Margasatwa tak berbunyi
Gunung menahan nafasnya
Angin pun berhenti
Pohon-pohon tunduk
Dalam gelap malam
Pada bulan suci
Qur'an turun ke bumi
Qur'an turun ke bumi
Inilah malam seribu bulan
Ketika cahaya sorga menerangi bumi
Ketika cahaya sorga menyinari bumi
Inilah malam seribu bulan
Ketika Tuhan menyeka air mata kita
Ketika Tuhan menyeka dosa-dosa kita
Masih ingat kan dengan lirik lagu yang menggambarkan kesyahduan malam Lailatul Qadar ini? Lagu yang dipopulerkan oleh Bimbo dan kemudian didaur ulang dalam irama berbeda oleh group band GIGI ini paling saya sukai. Sambil memejamkan mata, saya mengikuti lirik lagu ini tiap kali ada penyanyi melantunkannya di radio, layar kaca atau mp3.
Dulu saya bahkan sempat menyimpan di data hape jadul hingga 7 kali. Saking senang mendengar liriknya yang bermakna dalam itu. Bukan hanya gunung yang menahan nafasnya, tapi saya pun sempat menahan nafas tiap kali mendengar lagu ini dilantunkan.
Bimbo pintar sekali menerjemahkan gambaran malam Lailatul Qadar dalam lirik lagunya. Sebagai orang awam yang rasa-rasanya saya bahkan belum merasakan malam seribu bulan itu, mendengar lagunya saja saya sudah terdiam dan terpesona. Apalagi bila saya bisa mengalaminya, merasakan Malam Lailatul Qadar. Ahhh... bikin merinding aja membayangkannya. Merinding-merinding senang pastinya ya.
Sejak kecil saya sudah sering mendengar dari guru ngaji, bapak juga simbah putri, keutamaan Malam Lailatul Qadar. Menjelang abege, saya makin penasaran dengan satu malam pada bulan ramadhan ini. Pesan dan peringatan dari sesepuh itu selalu terngiang-ngiang dalam memori kenangan, bahwa saya harus menjemput satu malam istimewa itu.
Satu malam yang memiliki kebaikan lebih dari seribu bulan. Bila saya bisa bertemu dengan Malam Lailatul Qadar, beribadah seperti malam-malam sebelumnya sepanjang bulan Ramadhan, lebih baik dari ibadah selama seribu bulan. Duhai, sedap nian ya. Seribu bulan itu bila dijumlah dalam hitungan tahun ada 83 tahun dan 4 bulan. Bayangkan, usia kita aja belum tentu mencapai hitungan angka 83 tahun. Subhannallah, saya rindu ingin bisa merasakan Malam Lailatul Qadar.
Bagi umat muslim, malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat istimewa karena ada satu malam pada bulan Ramadhan ini diturunkan ayat suci Al Qur'an kepada Rasulullah SAW. Apalagi bila mengingat janji Allah Swt, bahwa malam Lailatul Qadar hanya diberikan kepada Rasulullah Saw, beserta umat yang mengikuti ajarannya dan tidak pernah diturunkan kepada nabi serta umat sebelumnya.
Dalam satu satu firman Allah Swt pada QS Al-QADR yang artinya sebagai berikut :
1.Sesungguhnya Kami telah menurunkan Al Qur'an pada malam qadar (malam kemuliaan karena pada malam itu merupakan permulaan diturunkannya Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad Saw).
2.Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan?
3.Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan
4.Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan
5.Sejahteralah malam itu sampai terbit fajar.
Bukan hanya QS AL-QADR yang menuturkan keutamaan Malam Lailatur Qadar. Dalam QS AD-DUKHAN pada ayat 3-4.
3.Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi (penjelasan: Malam Al-Qur'an pertama kali diturunkan). Sungguh Kami lah yang memberi peringatan.
4.Pada malam itu, dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. (penjelasan: segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan makhluk seperti hidup, mati, rezeki, nasib baik, nasib buruk dan sebagainya.
