Halo assalamu'alaikum temans, siapa di antara kalian yang enggak suka hadiah? Hahaha, enggak ada yang mengangkat tangan? Iya lah, enggak ada dari kita yang bakal menolak pemberian hadiah. Bahkan mungkin ada yang berharap ingin mendapat hadiah, misalnya seperti doorprize yang pakai undian itu.
Ah saya enggak mau ngomongin undian, karena sekarang udah jarang banget dapat. Kalo dulu pas Milzam masih bayi, saya pernah mendapatkan sepeda gunung gegara belanja produk sabun dan teman-temannya. Atau mendapat payung, jam dinding atau minyak goreng saat ikut jalan sehat, hihiii
Nah sekarang saya jarang dapat karena undian belum diambil, saya pulang duluan. Malas aja nungguin penarikan undian, karena biasanya sampai siang. Mending pulang dan tidur di rumah, capek sih.
Jadi ngelantur nih ngomongin hadiahnya. Kembali ke tulisan yuks :D
Mumpung puasa, ngomong yang enak dan bikin nambah pahala ya temans. Kali ini saya ingin mengingat kembali pesan simbah saat saya masih jadi pelajar unyu a.k.a SD, hahaha
Cerita simbah putri, Rasulullah Muhammad Saw bersabda dalam salah satu hadist yang diriwayatkan oleh HR. Imam Al-Bukhari, yaitu:
"Kalian harus saling memberi hadiah, maka kalian akan saling menyayangi"
Hebat ya Rasulullah Saw, selalu mengajarkan kebaikan pada umatnya. Ajaran beliau agar umatnya selalu menumbuhkan cinta, saling menyayangi pada sesama. Hilangkah permusuhan, karena banyak kerugian yang bakal diterima.
Memberi hadiah bakal menumbuhkan rasa sayang pada si pemberi dan si penerima. Coba deh diingat-ingat, pasti ada satu kali atau mungkin beberapa kali kalian memberi hadiah pada seorang kawan atau saudara. Entah itu berupa oleh-oleh sepulang dari bepergian ke suatu tempat, atau bisa saja sekedar semangkok kolak pisang yang dihantarkan untuk tetangga.
Bagi yang memberikan hadiah, pasti ada perasaan senang karena bisa berbagi rezeki. Sementara yang menerima hadiah, tentunya perasaan senangnya berlipat kali. Karena menurutnya, pemberian itu adalah bentuk perhatian si pemberi pada dirinya. Itu artinya dia memiliki arti lebih dibanding orang lain. Benar enggak sih perumpamaan saya ini? Jawab benar aja ya, hahaha
Sebentar lagi lebaran, pasti akan ada banyak hadiah atau hantaran lebaran yang bakal bertebaran. Saya beberapa kali pernah menerima hadiah lebaran. Macam-macam deh bentuknya, jajanan, bahan masakan, masakan yang udah matang sampai baju lebaran. Alhamdulillah, barakallah yaaa
Dulu saat masih tinggal di daerah Pedurungan, saya termasuk warga yang tidak mudik. Nah, jadi penunggu komplek deh. Untung aja para hantu juga mudik, jadi enggak ada yang nemenin saya, hihiiii *ngelantur*
Nah, sepulang para tetangga dari mudik ini lah, saya memperoleh rezeki. Mereka membawakan oleh-oleh yang khas dari kota asalnya. Bayangkan, ada yang berasal dari Cepu, Malang, Yogya, Purworejo, Surabaya dan Boyolali. Dan bayangkan pula ragam jajanan khas daerah masing-masing yang saya terima sebagai oleh-oleh.
Hati saya senang karena dua hal, yang pertama tentu saja stoples Tupperware enggak ada yang nganggur, gegara banyak makanan yang saya terima. Bahkan sebagian jajanan dalam kemasan saya simpan karena stoplesnya kurang. Ada juga yang saya bagi dengan orang tua. Yang kedua adalah, betapa luar biasanya rasa cinta para tetangga ini pada saya yang enggak pernah mudik karena asli anak kota Semarang, hahaha. Kayaknya mereka kasihan karena saya jaga komplek, nah bentuk ungkapan sayangnya adalah oleh-oleh itu.
Coba deh kita baca salah satu sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
"Barang siapa diberi saudaranya kebaikan dengan tidak berlebih-lebihan dan tidak meminta, maka hendaknya diterimanya dan janganlah menolaknya. Sesungguhnya yang demikian itu rezeki yang diberikan Allah kepadanya"
Ahhh, saya tentu saja tidak menolak pemberian oleh-oleh dari tetangga. Dosa loh, karena bakal bikin tetangga sakit hati atau kecewa. Jadi, saya senangkan hati mereka dengan menerima oleh-oleh seraya mengucapkan terima kasih.
Nah, di rumah yang sekarang saya tempati, ada tradisi dari seorang tetangga yang baik hati dan senang bersedekah. Sedekah yang dilakukannya rutin, dan banyak jenisnya. Enggak perlu saya jabarkan satu persatu ya. Namun saya ingin cerita satu sedekah yang rutin dilakukannya menjelang lebaran. Apa sih, apa sih?
