Assalamu'alaikum teman. Hari ini kamis kan ya, saatnya saya menuturkan profil seseorang nih. Seseorang ini adalah teman blogger yang baru saya kenal blognya lebih dekat begitu kami satu kelompok di Arisan Link Blogger Perempuan. Sementara saya sebenarnya udah lama berteman di fesbuk, tapi ya sekedar nitip like atau sesekali menuliskan komentar singkat.
Tak kenal, maka tak sayang. Jadi memang kudu mengenal seseorang lebih dekat itu ketika kita dalam satu lingkaran pertemanan yang sama. Sering berinteraksi, meski kadang bersikap silent reader, tapi tetap menyimak terus.
Yang asik tuh kalo ngobrol di grup WA bukan masalah blog semata. Ada curhat tentang kelahiran, hubungan suami istri, bumer, sampai sharing beli ini itu. Eh iya kadang ada juga yang sharing cerita horor. Banyak yang takut, tapi lebih banyak lagi yang penasaran pengen baca.
Nah, ternyata blogger yang juga seorang penulis ini sudah beberapa kali membukukan cerita horor. Eni Martini, blogger sekaligus penulis rajin ini yang akan saya angkat di blogpost kamis ini. Blog mba Eni dengan alamat www.duniaeni.com ber-niche Lifestyle namun lebih mengarah pada tema Parenting.
Menjadi penulis lebih dari 20 judul buku, tak membuat mba Eni Martini merasa puas. Dia sering menerima tawaran membuat novel horor, tapi sekarang udah pensiun. Salah satu novel horor yang meraih predikat best seller berjudul Toilet 105 pernah difilmkan Mplus tahun 2010. Novel horor yang ditulisnya memakai nama samaran. Alasannya karena sebenarnya ia tidak begitu suka menulis horor. Agak berat, gitu yang dituturkannya. Tapi ia menerima tawaran menulis horor karena honornya yang gede.
Ah, tapi mba Eni sudah nggak lagi menulis horor. Ia lebih memilih menulis genre rumah tangga romantis dan memakai namanya sendiri.
"Pakai nama sendiri itu lebih pada tanggung jawab pada orang tua," tuturnya.
Nah, mengapa tiba-tiba tertarik ngeblog?
Awalnya Mba Eni menulis di blog karena memang ingin menulis. Dia ingin menjadikan media bog untuk berbagi. Menurut mbak Eni, ngeblog itu memiliki banyak manfaat. Selain bisa menambah wawasan, silaturahmi, dan juga materi.
Tapi baru juga nulis di blog selama kurang lebih dua bulan, udah langsung meraih predikat juara. Eh, tapi itu udah ikut beberapa kali lomba blog, dan mba Eni memang sangat tekun kalo udah niat ikut lomba.
Nah, saya kutipkan tips dari mba Eni ya :
Kalau ikut-ikut lomba belum juga hoki (Ya, iya laaah..saya menang 2 kali itu juga sudah berkali-kali ikutan lomba yang gak menang. Pokoknya buat semboyan: Pantang Pulang Sebelum Padam, ikutan terus lomba yang kita kuasai, masa kaga ada yang nyantol menang...wkwkwkkw). Kalau lah, masih belum hoki, tenang... kita akan memiliki rasa bangga dan senang, ketika artikel yang kita tulis dibaca dan dikomen oranglain. Apalagi terus ada yang follow blog kita tanpa diminta, inilah yang disebut... JATUH CINTA ALAMI. Untuk mempertahankan cinta itu tumbuh, terus menulis dengan indah dan bermanfaat
Mba Eni Martini juga ibu dari tiga anak yang masih kecil. Yang paling besar adalah Lintang, gadis kecil berusia 11 tahun. Wah, udah mau jadi abege nih ya. Kemudian adiknya adalah Pijar berusia 7 tahun. Dan satu anak lagi, almarhum Gibran yang meninggal pada usia ulang bulan yang kelima. Sedih waktu mba Eni cerita putra mungilnya ini. *Ikut berduka, mbak*
Alhamdulillah ada Pendar yang lucu dan sementara menjadi putra bungsunya. *Eh, mau nambah lagi nggak mbak, aku jadi pemandu sorak deh :D
Polah tingkah Pendar sering banget diupload dijadikan status di fesbuk. Entah sedang berteriak, katanya memanggil tukang jualan es. Atau Pendar tengah melamun pun juga menjadi obyek foto mba Eni. Iya sih, kalo anak-anak gitu kan aksinya masih lucu, polos, dan bikin ketawa yang melihat.
