Judul, isi, dan nada pemberitaan sejalan dengan tema lomba
- Tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)
- Juri memiliki hak prerogatif untuk menentukan pemenang
6. Mekanisme Penjurian:
- Tulisan dipublikasikan di blog pribadi dan juga diwww.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Logo Jelajah Gizi dimasukkan ke dalam tulisan, yang mengarah ke artikel lomba blog Jelajah Gizi.
- Tulisan yang telah naik, dipublikasikan melalui Twitter dan Facebook pribadi
- Proses penjurian berlangsung dari tanggal 15 - 19 Oktober 2015
- Peserta wajib mengisi data diri di Form Pendaftaran Lomba Blog Nutrisi Untuk Bangsa
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
- Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD,Guru Besar Bidang Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB)
- Chef Muto
- Perwakilan Sarihusada
8. Jangan lupa gunakan tag “Jelajah Gizi” dan tambahkan banner Jelajah Gizi seperti di bawah ini pada artikel anda.
Andakah 10 petualang Jelajah Gizi yang kami cari?
Indonesia terdiri dari bermacam-macam daerah.
Masing-masing daerah memiliki aneka ragam keunikan, baik dari budaya,
kebiasaan maupun kuliner. Untuk lebih mengenal kekhasan masing-masing
daerah, terutama di bidang kuliner, Nutrisi Untuk Bangsa memrakarsai
kegiatan Jelajah Gizi.
Apa itu Jelajah Gizi?
Jelajah Gizi adalah “Jalan-jalan Unik” untuk
memperkenalkan keanekaragaman makanan khas daerah, sekaligus mempelajari
sejarah dan budaya yang melatarbelakanginya.
Jelajah Gizi juga mengajak peserta untuk mempelajari
proses pembuatan hidangan khas tersebut, hingga memahami nilai gizi yang
terkandung di dalamnya.
Pada kesempatan ini, daerah yang terpilih untuk
kegiatan Jelajah Gizi adalah Propinsi Sumatera Barat, tepatnya di Pulau
Pagang, Bukittinggi dan kota Padang.
Mengapa Sumatera Barat?
Sumatera Barat merupakan wilayah yang berbatasan dengan Samudera Hindia, yang merupakan samudera terbesar ketiga di dunia.
Selain berbatasan dengan samudera yang menghubungkan
wilayah Indonesia dengan wilayah lain di dunia, terutama Asia, Sumatera
Barat juga dikelilingi oleh perbukitan, yang lebih dikenal dengan
Pegunungan Bukit Barisan.
Sebagai wilayah dengan keunikan geografis, tidak
mengherankan jika Sumatera Barat memiliki keunikan. Hal ini juga tidak
dapat dipisahkan dari keunikan budayanya, yang dikenal dengan budaya
Minangkabau atau Minang.
Keunikan budaya Minang ditandai dengan sistem
kekerabatan matrilineal dan identitas agama Islam dan adat yang sangat
kental. Hal ini tertuang dalam pernyataan “Adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah” yang berarti adat berdasarkan ajaran Islam.
Masyarakat Minang biasanya gemar berdagang dan
bersifat dinamis. Pada umumnya pemuda Minang pergi merantau untuk
mencari rezeki, dan mereka tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia,
dan luar negeri, terutama di kota-kota besarnya.
Mungkin, hal inilah yang membuat rumah makan Padang
dapat dengan mudah ditemui, di berbagai wilayah. Dan masakannya menjadi
sangat terkenal, bahkan sampai ke mancanegara.
Sebut saja rendang, yang pada tahun 2011 dinobatkan sebagai peringkat pertama dalam 50 jenis hidangan terlezat di dunia oleh CNN International.
Tentunya ada lebih banyak lagi keunikan kuliner
Minang yang menjadi terkenal di dunia. Inilah yang akan kita gali
bersama dalam Jelajah Gizi 3.