Sebegitu istimewanya Malam Lailatul Qadar, membuat saya selalu menjemput bulan Ramadhan dengan hati bahagia. Seperti bakal bertemu kekasih yang selalu saya rindukan kehadirannya. Dan saya selalu bertanya-tanya kapan waktu Lailatur Qadar datang?
Ulama banyak menjelaskan kapan terjadinya malam Lailatul Qadar, yaitu ketika sepertiga akhir dari bulan Ramadhan. Atau sepuluh hari terakhir di bulan suci, bulan penuh berkah. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh imam HR Bukhari :"Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan" Serta "Carilah Lailatur Qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan"
Ada pula yang menjelaskan bahwa malam itu terdapat pada salah satu malam dari tujuh hari menjelang berakhirnya puasa, yaitu malam ke-25, 27 atau 29. Seperti yang diriwayatkan oleh HR Msulim dari sabda Rasulullah Saw :"Carilah Lailatul Qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia tertimpa kelelahan makan janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa".
Sempat saya bertanya-tanya, bila awal Ramadhan berbeda karena pendapat beberapa ulama yang mencetuskannya (dengan dalil dan argumentasi yang sahih), trus gimana penetapan malam ganjil untuk menjemput malam Lailatul Qadar?
Nah, saya setuju ketika simbah putri menanamkan tekad agar jangan menghiraukan malam ganjil harus melakukan ibadah yang lebih banyak. Karena kita tak pernah tahu kapan malam istimewa itu datang menghampiri umat muslim di bumi. Simbah saya berpesan, kalau ingin bertemu daengan malam Lailatul Qadar, tentunya harus memperbaiki ibadah fardhu dengan lebih baik. Shalat wajib lima waktu jangan ditinggalkan, namun harus tepat waktu. Tambahkan lebih banyak amalan sunnah, seperti shalat sunnah, berbuat baik, memberi makan orang fakir, terutama orang yang berpuasa dengan memberikan makanan untuk berbuka. Shalat berjama'ah di masjid tentu sangat diutamakan.
Yang tak boleh ditinggalkan juga membaca Ql-Qur'an setiap usai shalat fardhu. Lakukan sebanyak-banyaknya, hingga bisa katam Qur'an lebih dari satu kali. Kemudian melakukan I'tikaf di masjid seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. I'tikaf adalah berdiam diri di masjid tiap usai shalat sunnah Tarawih, dengan memperbanyak dzikir, shalat tahajud, shalat sunnah lainnya serta memanjatkan doa dan memohon ampunan dengan istighfar.
Utamanya bacalah doa pada malam Lailatul Qadar, selain memohon ampunan atas segala dosa yang telah kita lakukan. Benar-benar memohon pengampunan dari Allah Swt, menangis di ujung sajadah dengan mengenang seluruh dosa dan kesalahan yang telah diperbuat selama ini.
Ada doa khusus yang biasanya saya ucapkan pada malam-malam terakhir pada bulan Ramadhan.
“Allahummma innaka ‘afuwwun, tuhibbul ‘afwa, fa’fu’anni.” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau maha pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.”
Semoga Allah mengampuni segala dosa dan kesalahan selama kita hidup di muka bumi ini, aamiin.
Masya Allah,,...semoga kita bisa mendapatkan Lailatul Qadar tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang ya, mbak
BalasHapusPengennya Ramadhan jangan cepat berlalu...
pengeeen banget bisa ketemu malam lailatul qodar. Semoga kita semua bisa ketemu malam seribu bulan ini. Aamiin
BalasHapusAku jg bca doa itu mak..abis witir biasanya..smoga bs bertemu dg lailatul qodr y mak..amin
BalasHapusDi masjid kampung saya, kalo sudah masuk 10 malam terakhir, diadakan i'tikaf dan sholat tasbih berjamaah Bunda.
BalasHapusSemoga kita bisa bertemu dgn lailatul qodar ya Bunda, aamiin.
Aku ndak tahu nih puasa kali ini gimana pahalanya :( sedih jadinya
BalasHapus