Bukan hanya foto Pendar yang berusia 11 bulan saja yang dishare di sosial media. Mba Eni rajin berkreasi membuat aneka Mpasi homemade. Bahkan dia juga menuliskannya di blog tentang aneka kreasi Mpasi homemade, stimulasi dini pengenalan buku-buku kepada baby, juga perkembangan tingkah polahnya.
Dalam artikel yang dikelompokkan dalam label Dunia-Eni, dibagi lagi dalam 3 sub-label. Nah, sub-label Aku & Anakku menjadi tempat mba Eni berbagi semua hal tentang ketiga anaknya.
Sebagai blogger yang memiliki latar belakang profesi penulis, Eni Martini pasti tak pernah kehabisan ide. Dia bahkan memiliki tips agar tetap rajin bikin artikel di blog. Biasanya Eni Martini akan memilih dari koleksi foto yang sudah dieditnya, yang bisa dijadikan ide tulisan.
Trus kapan dong nulisnya?
Bagi penulis seperti mba Eni, kapan aja waktunya bisa digunakan untuk menulis. Kadang juga mesti mencuri waktu untuk menulis artikel. Biasanya samibl menemani Pendar bermain, atau ngobrol bareng kakak-kakaknya sambil menonton televisi. Kadang saat semua anaknya sudah terlelap, mba Eni malah asik menulis. Ritme kerja mba Eni sejak sebelum menikah adalah menulis setelah jam 12 malam.
Namun bila untuk menulis artikel untuk blog, dia tidak pernah lembur sampai malam. Kecuali kalo untuk job review atau lomba blog. Bagi mba Eni yang penting adalah kerjakan. Kalo nggak segera dikerjakan, pasti malas. Bagi mba Eni, kerjakan artikel segera minimal 500 karakter. Kalo bisa tentu saja lebih dari 500 karakter.
Rupanya mbak Eni cukup sering juga menghadiri undangan sebagai blogger. Namun dia hanya menghadiri undangan saat akhir pekan. Dan dari blog mbak Eni, saya melihat ada post khusus yang ditujukan untuk job review. Post khusus ini diberinya nama JENDELA BELANJA.
Nah, ngomongin profesi awal mba Eni sebagai penulis, di blog juga ada kok. Teman-teman bisa kepo di blog www.duniaeni.com dan bisa memilih label Behind The Scenes. Mba Eni menuturkan proses nulis hingga kisah karya bukunya hadir di hadapan pembaca.
Meski sudah menjadi penulis yang produktif, mbak Eni masih ingin menulis cerpen. Karyanya yang satu ini sayang sekali enggan dikirimnya ke media masa. Mba Eni justru menayangkannya di blog yang diberinya label CERPENKU.
Alasannya,"Aku kan bukan penulis cerpen. Aku nggak terbiasa nulis cerpen, tapi novel."
Ihhh, mbak, cerpen yang mbak posting bagus semua. Jalinan ceritanya kompleks, dan menarik. Saya baru membaca sekilas sih, dan hanya satu yang udah selesai baca. Nanti deh, saya baca yang lainnya.
Mengikuti setiap postingan di blog mba Eni Martini, bikin saya terkagum-kagum. Udah rajin nerbitin buku solo, belum kehitung antologinya, sering ikut lomba blog dan menang, hmmm... Apa lagi ya profesinya?
Oh iya, mba Eni juga owner bliblibuku.com yang membuat dirinya dikenal sebagai mompreuner juga. Kapan dong mbak ngurus lapak bukunya?
Ah, bagi mba Eni semua pekerjaan yang dipegangnya adalah karena cinta.
Iya sih mba, kalo pekerjaan dilakukan karena cinta, pasti apapun kondisinya bakal tetap semangat.
Saya jadi betah berlama-lama di rumah maya mba Eni yang komplit dan menginspirasi. Semoga mba Eni makin sukses menjadi mompreuner, blogger, dan penulis. Wassalamu'alaikum.
Jangan lupa follow sosmed mbak Eni, yuk :
Yang asik tuh kalo ngobrol di grup WA bukan masalah blog semata. Ada curhat tentang kelahiran, hubungan suami istri, bumer, sampai sharing beli ini itu. Eh iya kadang ada juga yang sharing cerita horor. Banyak yang takut, tapi lebih banyak lagi yang penasaran pengen baca.
Nah, ternyata blogger yang juga seorang penulis ini sudah beberapa kali membukukan cerita horor. Eni Martini, blogger sekaligus penulis rajin ini yang akan saya angkat di blogpost kamis ini. Blog mba Eni dengan alamat www.duniaeni.com ber-niche Lifestyle namun lebih mengarah pada tema Parenting.