Tarrraaaa....
sedekah lebaran |
Eh, napa tinggal itu aja ya, hihiii
Isinya awal sih selain yang ada di gambar di atas, masih ada gula pasir 1 kg, roti kaleng dan oleh-oleh dari Magelang. Ibu ini selalu rutin membagi satu tas kresek berisi beberapa bahan makanan menjelang lebaran. Seluruh warga RT mendapat barang yang sama, enggak peduli orang mampu atau enggak mampu. Sama rata, sama rasa kalo saya menyebutnya sih. Saya pun menerima dengan senyum manis dan mendoakan kebaikan rezeki dan kesehatan yang barakah untuk si ibu baik hati ini. Dan doa yang sama pun bertaburan dari tetangga yang menerima pemberian tersebut.
Tuh, kan banyak kebaikan yang ditebar dari hadiah atau pun sebuah pemberian. Hubungan silaturahim kami menjadi lebih baik, layaknya saudara dekat aja. Memberi energi positif karena saling perhatian dan menyayangi.
Saya pun mengalaminya saat sepulang dari berangkat haji tahun 1435 Hijriah atau 2014 Masehi. Betapa senangnya kerabat, tetangga atau pun teman yang tersenyum lebar saat menerima oleh-oleh tak seberapa dari saya dan suami. Enggak semua oleh-oleh itu saya beli di Madinah atau Makkah. Banyak kerudung, phasmina, sajadah ataupun makanan yang saya beli di tanah air. Karena alasan batasan maksimal timbangan koper beserta isinya, saya harus menyiapkan oleh-oleh dengan belanja di Semarang, Kudus atau Solo.
Tak bermaksud riya, isi tas juga enggak seberapa |
Tas ini saya isi dengan selembar sajadah, sebuah kerudung (phasmina/kerudung instan), air zam-zam, dan jajanan khas dari tanah suci. Tuh kan cuma segitu aja isinya. Tapi saudara atau tetangga yang menerimanya, senang banget. Untaian doa pun disematkan untuk saya dan suami, doa yang baik-baik, hingga bikin saya tersipu malu tapi juga bahagia. Iya bahagia, karena pemberian tak seberapa itu diterima dengan sangat baik. Semoga barakah ya semuanyaaa, aamiin.
Nah, yuk saling memberi hadiah, oleh-oleh ketika bepergian ke suatu tempat. Apa saja deh, enggak perlu melihat harga pemberian itu, tapi keikhlasan saat membelinya.
Trus, adakah yang mau kasih hadiah buat saya? *senyum malaikat*
Wassalamu'alaikum :D
Wassalamu'alaikum :D
Jadi inget pashmina pemberian mbak Wati nih, sering aku pake loh mbaa. Itu yang di wallpaper FB aku pake pashminanya. Thanks ya mbaaa
BalasHapusSama2 Mi, terharu...hiks
HapusAlhamdulillah phasminanya bermanfaat :)
atau bisa tukeran hadiah... hahahah :D
BalasHapusMemang mendapat hadiah itu selalu menyenangkan yah mbaaaak...
BalasHapusWalaupun secara nominal nilainya gak terlalu besar tapi kalau dikasih mah tetap aja berasa senang karena merasa diperhatikan :))
aku belum menyiapkan hadiah untuk pulang ke Semarang nih mbak
BalasHapusAsik yang udah dapet parsel lebaran :D
BalasHapusAsyiknya berbagi dengan siapa pun :D
BalasHapusDalam hidup ini, yang paling enak. salah satunya, adalah menerima hadiah, hahaa
BalasHapusSelamat ya mbak atas hadiah dari sahabat :D
Bener mba, saling memberi hadiah sangat bermakna, dan membuat hubungan lebih hangat
BalasHapusNerima hadiah itu asyik, tapi tantangannya juga harus diseimbangkan dengan memberi juga ya :) take and give.
BalasHapusOya, sudah difollow blognya, ditunggu folbeknya ya ^^
in syaa Allah mau berbagi hadiah untuk beberapa orang petani yang sudah sering membantu saya, kalau untuk para blogger lewat giveaway aja ya hehe
BalasHapusiya mbak memang memberi itu akan mendatangkan rasa bahagia yang tak terhingga....dan orang yang memberi akan diberi balasan berlipat ganda amien sudah ku folbek ya mak
BalasHapusTFS mba, iya ya kalo nerima hadiah itu suka seneng banget serasa diperhatikan. apalagi yg ngasih lebih seneng ya klo liat yg dikasihnya seneng :)
BalasHapusAda di blogku tuh mini giveaway. ambil aja heheee
BalasHapussaya siap terima hadiahnya *eh :p
BalasHapusAku barusan mudik, cuma ngasih oleh-oleh tape khas Jember, tapi keluargaku senang. Syukurlah :)
BalasHapus