Bagaimana Cara Menjadi Petualang Jelajah Gizi?
Anda dapat mengikuti lomba penulisan artikel yang bertema “Makanan Daerah Yang Mendunia”, agar dapat terpilih menjadi salah satu dari 10 petualang gizi.
Lomba penulisan blog ini berhadiah jalan-jalan
Jelajah Gizi bersama Nutrisi Untuk Bangsa ke Padang dan Bukittinggi pada
tanggal 30 Oktober – 1 November 2015.
Berikut detail lomba penulisan blog untuk Jelajah Gizi:
1. Tema Lomba Blog: “Makanan Daerah Yang Mendunia”
- Peserta lomba dapat menjelaskan makanan khas dan unik dari daerahnya yang mendunia, misalnya dengan menyertakan sejarah makanan tersebut, kandungan gizinya, dan seluk beluk makanan itu dengan cara yang informatif dan tetap mudah dibaca.
2. Periode Lomba:
- 15 September – 14 Oktober 2015
3. Pengumuman lomba:
- 20 Oktober 2015
4. Syarat Umum Lomba:
- Semua blogger Indonesia dapat berpartisipasi
- Peserta menulis tulisan dengan tema yang telah ditentukan, judul bebas.
- Peserta berdomisili di Indonesia
- Memiliki blog pribadi dan menjadi member di www.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Follow twitter @Nutrisi_Bangsadan like FB page di www.facebook.com/Nutrisi.untuk.Bangsa
5. Kriteria Penjurian:
- Judul, isi, dan nada pemberitaan sejalan dengan tema lomba
- Tidak mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)
- Juri memiliki hak prerogatif untuk menentukan pemenang
6. Mekanisme Penjurian:
- Tulisan dipublikasikan di blog pribadi dan juga diwww.sarihusada.co.id/Nutrisi-Untuk-Bangsa
- Logo Jelajah Gizi dimasukkan ke dalam tulisan, yang mengarah ke artikel lomba blog Jelajah Gizi.
- Tulisan yang telah naik, dipublikasikan melalui Twitter dan Facebook pribadi
- Proses penjurian berlangsung dari tanggal 15 - 19 Oktober 2015
- Peserta wajib mengisi data diri di Form Pendaftaran Lomba Blog Nutrisi Untuk Bangsa
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
- Prof. Ir. Ahmad Sulaeman, MS, PhD,Guru Besar Bidang Keamanan Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB)
- Chef Muto
- Perwakilan Sarihusada
8. Jangan lupa gunakan tag “Jelajah Gizi” dan tambahkan banner Jelajah Gizi seperti di bawah ini pada artikel anda.
aaaah lihat makanan jadi pengen makan :(
BalasHapusya sih memang , kalau antrian panjang memang bikin maless,,, meskipun disana yang favorit iga bakar tapi kok saya lebih ngiler liat foto ayamnya ya mba ? :0
BalasHapusHmmm aku saranin klo lagi kelaparan kelas berat jangan baca tulisan ini deh
BalasHapusberbahaya... hehehehe
Nice mbak tulisan ini telah menghipnotis saya
suka liat yg seger2 :)
Udah siang gini terus mampir ke blog ini baca tulisannya langsung laparrrr pengen buru-buru pulang ke rumah :v
BalasHapussop cekernya mau dong
BalasHapusaku seneng sop iga...tapi g pernah makan daginge atau igane xD
BalasHapussopnya klop banget sama iganya mbak...
BalasHapussuegerrr deh kayaknya... **emang iya... cleguk... :)
Wah, aq juga suka makan di situ mbk, deket rumah haha
BalasHapusAq sering ke situ mbk, deket rumah hehe
BalasHapusHlo mbak kok enggak sampai rumah saya ya ?? :D Hahahaha
BalasHapus#ngarep
Hhmm... seger tuh sop iga bakarnya :)
BalasHapusHmm, terbilang murah meriah ya mak :)
BalasHapus