Menjadi penulis lebih dari 20 judul buku, tak membuat mba Eni Martini merasa puas. Dia sering menerima tawaran membuat novel horor, tapi sekarang udah pensiun. Salah satu novel horor yang meraih predikat best seller berjudul Toilet 105 pernah difilmkan Mplus tahun 2010. Novel horor yang ditulisnya memakai nama samaran. Alasannya karena sebenarnya ia tidak begitu suka menulis horor. Agak berat, gitu yang dituturkannya. Tapi ia menerima tawaran menulis horor karena honornya yang gede.
Ah, tapi mba Eni sudah nggak lagi menulis horor. Ia lebih memilih menulis genre rumah tangga romantis dan memakai namanya sendiri.
"Pakai nama sendiri itu lebih pada tanggung jawab pada orang tua," tuturnya.
Nah, mengapa tiba-tiba tertarik ngeblog?
Awalnya Mba Eni menulis di blog karena memang ingin menulis. Dia ingin menjadikan media bog untuk berbagi. Menurut mbak Eni, ngeblog itu memiliki banyak manfaat. Selain bisa menambah wawasan, silaturahmi, dan juga materi.
Tapi baru juga nulis di blog selama kurang lebih dua bulan, udah langsung meraih predikat juara. Eh, tapi itu udah ikut beberapa kali lomba blog, dan mba Eni memang sangat tekun kalo udah niat ikut lomba.
Nah, saya kutipkan tips dari mba Eni ya :
Kalau ikut-ikut lomba belum juga hoki (Ya, iya laaah..saya menang 2 kali itu juga sudah berkali-kali ikutan lomba yang gak menang. Pokoknya buat semboyan: Pantang Pulang Sebelum Padam, ikutan terus lomba yang kita kuasai, masa kaga ada yang nyantol menang...wkwkwkkw). Kalau lah, masih belum hoki, tenang... kita akan memiliki rasa bangga dan senang, ketika artikel yang kita tulis dibaca dan dikomen oranglain. Apalagi terus ada yang follow blog kita tanpa diminta, inilah yang disebut... JATUH CINTA ALAMI. Untuk mempertahankan cinta itu tumbuh, terus menulis dengan indah dan bermanfaat
Mba Eni Martini juga ibu dari tiga anak yang masih kecil. Yang paling besar adalah Lintang, gadis kecil berusia 11 tahun. Wah, udah mau jadi abege nih ya. Kemudian adiknya adalah Pijar berusia 7 tahun. Dan satu anak lagi, almarhum Gibran yang meninggal pada usia ulang bulan yang kelima. Sedih waktu mba Eni cerita putra mungilnya ini. *Ikut berduka, mbak*
Alhamdulillah ada Pendar yang lucu dan sementara menjadi putra bungsunya. *Eh, mau nambah lagi nggak mbak, aku jadi pemandu sorak deh :D
Polah tingkah Pendar sering banget diupload dijadikan status di fesbuk. Entah sedang berteriak, katanya memanggil tukang jualan es. Atau Pendar tengah melamun pun juga menjadi obyek foto mba Eni. Iya sih, kalo anak-anak gitu kan aksinya masih lucu, polos, dan bikin ketawa yang melihat.
Bukan hanya foto Pendar yang berusia 11 bulan saja yang dishare di sosial media. Mba Eni rajin berkreasi membuat aneka Mpasi homemade. Bahkan dia juga menuliskannya di blog tentang aneka kreasi Mpasi homemade, stimulasi dini pengenalan buku-buku kepada baby, juga perkembangan tingkah polahnya.
Dalam artikel yang dikelompokkan dalam label Dunia-Eni, dibagi lagi dalam 3 sub-label. Nah, sub-label Aku & Anakku menjadi tempat mba Eni berbagi semua hal tentang ketiga anaknya.
Sebagai blogger yang memiliki latar belakang profesi penulis, Eni Martini pasti tak pernah kehabisan ide. Dia bahkan memiliki tips agar tetap rajin bikin artikel di blog. Biasanya Eni Martini akan memilih dari koleksi foto yang sudah dieditnya, yang bisa dijadikan ide tulisan.
Trus kapan dong nulisnya?
Bagi penulis seperti mba Eni, kapan aja waktunya bisa digunakan untuk menulis. Kadang juga mesti mencuri waktu untuk menulis artikel. Biasanya samibl menemani Pendar bermain, atau ngobrol bareng kakak-kakaknya sambil menonton televisi. Kadang saat semua anaknya sudah terlelap, mba Eni malah asik menulis. Ritme kerja mba Eni sejak sebelum menikah adalah menulis setelah jam 12 malam.
Namun bila untuk menulis artikel untuk blog, dia tidak pernah lembur sampai malam. Kecuali kalo untuk job review atau lomba blog. Bagi mba Eni yang penting adalah kerjakan. Kalo nggak segera dikerjakan, pasti malas. Bagi mba Eni, kerjakan artikel segera minimal 500 karakter. Kalo bisa tentu saja lebih dari 500 karakter.
Rupanya mbak Eni cukup sering juga menghadiri undangan sebagai blogger. Namun dia hanya menghadiri undangan saat akhir pekan. Dan dari blog mbak Eni, saya melihat ada post khusus yang ditujukan untuk job review. Post khusus ini diberinya nama JENDELA BELANJA.
Nah, ngomongin profesi awal mba Eni sebagai penulis, di blog juga ada kok. Teman-teman bisa kepo di blog www.duniaeni.com dan bisa memilih label Behind The Scenes. Mba Eni menuturkan proses nulis hingga kisah karya bukunya hadir di hadapan pembaca.
Meski sudah menjadi penulis yang produktif, mbak Eni masih ingin menulis cerpen. Karyanya yang satu ini sayang sekali enggan dikirimnya ke media masa. Mba Eni justru menayangkannya di blog yang diberinya label CERPENKU.
Alasannya,"Aku kan bukan penulis cerpen. Aku nggak terbiasa nulis cerpen, tapi novel."
Ihhh, mbak, cerpen yang mbak posting bagus semua. Jalinan ceritanya kompleks, dan menarik. Saya baru membaca sekilas sih, dan hanya satu yang udah selesai baca. Nanti deh, saya baca yang lainnya.
Mengikuti setiap postingan di blog mba Eni Martini, bikin saya terkagum-kagum. Udah rajin nerbitin buku solo, belum kehitung antologinya, sering ikut lomba blog dan menang, hmmm... Apa lagi ya profesinya?
Oh iya, mba Eni juga owner bliblibuku.com yang membuat dirinya dikenal sebagai mompreuner juga. Kapan dong mbak ngurus lapak bukunya?
Ah, bagi mba Eni semua pekerjaan yang dipegangnya adalah karena cinta.
Iya sih mba, kalo pekerjaan dilakukan karena cinta, pasti apapun kondisinya bakal tetap semangat.
Saya jadi betah berlama-lama di rumah maya mba Eni yang komplit dan menginspirasi. Semoga mba Eni makin sukses menjadi mompreuner, blogger, dan penulis. Wassalamu'alaikum.
Jangan lupa follow sosmed mbak Eni, yuk :
Eni Martini
Facebook : Eni Martini
IG : @duniaeni
Aamiin, terima kasih banyak atas ulasannya yang bikin pipi saya ditabokin kiri-kanan (pingky-pingky kegeeran wkwkwkkw)
BalasHapussukses selalu buat mba Hidayah
Ahahahaa, tabokannya lembut sih mbak, jadi cuma pingky aja ya
HapusSukses juga buat mbak Eni, moga keluarga diberikan kesehatan, aamiin :)
Manggut manggut baca profil eni martini. Keren sangat ya
BalasHapusKeren deh pokoknya semua perempuan blogger ini :)
HapusManggut manggut baca profil eni martini. Keren sangat ya
BalasHapusMba Eni superrr Mom banget yah Mbak, mupeng deh lihat Emak2 yg keren bisa bagi waktu gini.. sukses utk Mbak Eni dan jg Mbak Hidayah.
BalasHapusMakasih mba Diah, doa yang terbaik juga buat mbak
Hapussemangat terus mbak, semoga lebih baik lagi
BalasHapusMakasih supportnya :)
HapusPantang pulang sebelum padam. Okesip. *nyalain obor 😄
BalasHapusMakasih sharingnyaa
Quotenya kece ya mbak, haha. *bawa jagung bakar*
Hapuslangsung intip ke blognya mba eni ah :)
BalasHapusterbukti dari dunia blog kita bisa mendapatkan ilmu banyak ya mbak
BalasHapusklo pekerjaan dilakukan dgn cinta, pstu akan smngat apapun kndisinya. stjuuuu XD
BalasHapusmengenal Mba Eni, Mba Wati dan wanita-wanita hebat lain adalah salah satu hikmah ngeblog yang saya rasakan :)
BalasHapustetap semangat yah Mba-Mba semuanya, sukses untuk kita semua :)
jadi penasaran sama mba eni
BalasHapusArisan link saya kupas di blog saya.
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
Mbak Eni ini produktif banget, Mbak. Keren, ya
BalasHapusThank you, saya jadi kenal sedikit banyak dengan eni martini :)
BalasHapusKeren yah mba Eni ini, punya bliblibuku.com juga ^^
BalasHapusAamiin..moga2 saya keren beneran
BalasHapussaya malah baru belakangan tau kalau Mbak Eni juga seorang blogger :)
BalasHapus